IMMUNO/SEROLOGI II
j
Pemeriksaan Malaria
Disusun Oleh :
KELAS 15 D
KELOMPOK II (dua)
Darnisa 153145453126
Lisdayanti 153145453139
Pemeriksaan Tuberculosis
Disusun Oleh :
KELAS 15 D
KELOMPOK II (dua)
Darnisa 153145453126
Lisdayanti 153145453139
TINJAUAN PUSTAKA
keluarga miskin dan dapat menjadi salah satu penyebab penurunan kehadiaran di
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dari genus
dan dapat menyerang semua kelompok usia terutama kelompok resiko tinggi
(bayi, balita, dan ibu hamil) serta dapat menurunkan produktifitas kerja
vivax
Indonesia paling banyak dua jenis parasit yakni campuran antara Plasmodium
II.3 Vektor
berbeda-beda. Di Jawa dan Bali An. sundaicus, An. aconitus, merupakan vektor
utama, sedangkan An. Subpictus dan An. Maculatus merupakan vektor sekunder.
Vektor yang pernah ditemukan di NTT adalah An. Sundiacus, An. Subpictus, dan
dan nyamuk. Siklus seksual yang membentuk sporozoit di dalam nyamuk sebagai
ke dalam bersama darah, tidak dicerna bersama sel-sel darah lain. Dalam
waktu 12-24 jam setelah nyamuk menghisap darah, zigot berubah bentuk
Dalam waktu tiga puluh menit jasad tersebut memasuki parenkim hati dan
waktu merozoit hati memasuki sel darah merah. Merazoit berubah bentuk
serta masuk kedalam plasma darah. Parasit ada yang masuk dalam sel
sporozoit masuk sampai timbulnya gejala klinis yang ditandai dengan demam.
diagnosa malaria. Gejala klinis ini dipengaruhi oleh jenis/ strain Plasmodium ,
imunitas tubuh dan jumlah parasit yang menginfeksi. Waktu mulai terjadinya
infeksi sampai timbulnya gejala klinis dikenal sebagai waktu inkubasi, sedangkan
waktu antara terjadinya infeksi sampai ditemukannya parasit dalam darah disebut
periode prepaten. Gejala pada anak biasanya disertai batuk (Harijanto 2012).
Menurut Gejala klasik malaria yang umum terdiri dari tiga stadium (trias
menggigil sering seluruh badan bergetar dan gigi saling terantuk, pucat
2. Periode panas. Penderita berwajah merah, kulit panas dan kering, nadi
cepat dan panas badan tetap tinggi dapat mencapai 400C atau lebih,
syok. Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai dua jam
terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi oleh
Plasmodium.
2. Penularan tidak alamiah (not natural infection)
plasenta sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada bayi
yang dikandungnya.
manusia adalah manusia lain yang sakit malaria, baik dengan gejala
II.9 Pencegahan
pengobatan pencegahan.
4. Bayi dan anak-anak berusia dibawah empat tahun dan hidup di daerah
endemis malaria harus mendapat obat anti malaria karena tingkat kematian
b) Pemeriksaan Penunjang
protein normal atau sedikit meningkat, kadar laktat meningkat, yaitu >
PEMBAHASAN
metode ini digunakan sebagai skrining awal dan deteksi dini terhadap penderita
Sampel yang seringkali digunakan pada metode ini adalah serum maupun
plasma. Namun pada percobaan kali ini sampel yang digunakan adalah sampel
serum. Serum merupakan cairan bening yang dipisahkan dari se-sel darah
rusak.
Adapun hal yang harus di perhatikan pada sampel serum yang di uji
sedangkan apabila pengujian tidak segera dilakukan, sampel serum harus disimpan
pada suhu 2-80C selama 3 hari atau di bawah suhu -200C untuk jangka waktu yang
lama dan apabila menggunakan sampel beku maka diperhatikan cara melarutkan
sampel dengan benar yaitu melarutkan sampel pada suhu ruang yang di putar
secara perlahan hingga larut dengan sempurna. Apabila terdapat pertikulat maka
gangguan pada hasil interpretasi. Berdasarkan kit monotest adapun sampel yang
termasuk di tolak pada pemeriksaan yaitu apabila sampel menunjukkan lipemia
hingga test dapat mendeteksi adanya perubahan antibodi. Lama dari window
dahulu selama kurang lebih 4 – 6 minggu baru kemudian disusul mensintesis IgG.
yang di tandai dengan timbulnya 1 garis pada area control (C). Dimana hal ini
telah sesuai dengan prinsip yang ada yaitu apabila spesimen sampel yang
digunakan (positif) mengandung antibidi IgG maka akan berikatan dengan antigen
TB recombinant konjugat pada nitroselulosa yang ada pada strip kemudian akan
menimbulkan warna merah anggur. Yang menujukkan hasil positif IgG sedangkan
apabila specimen mengandung antibody IgM maka akan berikatan dengn antigen
kembali dengan antibody anti -TB konjugat pada membrane IgM sehungga
merah anggur. Sedangkan area control (C) harus selalu berwarna untuk
mengetahui apakah volume sampel telah sesuai dan untuk mengetahui apakah
serum penderita. Saat antigen M.tuberculosis masuk dalam tubuh penderita, maka
sistem imunitas seluler (fagositosis dan limfosit T) lebih berperan dan tubuh butuh
humoral akan mensintesis IgM terlebih dahulu selama kurang lebih 4 – 6 minggu
baru kemudian disusul sintesis IgG. Maka kemungkinan tidak terdeteksinya IgG
awal perjalanan penyakit TBC seblum IgG beredar dalam darah. Juga dapat
dipengaruhi oleh sistem pertahanan tubuh penderita yang rendah pada penderita
karena menderita penyakit seperti DM, HIV, usia lanjut, atau karena
tuberculosis.
diagnosis sepanjang pemeriksaan tersebut dikerjakan dengan cara benar dan sesuai
dengan standar internasional. ELISA teknik ini merupakan salah satu uji serologi
yang dapat mendeteksi respons humoral berupa proses antigen antibodi yang
terjadi. Peroksidase anti peroksidase (PAP) merupakan salah satu jenis uji yang
Adapun kelebihan dari uji ini adalah membutuhkan waktu cepat dalam
serta metode pemeriksaan. sensitivitas pada penelitian ini bernilai rendah. Jadi bila
menunjukkan tes yang positif tergantung pada perjalanan penyakit dan penyakit
imunosupresi yang diderita pasien, ini berarti alat ini tidak bisa mendeteksi
lainnya untuk mendiagnosis penyakit TBC secara akurat. Walaupun uji ini mudah
dan cepat dilakukan, tetapi tidak cukup baik untuk digunakan sebagai uji
interpretasi hasil pemeriksaan malaria yaitu pada metode rapid hanya dilaporkan
sebagai non reaktif atau reaktif tanpa mencantumkan nilai index, optical density,
atau cut-off sedangkan angka atau nilai hanya dilaporkan untuk pemeriksaan
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada praktikum kali ini diantaranya
memperhatikan kondisi strip test yang digunakan baik itu tanggal kadaluarsa dan
juga penyimpanannya, apakah sudah sesuai dengan yang dianjurkan atau tidak.
terkandung dalam strip test rusak/tidak berfungsi secara optimal. Strip test harus
disimpan pada suhu 2-30oC. Bungkusan (kantong foil) dari strip test juga
khualitas dari strip test, kondisi sampel harus diperhatikan apakah sesuai dengan
ciri-ciri sampel yang layak digunakan sebagai sampel atau tidak hal ini apat dilihat
diteteskan, hasil dibaca antara 10-15 menit. Dalam pembacaan jangan sampai
terlalu lama karena dapat menyebabkan hasil negatif maupun positif palsu.
BAB VI
KESIMPULAN
VI.1 Kesimpulan
pada serum yang digunakan didapatkan hasil negatif (-) yang ditandai dengan
adanya 1 garis yang timbul pada area control pada alat test.
VI.2 Saran
pembahasan, karena hal tersebut sangat penting bagi keamanan diri dan hasil yang
diperoleh.
LAMPIRAN
Laporan kelompok 2 :
BAB VI
lisdayanti IV
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U,F, 2008. manejemen Penyakit Berbsis Wilayah. Jakarta: UIP press
Jakarta, pp 145-155.
Piper RC., DL. Vanderjagt., JJ. Holbrook and M. Makler., Malaria Lactate
Sorontou Yohanna. 2014. Ilmu Malaria Klinik. Jakarta: ECG, pp: 7-115.
pembatasanya,EMS, Jakarta.
White NJ, Breman JG. Malaria In: Braunwald E., et al. Harrison’s Principles
p 1280-3.