1
1
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang Maha Pengasih dan Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Arsitektur Dunia 2 yang menganalisa bangunan Maya Sanur Resort & Spa
yang berlokasi di Sanur, Denpasar, Bali ini dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah mata kuliah Arsitektur Dunia 2 tentang
Bangunan Post Moderen di Indonesia ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
DAFTAR ISI
BAB III
TINJAUAN OBJEK……………………………………………………………………………..12
3.1. MERODE PERANCANGAN ……………………………………………………...12
3.2. PEMBAHASAN OBJEK …………………………………………………………..12
3.4. ANALISA TERHADAP OBJEK…………………………………………………...14
BAB IV
KESIMPULAN………………………………………………………………………….17
BAB V
PENUTUP……………………………………………………………………………….18
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..19
BAB I
PENDAHULUAN
Ideological yaitu merupakan suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk
memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah
konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan
sistematis.
Double coding of Style yaitu bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau
style, yaitu Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.
Popular and pluralist yaitu Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah
tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan
tunggal.
Semiotic form yaitu penampilan bangunan mudah dipahami. Karena bentuk-bentuk yang tercipta
menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.
Tradition and choice, merupakan hal-hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau
disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang.
Artist or client mengandung dua hal pokok yaitu Bersifat seni (intern) dan Bersifat umum
(extern), yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.
Elitist and participative yaitu Lebih menonjolkan pada suatu kebersamaan serta mengurangi
sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern.
Piecemal yaitu Penerapan unsur-unsur dasar, secara sub-sub saja atau tidak menyeluruh. Unsur–
unsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lain-lain.
Architect as representative and activist yang berarti Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah,
perancangan dan secara aktif berperan serta dalam perancangan.
2.3. Sejarah post modern
Istilah Post-Modern mulai dikenal pada pertengahan tahun 1970-an. Secara umum, istilah
Post-Modern merupakan reaksi terhadap Modernisme. Sehingga kaduanya tidak dapat dipisahkan
dan saling berhubungan.
Dalam sudut pandang filosofi, post modern adalah suatu perlawanan terhadap pemikiran
modern yang berkembang di negara maju, terutama eropa. gerakan ini dimulai sekitar abad ke 16-
17 sampai dengan pertengahan abad ke 20 masehi. tentunya pemikiran ini tidak dapat ditolak
begitu saja karena sudah banyak propaganda yang bergerak memberi pemahaman tersebut, pada
masanya di kenal sebagai “enlightenment” ( masa pencerahan), sekitar abad ke 18.
2.4. Arsitektur Post Modern di Indonesia
1. MASJID MAHLIGAI MINANG,SUMATERA BARAT
Masjid Raya Sumatera Barat dibangun pada tahun 2007. Masjid ini sempat tertunda
pembangunannya akibat gempa yang terjadi di tanah minang. Namun pada akhirnya dapat
diresmikan pada Februari 2014. Arsitektur Masjid Raya Sumatera Barat ini memakai rancangan
yanng dikerjakan oleh arsitek Rizal Muslimin, pemenang sayembara desain yang juga diikuti oleh
323 arsitek dari berbagai negara. Masjid Raya Sumatera Barat menampilkan arsitektur modern
yang tak identik dengan kubah. Atap bangunan menggambarkan bentuk bentangan kain yang
digunakan untuk mengusung batu Hajar Aswad. Dengan luas 4.430 meter persegi, lantai dua
diperkirakan dapat menampung 5.000-6.000 jemaah.
2. MESJID AL-IRSYAD,BANDUNG
Masjid ini menerapkan desain Hemat Energi dan Ramah lingkungan,Desain masjid
dirancang mirip Kakbah. Warna dasarnya abu-abu. Penataan batu bata pada keseluruhan dinding
terlihat sangat mengagumkan. Batu bata disusun berbentuk lubang atau celah di antara bata solid.
Pembangunan masjid ini diarsiteki oleh Ridwan Kamil. Dia menciptakan desain unik sebuah
masjid yang memanfaatkan sinar matahari. Pembangunan masjid menghabiskan dana sebesar Rp
7 miliar. Desain arah kiblat dibuat terbuka dengan pemandangan alam.
Banyak yang menyambut kedatangan Arsitektur Post Modern Indonesia dengan gembira.
Mengikuti harapan yang diutarakan di tempat awal munculnya aliran tersebut, Arsitektur Post
Modern Indonesia juga diperkirakan mampu menembus dominasi aliran Internasional Style yang
berjaya di Indonesia sejak tahun 70-an. Untuk itu beberapa artikel ditulis di majalah-majalah
populer di Jakarta mengenai aliran ini dengan optimistik.
Arsitektur Post Modern sendiri diperkirakan muncul sekitar tahun 50-an di Eropa dan
Amerika dalam wujud yang masih kasar dan kurang meyakinkan untuk diperhitungkan sebagai
bibit unggul. Karena itu, tidak ada satupun sejarawan yang mengangkat dan membicarakannya,
sebab mreka disibukkan dengan pekerjaan mengamati perkembangan Gerakan Modern yang
ketika itu sudah menampakkan potensinya sebagai kekuatan baru di bidang arsitektur. Karya-karya
itu mulai dibicarakan kembali setelah sebuah bentuk baru karya arsitektur mulai nampak di antara
sejumlah karya-karya beraliran International Style. Itu berlangsung dalam periode 70-an dan
semakin insentif pemunclan dalam sepuluh tahun terakhir ini.
Kalau mengambil pokok-pokok pikiran post modern untuk meninjau keadaan dan
perkembangan arsitektur di Indonesia, maka arsitektur post modern sudah ada di Indonesia sejak
tahun 1970-an, melalui pandangan dan karya dari Y.B. Mangunwijaya. Di sini Y.B.Mangunwijaya
menghadirkan karya arsitektur yang tergolong ke dalam sub langgam post modern.
Awalnya kedudukan arsitektur post modern di Indonesia bisa dilihat sebagai komoditi oleh
kelompok masyarakat tertentu saja, yang hanya berkecimpung aktif dalam pembangunan ekonomi.
Arsitektur Post Modern di Indonesia hanya dianggap sebagai hasil fancy atau minderwertigkeits-
kompleks negara berkembang karena takut disebut terbelakang.
Kecenderungan yang kuat pada arsitektur post modern di Indonesia hanya bertumpu pada
figurativism atau graphism seperti yang muncul pada Delta Plaza Surabaya, Gedung Universitas
Atmajaya Jakarta atau gedung-gedung lainnya di jalan Kuningan Jakarta. Post Modern di
Indonesia dilihat oleh arsitek sebagai gerakan Internasional, yang tidak menawarkan konsep baru
tentang ruang dan lingkungan yang menjadi tempat keberadaan manusia, tetapi lebih pada bungkus
sosok yang dapat ditelusuri dari Modernisme.
Post Modern tidak bisa disebut suatu epoche kultural karena yang dicapainya hanya
sekedar popularitas, bukan pemberian nilai tambah yang memperkaya konsep beradanya manusia
dalam lingkungan binaan Arsitektural. hal ini ditandai dengan adanya beerapa diantara karya-
karya baru di Indonesia yang mencoba-coba menampilkan elemen tradisional pada tempat-tempat
tertentu di bangunannya, yang pasti ditopang oleh dalih kontekstual, baik regional maupun lokal.
Pada dasarnya mereka lupa bahwa bukan seperti itu kontekstual yang dibayangkan oleh para
pencetus Arsitektur Post Modern, melainkan yang komunikatif yang dikenal secara populer oleh
warga masyarakat setempat.
c. Neo-vernacularism
Menghidupkan kembali elemen tradisional yang membuat bentuk dan bangunan lokal.
Tokoh: Darbourne and Darke, Joseph Isherick, Aldo Van Eyck.
Arsitektur modern :
Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih “manusiawi” yang diterapkan
pada bangunan.
Totalitas daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yg dihasilkan dari alam pemikiran
modern yang dicirikan sikap mental yang selalu menyisipkan hal-hal baru, progresip, hebat
dan kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan segala bentuk pranatanya.
Asitektur yang ilmiah sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang artistik & estetik
yang dapat dipertanggungkan secara ilmiah.
Arsitektur postmodern :
Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi kedua-duanya
masih eksis.
Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari Arsitektur
Modern tetap dipakai.
Merupakan pengulangan periode 1890-1930.
Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology, Internasional
dan Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal dalam arsitektur.
Salah satu karyanya adalah Piazza d’italia (1975-1980) sebuah taman atau ruang terbuka dalam
rangka renovasi kawasan kumuh di New Orelans Amerika Serikat, ditujukan untuk para imigran
Italia yang mendominasi daerah tersebut.
2. Ricardo Bofil
Merupakan arsitek kelahiran Barcelona Spanyol. Salah satu karyanya adalah The Palace of
Abraxas (1978-1983)
BAB III
TINJAUAN OBJEK
Budiman memulai karir sebagai arsitek di Australia. Saat belajar rancang bangun di
Universitas Melbourne, pria kelahiran Malang, Jawa Timur, 1954 ini, mendapat kesempatan
magang di sebuah biro arsitek. Usai menyelesaikan kuliah, ia pun bergabung dengan Denton
Corker Marshall, sebuah biro arsitek terkenal di Melbourne.
Maya Sanur Resort & Spa ini dari segi bangunan diadopsi dari Arsitektur Balinese dan
mengadopsi modern style. Maya Resort Sanur adalah hotel baru dimana letaknya sangat strategis
berada di Jalan Danau Tamblingan 89M, Sanur, Denpasar. Sebelum memasuki Maya Resort kita
sudah dapat melihat ornament ukiran khas bali yang
Menyinggung dengan medote kontekstual yang di pakai pada bangunan Maya Sanur Resort &
Spa terlihat menyerupai bale kulkul yang merupakan bangunan arsitektur bali, yang mempunyai
bentuk dari bawah ke atas semakin mengecil , hanya saja tidak memiliki ornament khas bali pada
bangunan di Maya Sanur ini, hanya pasangan batu yang tidak beraturan yang terdapat di sekeliling
bangunannya. Ini salah satu gabungan antara arsitektur Balinese dan mengadopsi modern style.
- Bukit
Di buatnya bukit buatan pada bagian atas bangunan Maya Sanur, akibatnya ruang masuk
dan fasilitasnya terkubur dibawah gundukan bukit buatan ini, sehingga orang yang melihat Maya
Sanur ini dari luar bangunan terlihat seperti gundukan bukit yang berrumput tetapi memiliki
bangunan di sekelilingnya.
- Bubu perangkap ikan
Menyinggung tentang menghargai budaya dan lingkungan local yang terdapat pada
metode perancangan kontekstual, pada Maya Sanur ini setiap kamar memiliki balon yang
menyerupai bentuk dari “Bubu” atau perngkap ikan yang berasal dari budaya local di
Indonesia. Ini mencerminkan terkandungnya kebudyaan local Indonesia pada bangunan
Maya Sanur.
- Ornament local
Terdapatnya ornament khas bali pada bagian depan Maya Sanur ini, terdapatnya
ornament juga mencerminkan adanya kebudayaan local di terapkan, tetapi dengan
pengaruh zaman yang modern, ornament pada Maya Sanur ini lebih memiliki bentuk
bentuk yang sudah di kembangkan atau memiliki bnetuk yang lebih modern.
BAB IV
KESIMPULAN
Post modern merupakan pemahaman idealisme barat yang berlandaskan dari pemikiran
skeptis, subjektif atau relativitas. Post modern juga dapat di katakana kecurigaan terhadap
alasan-alasan yang berkembang dalam pemikiran general manusia, Ciri pokok dari bentuk adalah
ada dan nyata/terlihat/teraba, sedangkan ruang mempunyai ciri khas ada dan tidak terlihat/tidak
nyata. Di dalam post modern, bentuk dan ruang adalah komponen dasar yang tidak harus
berhubungan satu menyebabkan yang lain. Keduanya menjadi dua komponen yang mandiri,
sendiri-sendiri, merdeka sehingga bisa dihubungan atau tidak, mengambil pokok-pokok pikiran
post modern untuk meninjau keadaan dan perkembangan arsitektur di Indonesia. Dalam
bangunan Maya Sanur ini lebih mengutamakan budaya local dan lebih mengembangkannya
dengan inspirasi pada arsiteknya, paduan modern dan tradisional sangat kental pada bangunan di
Maya Sanur Resort & Spa ini.
BAB V
PENUTUP
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi arsitektur post modern yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan arsitektur modern ataupun objek analisa ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA