1. Apa saja tanda asfiksia pada kasus penggantungan ?
Jawab : Sianosis, kongesti organ, tardiu’s spot, defekasi/miksi, hilangnya lapisan lemak pada kelenjar suprarenalis 2. Untuk apa dilakukan pemeriksaan PA pada luka ? Jawab : Untuk melihat adanya reaksi jaringan pada luka sehingga dapat dibedakan luka tersebut intravital atau post mortem 3. Sudah benarkah cara pengambilan foto regional dan close up pada pasien anda, sebutkan tujuannya? Jawab : Sudah benar, tujuan dan syaratnya : Foto mencakup region anatomi yang dimaksud Harus jelas anggota tubuh yang dimaksud Ada marker anatomis 4. Apa saja bagian dari VeR ? Jawab : Pro Justitia Pendahuluan Pemberitaan (Bagian terpenting-paling objektif) Kesimpulan Penutup 5. Pengamatan apa yang dilaporkan pada pembuatan VeR ? Jawab : Melaporkan apa yang DILIHAT (VISUM) dan DITEMUKAN (REPERTUM) setelah menerima SPV 6. Bagaimana urutan legalitas bukti identitas pasien ? Jawab : Urutan legalitas berdasarkan bukti identitas yang paling kecil kemungkinan untuk dilakukan pemalsuan yakni Paspor KTP SIM SPV 7. Apakah peran dokter forensic? Jawab : Mengapa : di masyarakat kerap terjadi peristiwa pelanggaran hokum menyangkut tubuh manusia Bagaimana : manfaatkan ilmu secara optimal dan penuh kejujuran, serta pemeriksaan KF terhadap korban Untuk : menemukan kelainan, bilamana timbul, penyebab dan sebab cedera,penyebab, mekanisme, saat dan cara kematian, serta identifikasi 8. Apa saja prinsip hasil pemeriksaan medis ? Jawab : Objektif sesuai pengamatan/pemeriksaan pihak medis Berdasarkan norma aturan/standar Landasan utama berdasarkan ilmu kedokteran orientasi ilmu hokum Dapat dipertanggungjawabkan secara medis 9. Apa yang dimaksud dengan projustitia pada surat keterang VeR ? Jawab : Kata projustitita menurut istilah hokum Indonesia adalah “untuk/demi hokum atau undang- undang”. Fungsi projustitia pada lembar surat keterangan VeR menandakan bahwa surat tersebut adalah dokumen hokum yang sangat rahasia dan digunakan untuk kepentingan peradilan. 10. Alat bukti yang dikatakan sah pada suatu persidangan itu apa saja ? dan VeR merupakan jenis alat bukti yang mana ? Jawab : Alat bukti yang sah adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa. Surat keterangan VeR merupakan bagian dari keterangan ahli. 11. Bagaimana menetapkan adanya kelalaian dalam tindakan medis ? Jawab : Dalam menetapkan kelalaian medis, harus terdapat 4 unsur yaitu : duty (adanya kewajiban untuk melakukan/tidak melakukan tindakan pada situasi tertentu), dereliction of duty (adanya penyimpangan kewajiban), damage (adanya kerugian dalam pelayanan kedokteran), dan direct causal relationship (adanya hubungan sebab akibat yang nyata ). 12. Sebutkan dan jelaskan jenis otopsi yang dapat dilakukan ? Jawab : Otopsi klinik, dilakukan pada mayat yang menderita penyakit atau dirawat di RS. Mutlak membutuhkan izin dari keluarga , tujuannya menentukan sebab pasti kematian , evaluasi diagnosis pre dan pasca mortem, mengamatai proses perjalanan penyakit, dan efektivitas pengobatan. Otopsi forensic, dilakukan sesuai adanya SPV sehingga tidak membutuhkan izin keluarga, tujuan untuk membantu penentuan identitas mayat dan pelaku kejahatan. Otopsi anatomi, dilakukan utnuk kepentingan kedokteran di RS pendidikan/Institusi pendidikan kedokteran, berdasarkan persetujuan tertulis orang bersangkutan/keluarga. 13. Faktor apa saja yang mempengaruhi rigor mortis ? Jawab Suhu lingkungan, aktivitas sebelum meninggal dan serat otot yang banyak (binaragawan) 14. Sebutkan urutan pembusukan organ ? Jawab : Saluran pencernaan Jantung dan hati Otak dan medulla spinalis Vesica urinaria Testis dan ovarium Otot skelet Prostat dan uterus 15. Sebutkan posisi pada kasus gantung diri ! Jawab : Kedua kaki tidak menyentuh lantai (complete hanging ) Duduk berlutut ( biasanya menggantung pada daun pintu ) Berbaring ( biasanya di bawah tempat tidur ) 16. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis gantung diri ! Jawab : Typical hanging, terjadi bila titik gantung terletak di atas darah oksiput ddan tekanan pad arteri karotis paling besar Atypical hanging, bila titik penggantungan terdapat di samping, sehingga leher dalam posisi sangat miring yang akan mengakibatkan hambatan pada arteri karotis dan arteri vertebralis Kasus dengan letak titik gantung di depanatau di dagu.