Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
Oleh :
Fransisca Widyastuti
NIM : 028114082
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Fransisca Widyastuti
NIM : 028114082
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Periode tahun 2005”. Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam
Keberhasilan penelitian ini tidak lepas dari bantuan dan perhatian orang-
orang di sekitar penulis, baik secara materi maupun emosional. Untuk itu penulis
1. Ibu Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas
2. Drs. Mulyono, Apt. selaku penguji yang telah banyak membantu dan
4. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih atas ijin yang diberikan kepada penulis
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Kepala dan Staf Bagian Pelayanan Rekam Medik Rumah Sakit Panti
yang secara tidak langsung telah membantu penelitian ini, semoga Anda
8. Kepada kedua orang tuaku Aloysius Sajiman dan Agustina Ari Prihatini
yang telah memberikan doa, semangat dan semua yang kubutuhkan hingga
Indro Yuwono, Fadly Potu dan semua keponakanku yang telah memberi
10. Kepada Astri Meirinawati yang selalu mendukungku, terima kasih atas
ini.
11. Ema Nillafita, Francisca Nurina, Novita Widi atas persahabatan yang tulus
12. Antonius Heri Kristanto, Kornelius Nicko, dan keluarga atas doa,
menakjubkan.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Semua sahabat alumnus SMU Don Bosko Semarang atas doa dan
16. Semua teman-teman angkatan 2002 terima kasih atas bantuan dan
kebersamaannya.
17. Seluruh keluarga besar dan teman-temanku yang namanya tak dapat
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, oleh karena itu
tersebut, dan dengan lapang dada penulis akan menerima kritik, koreksi, dan saran
dalam berbagai bentuk dari pihak lain guna menjadikan skripsi ini lebih baik.
Pada akhirnya, penulis berharap semoga keseluruhan isi skripsi ini dapat berguna
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Kata kunci :diabetes mellitus, komplikasi stroke, drug related problems (DRP)
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Diabetes mellitus is one of the endocrine diseases. This disease can cause
various complications including stroke. This complication is very serious
condition leading to death in short period. The diabetes mellitus with stroke
complication patients need a rational therapy procedure to obtain a successful
outcome.
The research was done non experimental method and with description and
evaluation research program and collected the data from medical record sheet
retrospectively.
The research was done to evaluate the therapy management and its drug
related problems (DRP) in 29 diabetes mellitus with stroke complication patient.
The result showed that the patient distribution was 58.62% women and 41.38%
men; 13.79% of 41-50 years; 27.59% of 51-60 years; 27.59% of 61-70 years;
20.69% of 71-80 years; and10.34% of 81-90 years; with hypertension as the
highest second complication.
The drug therapy classes of the diabetes mellitus with stroke patient were
cardiovascular system, 100%. blood and nutrient 89.66%; digestive 37.93%; anti
infection 68.97%; the central nerves system 82.76%; respiratory system 27.59%;
analgesic therapy 44.83%; hormonal therapy 62.07%; urinary system 24.14% and
muscle 27.59%.
The DRP evaluation in this research showed that 11 patients with
inappropriate drug, 1 patient with additional drug therapy, and 3 patients with
overdose.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… v
KATA PENGANTAR…………………………………………………… vi
INTISARI……………………………………………………………….... x
ABSTRACT……………………………………………………………….. xi
BAB I. PENGANTAR…………………………………………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………………………… 1
1. Permasalahan……………………………………………………… 3
2. Keaslian Penelitian………………………………………………… 4
3. Manfaat penelitian……………………………………………….... 5
a. Manfaat teoritis……………………………………………….. 5
b. Manfaat praktis……………………………………………….. 5
B. Tujuan Penelitian……………………………………………………... 6
1. Tujuan umum……………………………………………………… 6
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tujuan khusus…………………………………………………….. 6
A. Diabetes Mellitus……………………………………………………… 7
1. Definisi,klasifikasi…………………………………………………. 7
2. Faktor risiko………………………………………………………... 8
3. Patologi…………………………………………………………….. 9
6. Diagnosis………………………………………………………… 14
B. Stroke………………………………………………………………….. 15
1. Definisi, klasifikasi………………………………………………… 15
2. Faktor risiko……………………………………………………… 16
3. Patologi…………………………………………………………… 18
5. Diagnosis………………………………………………………… 19
C. PenatalaksanaanTerapi………………………………………………… 20
1. Tujuan terapi……………………………………………………… 20
2. Sasaran terapi……………………………………………………… 20
3. Strategi terapi……………………………………………………… 22
E. Keterangan Empiris…………………………………………………… 26
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Definisi Operasional…………………………………………………… 27
C. Subjek Penelitian…………………………………………………… 28
D. Bahan Penelitian……………………………………………………… 29
E. Tempat Penelitian…………………………………………………… 29
G. Kesulitan Penelitian…………………………………………………… 31
H. Analisis Hasil………………………………………………………… 31
4. Obat antiinfeksi…………………………………………………… 43
7. Obat analgesik……………………………………………………… 46
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Obat hormonal…………………………………………………… 46
E. Rangkuman………………………………………………………….. 54
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 57
B. Saran………………………………………………………………….. 58
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 59
LAMPIRAN ……………………………………………………………. 61
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel VII Kelas Terapi Obat-obat yang diberikan pada Pasien Diabetes
mellitus dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2005............................................37
Tabel VIII Golongan dan jenis obat untuk kelas terapi obat penyakit pada
sistem kardiovaskular yang digunakan oleh pasien diabetes
mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap
RSPR tahun 2005...........................................................................40
Tabel X Golongan dan jenis obat untuk kelas terapi obat untuk penyakit
pada saluran cerna yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus
dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR
tahun 2005......................................................................................42
Tabel XII Jenis obat susunan saraf pusat yang digunakan oleh pasien
diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi
rawat inap RSPR tahun 2005.........................................................44
Tabel XIII Jenis obat saluran pernafasan yang digunakan oleh pasien
diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi
rawat inap RSPR tahun 2005.........................................................45
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XVI Jenis obat saluran kemih yang digunakan oleh pasien diabetes
mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap
RSPR tahun 2005................................................................... 47
Tabel XVII. Golongan dan jenis obat untuk kelas terapi obat untuk panyakit
otot skelet dan sendi yang digunakan oleh pasien diabetes
mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap
RSPR tahun 2005................................................................... 48
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
penurunan sensitivitas aksi insulin atau keduanya (Triplit, Reasner, dan Isley,
sangat lama untuk menjalani terapi. Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah
dan diproyeksikan menjadi 6,5% pada orang dewasa tahun 2025. Menurut King
dan Rewers, epidemik diabetes mellitus pada orang dewasa di seluruh dunia
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh karena gangguan akut aliran darah ke otak akibat terjadinya penyumbatan
atau perdarahan pada stroke hemoragik (Wibowo dan Gofir, 2001). Diabetes
mellitus mampu menebalkan dinding pembuluh darah otak yang berukuran besar.
2300 penderita diabetes mellitus yang tercantum dalam data cross sectional pasien
komplikasi stroke relatif kecil jika dibandingkan dengan komplikasi yang lain,
penyakit kardiovaskular dan kanker. Akibat lain yang dapat muncul adalah
bukan hanya karena penyakit diabetes mellitus melainkan karena komplikasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang berkenaan dengan obat. Drug related problems seringkali terjadi karena
tidak hanya memperhatikan pengobatan satu penyakit saja, akan tetapi dua
penyakit bahkan lebih, oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai evaluasi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi pemberian terapi yang tepat dan
lebih terkontrol dan waktu untuk menunjukkan perubahan atau hasil terapi relatif
cepat. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih yang berlokasi di jalan
Cik Dik Tiro no. 39 Yogyakarta, mengingat bahwa rumah sakit ini termasuk salah
satu rumah sakit besar yang memiliki pelayanan rawat inap yang dapat
1. Permasalahan
yang meliputi umur, jenis kelamin, jenis diabetes mellitus dan komplikasi
lain di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode
tahun 2005?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Seperti apakah profil terapi yang diberikan pada pasien diabetes mellitus
dengan komplikasi stroke yang meliputi kelas terapi, jenis obat, dosis obat,
di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode tahun
2005?
2. Keaslian Penelitian
instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih periode tahun 2005 ini belum pernah
dilakukan. Penelitian yang telah dilaksanakan dan terkait dengan penelitian ini
antara lain :
a. Pola Peresepan Obat Hipoglikemi dan Studi Literatur interaksi obat pada
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit dr. Sardjito Yogyakarta (Periode 2001-
c. Kajian Peresepan dan Biaya Obat Pasien Stroke di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta (periode 1999) oleh Santi (2002).
d. Pola Pengobatan Penyakit Stroke pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit
Penelitian yang pernah dilakukan melihat pola peresepan dan biaya obat pasien
hanya dalam satu penyakit yaitu diabetes mellitus atau stroke, sedangkan
penelitian ini melihat penatalaksanaan terapi pada pasien diabetes mellitus dengan
komplikasi stroke, yang meliputi profil pasien, profil peresepan, DRP, dan
dampak terapi pada pasien. Selain itu penelitian ini juga berbeda dalam hal subjek
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis
Bagi pihak farmasis rumah sakit penelitian ini dapat bermanfaat untuk
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih
2. Tujuan Khusus
meliputi umur, jenis kelamin, jenis diabetes mellitus dan komplikasi lain
di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode tahun
2005.
dengan komplikasi stroke yang meliputi kelas terapi, jenis obat, dosis
obat, frekuensi pemberian dan lama pemberian obat di instalasi rawat inap
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Diabetes mellitus
1. Definisi
protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin, sensitivitas insulin, atau
Penyakit ini biasanya didiagnosa sebelum umur 30 tahun, dan merupakan jenis
diabetes mellitus yang paling sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.
Diabetes mellitus tipe I disebabkan oleh destruksi sel beta pulau Langerhans.
Penyebab diabetes mellitus tipe II adalah kegagalan relatif sel beta dan
menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
al, 2005).
Keadaan ini hanya terbatas pada wanita hamil dan gangguan toleransi
glukosa terjadi pertama kali selama kehamilan. Apabila sebelum hamil sudah
menderita diabetes mellitus maka tidak termasuk kategori ini. Gangguan ini
Salah satu diabetes mellitus spesifik yang lain adalah Maturity Onset
insulin mengakibatkan hiperglikemia ringan pada usia dini dan hal tersebut akan
2. Faktor Risiko
syndrom biasanya merupakan penanda dari diabetes mellitus tipe II. Salah satu
resistensi terhadap insulin pada diabetes mellitus tipe II. Sebagian besar pasien
abdominal itu sendiri adalah faktor risiko dari diabetes mellitus tipe II dan
merupakan test yang umum mengenai pengaruh dari perubahan gaya hidup
(menurunkan berat badan dan latihan secara rutin) dan obat metformin dapat
3. Patologi
Diabetes mellitus tipe I berjumlah kira-kira 10% dari semua kasus diabetes
mellitus. Diabetes mellitus tipe I pada umumnya berkembang pada masa kanak-
kanak atau sebelum dewasa, dan biasanya disebabkan karena adanya kerusakan
Hiperglikemia terjadi ketika 80% sampai 90% dari sel β rusak. Disini transient
komplikasi dan kematian. Faktor tetap proses autoimun belum diketahui, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pada saat puasa, 75% total glukosa tubuh berada di jaringan yang tidak
glukosa di otak pada saat makan dan puasa sama dan hal ini tidak berubah pada
diabetes tipe II, sedangkan 25% sisanya, metabolisme glukosa berada di otot yang
tergantung dengan hormon insulin. Pada saat puasa, kira-kira 85% produksi
glukosa berasal dari hepar dan sisanya dihasilkan dari ginjal. Pada saat makan,
pengambilan glukosa oleh jaringan sekitar. Pada keadaan normal kadar glukosa
insulin untuk memelihara toleransi glukosa normal. Pada seseorang yang tidak
menderita diabetes, insulin akan meningkat pada resistensi yang tinggi dan
toleransi glukosa normal. Sekresi insulin yang terganggu ditemukan seragam pada
11
diabetes mellitus dan biasanya ditandai dengan resisten terhadap insulin dan
glukosa dalam hati, dan menurunnya asupan glukosa pada otot skeletal. Disfungsi
Diabetes mellitus tipe II terjadi karena gaya hidup seperti kelebihan kalori, kurang
Gejala yang khas dari diabetes mellitus adalah rasa haus yang berlebihan,
poliuria, pruritus, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
2000). Komplikasi yang dapat timbul pada diabetes mellitus antara lain
terhadap kadar glukosa dan faktor risiko vaskular konvensional (Davey, 2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Komplikasi mikrovaskular
Satu dari antara tiga orang dengan diabetes mellitus mengalami penyakit
mata dan 5% mengalami kebutaan pada umur 30 tahun. Retinopati terjadi akibat
2). Nefropati
Keadaan ini terjadi 15-25 tahun setelah diagnosis pada 35-45% pasien
dengan diabetes mellitus tipe I dan <20% pasien dengan diabetes mellitus tipe II.
terhadap kerusakan vaskular secara umum dan menjadi prediktor kematian akibat
penyakit kardiovaskular.
3). Neuropati
pada pembuluh darah kecil yang memberi nutrisi pada saraf perifer, dan
b. Komplikasi makrovaskular
13
plasma yang lain. Keadaan tersebut akan menyebabkan monosit dan makrofag
lanjut LDL yang ada di rongga subendotel akan berikatan dengan proteoglikan
aterial, mengalami oksidasi dan kemudian dimakan oleh makrofag. Makrofag dan
berpuncak pada pembentukan lesi kompleks yang berisi materi protrombotik yang
iskemik dapat dianggap sebagai puncak dari serangkaian kejadian kerusakan pada
sel saraf, yang diawali dengan injury pada sel endotel yang kemudian berlanjut
sehingga terjadi sumbatan aliran darah ke otak, karena plak yang terbentuk
c. Pencegahan komplikasi
dengan tekanan darah yang terkontrol dengan baik (< 140/90 mmHg), dan apabila
semua faktor risiko yang lain telah bisa dikendalikan dengan optimal. Hal ini
14
Infeksi
Congenital rubella
Cytomegalovirus
Bentuk yang tidak biasa dari immune-mediated diabetes
Stiff-man syndrome
Anti-insulin receptor antibodies
Sindrom genetik lainnya yang bergabung dengan diabetes
Down syndrome
Turner syndrome
Friedreich ataxia
Myotonic dystrophy
d. Gestational diabetes mellitus (GDM)
(Genuth, 2003)
6. Diagnosis
15
berulangkali untuk individu yang berisiko terkena diabetes mellitus seperti yang
Secara umum diagnosis untuk penyakit diabetes mellitus terdiri dari 3 uji,
yaitu
B. Stroke
1. Definisi
karena gangguan akut aliran darah ke otak akibat terjadinya penyumbatan atau
perdarahan pada stroke hemoragik (Wibowo dan Gofir, 2001). Stroke dapat
berupa stroke iskemik (88%) atau stroke hemoragik (12%) (Triplitt et al., 2005).
a. Stroke Iskemik
mengganggu atau memutuskan aliran darah otak atau cerebral blood flow (CBF).
Nilai normal CBF adalah 50-60 ml/100mg/menit. Iskemik terjadi jika CBF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
<30ml/100mg/ menit. Jika CBF turun sampai < 10 ml/mg/menit akan terjadi
aktivitas protease, yakni suatu proses berantai eksitotoksik dan pada akhirnya
radikal bebas yang akan menambah kematian sel. Reperfusi juga menyebabkan
transformasi perdarahan dari jaringan infark yang mati. Jika gangguan CBF masih
antara 15-30 ml/100mg/menit, keadaan iskemik masih dapat dipulihkan jika terapi
b. Stroke Hemoragik
2. Faktor Risiko
Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol meliputi umur, ras/bangsa, jenis
kelamin dan riwayat keluarga. Semakin tua seseorang maka risiko terkena stroke
semakin tinggi. Pada laki-laki risiko terjadinya stroke lebih tinggi daripada wanita
(Iskandar, 2004).
dikendalikan dengan menjalani terapi. Salah satu faktor tersebut adalah diabetes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mellitus, diabetes mellitus didefinisikan kadar gula dalam plasma pada waktu
puasa 126 mg/dL atau diukur lebih lanjut pada dua parameter yang lainnya. Saat
stroke. Beberapa penderita diabetes mellitus juga memiliki tekanan darah tinggi,
kadar kolesterol dalam darah tinggi, dan kelebihan berat badan, hal ini akan dapat
meningkatkan risiko stroke lebih besar. Faktor lain yang dapat memicu terjadinya
stroke antara lain perokok, carotid atau penyakit arteri lainnya, Atrial fibrillation,
penyakit jantung, transient ischemic attacks (TIAs), tingginya jumlah sel darah
merah, tingginya kadar kolesterol dalam darah, kurang aktivitas dan kelebihan
berat badan, konsumsi alkohol, dan konsumsi obat terlarang (Anonim, 2005).
aterosklerosis dan menghambat aliran darah ke otak yang pada akhirnya akan
arteri serebral. Batas tekanan darah yang dapat ditanggulangi oleh autoregulasi
ialah 200mmHg untuk tekanan sistolik dan 110-120 mmHg untuk tekanan
tetap. Bila terjadi penurunan darah sistemik maka tekanan perfusi ke jaringan otak
tidak adekuat. Hal ini akan mengakibatkan iskemik serebral. Sebaliknya bila
terjadi kenaikan tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi pada dinding
18
polos pembuluh darah secara seimbang. Keseimbangan antara sistem antagonis ini
dapat mengontrol secara optimal fungsi dinding pembuluh darah. Jika endotelial
menonjol, kadar kolesterol LDL yang tinggi dan kolesterol HDL yang rendah
serta kadar trigliserida plasma yang tinggi harus diwaspadai. LDL yang
teroksidasi oleh radikal bebas memacu terbentuknya ateroma pada dinding arteri
3. Patologi
disease dan proses thrombotic atau embolic. Perubahan produksi di otak oleh
pendarahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tergantung pada lokasi dari gangguan di otak dan luasnya iskemia, infark atau
hemoragi. Iskemia berjumlah 85 % dari semua kasus stroke, 65% dari bagian
merupakan penyebab dari 20% sisanya. Hemoragi pada jaringan di otak dan
(Schwinghammer, 2000).
Gejala yang sering muncul pada penderita stroke antara lain merasa lemah
di salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, gangguan pengelihatan, vertigo, atau
terjatuh. Penderita stroke iskemik tidak selalu merasa kesakitan, akan tetapi pada
penderita stroke hemoragik dapat menjadi lebih parah. Penderita stroke biasanya
memiliki banyak tanda tidak berfungsinya sistem saraf, tetapi kurang spesifik
5. Diagnosis
Diagnosis yang akurat dari bagian yang luka adalah suatu tantangan
resonance imaging [MRI]) merupakan alat dignosis yang penting. Hasil CT scan
20
hyperintensity (putih) di area hemoragi dan akan menjadi normal atau hypointense
(gelap) di area infark, sedangkan MRI pada kepala akan memberikan informasi
area iskemia dengan resolusi tinggi dan lebih tepat daripada CT scan. Diffusion-
C. Penatalaksanaan Terapi
1. Tujuan Terapi
panjang, mencegah komplikasi lebih lanjut dan gangguan fungsi saraf, serta
2. Sasaran Terapi
diit dan olah raga. Penurunan berat badan akan membantu penurunan tekanan
21
c. Lemak darah
darah, kadarnya tidak boleh lebih dari 200. Kolesterol jahat (LDL) sebaiknya
kadarnya 130mg/dl, sedangkan kolesterol baik HDL harus lebih dari 40mg/dl.
d. Gula darah
adalah: gula darah puasa 91-120mg/dl, post prandial 136-160mg/dl, dan HbA1c
22
3. Strategi Terapi
dengan terapi nutrisi dapat mencapai metabolic outcomes yang optimal dan
terhadap pengaturan administrasi insulin dengan diet seimbang dan yang paling
b. Terapi Farmakologis
pada pasien diabetes mellitus tipe II yang tidak dapat mencapai kadar glukosa
terapi farmakologi secara oral yang tersedia untuk diabetes mellitus tipe II, terapi
23
2006).
bukan pasien diabetes mellitus. Dosis yang digunakan biasanya antara 75-
untuk menurunkan tekanan darah pada penderita stroke. Selain itu sebagai
menurunkan tekanan darah dan mencegah terjadinya CVD yang terjadi pada
pasien hipertensi.
4). Statin
24
diinginkan yang dialami oleh pasien yang melibatkan atau dicurigai melibatkan
terapi obat dan benar-benar atau berpotensi bertentangan dengan hasil yang
diinginkan pasien. DRP sering juga disebut drug therapy problems atau masalah-
masalah yang berhubungan dengan obat. Drug Related Problems (DRP) meliputi
keadaan butuh bahan tambahan terapi obat (need for additional drug therapy),
tidak perlu terapi (unnecessary drug therapy), obat tidak tepat (wrong drug),
dosis kurang (dosage too low), dan kepatuhan (compliance). Berikut ini disajikan
kajian Drug Related Problems (DRP) dan keadaan – keadaan yang meliputinya
(Cipolle, 1998).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
KAJIAN MELIPUTI
Butuh Tambahan Terapi Obat - Kondisi baru membutuhkan obat.
- Kondisi Kronis (butuh terapi lebih lanjut).
- Kondisi membutuhkan kombinasi obat.
- Kondisi dengan risiko dan butuh terapi untuk
mencegahnya
Tidak Perlu Terapi Obat - Tidak ada indikasi untuk keadaan saat itu
- Menelan obat dengan jumlah toksik
- Kondisi akibat drug abuse
- Lebih baik dengan terapi non drug
- Pemakaian multiple drug padahal cukup dengan single
drug terapi.
- Minum obat untuk mencegah efek samping obat lain yang
seharusnya dapat dihindarkan
Obat Tidak Tepat - Kondisi yang menyebabkan obat menjadi tidak efektif
- Alergi obat tertentu
- Obat yang diberi bukan yang paling efektif untuk indikasi.
- Faktor risiko yang kontraindikasi dengan obat.
- Efektif tetapi bukan yang paling murah.
- Efektif tetapi bukan yang paling aman.
- Antibiotika yang diberi resisten terhadap infeksi pasien.
- Refractory
- Kombinasi yang tidak perlu.
26
D. Keterangan Empiris
instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti
karena dalam penelitian ini tidak memberikan perlakuan lebih lanjut pada subjek
uji. Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif evaluatif yang hanya
akan menyajikan data dan mengevaluasinya tanpa melihat korelasi antara risiko
dan efek. Rancangan penelitian ini akan mempelajari efek yang timbul terlebih
B. Definisi Operasional
4. Pasien rawat inap adalah pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke
yang menjalani perawatan di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5. Dampak terapi adalah kondisi pasien sebagai hasil terapi pada saat keluar dari
rumah sakit, yang dapat dibagi menjadi meninggal, atas permintaan sendiri,
6. Lembar rekam medik (MR) adalah lembar catatan dokter, apoteker, dan
perawat yang berisi data klinis pasien di rumah sakit yang meliputi data nomor
komplikasi, lama perawatan, jenis obat, dosis obat, aturan pakai obat yang
7. Golongan obat adalah kelompok obat berdasarkan efek terapi dari setiap kelas
8. Jenis obat adalah segala macam obat stroke dan diabetes mellitus yang
rawat inap rumah sakit Panti Rapih. Jenis obat yang ditampilkan adalah nama
generik.
9. Drug Related Problems (DRP) adalah suatu keadaan yang tidak dikehendaki
10. Terapi yang dibahas dalam penelitian ini adalah terapi farmakologis.
C. Subjek Penelitian
seluruh pasien diabetes mellitus komplikasi stroke yang tercatat di Rumah Sakit
29
D. Bahan Penelitian
diabetes mellitus dengan komplikasi stroke yang menjalani rawat inap di Rumah
E. Tempat Penelitian
unit rekam medik rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta yang terletak di Jalan Cik
Tahap ini merupakan tahap awal yaitu dengan penelusuran jumlah pasien
inap rumah sakit Panti Rapih pada tahun 2005. Informasi ini dapat diperoleh dari
laporan unit rekam medik dalam bentuk catatan distribusi pola penyakit yang
berjumlah 62 pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Data pada penelitian ini diambil dari rekam medik pasien diabetes mellitus
dengan komplikasi stroke yang menjalani rawat inap di rumah sakit Panti Rapih
Yogyakarta pada tahun 2005 disajikan dalam bentuk tabel, yaitu tabel pertama
berisi data umum pasien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, riwayat,
komplikasi lain. Tabel kedua berisi mengenai data obat yang meliputi golongan
obat, jenis obat, jumlah obat, dosis obat. Tabel ketiga berisi data lab pasien
dengan memberi nomor pada setiap pasien, kemudian dipilih pasien dengan
nomor genap. Setelah pengambilan nomor genap diperoleh 31 pasien, akan tetapi
ada 2 rekam medis pasien yang tidak diperoleh, maka hanya akan diambil data
dari 29 pasien. Jumlah pasien ini sesuai dengan ketentuan menurut Gay yaitu
untuk desain deskriptif populasi kecil dapat diambil 20% dari total populasi (cit.
tersebut dibuat tabel yang berisi mengenai profil pasien, kemudian tabel
berikutnya berisi mengenai jenis dan golongan obat, dosis serta waktu pemberian.
komplikasi stroke, tanda vital dan kondisi klinis. Tabel terakhir berisi mengenai
31
nya. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dibandingkan dengan standar
referensi.
G. Kesulitan Penelitian
stroke periode tahun 2005 di unit rekam medik rumah sakit Panti Rapih
dalam membaca beberapa tulisan yang ada di rekam medik. Usaha yang dilakukan
rekam medik karena seringkali sedang digunakan atau sedang dipinjam oleh pihak
lain. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan ini peneliti menunggu
beberapa hari atau beberapa minggu untuk mengambil lagi dokumen rekam medik
H. Analisis Hasil
umur 41-50tahun, 51-60 tahun, 61-70 tahun, 71-80 tahun, dan 81-90 tahun.
32
dikelompokkan berdasarkan kelas terapi obat, golongan obat dan jenis obat.
digunakan disini adalah IONI 2000 (Anonim, 2000) dan American Diabetes
BAB IV
dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 29 pasien tersebut, kelompok umur 51-60 tahun dan 61-
stroke. Kelompok umur tersebut tidak sesuai dengan referensi yang menyatakan
bahwa usia paling rawan adalah 75 tahun ke atas. Hal ini disebabkan karena
perubahan gaya hidup yang tidak sehat dari waktu ke waktu. Selain itu pada usia
10.34% 13.79%
41-50 tahun
20.69% 51-60 tahun
61-70 tahun
27.59% 71-80 tahun
81-90 tahun
27.59%
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pada penelitian ini berusia di atas 40 tahun. Oleh karena itu dapat disimpulkan
diabetes mellitus yang diderita oleh pasien adalah diabetes mellitus tipe II, yaitu
tidak tergantung insulin. Diabetes mellitus tipe I atau tergantung insulin pada
58.62%
60.00%
50.00% 41.38%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
laki-laki wanita
mellitus dengan komplikasi stroke pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.
Hal ini sesuai dengan referensi yang menyatakan wanita lebih banyak terserang
diabetes mellitus komplikasi stroke. Penyebab dari hasil ini antara lain karena
wanita umumnya memiliki aktivitas lebih rendah daripada laki-laki dan dapat juga
disebabkan karena wanita memiliki tingkat stres yang lebih tinggi daripada laki-
laki. Selain itu hal ini diduga terkait dengan faktor Umum Harapan Hidup (UHH).
Berdasarkan data statistik dari DepKes RI/BPS UHH Indonesia tahun 2000,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
harapan hidup pada perempuan 69 tahun dan pada laki-laki 65 tahun, atau dengan
Komplikasi yang terjadi antara lain neuropati, hipertensi, IHD, CHF, ISK,
hipertensi sangat berkaitan erat dengan diabetes mellitus dan stroke. Hipertensi
merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke. Stroke dapat dipengaruhi
ini melebihi prosentase pasien yang mengalami komplikasi hipertensi. Hal ini
tekanan darah sangat penting, jadi pasien yang tidak mengalami komplikasi
dosis awal atau rendah untuk mengontrol tekanan darah agar tetap normal.
36
inap Rumah Sakit Panti Rapih, diketahui bahwa pasien tidak hanya diberi obat-
obatan untuk diabetes mellitus dan stroke saja. Akan tetapi diberikan obat-obat
jenis lain yang bertujuan untuk membantu pemulihan kondisi pasien. Dari hasil
penelitian ini telah diketahui sepuluh kelas terapi obat yang digunakan pada kasus
terapi tersebut.
diketahui kelas terapi yang paling banyak digunakan adalah kelas terapi obat
untuk sistem kardiovaskular, yaitu sejumlah 29 pasien atau 100%. Kelas terapi ini
tekanan darah, kadar gula darah dan kadar lemak dalam tubuh. Oleh karena itu
dalam terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke harus dikontrol
tekanan darah, kadar gula darah dan kadar lemak dalam tubuh, yaitu dengan
mempengaruhi darah dan gizi. Kelas terapi obat yang mempengaruhi darah dan
gizi banyak digunakan karena untuk pasien diabetes mellitus diperlukan gizi
seimbang dan kadar gula darah terkontrol. Obat-obatan ini digunakan untuk
pemeliharaan kesehatan pasien dan sebagai pendukung terapi obat lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sedang dijalani. Pada urutan ketiga adalah kelas terapi sistem saraf pusat. Kelas
terapi ini juga sangat berperan atau berkaitan dengan pengobatan stroke, oleh
Tabel VII. Kelas Terapi Obat-obat yang diberikan pada Pasien Diabetes
mellitus dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Panti Rapih tahun 2005
No. Kelas Terapi Jumlah Prosentase
Kasus(n=29) (%)
1 Obat yang bekerja pada sistem 29 100
Kardiovaskular
2 Obat yang bekerja dengan 26 89,66
mempengaruhi darah dan gizi
3 Obat yang bekerja pada sistem 11 37,93
saluran cerna
Obat yang bekerja sebagai
4 antiinfeksi 20 68,97
5 Obat yang bekerja pada sistem 24 82,76
saraf pusat
6 Obat yang bekerja pada sistem 8 27,59
saluran pernafasan
Obat yang bekerja sebagai
7 analgesik 13 44,83
8 Obat-obat hormonal 18 62,07
9 Obat yang bekerja pada sistem 7 24,14
saluran kemih
Obat untuk penyakit skelet dan
10 sendi 8 27,59
Obat yang bekerja pada sistem kardiovaskular adalah obat yang bekerja
pada jantung dan pembuluh darah baik arteri maupun vena. Jantung dan pembuluh
darah merupakan alat dalam tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga
kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik.
Golongan obat yang digunakan pada kelas terapi ini antara lain
cara-cara seminimal mungkin mengganggu kualitas hidup pasien. Hal ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
untuk mengontrol tekanan darah, akan tetapi dosis antihipertensi yang diberikan
pasien diabetes mellitus, edema dan hipertensi. Pada pasien diabetes mellitus
komplikasi stroke ini obat diuretika yang paling banyak digunakan adalah
furosemid yaitu sebanyak 20,69%. Furosemid merupakan diuretika kuat dan biasa
akan berpindah pada bagian yang luka dari pembuluh darah dan menempel disitu
arteri atau mungkin akan pecah dan menutup arteri yang kecil. Dengan mencegah
39
Pada penelitian ini anti trombosit yang paling banyak digunakan adalah silostazol
yaitu sebanyak 55,17%. Hal ini kurang sesuai dengan standar karena pilihan
Selain itu dapat diberikan pada pasien yang mengalami gangguan pada faktor
pembekuan darah. Pada penelitian ini hanya digunakan satu jenis antifibrinolitik
terutama LDL (low density lipoprotein). Oleh karena itu pada pasien diabetes
tubuh yaitu dengan penggunaan obat antilipidemik. Pada penelitian ini terdapat 12
tubuhnya. Akan tetapi berdasarkan data yang diperoleh baru 6 pasien yang
obat tersebut sebaiknya diganti dengan golongan statin karena golongan statin
dapat dikurangi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel VIII Golongan dan jenis obat untuk kelas terapi obat penyakit pada
sistem kardiovaskular yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan
komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah Prosentase
kasus
(n=29) (%)
Antagonis
1 Antihipertensi Reseptor Candesartan 2 6,89%
Angiotensin II Losartan 1 3,45
Irbesartan 1 3,45
ACEI Kaptopril 8 27,59
Perindopril 2 6,89
Ramipril 9 31,03
ARBS Klonidin 6 20,69
Donepezil 3 10,34
Calcium Nimodipin 3 10,34
Chanel Blocker Amlodipin 7 24,14
nifedipin 4 13,79
Isosorbid
2 Antiangina golongan nitrat dinitrat 2 6,89
Calsium Diltiazem 2 6,89
Chanel Blocker hidroklorida
3 Diuretika Diuretik osmotik Manitol 1 3,45
diuretika kuat Furosemid 6 20,69
4 Obat sistem Anti trombosit Aspirin 2 6,89
koagulasi darah Klopidogrel 6 20,89
Silostasol 16 55,17
Hemostatik dan Asam 7 24,14
antifibrinolitik traneksamat
Obat
5 Hipolipidemik Klofibrat Fenofibrat 1 3,45
Statin Simvastatin 1 3,45
Atorvastatin 2 6,89
Pravastatin 2 6,89
6 Obat gangguan vasodilator nicergoline 3 10,34
sirkulasi darah Xantin® 1 3,45
Ko-dergokrin 10 34,48
Sibelium 1 3,45
Sitikolin 20 68,97
Ginko biloba 9 31,03
inap sangat memerlukan gizi yang seimbang. Gangguan nutrisi pada pasien dapat
memperparah penyakit yang sedang dideritanya, oleh karena itu asupan gizi perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
diberikan terlebih jika nafsu makan pasien menurun. Pada pasien diabetes mellitus
seringkali menjalani terapi dengan diit, oleh karena itu perlu diperhatikan
pemberian nutrisi dan vitamin supaya tidak terkena malnutrisi dan dehidrasi.
ion tubuh sehingga organ-organ dalam tubuh dapat bekerja secara optimal.
Diantara 29 pasien yang ada terdapat 1 pasien yang disertai anemia, maka untuk
pasien ini ditambahkan asam folat untuk mengobati anemia yang dideritanya.
Tabel IX. Golongan dan jenis obat untuk kelas terapi obat mempengaruhi
darah dan gizi yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan
komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005
No. Golongan Jenis obat Jumlah prosentase
kasus(n=29) (%)
Cairan dan
1 elektrolit Natrium laktat 3 10,34
parenteral maltosa, glukosa 7 24,14
NaCl 0,9% 8 27,59
Meylon® 1 3,45
Asering® 10 34,48
Triofusin® 1 3,45
Amiparen® 1 3,45
Tutofusin® 1 3,45
Ion Ca, K,Na, C,Cl 1 3,45
asetat, laktat, glukosa
2 Nutrisi oral Intralipid® 1 3,45
Anemia
3 megaloblastik Asam folat 1 3,45
4 Vitamin Alfatokoferol 1 3,45
Vitamin C 1 3,45
Sanotake® 1 3,45
Nikotinamid 1 3,45
Nevramin® 1 3,45
Theragran M® 1 3,45
Tiamina
tetrahidrosulfuril 1 3,45
disulfida basa
Obat saluran cerna digunakan didalam terapi meliputi anti tukak dan
42
antasida berfungsi didalam mencegah efek samping dari antidiabetik oral, selain
gangguan motilitas lambung yang mengakibatkan mual, dan rasa tidak enak pada
saluran cerna. Antitukak biasa digunakan untuk meringankan gejala- gejala yang
muncul pada penyakit dispepsia tukak maupun bukan tukak, serta pada penyakit
lambung yang berlebih, metformin dengan efek sampingnya antara lain mual
muntah, bahkan ada sebagian antidiabetik oral yang menyebabkan gangguan pada
otot pada usus besar dan diare seperti glikazid dan metformin HCl.
Tabel X. Golongan dan jenis obat untuk kelas terapi obat untuk penyakit
pada saluran cerna yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan
komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005
No Golongan obat Kelompok Jenis Obat Jumlah Prosentase
kasus
(n=29) (%)
Mengandung
1 Antitukak Antasida Al 2 6,89
dan atau Mg
Antagonis Ranitidin 7 24,14
reseptor H2
Khelator dan Sukralfat 1 3,45
senyawa
komplek
Penghambat Omeprazol 2 6,89
pompa proton
2 Pencahar stimulan bisakodil 4 13,79
natrium 1 3,45
pikosulfat
osmotik lactulosa 2 6,89
enzim
3 Obat untuk pencernaan Pankreatin 3 10,34
gangguan
empedu Enzyplek® 1 3,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
infeksi pada pasien diabetes mellitus komplikasi stroke. Infeksi dapat terjadi
karena penggunaan kateter pada pasien, selain itu dapat juga disebabkan karena
adanya luka pada pasien. Pada pasien diabetes mellitus, jika terjadi luka akan sulit
sekali kering. Luka tersebut akan lembab dan karena kadar gula tinggi maka luka
tersebut merupakan media yang baik untuk tumbuh mikroba. Oleh karena itu
Tabel XI. Golongan dan Jenis Obat Antiinfeksi yang digunakan oleh pasien
diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR
tahun 2005
No Golongan obat Kelompok Jenis Obat Jumlah Prosentase
kasus
(n=29) (%)
1 Antibiotik Penisilin Amoksisilin 6 20,69
Sefalosporin Seftriakson 15 51,72
Sefradin 3 10,34
Aminoglikosida Gentamisin 2 6,89
Kuinolon Siprofloksasin 2 6,89
Ofloksasin 1 3,45
tidak dapat tidur baik disebabkan oleh rasa cemas, maupun rasa sakit yang
menyerang, oleh karena itu pasien perlu diberikan obat golongan ini supaya dapat
beristirahat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel XII. Jenis obat susunan saraf pusat yang digunakan oleh pasien
diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR
tahun 2005
No. Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Prosentase
kasus(n=29) (%)
1 Psikofarmaka hipnotik Alprazolam 1 3,45
dan ansiolitik Estazolam 2 6,89
Diazepam 1 3,45
Obat untuk Klorpromasin 1 3,45
psikosis
Antidepresan Amitriptilin 1 3,45
hidroklorida
Pemacu SSP pemacu
2 dan sistem Methylcobalt® 2 6,89
penekan saraf pusat Piritinol 9 31,03
nafsu makan
3 Antiepilepsi Pengobatan Pirasetam 4 13,79
Antiepilepsi Fenitoin 1 3,45
Gabapentin 4 13,79
Karbamazepin 1 3,45
Fordesia® 4 13,79
4 Obat Antimual Antiemetik Domperidon 1 3,45
dan vertigo
5 Antiparkinson Antimuskarinik Trihexyfenidil 1 3,45
Obat golongan antimual dan vertigo diberikan kepada pasien yang merasa
mual dan ingin muntah. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada
saluran pencernaan. Pada penelitian ini hanya 1 pasien yang mengalami mual
Antiepilepsi ini banyak digunakan pada penelitian ini, obat tersebut untuk
mengatasi kejang yeng terjadi pada stroke. Kejang biasanya terjadi dalam 2
minggu dari onset, yang biasanya disebut dengan kejang dini. Pengatasan kejang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dapat dilakukan dengan pemberian diazepam intravena dan bila belum berhenti
berupa batuk dan sesak nafas. Pada penelitian ini terdapat 8 pasien yang
digunakan untuk melegakan sesak nafas yang dikeluhkan oleh pasien. Obat
digunakan untuk mengobati batuk yang disebabkan oleh alergi. Dalam penelitian
viskositas dahak sehingga mudah dikeluarkan. Obat ini diberikan kepada pasien
yang mengalami batuk berdahak. Selain itu obat batuk kombinasi diberikan pula
kepada pasien yang batuk, pada penelitian ini terdapat 4 pasien yang
Tabel XIII. Jenis obat saluran pernafasan yang digunakan oleh pasien
diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR
tahun 2005
No. Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Prosentase
kasus(n=29) (%)
1 Antiasma dan Teofilin Aminofilin 1 3,45
bronkodilator
2 Antihistamin dan Antihistamin Feniramin 1 3,45
obat darurat alergi maleat
3 Mukolitik Mukolitik Bromhexin 1 3,45
4 Antitusif dan Obat batuk OBH® 1 3,45
Ekspektoran kombinasi
Sanadryl
Ekspektoran exp® 3 10,34
5 Stimulan pernafasan Stimulan Transbronco 1 3,45
dan surfaktan paru pernafasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
diabetes mellitus komplikasi stroke. Pasien seringkali mengeluh pusing, nyeri atau
suhu tubuh diatas normal. Pada penelitian ini terdapat 8 pasien yang
menggunakan obat untuk menurunkan suhu tubuh, dan 4 pasien dengan keluhan
pusing.
Tabel XIV. Jenis obat analgesik yang digunakan oleh pasien diabetes
mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005
No Golongan Jenis Obat Jumlah Prosentase
kasus(n=29) (%)
Analgesik non
1 opioid Dolana® 1 3,45
Parasetamol 8 27,59
Asam Mefenamat 1 3,45
Kombinasi
parasetamol 1 3,45
dengan bukan
psikoleptik
8. Obat-obat hormonal
pengobatan diabetes mellitus, dan dibedakan atas insulin dan antidiabetik oral.
Tujuan pengobatan diabetes mellitus adalah menjaga kadar gula darah dalam
batas normal, karena dengan kadar gula darah tidak terkontrol akan
mortalitas. Dalam penelitian ini antidiabetik yang paling banyak digunakan adalah
gula darah yang terkontrol, hal tersebut berkaitan pula dengan pengontrolan lemak
47
maka baik untuk pasien diabetes mellitus supaya tidak berkembang penyakit
Tabel XV. Jenis obat hormonal yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus
dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah Prosentase
kasus(n=29) (%)
1 Antidiabetik Insulin kerja singkat 12 41,38
Parenteral
2 Antidiabetik Sulfonilurea Glipisid 3 10,34
Oral Glimepirid 3 10,34
Glikasid 1 3,45
Metformin
Biguanid HCl 2 6,70
Miglitinid Repaglinid 1 3,45
Kombinasi Glucovance® 1 3,45
Glibenklamid dan
Metformin
Thiazolidinedione Actos® 1 3,45
berlebihan kandung kemih dengan gejala selalu ingin kencing. Pada penelitian ini
ketosteril diberikan kepada pasien yang menderita gagal ginjal kronik. Pada
penelitian ini terdapat 1 pasien yang menggunakan obat tersebut karena pernah
Tabel XVI. Jenis obat saluran kemih yang digunakan oleh pasien diabetes
mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005
No Golongan Jenis Obat Jumlah Prosentase
kasus(n=29) (%)
1 Gangguan Tolterodin 7 24,14
Saluran
kemih Asam amino 1 3,45
esensial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
berupa nyeri otot dan nyeri sendi. Pada penelitian ini terdapat 8 pasien yang
Tabel XVII. Golongan dan jenis obat untuk kelas terapi obat untuk
panyakit otot skelet dan sendi yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus
dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Prosentase
kasus(n=29) (%)
Obat untuk Obat
1 reumatik penekan Allupurinol 3 10,34
proses
dan gout penyakit
reumatik
Anti inflamasi Ketoprofen 5 17,24
non steroid Selekosib 1 3,45
Kortikosteroid Deksametason 2 6,70
Obat yang
2 digunakan Pelemas Esperison HCl 2 6,70
dalam gangguan otot rangka
neuromuskuler
mengenai obat. Evaluasi ini dikhususkan untuk kejadian yang terkait stroke yang
terapi obat setiap kasus dengan standar acuan dari American Diabetes Association
dan IONI 2000. Dari 29 pasien ditemukan 15 pasien yang mengalami DRP.
Berikut merupakan ringkasan mengenai DRP yang disajikan dalam bentuk tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Penatalaksanaan:
Diberikan silostazol 1x100mg untuk mengobati strokenya. Pada saat pulang juga diresepkan silostazol 1x1
tablet
Penilaian :
1. Silostazol diresepkan 1x100mg perhari. Panggunaan ini kurang dosis karena menurut standar dosis
yang digunakan adalah 2x100mg perhari
2. Dulcilax merupakan obat pencahar yang diindikasikan untuk pasien yang mengalami sembelit dan
nyeri saat BAB. Dosis dulcolax kurang karena menurut standar dosis yang digunakan adalah 1x2
tablet
Rekomendasi:
1. Menurut guideline, pasien diabetes mellitus yang mengalamin stroke diresepkan aspirin atau
klopidogrel. Jadi sebaiknya silostazol diganti dengan aspirin 1x75mg, atau sebagai alternatif lain
dapat diberikan Klopidogrel bagi pasien yang aspirin-intolerant. Jika digunakan silostazol maka dosis
yang diberikan adalah 2x100mg perhari
2. Dulcolax ditambah dosisnya hingga 1x2 tablet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Penatalaksanaan:
Diberikan Pletaal 1x100mg, Plavix 1x1tab untuk mengobati stroknya. Pada saat pulang juga diresepkan pletaal
1x1 tablet, Plavix 1x1tab
Penilaian :
3. Pletaal merupakan golongan anti trombosit dengan zat aktif cilostazol. Biasa diresepkan 2x50mg.
Plavix juga merupakan golongan anti trombosit dengan zat aktif klopidogrel. Obat golongan anti
trombosit ini kelebihan dosis.
4. Pasien mengeluh pusing dan badan terasa panas, maka perlu ditambahkan terapi obat analgesik dan
antipiretik
Rekomendasi:
3. Menurut guideline, pasien diabetes mellitus yang mengalami stroke diresepkan aspirin atau
klopidogrel. Jadi sebaiknya Pletaal tidak perlu diberikan, cukup diberikan Plavix 1x1tb terlebih dahulu.
4. Ditambahkan terapi obat analgesik dan antipiretik seperti misalnya Sanmol 3x1-2 tab perhari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Penatalaksanaan:
Diberikan Pletaal 1x100mg. Pada saat pulang juga diresepkan pletaal 1x1 tablet.
Penilaian :
1. Pletaal merupakan golongan anti trombosit dengan zat aktif cilostazol. Biasa diresepkan 1x100mg.
Penggunaan pletaal ini kurang dosis karena cilostazol menurut standar dosisnya 2x100mg.
Rekomendasi:
1. Menurut guideline, pasien diabetes mellitus yang mengalami stroke diresepkan aspirin atau
klopidogrel. Jadi sebaiknya Pletaal diganti dengan aspirin 1x75mg. Atau sebagai alternatif lain dapat
diberikan Klopidogrel bagi pasien yang aspirin-intolerant. . Jika digunakan Pletaal maka dosis
ditambah menjadi 2x100mg perhari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Penatalaksanaan:
Diresepkan obat silostazol 50mg sebanyak 2 kali sehari. Selain itu diresepkan juga Clonidin 0.15 sebanyak 2 kali
sehari
Penilaian :
1. Jika digunakan silostazol maka penggunaannya kurang dosis.
2. Ranitidin merupakan antitukak lambung dan tukak duodenum dan kondisi lain dimana diperlukan
pengurangan asam lambung.
3. Obat yang mengandung Al dan atau Mg merupakan anti tukak yang diindikasikan untuk mengurangi
gejala kelebihan asam lambung, tukak lambung, tukak duodenum, kembung, perasaan penuh di
lambung. Obat golongan tukak kelebihan dosis
Rekomendasi:
1. Menurut guideline, pasien diabetes mellitus yang mengalami stroke diresepkan aspirin atau
klopidogrel. Jadi sebaiknya silostazol diganti dengan aspirin 1x75mg per hari. Jika digunakan
silostazol diberikan dosis 2x100mg per hari
2. Ranitidin dan obat yang mengandung Al dan atau Mg sama-sama obat untuk tukak lambung. Pasien
mengeluh perut kembung. Sebaiknya obat antitukak tersebut tidak perlu dua, cukup dipilih salah satu
saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yang mengalami DRPs obat kurang tepat adalah kasus I, II, IV, V, IX, XIX, XVII,
XVIII, XXI, XXII, XXIII, dan XXV, sedangkan pasien yang mengalami DRP
dosis kurang adalah pasien I. Selain itu terdapat satu pasien yaitu Pasien II yang
mengalami DRP membutuhkan tambahan terapi obat. Kasus XII, XXIV, dan
XXIX mengalami kasus DRP dosis berlebih. Tabel DRP yang disajikan hanya 3
instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta sangat beragam. Pada
penelitian ini terdapat 7 pasien dengan dampak terapi meninggal, hal ini tidak
lain, kekurangan biaya, ketidakpatuhan pasien, dan sebagainya. Selain itu dampak
terapi terbanyak adalah membaik yaitu 10 pasien dari 29 pasien yang ada.
Dampak terapi membaik ini tidak dapat dipastikan apakah pasien sembuh total,
karena hal tersebut tidak terkontrol oleh rumah sakit. Jumlah dampak terapi
sembuh sebanyak 4 pasien, jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan dampak
terapi yang lain. Pasien yang sembuh pada umumnya telah menjalani terapi di
rumah sakit selama 10-17 hari. Dampak terapi atas permintaan sendiri sebanyak 8
54
34.48%
35.00%
30.00% 27.59%
24.14%
25.00%
20.00%
13.79%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
Meninggal APS Membaik Sembuh
merupakan waktu tercepat keluar dari rumah sakit, akan tetapi hal tersebut
hari 19 hari, 23 hari masing-masing dialami oleh satu pasien, sedangkan lama
perawatan 8 hari, 11 hari, 5 hari, 12 hari, dan 15 hari masing- masing untuk 2
pasien. Tiga pasien yang lain menjalani perawatan selama 17 hari, dan sisanya
pasien.
D. Rangkuman Pembahasan
Selama periode 2005 di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih
pasien. Setelah diambil secara acak dilakukan penelitian sebanyak 29 pasien. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
29 pasien yang diteliti, diketahui kasus diabetes mellitus komplikasi stroke paling
banyak terjadi pada kelompok umur 51-60 tahun dan 61-70 tahun, yaitu masing-
masing 27,59%. Kasus ini lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki-laki,
yaitu dengan perbandingan 41,38 %pada laki-laki dan 58,62% pada wanita.
13,79%. Komplikasi lain yang terjadi adalah IHD, CHF, ISK, dislipidemia yang
stroke tidak hanya stroke, melainkan ada beberapa golongan obat lain. Kelas
terapi obat yang paling banyak dipakai adalah kelas terapi obat yang bekerja pada
menggunakan obat dengan kelas terapi tersebut atau dengan prosentase 100%,
kardiovaskular. Kelas terapi lain yang banyak digunakan adalah obat yang
bekerja dengan mempengaruhi darah dan gizi. Kelas terapi digunakan oleh 26
pasien atau dengan prosentase 89,66%. Selain itu kelas terapi obat yang bekerja
pada sistem saraf pusat juga banyak, yaitu 24 pasien atau dengan prosentase
82,76%. Hal ini disebabkan karena stroke berkaitan dengan kerusakan atau
gangguan sistem saraf pusat, sedangkan kelas terapi lain yang digunakan adalah
obat yang bekerja pada saluran cerna sebanyak 11 pasien, antiinfeksi 20 pasien,
obat yang bekerja pada saluran pernafasan dan obat untuk penyakit otot skelet dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sendi masing-masing 8 pasien, obat yang bekerja analgesik 13 pasien dan obat
hormonal 18 pasien serta 7 pasien menggunakan obat yang bekerja pada sistem
saluran kemih.
Dalam tabel XXVI di bawah ini disajikan ringkasan DRPs yang terjadi
jumlah kasus membaik, dampak terapi terbanyak kedua adalah atas permintaan
sendiri (APS) yaitu sebanyak 27,59%, sedangkan 24,14 % dampak terapi pasien
meninggal dan pasien dengan dampak terapi sembuh hanya sebesar 13,79%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
stroke di anstalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta dapat diperoleh
umur 51-60 tahun dan 61-70tahun. Pada wanita 58,6% dan laki-laki 41,4%.
Jenis diabetes mellitus adalah diabetes mellitus tipe II. Komplikasi selain
2. Terdapat 10 kelas terapi yang digunakan adalah kelas terapi obat yang
tambahan terapi obat, 12 pasien obat tidak tepat, 1 pasien dosis kurang dan 3
meninggal 24,1%, dan APS 27,6%, serta dampak terapi sembuh 13,8%.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
B. SARAN
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini yaitu perlu :
pada periode yang berbeda, sehingga dasar evaluasi yang diberikan dapat
lebih mendalam.
stroke dengan kasus stroke tunggal, sehingga dapat diketahui seberapa besar
DAFTAR PUSTAKA
Kristanto, P.H., 1999, Pola Pengobatan Penyakit Stroke pada Pasien Rawat Inap
di Rumah Sakit Panti Rapih Yoyakarta Periode 1999, Skripsi, Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Rampengan, S., 2006, Why Mortality in Diabetic Patient With Acute Myocardial
Infarction Is Higher Than in Non-Diabetic, http://www.kardiologi-
UI.com/newsread.php?id=136. Diakses tanggal 20 Desember 2006.
Solano, M. P., and Goldberg, R.B., 2006, Lipid Management in Type 2 Diabetes,
dari http://clinical.diabetesjournal.org/misc/terms.html. Diakses tanggal 10
Oktober 2006.
Triplitt, C.L., Reasner, C.A., dan Isley, W.L., 2005, Diabetes Mellitus, dalam
Pharmacotherapy A PathoPhysiologic Approach, Sixth Edition, edited by
J.T. Dipiro, McGraw-Hill Companie, Inc., 1333-1363.
Ule, Y., 2000, Pola Penggunaan Obat Antidiabetika Oral untuk Penderita Diabetes
Melitus Usia Lanjut di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta Periode Januari-Juni 1997, Skripsi, Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Wibowo, S., dan Gofir, A., 2001, Farmakoterapi dalam Neurologi, edisi 1,
Salemba Medika, Jakarta, 53-73.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
LAMPIRAN 1
Data Pasien Diabetes Mellitus Komplikasi Stroke di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Periode tahun 2005
No. Identitas Pasien Diagnosis Tanda Nama Obat Frekuensi Cara Lama Obat Pulang Data Lab
Vital Pemberian Pemberian Pemberian
1. No.MR : 052189 Masuk : DM,Post Masuk: OMZ 1x40mg Injeksi 3 hari Glucotrol 10mg 11/07/2005
JK : P stroke, Neuropati TD : Ceftum 2x1gr Injeksi 3 hari 1x1 SGOT : 25,1 U/L
Umur : 68 th diabetik 140/90, Vit C 2x400mg Injeksi 3 hari Triatec 1x1 SGPT : 26,2 U/L
Tgl Msk : 11/07/2005 Keluar : DM N : 80x Kalnex 3x250mg Injeksi 2 hari Ceradolan 1x1 Ureum : 39 mg/dl
Tgl Kel : 03/08/2005 Komplikasi : Stroke, S : 36,6oC Neurotam 4x3gr Oral 3 hari Pletaal 1x1 Kreatinin : 0,9mg/dl
Lama Perawatan : 23 hr Neuropati RR : 18x Profenid 2x100mg Oral 13 hari Neurontin 1x1 Asam Urat : 5,5 mg/dl
TB/BB : 155cm/60kg Penyakit yang pernah Keluar: Insulin Injeksi 4 hari Aricef 1x1 Glukosa Darah Puasa :
Diit : 1700 cal diderita : TD: Enzyplex 3x1 Oral 10 hari Detrositol 1x1 265 mg/dl
Outcome : Membaik Th.2002 DM +febris 130/80- Triatec 2.5mg/mlm Oral 1 hari Enzimplex 3x1 Glukosa Darah PP :
Kelas : 2A Th. 2002 Stroke 150/90 Theragram M 1x1tb Oral 9 hari Pronalgus 2x1 296 mg/dl
Th.2004 DM+ Stroke N: 80- Profenid sup 1tube/8jam Oral 2 hari K/P Lactulac Kolesterol total : 336
Riwayat : Pasien 3 102x Triatec 1x5mg Oral 10 hari mg/dl
hari perut terasa sakit S: 36,5- Pletaal 1x100mg Oral 20 hari LDL : 251 mg/dl
terutama sebelah 37,2 oC Neurantin 2x300mg Oral 18 hari HDL : 44 mg/dl
kanan tidak bisa RR : 16- Hydergin 1x1 Oral 17 hari Trigliserida : 225 mg/dl
BAB tapi bisa fluktus 18 Neurotam 2x1200mg Oral 9 hari 19/07/2005
Adalat Oros 1x1 Injeksi 9 hari SGOT : 22,0 U/L
OBH 3x10cc Injeksi 8 hari SGPT : 15,7 U/L
Insulin RI 3x6u Injeksi 4 hari
Detrusitol 2x1tb Injeksi 6 hari
Velosef 2x500mg Oral 2hari
Glucotrol 1x1mg Injeksi 2 hari
Ceradalan 2x1tb Oral 4 hari
Glucotrol 1x10mg Injeksi 3 hari
Insulin RI 3x10u Injeksi 1 hari
Neurobion 1x5000 Oral 6 hari
Amaryl 1x4mg Oral 9 hari
Actos 1x1 Oral 9 hari
Velosef 3x1 Oral 10 hari
Dolana 2x50mg Oral 10 hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. No.MR : 066196 Masuk : DM + Masuk: Nicholin 2x250g Injeksi 5 hari Pletaal 15/12/2005
JK : P Stroke ulang TD : Pletaal 1x100g Oral 7 hari 1x1 Total Protein : 8,19
Umur : 85 th Keluar : DM + 180/80, Plavix 1x1tb Oral 7 hari Plavix mg/dl
Tgl Msk : 15/12/2005 hipertensi N : 88x Diabex 3x1/2tb Oral 7 hari 1x1 Albumin : 4,08 mg/dl
Tgl Kel : 22/12/2005 Komplikasi : Stroke, S : 33oC Semax Drop 4x2tts 7 hari Semax Globulin : 4,11 mg/dl
Lama Perawatan : 8 hr Penyakit yang pernah RR : 22x K/P Esilgan 1x1mg Oral 1 hari 4x2tts SGOT : 14,0 U/L
TB/BB : tidak terkaji diderita : Tahun Keluar: Tanakan 3x1 Oral 7 hari Tanakan SGPT : 12,1 U/L
Diit : 1700cal 1998 stroke ringan TD: NaCl Infus 3x1 Ureum ; 25 mg/dl
Outcome : APS 1999 Stroke 130/80- Diabex Kreatinin : 0,8 mg/dl
Kelas : Utama Himiparese dextra 150/90 3x1/2 Asam urat : 4,9 mg/dl
2003 Stroke ulang N: 80- Triatec Kolesterol total : 186
dan Ulcus DM 102x 1x21/2 mg/dl
Keluhan : Bicara S: 36,5- LDL : 119 mg/dl
Pelo 37,2 oC HDL : 37 mg/dl
Riwayat Penyakit: RR : 16- Trigliserida : 214 mg/dl
Pasien tiba-tiba tidak 18
bisa bicara, pelo,
tidak bisa dimengerti
bahasanya, malam
hari tidak bisa tidur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3. No.MR : 141111 Masuk : parese ext Masuk: Oral Sermion 3x1tb Oral 13 hari Sermion SGOT : 12,6 U/L
JK : L sin susp stroke TD : Rantin Inj 2x1amp Injeksi 6 hari 3x1 SGPT : 9,7 U/L
Umur : 52 th Keluar : DM 220/90, Kalnex 4x500mg Injeksi 12 hari Ergotika Ureum : 22 mg/dl
Tgl Msk : 09/09/2005 Komplikasi : Stroke, N : 88x Pronalges 1x1amp Oral 1 hari 1x1 Kreatinin : 1,4 mg/dl
Tgl Kel : 22/09/2005 Neuropati S : 32oC Aspar K 3x1 Oral 13 hari Enerbol Kolesterol Total ; 282
Lama Perawatan : 14 hr Penyakit yang pernah RR : 29x Simvastatin 1x1 Oral 13 hari 3x1 mg/dl
TB/BB : 165cm diderita : Keluar: Zumafen 2x1 Injeksi 13 hari Myonal LDL : 213 mg/dl
Diit : 1900cal Th2001 opname TD: Kaptopril 3x12,5 Oral 12 hari 3x1tb HDL : 50 mg/dl0
Outcome : APS stroke, 2003 opname 130/80- Primperan Inj 1x1amp Injeksi 3 hari Adalat Oros
Kelas : 3 kecelakaan,2004 150/90 Seftriakson 1x1gr Injeksi 10 hari 1x1
jatuh kakikiri lemas. N: 60-84x Klonidin 2x75gr Oral 4 hari Simvastatin
Riwayat : Pasien S: 36,5- Enerbol 3x1tb Oral 10 hari 1x1
jatuh kepala kena 36,6 oC Ergotika 1x1tb(4,5) Oral 10 hari Capoten
tembok tetapi masih RR : 16- K/P Sanmol 1x1tb Oral 2 hari 3x12,5mg
sadar lalu hari 18x Adalat Oros 1x1 Oral 9 hari
berikutnya badan Klonidin 3x150mg Oral 7 hari
tidak enak, kepala OMZ 1x1amp Oral 6 hari
tidak bisa menoleh Myonal 3x1tb Oral 2 hari
dan kepala pusing. Velosef 3x500mg Oral 2 hari
Asering Infus 1 hari
RL Infus 12 hari
4. No.MR : 152685 Masuk : Obs oedem Masuk: Aprovel 1x300mg Oral 9 hari
JK : P anasarka TD : Asam.Folat 3x1 Oral 9 hari 22/09/2005
Umur : 48th Keluar : DM 140/70, Norvask 1x5mg Oral 8 hari SGOT : 14.6U/L
Tgl Msk : 22/09/2005 Komplikasi : N: Pletaal 2x50mg Oral 9 hari SGPT : 11.5U/L
Tgl Kel : 30/09/2005 Stroke,CAF, 80x/mnt Neurontin 1x300mg Oral 2 hari Ureum : 23.8H
Lama Perawatan : 9 hr Neuropati S : 36oC Lasix 3x1amp Injeksi 9 hari Kreatinin :1.29 H
TB/BB : 60kg Penyakit yang pernah RR : Kalitake 3x1sachet Oral 8 hari Asam Urat : 10.9H
Diit : sonde DM1700cal diderita : 20x/mnt Neurontin 2x300mg Oral 6 hari Cholesterol Total :
Outcome : Meninggal Sering opname Keluar: Excelon 2x1,5mg Oral 7 hari 143mg/dl
Kelas : 2A Riwayat penyakit : TD: Amuxsam 3x500mg Oral 3 hari LDL : 134mg/dl
Badan terlihat 160/90- K/P Sanmol 1x1 Oral 6 hari HDL : 44 mg/dl
membengkak sudah 6 180/90 Broadced 1x1gr Injeksi 5 hari Trigliserida : 134mg/dl
hari. Malam mulai N: 100- Kalmethason 2x1amp Injeksi 4 hari 28/09/2005
sulit bicara.Pagi BAB 120x/mnt Zantac 2x1amp Injeksi 2 hari Glukosa Darah Puasa :
tidak terasa, tampak S: 36,5- Kalnex 3x1amp Injeksi 2 hari 155 H
sesak nafas, dibawa 39,4 oC Inpepsa 3x10cc Oral 2 hari
ke RSPR advise RR : 20- Neurontin 1x300mg/2hr Oral 1 hari
opname. 24x Asering Infus 7 hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
5. No.MR : 160974 Masuk : Anemia, Masuk: Lasix 2x1amp Injeksi 5 hari 19/09/2005
JK : P Dispnoe, DM, TD : Cedocard 1x5mg Oral 1 hari SGOT : 17,5 U/L
Umur : 67th Hipertensi, Post 180/100, Farmasal 1x3tb Oral 1 hari SGPT : 23,9 U/l
Tgl Msk : 19/09/2005 stroke N: Trihexyphenidil 2x1 Oral 4 hari Ureum ; 114 mg/dl
Tgl Kel : 23/09/2005 Keluar : DM 86x/mnt Klonidin 2x0,15 Oral 4 hari Kreatinin : 7,4 mg/dl
Lama Perawatan : 5 hr Komplikasi : Stroke, S : 41oC Neoramin 2x1 Oral 4 hari Asam urat ; 8,2 mg/dl
TB/BB : Neuropati RR : Neurotam 2x1200mg Oral 4 hari Kolesterol total ; 171
Diit : 1900cal Penyakit yang pernah 42x/mnt Ketosteril 3x1 Oral 4 hari mg/dl
Outcome : Meninggal diderita : Keluar: Actrapid 3x4u Oral 3 hari LDL : 98 mg/dl
Kelas : 2A Th.2003 Terkilir TD: siprofloksasin 2x1 Oral 3 hari HDL : 51 mg/dl
Th.2005 180/110- Insulin 8u 1x1 Injeksi 1 hari Trigliserida ; 112 mg/dl
Infeksi Ginjal 190/100 Meylon 12,5cc 1x1 Injeksi 1 hari 23/09/2005
Th.2005 N: 89- Meylon 50cc 1x1 Injeksi 2 hari Ureum : 396 mg/dl
Hipoglikemia 100x/mnt Martos+Meylon Infus 2 hari Kreatinin 10,6 mg/dl
Riwayat : 3 minggu S: 40,9- 50
pasien sesak nafas, 41 oC Martos Infus 3 hari
minum obat teratur. RR : 38-
40x/mnt
6. No.MR : 184901 Masuk : Hemiparese Masuk: Inj Nicholin 2x1amp Injeksi 4 hari Diamicron SGOT : 13,1 U/L
JK : L dextra susp stroke TD : Tanakan 3x1 Oral 9 hari 1x1 X SGPT : 11,4 U/L
Umur : 80th Keluar : DM 180/100, Encephabol 1x1tb Oral 10 hari Triatec Ureum : 31 mg/dl
Tgl Msk : 15/11/2005 Komplikasi : Stroke, N : 82x Insulin RI 3x8u Injeksi 1 hari 1x21/2 X Kreatinin : 1,2 mg/dl
Tgl Kel : 24/11/2005 Penyakit yang pernah S : 37,2oC Insulin 3x6u Injeksi 9 hari Tanakan Asam Urat : 5,2 mg/dl
Lama Perawatan : 10 hr diderita : RR : 18x Duloclax sup 1x1 Oral 1 hari 3x1 XXX Kolesterol total : 177
TB/BB : 160cm/60kg DM dan Hipertensi Keluar: Triatec 1x2,5mg Oral 2 hari Encephabol mg/dl
Diit : 1700cal ±3 tahun. TD: Detrusitol 2x1tb Oral 1 hari 1x1 X LDL : 130 mg/dl
Outcome : Sembuh Riwayat : bangun 130/90- Diamicron 1x1 Oral 1 hari Detrositol HDL : 33 mg/dl
Kelas : 2B tidur langsung lemas, 140/85 2x1 (5hari) Trigliserida : 73 mg/dl
pusing, tangan dan N: 80-88x Glukosa Drah Puasa :
kaki kanan lemas, S: 36,6- 125 mg/dl
tidak kuat 38,4 oC Glukosa Darah PP : 258
digerakkan, bicara RR : 20x mg/dl
pelo kurang jelas.
7. No.MR : 265188 Masuk : susp stroke Masuk: Neurotam 3x1200mg Oral 8 hari Kaptopril 10/11/2005
JK : P ulang TD : Pletaal 2x50mg Oral 6 hari 1x1 SGOT : 12,2U/L
Umur : 48 th Keluar : DM 174/113, Sermion 3x1tb Oral 8 hari Bolpres SGPT : 27,5U/L
Tgl Msk : 10/11/2005 Komplikasi : Stroke, N : 100x Kaptopril 2x12,5 Oral 8 hari 1x1 Ureum : 18 mg/dl
Tgl Kel : 17/11/2005 Penyakit yang pernah S : 37,5oC Tromboaspilet 2x1 Oral 8 hari Diabex Creatinin : 0.4mg/dl
Lama Perawatan : 8 hr diderita : RR : - Amoksisilin 3x500mg Oral 7 hari 3x1 CKMB : 26.0 U/L
TB/BB : tidak terkaji Th.1992 hepatitis B Keluar: Metformin 2x50mg Oral 7 hari Citaz LDH : 371.5 U/L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Diit : 1700cal Keluhan :badan TD: Blopresss 1x8mg Oral 6 hari 2x50mg 1/11/2005
Outcome : tidak ada lemas, terasa 140/80- Frisium 3x10mg Oral 6 hari Tanakan Glukosa Puasa :
biaya pusing,berat 150/90 Laxoberon 1x10tts/min Oral 1 hari 2x1 166mg/dl
Kelas : 3 Riwayat: 10 hari N: 80- Asering Infus 6 hari Detrositol
pasien merasa badan 100x 2x1
lemah dan berat. S: 36,3-
Pasien periksa ke RS 37,0 oC Diethyra
Panti rapih oleh RR : - 2x10
dokter advise opname
8. No.MR : 279646 Masuk : Hemiparese Masuk: Furosimid 1x1tb Oral 11 hari Fordesia 07/06/05
JK : L Sinistra TD : Aspar K 1x1tb Oral 11 hari 1x1 XV Glukosa Puasa :
Umur : 72 th Keluar : DM, IHD 150/90, Cedocard 3x5mg Oral 11 hari Furosemid 88mg/dl
Tgl Msk : 05/06/2005 Komplikasi : Stroke N : 72x Allupurinol 1x100mg Oral 11 hari 1x1 XV Glukosa darah PP :
Tgl Kel : 16/06/2005 Penyakit yang pernah S : 36,3oC Angioten 1x1tb Oral Cedocard 148mg/dl
Lama Perawatan : 11 hr diderita : Tahun 2002 RR : 18x Amaryl 1mg 1x1 Oral 10 hari 3x5mg XIV SGOT : 13,3 U/L
TB/BB : 160cm/55kg pernah sakit jantung. Keluar: Largactil Inj 1x12,5mg Oral 10 hari Allopurinol SGPT : 9,0 U/L
Diit : RG. DM Riwayat : Pasien TD: Brain Act 2x1 Injeksi 2 hari 1x100mg XV Ureum : 51 mg/dl
Outcome : Membaik tiba-tiba merasa kaki 130/80- Fordesia 1x1 Oral 5 hari Angioten Kreatinin : 2.0mg/dl
Kelas : 3 dang tangan kiri 170/90 Lactulac 1x1 Aral 11 hari 1x1 XV Asam Urat : 8.3mg/dl
lemas, tidak pusing. N: 76-88x Extra Dulcolax 1x1 Oral 6 hari Amaryl Kolesterol Total : 216
S: 36,5- Asering Infus 1 hari 1x1mg XV mg/dl
37,2 oC 7 hari Aspar K LDL : 143 mg/dl
RR : 18- 1x1 XV HDL : 38 mg/dl
24x
9. No.MR : 318559 Masuk : DM,Stroke Masuk: Citaz 2x50mg Oral 5 hari Citaz 18/08/2005
JK : P Keluar : DM TD : Inj Brain Act 2x1amp Injeksi 4 hari 2x50mg Kreatinin : 1,7 mg/dl
Umur : 66 th Komplikasi : Stroke 110/70, Enerbol 3x1 Oral 4 hari Enerbol Asam Urat : 13,5
Tgl Msk : 18/08/2005 Penyakit yang pernah N : 68x Ergotika 1x4,5 Oral 5 hari 3x1tb Total Protein : 39 mg/dl
Tgl Kel : 23/08/2005 diderita : DM sejak S : 36oC Siprofloksasin 3x1tb Oral 3 hari Siprofloksasine Albumin : 4,27 mg/dl
Lama Perawatan : 6 hr usia 50 th, pernah RR : 24x Detrusitol 1x1 Oral 1 hari 1x1tb(250mg) Globulin : 3,12 mg/dl
TB/BB : - opname karena DM Keluar: Asering Infus 4 hari Detrusitol Glukosa darah sewaktu :
Diit : 1700cal TD: 2x2mg 185 mg/dl
Outcome : APS 120/70- LDL : 149 mg/dl
(membaik) 150/100 Trigliserida : 160 mg/dl
Kelas : 3 N: 80-84x
S: 37,0-
37,7 oC
RR : 18-
24x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
10. No.MR : 341893 Masuk : Stroke Masuk: Nimotop 3x1 Oral 14 hari Kalnex 500 13/12/2005
JK : P serangan ulang+DM TD : Kalnex 3x1 Oral 14 hari 3x1 XXX Glukosa darah Puasa :
Umur : 56 th Keluar : 140/80, Neurotam 2x1 Oral 14 hari Neurotam 1200 110 mg/dl
Tgl Msk : 28/11/2005 DM+hipertensi N : 76x Sibelium 2x1 Oral 4 hari 2x1 IX Glukosa darah PP : 150
Tgl Kel : 13/12/2005 Komplikasi : Stroke S : 36,7oC Inj Brain Act 2x2amp Injeksi 16 hari Nimotop mg/dl
Lama Perawatan : 16 hr Penyakit yang pernah RR : 22x Inj Ceftum 2x1gr Injeksi 14 hari 3x1 XXX
TB/BB : 160cm/65kg diderita : Th. 1980 Keluar: Inj Profenid 1x1amp Injeksi 4 hari Norvask
Diit : 1700cal Operasi payudara, TD: Sermion 3x1 Oral 7 hari 1x1 X
Outcome : Membaik Th. 1990 Operasi 140/90- Insulin RI 3x4u Injeksi 7 hari Catapres 75
Kelas : 3 pendarahan otak, 180/100 Tensivask 1x5mg Oral 7 hari 4x1 XL
Th.2000 Stroke N: 80-88x Brain Act 3x1 Injeksi 8 hari Triatec 5mg
ringan S: 36,5- Asering Infus 8 hari 2x1/2 X
Keluhan ; 37,1oC Pravachol
Nyeri di bagian RR : - 1x1 X
perut, tangan dan Glucovance
kaki kiri lemas, urine 1,25 X
keruh, lemah, pusing,
mual, muntah
11. No.MR : 349130 Masuk : DM, Masuk: Nicholin 2x250mg Injeksi 8 hari 16/05/2005
JK : P Hipertensi, TD : Plavix 1x1 Oral 9 hari Ureum 105mg/dl
Umur : 62 th Keluar : DM 180/110, Norvask 1x5mg Oral 4 hari Kreatinin 4.4 mg/dl
Tgl Msk : 07/05/2005 Komplikasi : Stroke N : 84x Triatec 1x1 Oral 9 hari 08/05/2005
Tgl Kel : 18/05/2005 Penyakit yang pernah S : 36,7oC Tanakan 3x1 Oral 9 hari Glukosa darah puasa :
Lama Perawatan : 12 hr diderita : Hipertensi RR : 28x Eloves 2x1 Oral 9 hari 134mg/dl
TB/BB : - ±10 tahun, riwayat Keluar: Evion 1x1 Oral 9 hari Glukosa darah PP:
Diit : 1700cal DM ± 2 tahun. TD: Extra Lasix 20mg/iv Injeksi 1 hari 141mg/dl
Outcome : Meninggal Riwayat : Mulai tadi 120/60- Norvask 1x10mg Oral 5 hari 14/05/2005
Kelas : 2A sore kaki dan tangan 130/70 Catapres 2x75mcg Oral 1 hari Glukosa darah puasa :
kiri terasa lemas tapi N: 68- Ciproxin 2x250mg Injeksi 6 hari 105mg/dl
bisa digerakkan. 80x/mnt Dulkolax 1tube Oral 1 hari Glukosa darah PP :
Pasien tidak pusing S: 40,5- Catapres 3x75mcg Oral 5 hari 141mg/dl.
tidak pelo. Periksa ke 40,9 oC Lasix 1x1/2tb Oral 7 hari 07/05/2005
RSPR advise opname RR : 10- Extra Lasix 1amp Injeksi 2 hari Ureum : 4.9mg/dl
13x/mnt Amoksisilin 2x1gr Injeksi 2 hari Kreatinin 1.6mg/dl
Garamisin 2x60mg Injeksi 1 hari Asam Urat : 8.0mg/dl
Sanmol 2x1 Oral 2 hari Kolesterol total : 182
Neurotin 2x300mg Oral 4 hari mg/dl
Sanadryl exp 3x10mg Injeksi 4 hari HDL : 49mg/dl
Ceftum 2x1gr Injeksi 3 hari
RL Infus 8 hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
12. No.MR : 370268 Masuk : DM, Stroke Masuk: Pletaal 100 1x1tb Oral 11 hari Tranbronco 09/12/2005
JK : P Keluar : DM TD : Plavix 1x1 tb Oral 11 hari 3x5cc Glukosa Darah Puasa ;
Umur : 87 th Komplikasi : Stroke 190/90, Tanakan 3x1 tb Oral 11 hari Tanakan 181 mg/dl
Tgl Msk : 09/12/2005 Penyakit yang pernah N : 80x Encephabol 1x1tb Oral 11 hari 3x1 Glukosa Darah Puasa ;
Tgl Kel : 19/12/2005 diderita : Juni 2003 S : 39oC Nicholin 2x250 Injeksi 11 hari Plavix 112 mg/dl
Lama Perawatan : 11 hr mengalami RR : 24x Sanmol 1x1tb Oral 3 hari 1x1 SGOT : 22,8 U/L
TB/BB : tidak terkaji Hipertensi dan Keluar: Tequin 1x400mg Oral 10 hari Encephabol SGPT : 40,2 U/L
Diit : 1700cal Hemiparese Sinistra TD: Transbronco 3x5cc Oral 10 hari 1x1 Ureum : 36 mg/dl
Outcome : Membaik Keluhan : Batuk, 120/80- Semax 4x4tb Oral 2 hari Pletaal Kreatinin : 0,4 mg/dl
Kelas : I A panas, badan lemas 150/80 Capoten 2x12,5mg Oral 6 hari 1x1 Kolesterol Total : 220
Riwayat: 1 minggu N: 80-84x Norvask 5mg Oral 1 hari Kaptopril 12,5 mg/dl
badan lemas, kaki S: 36,0- Asering Infus 10 hari 2x1 LDL : 165 mg/dl
dan tangan kiri 36,7oC HDL : 41 mg/dl
lemas, badan padas. RR : 20- Trigliserida : 111mg/dl
Pagi jalan ke kamar 26x
mandi jatuh dan tidak
bisa bangun, jalan
lagi lemas.
13. No.MR : 392153 Masuk : Stroke Masuk: Pletaal 1x100mg Oral 4 hari 08/10/05
JK : P ulang pd penderita TD : Hydergin 1x1 Oral 4 hari SGOT : 22,7 U/L
Umur : 73 th DM 180/90, Enchepabol 1x1 Oral 4 hari SGPT : 14,1 U/L
Tgl Msk : 08/10/2005 Keluar : DM N : 112x Nicholin 2x250 Injeksi 4 hari Ureum : 15 mg/dl
Tgl Kel : 13/10/2005 Komplikasi : Stroke S : 38oC Insulin 3x6u Injeksi 3 hari Kreatinin : 0.6 mg/dl
Lama Perawatan : 6 hr Penyakit yang pernah RR : 18x Seftriakson 2x1 Injeksi 3 hari Asam Urat : 3.7 mg/dl
TB/BB : 150cm/62kg diderita : Th 2002 Keluar: K/P Sanmol 4x1 Oral 2 hari Total kolesterol :224
Diit : Sonde stroke pertama, Th TD:37/14 Insulin 3x8u Injeksi 1 hari mg/dl
Outcome : Meninggal 2003 stroke kedua. -76/48 Martos Infus 5 hari LDL : 147 mg/dl
Kelas : 3 Punya riwayat DM, N: 108x HDL : 63 mg/dl
kontrol teratur tetapi S: - Trigliserida 115 mg/dl
tidak diit. RR : 24x
Riwayat : Tiba-tiba
tidak bisa bicara kaki
dan tangan kaku,
dibawa ke RSPR
advise opname.
14. No.MR : 458864 Masuk : Susp stroke Masuk: Kalnex 4x500mg Injeksi 11 hari Triatec Ureum : 83mg/dl
JK : L dengan hemiplegi TD : Rantin 2x1amp Injeksi 11 hari 1x5mg (1x1tb) Kretinin 2.4mg/dl
Umur : 47th dextra 200/120, Nimotop 3x1tb Injeksi 17 hari Catapres Total Protein 6.08mg/dl
Tgl Msk : 04/01/2005 Keluar : DM N : 80x Amoksisilin 1x2,5gr Injeksi 6 hari 4x75mg (4x1tb) Albumin 3.03mg/dl
Tgl Kel : 22/01/2005 Komplikasi : Stroke, S : 36,7oC Triatec 1x2,5mg Oral 13 hari Nimotop Globulin 3.05mg/dl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lama Perawatan : 19 hr hipertensi Keluar: Catapres 2x75mg Oral 6 hari 3x1 Glukosa 201mg/dl
TB/BB : tidak terkaji Penyakit yang pernah TD: Nimotop 3x1tb Oral 8 hari Tarivid Glukosa PP 195mg/dl
Diit : 1900 cal diderita : 2 tahun 150/90- Ekstra Sanmol 1x1 Oral 1 hari 2x400mg
Outcome : tidak ada Hipertensi, tidak 170/100 Inj Xantin 2x1amp Injeksi 9 hari (2x1tb)
biaya pernah dikontrol N: 79- Inj Amoksisilin 2x1amp Injeksi 7 hari Glucotrol 5 mg
Kelas : 3 Riwayat : Pasien 84x/mnt Catapres 4x75mg Oral 7 hari 1x1 (pagi)
habis minum susu S: 35,5- Sanmol 1x500mg Oral 11 hari Sanmol
jahe lalu pulang 35,6 oC Inj NaCl + 2x60mg Injeksi 4 hari 2x1
tidur, tiba-tiba pasien RR : 28- 100cc
keluar keringat 30x/mnt Garamisin
banyak, tidak bisa Insulin RI 3x6u Injeksi 4 hari
bicara, muntah- Alinamin 1x1amp Oral 3 hari
muntah, badan lemas, Triatec 1x5mg Oral 5 hari
pasien dibawa ke RS Tarivid 2x400mg Oral 5 hari
Panti Rini. Oleh Seftriakson 2x1gr Injeksi 3 hari
dokter dianjurkan ke Kalnex 4x500mg Injeksi 1 hari
RR Panti Rapih. Asering Infus 17 hari
Asering + Infus 2 hari
Herbeser 50mg
NaCl Infus 15 hari
15. No.MR : 466180 Masuk : Stroke Masuk: Nicholin 2x250 Injeksi 3 hari Capoten 25mg 02/03/2005
JK : P Keluar : DM TD : Plavix 1x1tb Oral 9 hari 3x1 SGOT : 17.6 U/L
Umur : 69 th Komplikasi : Stroke 200/100, Hydergin FAS 1x1 Oral 9 hari XXX SGPT : 21.1 U/L
Tgl Msk : 01/03/2005 Penyakit yang pernah N : 72x Aricept 1x1 Oral 9 hari Pravachol Ureum : 40 mg/dl
Tgl Kel : 10/03/2005 diderita : Hipertensi S : 36oC Capoten 25 3x1 Oral 9 hari 1x1 X Kreatinin : 1.1mg/dl
Lama Perawatan : 10 hr sejak muda Keluar: Sanadryl exp 4x5 Oral 10 hari Glucovance Asam Urat : 3.9 mg/dl
TB/BB : Riwayat : Lemas TD: Pravachol 1x1 Oral 7 hari 1x1 X Kolesterol total :
Diit : 1700 cal ekstrimitas kiri, 130/80- Insulin RI 3x7u Injeksi 2 hari Plavix 231mg/dl
Outcome : Sembuh wajah perot, bicara 160/90 Glucovan 2,5 1x1 Oral 3 hari 1x1 X LDL : 153mg/dl
Kelas : 2B pelo setelah dari N: 76-80x Insulin 3x6u Injeksi 2 hari Hidergin FAS HDL : 56mg/dl
kamar mandi S: 35,5- Insulin 3x10u Injeksi 6 hari 1x1 X Trigliserida : 191 mg/ml
35,6 oC Norvask 1x1 Oral 6 hari Aricef Glukosa darah Puasa :
Martos Infus 3hari 1x1 X 230mg/dl
Glukosa darah PP :
379mg/dl
06/03/2005
Glukosa darah Puasa:
196mg/dl
Glukosa darah PP :
296mg/dl
09/03/2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
16. No.MR : 467285 Masuk : Obs Stroke Masuk: Kaptopril 2x1 Oral 1 hari 08/03/05
JK : L Keluar: TD : 12,5mg SGOT : 24.4 U/L
Umur : 59 th DM,hipertensi 160/110, Plavix 1x1 Oral 1 hari SGPT : 23,4 U/L
Tgl Msk : 08/03/2005 Komplikasi : Stroke N : 74x Tanakan 3x1 Oral 1 hari Ureum : 22 mg/dl
Tgl Kel : 08/03/2005 Penyakit yang pernah S : 37,5oC Hydergin FAS 1x1 Oral 1 hari Kreatinin : 1,5mg/dl
Lama Perawatan : 1 hr dide RR : 18x Nicholin 2x1 Injeksi 1 hari Asam Urat : 8,1 mg/dl
TB/BB : - rita : - Keluar: 250mg Kolesterol total : 225
Diit : 1700cal TD: mg/dl
Outcome : Meninggal 160/110- Trigliserida : 136mg/dl
Kelas : 2A 183/113
N: -
S: 37,5-oC
RR : 18x
17. No.MR : 473263 Masuk : Stroke Masuk: Pletaal 2x50 mg Oral 17 hari Eloves 23/04/2005
JK : L recurent, DM Ulcus TD : Rantin 2x1amp Injeksi 17 hari 3x1 XIII SGOT : 19,8 U/L
Umur : 66 th Keluar: DM Ulcus 130/70 RL 3x6u Injeksi 11 hari Encephabol SGPT : 13,8 U/L
Tgl Msk : 23/04/2005 Komplikasi : Stroke N : 104x Nicholin 2x250mg Injeksi 7 hari 3x1 61 tb Ureum : 53 mg/dl
Tgl Kel : 09/05/2005 Penyakit yang pernah S : 38,5oC Methylcobalt 2harix1amp Injeksi 14 hari Pletaal Kreatinin : 1,6 mg/dl
Lama Perawatan : 17 hr diderita : tahun 1998 RR : 20x Enchephabol 3x1tb Oral 16 hari 2x1 41tb Asam Urat 6,5 mg/dl
TB/BB : 170cm/65kg DM, tahun 2004 Keluar: Eloves 3x1tb Oral 16 hari Tarivid Kolesterol total : 124
Diit : 1700cal Stroke TD: Seftriakson 2x1gr Injeksi 13 hari 2x1 VI mg/dl
Outcome : APS Keluhan : badan 160/110- Methycobalt 3x500mg Oral 2 hari Glucotrol LDL : 78 mg/dl
Kelas : 2B lemas 183/113 K/P Mucohexin 3x5cc Oral 1 hari 1x1 1x1 HDL : 37 mg/dl
N: - Sanmol K/P 1x1 Oral 1 hari Trigliserida : 45 mg/dl
S: 37,5-oC Tarivid 400mg 2x400mg Oral 14 hari 24/04/2005
RR : 18x Sanmol 3x1 Oral 14 hari Glukosa darah Puasa :
Inpepsa 3x10cc Oral 12 hari 148 mg/dl
RI 3x 10u Injeksi 6 hari Glukosa Darah PP : 216
Glucotrol 1x5mg Oral 1 hari mg/dl
Kaen IB Infus 15 hari 03/05 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
18. No.MR : 474387 Masuk : DM,ISK Masuk: Ceftum 2x1 (12jam) Injeksi 8 hari Kaptopril 02/05/2005
JK : L Keluar: DM,ISK TD : Kaptopril 2x12,5 Oral 4 hari 2x25mg Glukosa darah sewaktu :
Umur : 85 th Komplikasi : Stroke 145/85 Esilgan 1x1mg Orl 6 hari Esilgan 84mg/dl
Tgl Msk : 02/05/2005 Penyakit yang pernah N : 30x Kaptopril 2x25mg Oral 4 hari 1x1mg Ureum : 32mg/dl
Tgl Kel : 11/05/2005 diderita : DM selama S : 37,5oC Velosef 3x500mg Oral 4 hari Velosef Kreatinin : 0.7mg/dl
Lama Perawatan : 10 hr 2 tahun berobat RR : - Citaz 2x50mg Oral 1 hari 3x500mg Albumin : 2.78 mg/dl
TB/BB : 165cm/65kg teratur. Keluar: RL Infus 8 hari Citaz Globulin 3.40 mg/dl
Diit : 1700cal Riwayat : Malam TD: 2x50mg Protein Total :
Outcome : tidak ada buang air kecil terus- 110/70- R/Enerbol 6.18mg/dl
biaya menerus. Hari 160/80 3x1tb
Kelas : 3 berikutnya pagi tidak N: 80- R/Ergotika
bisa buang air kecil 84x/mnt 1x4,5mg
sama sekali. Periksa S: 37oC
ke RSPR advise RR : -
opname
19. No.MR : 470581 Masuk : DM,Stroke Masuk: Citaz 2x50mg Oral 7 hari Citaz 50 13/04/2005
JK : L hemiparese kanan TD : Zyloric 1x300mg Oral 9 hari 2x1 XX Glukosa darah puasa :
Umur : 59 th Keluar: DM 130/80 Cyproxin 3x125mg Oral 7 hari Tanakan 139 mg/dl
Tgl Msk : 04/04/2005 Komplikasi : Stroke N : 85x Tanakan 3x1 Oral 7 hari 3x1 XXX Glukosa darah PP
Tgl Kel : 13/04/2005 Penyakit yang pernah S : 37,0oC Sanotake 2x1 Oral 7 hari Sanotake :184mg/dl
Lama Perawatan : 10 hr diderita : DM selama RR : 20x Hydergin Fas 1x1 Oral 7 hari 2x1 XX Urinalisa
TB/BB : 160cm/ 70kg 2 tahun berobat Keluar: Triatec 1x2,5 Oral 2 hari Hydergin Fas Protein/Albumin (+)
Diit : 1700cal teratur TD: Inj Brain Act 2x1 Injeksi 5 hari 1x1 X
Outcome : membaik Riwayat : Pasien 110/80- Diazepam 1x10mg Injeksi 1 hari Zoloft
Kelas : 3 mengeluh kaki kanan 150/80 Nicholin 2x250 Injeksi 2 hari 1x1 X
sakit untuk jalan N: 64-80 Zoloft 1x1 (mlm) Oral 5 hari
diberi neoremacyl S: 36- NaCl Infus 5 hari
tidak berkurang. 36,4oC
Bicara jadi tidak RR : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
20. No.MR : 475295 Masuk : Suspect Masuk: Nicholin 2x250mg Injeksi 5 hari 10/05/2005
JK : L Stroke, hipertensi, TD : Plantacid 3x10cc Oral 5 hari SGOT : 16.3 U/L
Umur : 55 th DM 140/100 Insulin 3x10u Injeksi 1 hari SGPT : 25.2 U/L
Tgl Msk : 10/05/2005 Keluar: DM, N : 100x Seftriakson 2x1gr Injeksi 4 hari Ureum : 75 mg/dl
Tgl Kel : 15/05/2005 Hipertensi S : 38oC Xyloric 2x1tb Oral 4 hari Kreatinin : 3.1 mg/dl
Lama Perawatan : 6 hr Komplikasi : Stroke RR : - Lipitor 1x1 Oral 4 hari Asam Urat : 13.1 mg/dl
TB/BB : 68kg Penyakit yang pernah Keluar: Sanmol 1x1 Oral 3 hari Kolesterol total : 319
Diit : Sonde DM1700cal diderita : DM sejak 8 TD: Insulin RI 3x30 u Injeksi 2 hari mg/dl
Outcome : Meninggal tahun yang lalu, dan 138/105- Rantin 1x1 Injeksi 1 hari LDL : 243 mg/dl
Kelas : 2B 6 tahun yang lalu 142/94 Martos Infus 2 hari Trigliserida : 281 mg/dl
operasi batu ginjal N: 69- NaCl + 25u RI Infus 1 hari 14/05/05
Riwayat : 5 hari 142x RD + RI Infus 4 hari Glukosa puasa : 273
sebelumnya Pasien S: 39,9oC mg/dl
mengeluh pusing RR : 36x Glukosa Puasa : 476
badan terasa lemas. mg/dl.
9/05/05 Pasien tiba-
tiba pingsan dan di
bawa ke rumah sakit
21. No.MR : 476165 Masuk : obs retensio Masuk: Pletaal 100 1x1tb Oral 4 hari Capoten 15/05/2005
JK : L urine, susp BPH HT TD : Detrusitol 2x1 Oral 4 hari 12,5x 2 SGOT : 25.4U/L
Umur : 78 th post stroke 160/90 Capoten 2x12,5 Oral 4 hari Amaryl SGPT : 14.2 U/L
Tgl Msk : 15/05/2005 Keluar: DM, N : 82x Sanadryl 3x10cc Oral 4 hari 1x1 Ureum : 34mg/dl
Tgl Kel : 19/05/2005 Hipertensi S : 36,5oC Seftriakson 1x1gr Injeksi 3 hari Sanadryl Kreatinin: 1.1 mg/dl
Lama Perawatan : 5 hr Komplikasi : post RR : 16x Amaryl 1x1mg Oral 2 hari 3x10cc Asam Urat 3.2 mg/dl
TB/BB : tidak terkaji stroke Keluar: siprofloksasin 2x500 Oral 1 hari Pletaal 100mg Cholesterol total : 156
Diit : tidak diit Penyakit yang pernah TD: Pronalges 3x1 Oral 1 hari 1x1 mg/dl
Outcome : APS diderita : Hipertensi 160/100- Ciprofloksasin LDL : 94 mg/dl
Kelas : 2B dan DM 190/100 2x500 HDL : 51 mg/dl
Riwayat : Pasien N: 80- Pronalges Trigliserida 46 mg/dl
stroke dirawat di RS 88x/mnt 3x1 Glukosa Puasa :
Purworejo, BAK S: 36,4- 143mg/dl
tidak lancar, Cateter 37,6 oC Glukosa sewaktu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
22. Sumiyati Sasmito Masuk : hemiparese Masuk: Inj Nicholin 2x250mg Injeksi 4 hari Pletaal 10/07/2005
No.MR : 482896 dextra susp stroke, TD : Pletaal 1x100mg Oral 15 hari 1x100 SGOT : 33,6 U/L
JK : P Hipertensi 190/100 Neurontin 1x300mg Oral 15 hari Neurontin SGPT : 24,7 U/L
Umur : 64 th Keluar: DM, N : 92x Triatec 1x2,5mg Oral 13 hari 1x300mg Ureum : 21 mg/dl
Tgl Msk : 10/07/2005 Komplikasi : stroke S : 37,1oC Aricef 1x1tb Oral 14 hari Aricef Kreatinin : 0,6 mg/dl
Tgl Kel : 24/07/2005 Penyakit yang pernah RR : 19x Tanakan 3x1 Oral 14 hari 1x1 Glukosa Darah
Lama Perawatan : 15 hr diderita : DM ±1 Keluar: Lipitor 1x1 Oral 13 hari Tanakan sewwaktu : 83 mg/dl
TB/BB : - tahun, 2 bulan TD: R/Zalf habis mandi Topikal 12 hari 3x1 Kolesterol total : 344
Diit : 1700cal terakhir tidak kontrol 120/80- R/Talk 1x siang Topikal 7 hari Triatec mg/dl
Outcome : Sembuh Keluhan : Tangan 130/80 Glucotrol 1x10mg Oral 10 hari 1x10mg LDL : 263 mg/dl
Kelas : Utama/IA kanan lemas, tidak N: 76-88x Detrusitol 2x1 Oral 8 hari Lipitor HDL : 41 mg/dl
pusing S: 36,0- Asering infus 5 hari 1x1 Trigliserida : 188 mg/dl
36,4oC Glucotrol 11/07/2005 Glukosa
RR : - 1x10mg Drah Puasa : 104 mg/dl
Glucopac Glukosa Darah PP : 218
2x1 mg/dl
12/07/2005
Glukosa Darah Sewaktu
: 215 mg/dl
Glukosa Drah Puasa :
192 mg/dl
Glukosa Darah PP : 214
mg/dl
14/07/2005 Glukosa
Darah Puasa ; 221 mg/dl
Glukosa darah PP : 305
mg/dl
17/01/2005
Glukosa Darah Puasa :
141 mg/dl
Glukosa Drah PP : 223
mg/dl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
23. No.MR : 485398 Masuk : Hipertensi Masuk: Inj Nicholin 2x250mg Injeksi 5 hari Triatec 08/08/2005
JK : P berat TD : Pletaal 1x100mg Oral 17 hari 1x50mg SGOT : 16,7 U/L
Umur : 65th Keluar: DM, 185/100 Enchephabol 1x1 Oral 17 hari Ciproxin SGPT : 11,3 U/L
Tgl Msk : 29/07/2005 Komplikasi : post N : 85x Forte 3x25mg Ureum : 19 mg/dl
Tgl Kel : 14/08/2005 stroke S : 36,8oC Hidergin FAS 1x1 Oral 17 hari Tanakan Kreatinin : 0,8 mg/dl
Lama Perawatan : 17 hr Penyakit yang pernah RR : 18x Norvask 1x1(pagi) Oral 17 hari 3x1 Trigliserida : 66 mg/dl
TB/BB : tidak terkaji diderita : Hipertensi Keluar: Tanakan 3x1 Oral 17 hari Exelon Glukosa Darah Sewaktu
Diit : Lunak Riwayat : Pusing, TD: Myonal 3x1tb Oral 9 hari 2x3mg : 85 mg/dl
Outcome : Sembuh nggliyer, bagian leher 120/70- Methycobalt 3x500mg Oral 16 hari Pletaal Kolesterol Total : 53
Kelas : 2B kaku, sudah periksa 160/100 Exelon 2x3gr Oral 13 hari 1x100 mg/dl
puskesmas tidak N: 80-88x Detrusitol 2x1tb Oral 5 hari Encephabol F Trigliserida : 76 mg/dl
berkurang. Periksa ke S: 36,7- Triatec 1x1(mlm) Oral 6 hari 1x1
RSPR dengan 37oC Mefinal 1x500mg Oral 1 hari Hidergin FAS
keluhan pusing dr RR : 20- Ciproxin 3x250mg Oral 4 hari 1x1
Djoko advise opname 24x Asering Infus 8 hari
24. No.MR : 485702 Masuk : Stroke Masuk: Silostazol 1x100mg Oral 5 hari Pravastin 01/08/2005
JK : L Himiparese Sinistra TD : Klopidogrel 1x75mg Oral 6 hari Natrium 1x1 Kreatinin : 0,8 mg/dl
Umur : 50 th Keluar: DM, 150/100 Sitikolina 2x250mg Injeksi 5 hari Glibenklamida Asam urat : 4,6 mg/dl
Tgl Msk : 01/08/2005 Komplikasi : Stroke, N : 64x Pravastatin 1x1tb Oral 4 hari +Metformin SGOT : 17,7 U/L
Tgl Kel : 06/08/2005 Dislipidemia S : 36oC Natrium 1,25 1x1 SGPT : 18,6 U/l
Lama Perawatan : 6 hr Penyakit yang pernah RR : 20x Piritinol 1x1tb Oral 6 hari Silostazol 02/08/2005
TB/BB : - diderita : - Keluar: Glibenklamida 1x1tb Oral 4 hari 100mg 1x1 Glukosa Darah puasa :
Diit : Sonde 1900cal Riwayat : Pasien TD: +Metformin Klopidogrel 280 mmol/ml
Outcome : Membaik bangun belum 100/70- 1,25 75mg 1x1 06/08/2005
Kelas : 2B merasakan apa-apa, 130/80 NaCl 0,9% infus 5 hari Piritinol 1x1 Glukosa Darah puasa;
saat akan buang air N: 76-88x 179 mmol/ml
kecil tiba-tiba tubuh S: 36,0-
lemas pada bagian 36,4oC
kiri dan sulit bangun RR : -
dari tempat tidur
25. No.MR : 488763 Masuk : Vertigo dg Masuk: Inj Brain Act 2x1 Injeksi 6 hari Citaz 50mg 24/08/2005
JK : P DM dan hipertensi TD : Citaz 50mg 2x1 Oral 12 hari 2x1tb SGOT : 49,9 U/L
Umur : 60th Keluar : DM 110/70, Enerbol 3x1tb Oral 11 hari Enerbol 3x1tb SGPT : 37,9 U/L
Tgl Msk : 24/08/2005 Komplikasi : Stroke N : 80x Ergotika 1x1 Oral 11 hari Ergotika Ureum :27 mg/dl
Tgl Kel : 04/09/2005 Penyakit yang pernah S : 37oC Triatec 4,1 mg 1x1 Oral 10 hari 1x4,5mg Kreatinin : 0,7 mg/dl
Lama Perawatan : 12 hr diderita : sakit gula RR : 22x Seftriaksone 2x1gr Injeksi 7 hari Triatec 2,5mg Asam Urat : 2,4 mg/dl
TB/BB : 155cm/60kg den reumatik Keluar: Insulin RI 3x7u Injeksi 1 hari 1x1 Kolesterol total : 206
Diit : 1700 cal Riwayat : 2 hari TD: Fordesia 1x1tb Oral 11 hari Fordesia 1x1 tb mg/dl
Outcome : Membaik sebelum opname 110/70- Sistenol 1x1 Oral Glucovance 2,5 LDL : 144 mg/dl
Kelas : 3 badan terasa sakit 160/90 Lasix 1x1/2 Oral 10 hari 1x1 HDL : 54 mg/dl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
semua tidak bisa N: 80-84x Avil 1x1/2 Oral 7 hari Vometa 3x1tb Trigliserida : 151 mg/dl
tidur. Tgl 24/08/05 S: 37-37,7 Glucovance 2,5 1x1 Oral 4 hari Lasix 1x1/2 25/08/05
o
tiba-tiba pasien tdk C Vometa 3x1 Oral 5 hari Glucovance Glukosa puasa :
sadar dibawa ke RR : 20- Asering Infus 6 hari 1x1,25mg 144mg/dl
rumah sakit 22x Glukosa PP : 191 mg/dl
30/08/05
Glukosa Puasa ; 280
mg/dl
02/09/05
Glukosa puasa : 214
mg/dl
Glukosa PP : 255 mg/dl
26. No.MR : 492147 Masuk : DM Masuk: Inj Kalnex 4x500 Injeksi 15 hari Fordesia 01/10/2005
JK : P Keluar : DM TD : 2 amp 1x1 tb X Glukosa darah : 170
Umur : 53 th Komplikasi : Stroke 170/100, Nimotop 2.5cc/ Oral 15 hari Prexum mg/dl
Tgl Msk : 19/09/2005 Penyakit yang pernah N : 88x jam 1x1 tb(pagi) X Glukosa darah PP : 272
Tgl Kel : 03/10/2005 diderita : Hipertensi S : 36,5oC Prexum 4mg 1x1 Oral 9 hari 1x1 tb(mlm) X mg/dl
Lama Perawatan : 15 hr sejak 1997,control RR : 20x Fordesia 1x1 Oral 14 hari Catapres 03/10/05
TB/BB : 155cm/96kg rutin Keluar: Inj Seftriakson 1x1gr Injeksi tidak tahan 3x150mcgXXX Glukosa darah : 150
Diit : 1700 cal TD: Inj Aminofilin 2x1gr Injeksi 12 hari Glucovance mg/dl
Outcome : Membaik 110/80- Adalat Oros 1x1 Oral 12 hari 1x25mg X Glukosa darah PP : 269
Kelas : 3 150/90 Catapres 75mg 4x1tb Oral 12 hari mg/dl
N: 76-84x Detrusitol 2x1 Oral 5 hari SGOT : 25,1 U/L
S: 36,2- Glucovance 1x1 Oral 5 hari SGPT : 25,3 U/L
37,8 oC 1,25mg Ureum : 20 mg/dl
RR : 21- Glucovance 1x2 Oral 1 hari Kreatinin : 0,7 mg/dl
24x 1,25mg Asam Urat : 4,3 mg/dl
NaCl 100 Infus 2 hari Kolesterol total : 106
Asering Infus 15 hari mg/dl
Trigliserida : 158 mg/dl
27. No.MR : 495044 Masuk : Stroke Masuk: Manitol 200cc 1x1 Infus 4 hari 11/10/2005
JK : P Keluar : DM TD : Manitol 125cc 4x1 Infus 4 hari Glukosa Darah Sewaktu
Umur : 55th Komplikasi : Stroke 207/135, Penitoin 3x1amp Injeksi 4 hari : 548 mg/dl
Tgl Msk : 10/10/2005 Penyakit yang pernah N : 96x Dexamethason 4x2amp Injeksi 4 hari SGOT : 29,5 U/L
Tgl Kel : 13/10/2005 diderita : Hipertensi S : 39,8oC Seftriakson 1gr 3x1 Injeksi 4 hari SGPT : 28,1 U/L
Lama Perawatan : 4 hr ±10 tahun, control RR : 30x Pronalges 3x1amp Injeksi 4 hari Ureum : 88 mg/dl
TB/BB : - jika terasa pusing Keluar: Primperan 2x1amp Injeksi 4 hari Kreatinin : 1.2 mg/dl
Diit : 1700cal TD: Zantac 3x1amp Injeksi 4 hari Asam Urat : 10,3 mg/dl
Outcome : Meninggal 110/80- Sanmol 3x1 Oral 4 hari Kolesterol Total : 341
Kelas : 2 Iso 150/90 Blopress 8mg 1x1 Oral 1 hari mg/dl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
28. No.MR : 495801 Masuk : Stroke+DM Masuk: Nicholin 2x1amp Injeksi 11 hari Tanakan 3x1 17/10/05
JK : L Keluar : DM TD : Tanakan 3x1 Oral 16 hari Aricef 1x1 Total Protein : 5.57 L
Umur : 72 th Komplikasi : Stroke 160/100, Aricef 1x1 (pagi) Oral 16 hari Albumin 3.08 L
Tgl Msk : 16/10/2005 Penyakit yang pernah N : 80x Triatec 2x2,5mg Oral 16 hari Globulin 2.49 L
Tgl Kel : 01/11/2005 diderita : setengah S : 36,4oC Siprofloksasin 3x250mg Oral 15 hari 31/10/05
Lama Perawatan : 17 hr tahun lalu operasi RR : 14x Tregetol 1x1(mlm) Oral 7 hari Total Protein : 6.14 L
TB/BB : - perut Keluar: Xanax 0,25/mlm Oral 5 hari Albumin : 3.74 L
Diit : 1700cal Riwayat : Pasien TD: Lasix 1x1amp Oral 1 hari Globulin 2.40 L
Outcome : APS hingga siang belum 120/70- NaCl Infus 11 hari
Kelas : 2A bangun tidur oleh 130/80
anaknya ditengok N: 84-
ternyata sudah tudak 102x
sadar langsung S: 36,0-
dibawa ke rumah 36,5oC
sakit RR : 18-
20x
No.MR : 503997 Masuk : Masuk: Citaz 2x50mg Oral 5 hari Citaz Ureum : 28mg/dl
JK : P DM+Hipertensi+pare TD : Klonidin 2x0,5 Oral 5 hari 1x1 Kreatinin : 0,8 mg/dl
Umur : 72th se dex 160/100, Prexum 1x1/2 Oral - Klonidin Trigliserida 5,6 mg/dl
Tgl Msk : 17/12/2005 Keluar : DM N : 80x Primperan 2x1amp Injeksi 5 hari 2x1 Kolesterol Total :
Tgl Kel : 23/12/2005 Komplikasi : Stroke S : 36,4oC Siprofloksasin 3x250mg Oral 4 hari Prexum 241mg/dl
Lama Perawatan : 7 hr Penyakit yang pernah RR : 14x Kalnex 3x1amp Injeksi 5 hari 1x1/2 LDL : 170 mg/dl
TB/BB : tdk terkaji diderita : DM dan Keluar: Prexum 1x1 Oral 4 hari Siprofloksasin HDL : 41 mg/dl
Diit : 1700cal Hipertensi TD: Zantac 2x1amp Injeksi 5 hari 3x1 Trigliserida : 164 mg/dl
Outcome : Membaik Riwayat : tidak ada 120/70- Plantacid 3x10mg Oral 6 hari Fordesia
Kelas : 3 130/80 Fordesia 1x1 Oral 3 hari 1x1
N: 84- seftriakson 2x1gr Oral 2 hari Plantacid
102x Norvask 1x1 Oral - 3x10cc
S: 36,0- Kaptopril 4x25mg Oral - Kaptopril
36,5oC Siprofloksasin 3x250mg Oral 1 hari 4x25mg
RR : - Amoxan 2x1 Oral 1 hari
Asering Infus 1 hari
Martos Infus 6 hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN 2
Golongan dan Jenis Obat yang Digunakan Pasien Diabetes Mellitus dengan
Komplikasi Stroke di Rumah Sakit panti rapih Periode tahun 2005
Antagonis
1 Antihipertensi Reseptor Candesartan Blopress
Angiotensin II Losartan Angioten
Irbesartan Aprovel
ACEI Kaptopril Capoten
Perindopril Prexum
Ramipril Triatec
ARBS Klonidin Klonidin
Donepezil Aricept
Calcium Nimodipin nimotop
Tensivask,
Chanel Blocker Amlodipin Norvask
nifedipin Adalat Oros
Isosorbid
2 Antiangina golongan nitrat dinitrat Cedocard
Calsium Diltiazem Herbeserr
Chanel Blocker hidroklorida
3 Diuretika Diuretik osmotik Manitol Manitol
diuretika kuat Furosemid Lasix
4 Obat sistem Anti trombosit Aspirin Tromboaspilet
koagulasi darah Klopidogrel Plavix
Silostasol Citaz, Pletaal
Hemostatik dan Asam Kalnex
antifibrinolitik traneksamat
5 Obat Hipolipidemik Klofibrat Fenofibrat Lipantil
Statin Simvastatin Simvastatin
Atorvastatin Atorvastatin
Pravastatin Pravachol
6 Obat gangguan vasodilator nikergolina Sermion
Hydergin,
sirkulasi darah Ko-dergokrin Ergotika
Sibelium Sibelium
Nicholin, Brain
Sitikolin Act
Ginko biloba Tanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Cairan dan
1 elektrolit Natrium laktat RL
parenteral maltosa, glukosa Martos,RD
NaCl 0,9% Infus NaCl 0,9%
Ion Ca, K,Na, C,Cl Kaen 3B
asetat, laktat, glukosa
4 Vitamin Alfatokoferol Alinamin
Nikotinamid Neurobion
Tiamina
tetrahidrosulfuril Sanotake
disulfida basa
Analgesik non
1 opioid Parasetamol Sanmol
Asam Mefenamat Mefinal
Kombinasi parasetamol Sistenol
dengan bukan
psikoleptik
78
Obat Antiinfeksi
Golongan
No obat Kelompok Jenis Obat Nama Dagang
Obat Hormonal
Nama
No Golongan Kelompok Jenis obat Dagang
79
Mengandung
1 Antitukak Antasida Al Plantacid
dan atau Mg
Zantac,
Antagonis Ranitidin Rantin
reseptor H2
Khelator dan Sukralfat Inpepsa
senyawa
komplek
Penghambat Omeprazol Omeprazol
pompa proton
2 Pencahar stimulan bisakodil Dulcolax
natrium Laxoberon
pikosulfat
osmotik lactulosa Lactulac
enzim
3 Obat untuk pencernaan Pankreatin Primperan
gangguan
empedu
80
BIOGRAFI PENULIS
sekolah dasar ditempuh di SD Virgo Maria I Ambarawa dan tamat pada tahun
Luhur Ambarawa dan pada tahun 2002 tamat dari SMU Don Bosko Semarang.