Anda di halaman 1dari 12

PENGELOLAAN SDM DAN PERENCANAAN ORGANISASI

Oleh Kelompok 3 :

Sugianti ( )

Nela hawasari ( )

Muh. Khaerul azwar ( )

Syahrul henrawan ( )

Risnawati ( )

Malil kulul hm ( )

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI PRIMA BONE


TAHUN AKADEMIK 2017/2018

A
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkat, anugerah dan karunia yang melimpah, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul “Pengelolaan SDM dan
perencanaan organisasi”. Walaupun banyak kesulitan yang kami harus hadapi
ketika menyusun makalah ini, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak, akhirnya tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.

Selanjutnya shalawat dan salam pemakalah hadiahkan kepada Rasulullah


SAW, sang junjungan seluruh umat, yang telah membawa kita dari alam yang
sangat gelap kepada alam yang sangat terang benderang yang selalu disinari dengan
iman, islam, dan ihsan.

Sebelumnya kami meminta maaf apabila dalam penulisan makalah ini


banyak sekali kesalahannya, baik dari segi penulisan ataupun pengertiannya. Kami
sadar bahwasannya makalah kami ini jauh dari kata sempurna, jadi kami harapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, supaya dapat
memperbaiki makalah selanjutnya. Dan sebelum dan sesudahnya pemakalah
ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Watampone, 27 Desember 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1

C. Tujuan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2

A. Pengelolaan SDM ............................................................................... 2

B. Pengertian dan proses perencanaan organisasi ................................... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8

A. Kesimpulan ......................................................................................... 8

B. Saran ................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

ii
BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sumber daya manusia memegang peranan yang penting dalam suatu
organisasi bisnis. Setiap organisasi bisnis membutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan kompeten dalam menggerakkan roda operasional
perusahaan. Perusahaan harus mampu memilih sumber daya manusia yang
dapat berperan aktif secara efektif dan efisien. Untuk mampu memilih SDM
yang berkualitas dan sesuai kualifikasi perusahaan diperlukan adanya
pengelolaan/ manajemen sumber daya manusia.
SDM diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia
dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan
kerja yang efektif.Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen
personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan,
mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan
dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. MSDM membicarakan
potensi besar tenaga kerja manusia yang merupakan motor penggerak faktor-
faktor penunjang kegiatan manajemen yang harus dimanfaatkan sebaik
mungkin melalui sinergi dengan lingkungan. Tidak bias dipungkiri, perubahan
teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengelolaan SDM ?
2. Bagaimana Perencanaan Organisasi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengeloaan SDM
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Proses Prencanaan Organisasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengeloaan Sumber Daya Manusia

1. Pelatihan dan Pengembangan

Dalam manajemen sumber daya manusia, pelatihan adalah mengajarkan


karyawan teknikal atau karyawan operasional bagaimana melakukan
pekerjaannya. Pengembangan adalah mengajarkan keahlian yang diperlukan
baik pekerja saat ini maupun dimasa datang kepada manajer professional.

a. Mengukur Kebutuhan Pelatihan

Langkah pertama dalam mengembangkan rencana suatu pelatihan adalah untuk


menentukan kebutuhan yang ada. Contohnya, jika karyawan tidak mengetahui
bagaimana mengoperasikan mesin yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan mereka, program pelatihan mengenai bagaimana mengoperasikan
mesin tersebut jelas diperlukan.

b. Metode Pelatihan Umum

Banyak metode pelatihan dan pengembangan yang tersedia, tetapi yang paling
penting adalah isi dari pelatihan. Ketika isi pelatihan adalah bahan faktual
(seperti aturan perusahaan atau penjelasan mengenai bagaimana mengisi
formulir) bacaan yang diwajibkan, pembelajaran terprogram dan metode kuliah
akan bekerja dengan baik.

Akan tetapi ketika isi pelatihan adalah hubungan interpersonal atau


pengambilan keputusan kelompok, perusahan harus menggunakan suatu
metode yang memungkinkan kontak interpersonal seperti permainan peran atau
kelompok pembahasan kasus. Sebagian besar program pelatihan bergantung
kepada suatu campuran suatu metode.

2
c. Evaluasi Dari Pelatihan

Program pelatihan dan pengembangan seharusnya selalu dievaluasi.


Pendekatan evaluasi yang umum meliputi pengukuran satu atau lebih kriteria
yang relevan sebelum dan sesudah pelatihan dan menentukan apakah kriteria
telah berubah. Orang yang dilatih mungkin mengatakan bahwa mereka
menikmati pelatihan dan belajar banyak, tapi tes yang sebenarnya adalah
apakah kinerja pekerjaan mereka meningkat setelah pelatihan.

2. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah suatu penilaian formal mengenai seberapa baik


karyawan melakukan pekerjaan mereka. Salah satu alasan mengapa penilaian
kinerja kerja harus dievaluasi adalah bahwa penilaian kinerja kerja diperlukan
untuk memvalidasi alat pemilihan atau mengukur dampak dari program
pelatihan. Alasan kedua bersifat administrasi, yaitu untuk membantu dalam
membuat keputusan mengenai kenaikan gaji, promosi dan pelatihan. Alasan
yang lain adalah untuk menyediakan timbal balik bagi karyawan untuk
membatu mereka meningkatkan kinerja mereka saat ini dan merencanakan
karier dimasa mendatang.

a. Metode Penilaian yang Umum

Dua kategori dasar dari metode penilaian adalah metode objektif dan metode
pertimbangan. Pengukuran objektif dari kinerja kerja meliputi output aktual
(yaitu jumlah unit yang diproduksi), tingkat bahan sisa, volume dollar dari
penjualan, dan jumlah klaim yang diproses. Jenis pengukuran objektif lain, tes
kinerja khusus adalah metode dimana setiap karyawan diukur dalam kondisi
yang standar.

Metode pertimbangan yang meliputi teknik ranking dan rating, merupakan


suatu cara yang umum untuk mengukur kinerja kerja. Ranking membandingkan
karyawan secara langsung satu sama lain dan mengurutkan mereka dari yang

3
terbaik hingga yang terburuk. Rating berbeda dari ranking karena
membandingkan setiap karyawan dengan suatu standar tetap dan bukan dengan
karyawan lainnya.

b. Behaviorally Anchored Rating Scale ( BARS )

Merupakan suatu metode rating yang canggih dan bermanfaat. BARS dapat
efektif karena mensyaratkan manajemen berhati – hati dalam membangun skala
dan menyediakan suatu jangkar yang berguna untuk digunakan oleh supervisor
dalam mengevaluasi orang. Akan tetapi metode ini mahal karena diperlukan
keahlian dari luar dan skala harus dikembangkan untuk setiap pekerjaan yang
ada dalam organisasi.

c. Kesalahaan Dalam Penilain Kinerja

Salah satu masalah yang umum adalah recency error, yaitu kecenderungan
untuk mendasarkan pertimbangan pada kinerja bawahan terkini karena paling
mudah diingat. Hallo error, yaitu memungkinkan penilaian seorang karyawan
dalam satu dimensi menjadi “menyebar” kepada rating karyawan tersebut di
dimensi yang lain.

Kesalahan juga dapat muncul karena diskriminasi ras, gender, atau umur, secara
sengaja maupun secara tidak sengaja. Cara terbaik untuk mengatasi kesalahan
ini adalah dengan memastikan pengembangan suatu sistem rating yang valid
dan kemudian melatih manajer bagaimana menggunakannya.

3. Timbal Balik Kinerja

Langkah terakhir dalam sistem penilaian kinerja adalah memberikan timbal


balik kepada bawahan mengenai kinerja mereka. Langkah ini biasanya
dilakukan dalam suatu pertemuan pribadi antara orang yang dievaluasi dengan
atasannya. Suatu inovasi terkini dalam penilaian kinerja kerja yang digunakan
dalam banyak organisasi saat ini disebut timbal balik “360 derajat”, yaitu

4
manajer dievaluasi oleh setiap orang disekitar mereka (atasan mereka,rekan
kerja mereka,dan bawahan mereka).

B. Pengertian dan proses perencanaan organisasi


Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan
dan cara mencapainya. Perbedaan pelaksanaan adalah hasil tipe dan tingkat
perencanaan yang berbeda pula.

Sebelum manajer dapat mengorganisasi, mengarahkan atau mengawasi,


mereka harus membuat rencana rencana yang memberikan tujuan dan arah
organisasi. Dalam perencanaan, manajer memutuskan apa yang harus
dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang
melakukannya. Jadi, perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh
siapa.

Perencanaan yang baik akn dicapai dengan mempertimbangkan kondisi


diwaktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang
diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.

Berbagai pertanggung jawaban dalam perencanaan tergantung pada besarnya


dan tujuan organisasi serta fungsi atau kegiatan khusus manajer. Misal, untuk
perusahaan perusahaan konveksi, lebih cenderung hanya membuat rencana
rencana jangka pendek dalam desain dan pembelian, karena kegiatan
kegiatannya sangat dipengaruhi oleh perubahan perubahan mode. Toko buku
atau bahkan toko kelontong dalam memusatkan perhatiannya pada tujuan tujuan
musiman atau tahunan.

Kebutuhan akan perencanaan ada di semua tingkatan dan pada


kenyataannya meningkat dimana tingkatan tersebut mempunyai dampak
potensial terbesar terhadap sukses organisasi atau tingkatan manajemen atas.
Manajer puncak biasanya mencurahkan sebagian besar waktu perencanaan
mereka untuk rencana rencana jangka panjang dan strategi strategi organisasi.

5
Manajer pada tingkatan bawah merencanakan terutama bagi kelompok kerjanya
dan untuk jangka pendek.

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut
telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. setiap saat selama proses
implementasi dan pengawasan, rencana rencana mungkin memerlukan
modifikasi agar tetap berguna. Perencanaan sukses akhir. Oleh karena itu
perencaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.

Salah satu aspek penting dalam perencanaan adalah pembuatan keputusan


(decision making) proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan
kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Keputusan keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses
perencanaan.

Empat tahap dasar perencanaan :

a. Tahap 1
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan
keputusan keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi dan
kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan
menggunakan sumber daya sumber daya secara tidak efektif.
b. Tahap 2
Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan
sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya sumber daya
yang tersedia untuk pencapaian tujuan, Adalah sangat penting, karena
tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah
keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk
menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini
memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang
didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.

6
c. Tahap 3
Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan
kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk
mengukur kemampuan organisasi dalam pencapaian tujuan. Oleh karena itu
perlu diketahui faktor faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat
membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin
menimbulkan masalah. Waloupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,
masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu
mendatang adalah bagian dari proses perncanaan.
d. Tahap 4
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputu pengembangan
berbagai alternatif alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian
alternatif alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling
memuaskan) di antara berbagai alternatif yang ada.

Alasan alasan perlunya perencanaan


Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang,
tetapi mereka seharusnya berusaha untuk mengidentifikasikan dan
menghindarkan kegiatan kegiatan sekarang dan hasil hasinya yang dapat
diperkirakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang. Salah satu
maksud utama perencanaan adalah melihat bahwa program dan inovatif
inovatif sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan
kemungkinan pencapaian tujuan tujuan di waktu yang akan datang yaitu
meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik.
Perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan, dan
kreatif, agar manajemen tidak hanya akan bereaksi terhadap lingkungannya,
tetapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
dalam penelolaan sumber daya manusia di perlukan pelatihan mengajarkan
anggota teknikal atau karyawan operasional bagaimana melakukan
pekerjaannya. Dan perluh juga penilaian formal mengenai seberapa baik
anngota melakukan pekerjaan mereka. Adapun proses perencanaan organisasi
ada 4 tahapan yang perluh di perhatiakan Menetapkan tujuan atau serangkaian
tujuan, Merumuskan keadaan saat ini, Mengidentifikasikan segala kemudahan
dan hambatan, Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan.

B. Saran
Demikian makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dan
keterbatasan kami. Maka dari itu, kritik dan saran selalu kami tunggu demi
perbaikan. Dan semoga makalah ini mudah difahami dan bermanfaat di masa
yang akan datang.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.padamu.net/pengertian-sumber-daya-manusia

https://johantanuwijaya.wordpress.com/2011/03/07/mengelola-sumber-daya-
manusia-dalam-organisasi-2/

http://www.aden.my.id/2016/12/pengertian-dan-proses-perencanaan.html

Anda mungkin juga menyukai