Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pichia anomala adalah spesies khamir yang paling menarik, dari aspek lingkungan, industry
dan kesehatan. Spesies ini telah diisolasi dari habitat alam yang sangat bervariasi (contoh dalam
makanan, serangga, air pembuangan dll.) dan khamir ini memiliki beranekaragam metabolisme
dan fisiologi. Beberapa aktivitas dari khamir ini, khususnya pada aktivitas antimicrobial,
membuatnya menjadi organism yang sangat menarik untuk penerapannya dalam control biologis
pada sector industry pangan pertanian. Menjadi organisme yang “kuat dan tahan terhadap
berbagai kondisi lingkungan” menjadi poin tambahan bagi khamir ini untuk dieksploitasi dalam
bioremediasi polutan lingkungan. Pichia anomala merupakan salah satu jenis khamir yang masuk
dalam kelompok kelas Ascomycetes. Taksonomi dari spesies ini adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Bentuk askospora P. anomala

Filum : Fungi
Kelas : Ascomycetes
Subkelas : Hemiascomycetidae
Ordo : Endomycetales
Famili : Saccharomycetaceae
Subfamili : Saccharomycoideae
Genus : Pichia
Spesies : Pichia anomala
akibatnya tidak perlu melakukan sistem propagasi fed-batch khamir untuk mengontrol
tingkat gula makan ketika mencoba untuk memaksimalkan produksi biomassa khamir.
Meskipun respon terhadap oksigen dan glukosa yang mewakili perbedaan utama antara
metabolism S. cerevisiae dan P. anomala, tentu persamaan antara dua khamir memang ada
berkaitan dengan ketersediaan oksigen dalam kedua spesies yang tidak dapat tumbuh dalam
kondisi anaerobic yang ekstrem. Hal ini karena oksigen diperlukan sebagai hal mutlak pada
faktor pertumbuhan untuk sintesis sterol (ergosterol) dan asam lemak tak jenuh (oleat) (Walker,
1998) selama biogenesis membran plasma pada S. cerevisiae dan P. anomala.

Gambar 2 Faktor lingkungan yang menyebabkan stress pada P. anomala

ketika dimanfaatkan dalam industri, atau ketika digunakan dalam aplikasi biokontrol
lingkungan. P. anomala merespon kondisi stress tersebut dengan : mengumpulkan trehalosa dan
mensekresi etil asetat di bawah batasan O2; sintesa gliserol (di awal) dan arabitol (di akhir)
selama stress garam; merangsang biosintesis shock panas/dingin protein dan enzim stress, dan
mengubah struktur membran sel. Respon stress juga diamati dalam khamir lain, namun
akumulasi arabitol dalam garam menekankan sel P. anomala bukan merupakan fenomena yang
dapat diamati dalam S. cerevisiae.
Berdasarkan stress hipoksia, akumulasi trehalosa di P. anomala terlibat sebagai respon spesifik
untuk pembatasan oksigen. Sekresi etil asetat dalam P. anomala digunakan untuk menekan
stress, dengan mencegah akumulasi asam asetat beracun intraselular (dan pada saat yang sama
menekan pertumbuhan mikroba pesaing). Meskipun ada beberapa laporan yang saling
bertentangan mengenai toleransi etanol P. anomala, khamir ini umumnya dianggap sebagai
khamir yang tangguh atau “kuat”, dan mekanisme adaptasi stress (baik umum maupun khusus
sangat efisien. Sebagai bukti toleransi stress yang melekat pada P. anomala cukup stabil pada
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PCHYA
ANOMALA DAN PERANANNYA MENGUNTUNGKAN DALAM PROSES
FERMENTASI DALAM PEMBUATAN MINUMAN ANGGUR (WINE)

OLEH

NURFIANA

P00331016025

TINGKAT IIA

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PROGRAM STUDI DIII GIZI

2017

Anda mungkin juga menyukai