2 998085593526
2 998085593526
Mahasiswa mengetahui dan memahami ketersediaan air yang dapat dimafaatkan untuk
perencanaan pengembangan sumber daya air mulai dari tahapan penyelidikan,
perhitungan kelayakan, serta parameter parameter yang diperlukan dalam dalam
perencanaan pengoperasian dan pemeliharaan pemanfaatan sumber daya air.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan tujuan dari setiap tahapan perencanaan
pemanfaatan pengembangan sumber daya air mulai dari menentukan kebutuhan akan
sumber daya air, dasar dan peraturan yang harus diikuti, tahapan penyelidikan,
pengembangan, perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan hingga
akhir usia layannya.
II - I
2
DASAR - DASAR PERENCANAAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
a) air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan
lainnya;
Pengembangan air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air
permukaan lainnya dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik dan
fungsi sumber air yang bersangkutan.
Pengembangan air tanah pada cekungan air tanah dilakukan secara terpadu
dalam pengembangan sumber daya air pada wilayah sungai dengan upaya
pencegahan terhadap kerusakan air tanah.
Pengembangan fungsi dan manfaat air laut yang berada di darat dilakukan
dengan memperhatikan fungsi lingkungan hidup.
Badan usaha dan perseorangan dapat menggunakan air laut yang berada di
darat untuk kegiatan usaha setelah memperoleh izin pengusahaan sumber daya
air dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
Ketentuan mengenai pemanfaatan air laut yang berada di darat diatur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah.
Proyek Pengembangan Sumber Daya Air harus diselesaikan secara khusus dan
unik, karena sangat tergantung dari kondisi topografi setempat, kondisi sosial,
politik dan budaya setempat dan harus melibatkan berbagai bidang keahlian
secara terpadu.
- Berapa banyak jumlah air yang dapat diharapkan? (dari aliran air minimum,
maksimum, tahunan, volume banjir, air tanah).
- Berapa banyak jumlah air yang dapat dimanfaatkan? (untuk air minum,
irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air, industri, lalulintas dan sebagainya).
Jenis dan unsur yang perlu diketahui dalam Pengembangan Sumber Daya Air
(PSDA) diantaranya adalah :
1) Kwantitas Air
Seberapa banyak air yang dapat diharpkan dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi tujuan kegunaannya, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan
tersebut harus melalui penerapan Hidrologi, yaitu Ilmu yang mempelajari
kejadian - kejadian serta distribusi air alamiah dibumi. Dengan mempelajari
Hidrologi, dapat diketahui : daur hidrologi (Cyclus Hidrologi) prakiraan aliran
air sungai dimasa datang, air tanah dan sebagainya.
2) Kwalitas Air
Selain jumlah air yang cukup, diperlukan mutu air sesuai dengan standard
dan kegunaannya, misal air minum, air irigasi, air industri dan pambuangan
air limbah. Pengujian kimiawi serta bakteriologis biasa dilaksanakan untuk
menetapkan jumlah serta sifat - sifat kotoran didalam air.
3) Bangunan Air
Bentuk dan ukuran bangunan air seringkali tergantung pada sifat hidrolik dan
harus mengikuti azas mekanika fluida. Bangunan air sering kali mempunyai
bentuk lengkap untuk disesuaikan dengan tuntutan azas mekanika fluida
4) Lingkungan
Dalam Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA) tidak dapat terlepas dari
pengaruh lingkungan disekitarnya. Kondisi daerah aliran sungai (DAS)
sangat menentukan kelestarian sumber daya air. Pengaruh bangunan air
terhadap perkembangan morfologi sungai, pengaruh lingkungan selama
pembangunan, pengelolaan dan setelah masa usia layannya selesai.
Disamping itu pengaruh terhadap perubahan kondisi sosial, politik dan
budaya dilingkungan bangunan pengembangan sumber daya air.
Sedimen transport secara alamiah dari hulu ke hilir akan menyebar sesuai
kecepatan aliran air sungai, misal sediment pasir dibagian hulu sungai yang
diambil penduduk untuk keperluan pembangunan, akan terisi ulang secara
Dengan dibangunnya PSDA maka merubah pola aliran sungai, maka dengan
sendirinya akan mempengaruhi pola rembesan / infiltrasi pada daerah aliran
sungai sehingga mempengaruhi elevasi tinggi muka air tanah. Dibagian hulu
dari bendung / bendungan akan mengalami penurunan elevasi tinggi muka
air tanah dan hal ini juga akan mempengaruhi terhadap besaran tekanan air
tanah pada suatu bangunan air.
Perubahan pola ini akan terjadi apabila pembangunan PSDA yang besar,
seperti pembangunan bendungan dengan luas genangan / waduk yang
cukup luas, misal Saguling, Cirata, Jatiluhur, Karangkates, Kedung Ombo
dan sebagainya. Akibat dari genangan yang luas, maka diperlukan
pemindahan penduduk, terpisahnya hubungan antar desa, perubahan pola
mata pencaharian dari pertanian menjadi usaha perikanan. Kesemua contoh
tersebut dapat menimbulkan perubahan sosial dan budaya penduduk
disekitar waduk.
Kebutuhan Masyarakat
Tahap Kebijakan /
Tujuan Kebutuhan Politik (GBHN)
Masyarakat
ya
Study Kelayakan
(Feasibility Study)
Seleksi Teliti
tidak Kelayakan teknis
Kelayakan ekonomis
Kelayakan lingkungan
ya
Proses Pelelangan
Pengumuman
Kwalifikasi Pengikut Lelang
Proposal Penawaran
Keputusan
Pemenang Lelang
Tahap
Pelaksanaan Konstruksi Konstruksi
Pengoperasian Pemeliharaan
Tahap Operasi
Implementasi PSDA
b. Tahap Kebijakan
RAPBN atau RAPBD yang telah diputuskan bersama antara wakil - wakil rakyat
(DPR, DPRD) dengan Pemerintah (Pusat, Provinsi, atau Daerah tingkat II / kota)
menjadi dasar tahapan perencana selanjutnya.
Tujuan dari studi kelayakan ini adalah untuk memperoleh hasil produksi yang
layak terhadap nilai teknis, ekonomis / finansial dan lingkungan.
Untuk memperoleh hasil produk yang paling layak maka diperlukan pemilihan
alternatif - alternatif usulan sehingga mendapatkan hasil produk terpilih yang
terbaik.
Dari hasil studi kelayakan yang paling baik dilanjutkan dengan Perencanaan
Detail.
d. Tahap Desain
Detail desain bangunan PSDA dilaksanakan untuk bangunan PSDA yang terpilih
dari hasil studi kelayakan.
Tahapan ini merupakan jembatan dari hasil tahapan detail desain untuk dapat di
implementasikan kedalam tahap pelaksanaan konstruksi.
Didalam tata cara Pengadaan harus disiapkan data atau dokumen lelang yang
diantaranya terdiri dari :
- Syarat Umum
- Syarat Administrasi
- Syarat Teknis
- Syarat Khusus
- Gambar
- Informasi untuk Peserta lelang
Dari hasil evaluasi penawaran akan diperoleh Pemenang Lelang sebagai
pelaksana Pembangunan / Konstruksi.
f. Tahap Konstruksi
Pelaksana konstruksi harus membuat gambar konstruksi lebih detail dan metode
pelaksanaan secara rinci sehingga dapat menyiapkan semua kebutuhan tenaga
kerja, material dan peralatan yang diperlukan serta jadwal penyediaan biaya
pelaksanaan.
g. Tahap Operasi
Proses PSDA diatas sebagai acuan dasar didalam perencanaan PSDA, namun
didalam kenyataan dilapangan diperlukan sedikit modifikasi untuk disesuaikan
dengan tingkat keruwetan (komplexitas) dari suatu perencanaan PSDA.
Contoh :
Jika seseorang menerima 2 (dua) jenis pembayaran, pembayaran pertama saat ini
dan pembayaran kedua tahun depan, maka setiap Rp. 100,- yang diterima hari ini
akan mempunyai nilai lebih besar jika dibandingkan dengan Rp. 100,- tahun depan,
karena jika uang tersebut disimpan di Bank akan bertambah sebesar bunga Bank
dalam 1 (satu) tahun. Bila bunga Bank 10% pertahun, maka nilai uang akan menjadi
Rp. 110,-. Konsep ini disebut dengan Present Value.
Metode penilaian investasi Net Present Value adalah menghitung selisih antara
nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan - penerimaan dimasa
yang akan datang.
t n CFt
NPV = ∑ t inisial investasi
t 1 (1 r)
Dimana :
NPV = Net Present Value = Nilai bersih pada saat ini antara total biaya
pemasukan dengan biaya investasi.
CFt = Cash Flow in periode t = aliran pemasukan
r = Discount Rate = suku bunga Bank Pemerintah
t = Life of the Project = Masa Layan PSDA
Apabila dalam perhitungan NPV digunakan Hurdle Rate, yaitu nilai discount
minimum yang diisyaratkan untuk pengembalian suatu investasi, maka
penentuan nilai NPV dapat diambil sebagai berikut :
Metode IRR adalah suatu cara penilaian investasi dengan menghitung tingkat
bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan - penerimaan kas bersih di masa - masa mendatang.
Hasil perhitungan IRR adalah suatu nilai suku bunga (discount rate) berbeda
dengan NPV yang diperoleh adalah suatu nilai Rupiah atau Dollar atau mata
uang lain dan tidak menunjukkan skala dari suatu proyek / investasi.
IRR dapat digunakan untuk menghitung penilaian investasi suatu kasus atau
penilaian terhadap investasi perusahaan.
Perhitungan nilai IRR diperoleh dengan memberikan nilai 0 (nol) pada NPV
(Aswalth Damodaran, 1997 : 41)
t n
CFt
0= ∑ t inisial investasi
t 1 (1 r)
Dari persamaan tersebut dapat dihitung besarnya t atau nilai presentasi dari
suku bunga dan nilai ini disebut sebagai Internal Rate of Return. Untuk
memperoleh nilai r dapat dilakukan dengan trial and error atau menggunakan
alat hitung elektronis yang sophisticated.
Yaitu mengukur tingkat keuntungan rata - rata yang diperoleh dari suatu
investasi, dinyatakan dalam presentase (%)
Biaya pengeluaran
Waktu pengembalian investasi = < yang diisyaratkan
Pendapatan
e. Profitability Index (PI)
PV Pendapatan
PI = > 1
PU investasi
PV = Present Value
a. Contoh
Misal :
260
= X 100% = 26%
1000
Atau bila menggunakan rata-rata investasi adalah :
= Jt Rp (800 + 700 + 600 + 500 + 400 + 300 + 200 + 100 + 0) / 9
= 400 jt Rp / th
260
Keuntungan rata-rata = = 43.33%
400 + 200
Kelemahan metode ini belum memperhitungkan nilai waktu uang (time of
money)
Misal :
1000
Waktu pengembalian investasi = = 2.78 tahun sudah bisa kembali
360
= -1000 + 1232.04
= + 232.04 jr Rp………..
dengan cara trial and error (coba - coba) hingga memperoleh nilai dalam
persen mampukah tingkat suku bunga ini lebih besar dari yang diisyaratkan
maka proyek menguntungkan.
Bila diperoleh tingkat suku bunga sebesar 33%, sedangkan tingkat suku
bunga bank dipasaran sebesar 25% maka proyek menguntungkan.
1232
Profitability index (PI) = = 1.232 (>1)
1000
Maka proyek menguntungkan.
b. Istilah – istilah
Soal Latihan