Rorschach
Dan lagi,
Akan menjadi hal yang menarik untuk mengetahui pada tingkat mana, ide,
delusim dan kondisi perubahan emosi yang Germann katakana sebagai derWahn,
mempengaruhi dan menggerogoti imaginasi dari seseorang yang merupakan
korban dari obsesi dan delusi, disesuaikan dengan bawaan mental mereka saat
hidup [6, p.190]
Waktu bergulir, menyaksikan usaha yang terus menerus untuk membuat cara
menggunakan ink blots. Kirkpatrick memiliki respon untuk ink blots, pada
hubungannya dengan tes lain. Pyle, pada “Examination of School Children” yang
terbit beberapa tahun setelahnya, menyimpulkan bahwa ink blots menguji kecepatan
dalam proses asosiasi.
Pada 1910, Whipple mempublikasikan kontribusi yang penting terhadap
perkembangan lapangan. Ia merupakan orang pertama yang menstandarisasikan ink
blots yang muncul. Manualnya adalah review pengertian pertama mengenai
eksperimen ink blots ini. Dari sudut pandang menurut manual Whipple, merupakan
hal yang mudah untuk menyimpulkan bahwa pekerjaan awal ini memiliki tekanan
yang berbeda dengan periode Rorschach dan setelahnya. Hanya sedikit perhatian
yang diberikan pada kemungkinan adanya hubungan antara karakteristik kepribadian
subjek dengan respon mereka sekarang. Noda-noda tersebut masih dianggap
sebagai bagian dari sinar yang mereka tumpahkan pada proses imaginasi.
Pada decade selanjutnya ditemukan masukan yang lebih jauh mengenai nilai
dari pemeriksaan ink blots. F. C. Bartlett dari Cambridge University menggunakan ink
blots sebagai bagian dari perlengkapan pemeriksaan dalam studi persepsi dan
imaginasi. Berdasarkan hasil dari 36 subjek, ia menyimpulkan bahwa noda mampu
meningkatan ketertarikan, dan mungkin penempatan, bagi subjeknya.
Kartu I
Kartu ke-1 sebagian besar bercaknya berwarna hitam-abu dengan empat
ruang putih tyang menyolok. Jika dilihat dari dekat, titik hitam yang kecil dapat terlihat
di luar bercak. Area hitam-abu yang luas dengan mudah dibagi menjadi tiga bagian:
area pusat (center) dan dua area sisi. Reaksi pertama dari banyak orang terhadap
kartu ini adalah melihat secara keseluruhan dari bercak dan menggambarkan dengan
sesuatu yang bersayap, terkadang juga memasukan gerakan manusia. Sedangkan
respon berdasarkan ruang putih jarang muncul.
Kartu II
Kartu II merupakan kartu pertama yang memiliki warna (merah). Kartu ini juga
berbeda dengan kartu I bahwa kartu II ini tidak sepadat kartu I. Kartu II ini terdiri dari
dua area hitam keabu-abuan yang terhubung dengan tiga percikan tinta merah yang
berada di atas dan di bawah dan agak kurang teratur. Perlu dicatat bahwa titik yang
berwarna tersebut terhubung dengan sisa dari material kartu (tinta) yang lain dimana
akan sulit diabaikan oleh subjek. Beberapa subjek bahkan merespon hal tersebut
dengan menjadi terganggu.
Kartu ini dapat memfasilitasi respon dengan menggunakan ke area besar
hitam atau area merah secara terpisah lebih banyak dibandingkan menyatukan
keseluruhannya. Hanya bagi subjek yang memiliki kemampuan dan ketertarikan
organisasi yang tinggi, atau yang sangat dikuasai oleh pencampuran warna hitam dan
merah tersebut yang akan merespon kartu tersebut secara menyeluruh sebagai suatu
kesatuan (respon-respon semidefinit seperti api, darah, dan lain sebagainya).
Terdapat tiga area tinta kartu lain yang cukup menarik di kartu II ini : bagian
putih yang berada di tengah, bagian area kecil yang berada di atasnya, dan bagian
area merah yang lebih bawah. Bagian yang di atas dan merah yang lebih bawah ini
sering diasosiasikan dengan respon seksual.
Baik figure manusia dan hewan biasa terlihat dari area hitam kartu ini, dan
untuk figure hewan lebih sering dilihat dalam keadaan bergerak.
Pengenalan warna biasanya seringkali mengejutkan subjek, sehingga
memperlambat waktu reaksi untuk merespon pertama kali. Namun jika subjek tidak
terganggu berarti menunjukkan “keamanan emosional” (emotional security).
Kartu IV
Bercak tinta pada kartu ini terkesan padat, pendek-gemuk, namun agak kabur
bentuknya. Warna-warna akromatis padat dengan shading karena strukturnya yang
padat dan shading-nya yang berat maka akan sering muncul respon berupa monster,
raksasa, gorilla, orang yang menakutkan datang mendekat atau baru duduk, dan
sering juga direspon sebagai hutan lebat dengan gunung dan danau.
Karena seringnya respon raksasa, monster membuat beberapa pakar klinis
untuk mengartikannya sebagai “father card”. Mereka percaya bahwa sikap otoritas
paternal karena kombinasi dari agresi maskulin dan kebutuhan ketergantungan
dihubungkan dengan shading. Kartu ini memancing respon tentang symbol ayah,
organ seks laki-laki, agresi maskulin, dan perasaan otoritas atau responsivitas
terhadap otoritas.
Kartu V
Kartu ini merupakan kartu yang paling mudah bagi sebagian besar subjek
untuk direspon sebagai konsep whole. Karena itu, kalau pada awal pemeriksaan
subjek merasa terganggu, diharapkan pada kartu ini kembali mereda ketegangannya.
Konsep yang umum adalah konsep binatang bersayap (kupu-kupu, kelelawar)
yang sering dilihat dalam keadaan bergerak. Bercak bagian samping kadang-kadang
dilihat sebagai kepala binatang atau kaki manusia, namun juga jawaban bervariasi.
Kalau bagian samping dilihat sebagai kepala binatang buas, bisa mengindikasikan
kecenderungan ekspresi agresi. Agresi ini bisa juga muncul kalau yang dilihat adalah
symbol-simbol ide tentang kastrasi , misalnya gunting atau berbagai alat untuk
memotong.
Untuk sebagian subjek, warna hitam pekat sering mengganggu. Fenomena ini
disebut sebagai “dark or blck shock”.
Kartu VI
Kartu ini disebut dengan kartu “seks” karena bagian atas sering diinterpretasi
oleh banyak orang sebagai symbol penis (phallic symbol).
Shading dalam kartu ini lebih banyak dibandingkan kartu lainnya, dan subjek
yang mempersepsikan kartu ini pun sangat dipengaruhi oleh keberadaan shading
tersebut. Respon yang paling sering muncul adalah permadani bulu dengan
menggunakan kualitas shading. Shading juga dapat memancing respon area
berukiran, lampu tidur, dan lentera.
Seperti halnya kartu IV, maka shading yang digabungkan dengan symbol
seksual dapat mengganggu subjek. Kartu ini sering dilihat sebagai suatu kesatuan,
namun juga terkadang posisi bagian atas dan bawah dari kartu ini dipersepsikan
sebagai unit yang terpisah.
Kartu VII
Berbeda dengan kartu IV, V, dan VI, kartu VII ini percikan tintanya paling lunak
dan tipis. Bercak yang gelap hanya kecil terletak di bawah. Kualitas bercak dan symbol
dengan kelamin perempuan di bawah menyebabkan kartu ini disebut “ Mother Card”.
Karena berkaitan dengan peran ibu, maka kartu ini juga mengandung muatan
“keamanan emosional dan ketidakamanan emosional” (emotional security and
emotional insecurity).
Untuk anak-anak (umur antara 4 sampai 8 tahun), bagian bawah sering
direspon sebagai rumah dengan asap yang membumbung naik melalui saluran asap.
Hal ini juga merupakan simbolisme ibu. Selain itu, juga garis yang ada di posisi atas
kartu lebih memberikan sugesti sebagai seorang perempuan dibandingkan eorang
laki-laki.
Kartu ini relative mudah memancing respon whole yang sering mengandung
persepsi tentang figure manusia dalam gerakan, terutama kalau dipegang terbalik.
Warna abu-abu yang ringan dan elemen shading memancing respon asap,
awan, dan peta.
Kartu VIII
Kartu VIII merupakan kartu I yang berisi warna kromatik, disamping kartu IX
dan kartu X. kartu ini termasuk kartu yang mudah, seperti kartu V termasuk mudah
untuk anak-anak.
Respon popular yang berupa binatang berkaki empat sedang bergerak adalah
respon kedua yang paling mudah, setelah kartu V (binatang bersayap). Karena itu,
kegagalan atau penolakan merespon pada kartu ini (apalagi kalau sampai periode
testing the limits) merupakan indikasi yang serius untuk kesulitan dalam situasi yang
membangkitkan emosi. Juga kesulitan dalam melakukan keterlibatan emosional
dengan orang lain.
Berbeda dengan kartu VIII, katu IX ini termasuk kartu yang paling sulit dan
paling sering ditolak (reject). Kesulitan ini disebabkan karena warna-warna yang ada
memakan ruang yang luas, tidak begitu jelas batas-batasnya, dan warna-warnanya
membaur.
Jawaban untuk kartu ini sangat bervariasi, dan dari sudut interpretasi, sangat
penting untuk dianalisis respon yang muncul . respon yang agak umum (meskipun
tidak cukup sering muncul) adalah respon wanita penyihir (bagian oranye atas) dan
kepala manusia (daerah merah muda di bawah), dan ledakan bom atom (W, kartu
dilihat dalam posisi terbalik).
Kartu X
Dalam kartu ini, ada banyak detail yang begitu “menyebar” dan penuh dengan
warna , sehingga kalau subjek dapat menghasilkan respon W dengan kualitas baik,
manandakan kemampuan intelegensi yang baik. Kalau kualitas respon W jelek,
mengindikasikan kecenderungan adanya obsesi kompulsi, atau ambisi yang tinggi
tanpa didukung oleh kapasitas yang memadai.
Asumsi dasar yang melandasi teknik Rorschach adalah bahwa ada hubungan
antara persepsi dan kepribadian. Cara bagaimana individu mengorganisasikan atau
“menstrukturkan” ink blots dalam membentuk persepsinya mencerminkan aspek
fundamental dari pemfungsian psikologisnya. Ink blots merupakan stimuli yang cocok
karena mereka relatif ambigu dan “tidak terstruktur”, contohnya, mereka tidak
mendatangkan respon tertentu yang telah dipelajari, tetapi mengijinkan variasi dari
respon-respon yang memungkinkan. Subjek harus bereaksi dalam cara mereka yang
pribadi dan tidak dipelajari, karena tidak ada jawaban benar atau salah. Persepsi
subjek dipilih dan diorganisasikan dalam istilah kebutuhan, pengalaman, dan pola
respon yang biasa dilakukan yang “diproyeksikan” subjek sesuai dengan properti fisik
dari noda itu sendiri.
Tingkah laku langsung yang paralel mungkin tidak selalu muncul dan mungkin
bukan informasi yang paling diungkapkan. Tingkah laku dalam Rorschach berbeda
dengan reaksi indvidu dalam sehari-hari. Dalam situasi kehidupan, seseorang
cenderung bertingkah laku dalam cara yang kurang-lebih diterima secara sosial,
seperti lebih mengontrol diri ketika marah, menunjukkan sifat-sifat yang bernilai baik
dan menutupi sifat yang dinilai buruk dalam budaya. Oleh sebab itu, tidak semua
tingkah laku yang terlihat dari seorang individu mengungkapkan sikap dan perasaan
yang sebenarnya. Dalam Rorschach, seseorang tidak tahu cara yang benar, cara yang
baik atau cara yang biasa dilakukan untuk merespon. Ia harus bereaksi dalam caranya
sendiri. Dalam cara merespon yang demikian, dia secara tak sadar mengungkapkan
dirinya sendiri, bahkan bagian dirinya yang mungkin tidak sepenuhnya disadari.
Observed Behavior
Sample yang kami perhatikan adalah seluruh tingkah laku subjek selama
pemeriksaan Rorschach. Penguji mengamati sikap individu terhadap teknik Rorschach
dan terhadap penguji, kemampuan subjek untuk memperhatikan dan seberapa besar
usaha yang ia lakukan, seluruh aktivitas fisiknya, dan sebagainya. Penguji juga menulis
verbalisasi dari subjek, keraguannya, pertanyaannya, dan seruannya. Singkatnya, bukti
pertama adalah hasil observasi seluruh tingkah laku subjek selama waktu
pemeriksaan. Bukti utama, datang dari reaksi spesifik subjek terhadap materi tes:
respon nyata dan waktu yang dipakai untuk memberikannya. Reaksi ini adalah dasar
untuk membangun gambaran kepribadian.
Kepribadian terdiri dari berbagai aspek yang berbeda; needs, drives, motives,
traits, abilities, behavior systems, atau libido organizations, bergantung pada frame of
reference. Pola dari bentuk-bentuk aspek tersebut dianggap bersifat individual dan
cenderung bertahan lama sehingga membentuk personality. Needs, drives, ataupun
traits ini dapat bersifat turunan ataupun dipelajari, yang dapat diklasifikasi dalam
berbagai cara.
Tidak semua traits yang ada dapat dibuktikan pada setiap individu, begitu pula
dengan setiap moment pada kehidupannya. Sama halnya dengan kemampuan
Rorschach dalam hal mengungkap setiap aspek dari karakteristik kepribadian orang-
orang. Contohnya, Thematic Apperception Test (TAT) dapat memberikan informasi
yang berbeda dari informasi yang dapat diberikan Rorschach, sehingga dengan
mempergunakan 2 alat bersama-sama dapat memberikan informasi yang lebih
lengkap dan lebih akurat mengenai individu, daripada hanya dengan 1 alat.
7. General Emotional Tone: Bagaimana general tone dari emosi individu? Apakah
bersifat spontan? Depresi? Constricted? Apakah kecemasan secara umum?
Apakah dia pasif dan withdrawn? Atau self-assertive dan agresif? Apakah dia
menunjukkan dorongan? Bagaimana individu merespon dengan segera pada
tantangan emosional atau sebaliknya, cenderung melakukan antisipasi
terhadap situasi emosional? Apakah dia percaya dia atau pesimis mengenai
rasa aman, perasaan cinta,dan afeksi yang dia inginkan? Apakah dia realistic
atau unrealistic? Apakah dia terlalu menuntut atau sebaliknya? Apakah dia self-
sufficient atau dependent?
8. Feeling about self: Bagaimana respon individu terhadap dorongan dari dalam?
Apakah dia bersikap tenang terhadap dirinya sendiri? Apakah dia menerima
dirinya sendiri dan dorongannya? Apakah terdapat kecederungan feeling of
inadequacy?
9. Responsiveness to people: bagaimana kemampuan individu untuk
mengadakan hubungan baik dengan orang lain? Ataukah mereka bersikap
takut dan cenderung bersikap kasar terhadap orang-orang? Apakah dia
mencoba untuk menghindari kontak dengan orang-orang? Apakah dia merasa
lebih tenang didalam dunia inanimate objects?
10. Reaction to Emotional Stress: di bawah situasi stress, bagaimana individu
merespon? Apakah dia dapat mengatasinya atau tidak? Apakah dia akan panic
atau dia dapat mengontrolnya? Apakah mereka dapat diatasinya ataukah
merupakan sesuatu yang mengganggu baginya?
11. Control of Eotional Impulses: Seberapa baik individu mengontrol tendensi
spontannya? Secara adekuat? Secara kaku? Apakah dia membiarkan begitu
saja impulsiveness tidak terkontrol? Apakah dia menunjukkan tact?apakah dia
bersikap hati-hati?
Aspects of Ego Functioning
Comment: anak pencemas (7), tidak mampu untuk mengatasi masalah secara
adekuat (10). Orang penakut (9) dan impulsnya sendiri (8)
Comment: mudah tergangu oleh stimuli luar dan menjadi terdistraksi (7), tidak
dapat mengontrol dorongannya, tapi tidak kehilangan kontak dengan realitas (11,12)
Ia mendekati “intelectual defense” tapi tidak cocok. Ini adalah pola defense-
nya. Mereka tidak dapat dipertahankan dan tidak juga memberikan bantuan padanya.
Tidak hanya orang tua, tetapi juga yang seharusnya menjadi sumber kenyamanan
dan keamanan.
Par, 7: karena ia tidak dapat berelasi dengan orang lain dan perasaannya
sendiri dan itu mengancamnya, ia melarikan diri ke dunia fantasi yang menyediakan
sedikit perlindungan. Meskipun fantasinya merupakan salah satu ketakutan dari agresi
dan ketakutan dari pengorbanan. Ia kurang kontrol, ia tidak yakin akan dirinya sendiri,
ia tidak berhasil dalam defense, semua meninggalkannya anak yang tidak bahagia
yang berusaha di bawah penyangkalan, tapi yang membangun dunianya menjadi
lebih mengancam. Meskipun ia belum matang dan kepribadiannya kurang seimbang,
terdapat kondisi yang potensial untuk mengembangkan hubungannya dengan orang
lain dan dengan dirinya sendiri. Diindikasikan untuk psikoterapi
Comment: karena hubungan yang tidak bahagia dengan orang lain dan dirinya
sendiri, ia melarikan diri (7,9). Ia tidak bahagia, anak yang belum matang dengan daya
kekuatan ego, yang akan mendapatkan manfaat dengan psikoterapi (12, 13, 14)
Problem of Validation
ADMINISTRATION
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan ketika menyiapkan subjek untuk menjalani
pemeriksaan Rorschach. Termasuk: (1) karakter dari atmosfer tes, (2) penempatan tempat
duduk dari subjek dan pemeriksa, serta perlengkapan pemeriksaaan, dan (3) instruksi yang
diberikan kepada subjek.
Atmosfer yang dibentuk akan tergantung kepada subjek, pemeriksa dan situasinya. Subjek
harus dibuat merasa santai namun pada waktu yang sama ia harus dapat mengerti tugas
yang diberikan kepadanya. Pemeriksa yang baik akan dapat membuat atmosfer yang
menenangkan sekaligus terkontrol dengan mengevaluasi subjek dan situasi serta bersikap
secara bersamaan. Tentu saja, atmosfer yang ideal tidak selalu dapat dicapai. Bagaimana pun
juga, hal yang mungkin, bahkan diinginkan, seorang pemeriksa untuk sadar akan atmosfer tes
yang terjadi, seperti apakah subjek merasa tegang atau tidak bersahabat terhadap pemeriksa.
Faktor-faktor ini merupakan tanda yang penting untuk mengevaluasi respons tes ini.
terkadang hal yang menakjubkan betapa banyak informasi yang didapatkan pada tes ini
ketika subjek sadar akan didinya atau merasa segan, atau ketika situasi yang terjadi bukan
merupakan situasi yang menguntungkan.
Hal yang dianjurkan untuk pemeriksa dapat melihat kartu yang sama dengan subjek pada
saat administrasi tes. Pengaturan yang dianjurkan, adalah pemeriksa duduk di sebelah tetapi
sedikit dibelakang subjek. Tetapi, bagaimana pun juga pengaturan yang nyaman bagi
pemeriksa dan subjek diperbolehkan.
Pencahayaan sebetulnya bukan merupakan faktor yang sangat penting. Sinar matahari atau
pencahayaan yang artificial dapat digunakan, hal tersebut tidak akan menghasilkan hasil yang
berbeda. Reaksi dari subjek yang menderita buta warna akan diintepretasikan sama dengan
subjek yang memiliki penglihatan normal.
Esensial materi yang dibutuhkan untuk pengadministrasian Rorschach adalah sebagai berikut:
1. sepuluh kartu Rorschach diatur dengan posisi kartu menghadap ke bawah pada meja
3. kertas yang telah diatur untuk menuliskan respons dari subjek. Pensil atau pulpen
4. jam tangan biasa ataupun jam pada tangan yang lain, atau stopwatch yang tidak
berisik
Tidak ada pengenalan standar mengenai kartu Rorschach. Persiapan subjek mengenai
apa yang akan terjadi harus disesuaikan dengan umur, pengalaman, dan latar belakang kultur
dari subjek. Pengalaman mengenai administrasi Rorschach mengindikasikan bahwa hal itu
disarankan, namun tidak selalu diperlukan, untuk menjelaskan bagaimana kartu itu
diproduksi, apakah mereka simetris atau asimetris, apa yang dilihat orang pada noda
tersebut, dan subjek diharapkan untuk mengatakan apa yang telah ia lihat. Tetapi hal ini
sebaiknya dilakukan setelah pemeriksaan selesai dijalani. Pernyataan Rorschach pada
Psikodiagnostik, subjek yang tidak percaya akan meminta demosntrasi mengenai bagaimana
gambar tersebut dibuat, tetapi secara keseluruhan, pemeriksaan ini biasanya diterima bahkan
oleh pasien dengan gangguan kejiawaan dan yang tidak percaya. Sangat tidak disarankan
untuk menggunakan trial blots atau membuat blots di depan mata subjek
karena kedua cara ini mungkin mengganggu fkator-faktor penting dari stimulus itu
sendiri. Cukup katakana ,”kamu dapat menjatuhkan tinta pada selembar kertas, lipat, tekan,
dan ketika kamu buka, kamu akan menemukan sebuah gambar.” Pemeriksa dapat menyertai
penjelasan ini dengan gesture yang cocok.
Penjelasan termasuk di dalamnya mengenai bahwa blots atau gambar terdiri dari 10
kartu, ditaruh terbalik pada meja, dibuat dengan cara yang sama dan akan diperlihatkan pada
subjek satu persatu. Formula yang diterima dan akan diulang pada bagian ini adalah, “ orang
orang melihat beberapa hal pada gambar ink blots ini; sekarang tolong beritahu saya apa
yang saudara lihat, apa yang saudara anggap gambar tersebut, apa yang membuat saudara
berpikir seperti itu.”
Beberapa subjek akan menanyakan mengenai berapa banyak jawaban yang harus
diberikan atau apakah boleh membalikkan kartu. Jawaban untuk pertanyaan tersebut
haruslah jawaban yang umum, seperti “hal itu terserah kepada saudara”.
Tidak diperbolehkan untuk ‘memaksa’ subjek untuk mengatakan lebih lanjut mengenai apa
yang ia lihat. Jika subjek cenderung menjelaskan mengenai blots atau mengasosiasikannya,
pemeriksa harus menghentikannya dan mengulangi instruksi dimana ia mengatakan apa yang
dia lihat pada blots tersebut; blots tersebut ia anggap sebagai apa.
Terkadang, subjek sangat ketakutan untuk dapat mengetahui mengenai kegunaan dari
Rorschach ini. jika menolak untuk menjelaskan, mereka akan menampilkan perilaku yang
kurang menyenangkan. Jika demikian, sangat disarankan untuk menjelaskan bahwa kesepuluh
kartu tersebut telah diseleksi dari ribuan blots karena mereka memberikan setiap individu
kesempatan untuk mengatakan apa yang mereka lihat, dan bagaimana orang menangani
tugas yang diberikanlah yang membuat pemeriksa tertarik.
Sangat penting bahwa seseudah instruksi mengenai tes tersebut dan menyerahkan pilihan
prosedur kepada subjek. Pemeriksa hendaknya menghindarii mengatakan .” lihatlah kartu
selama yang anda inginkan, kataka kepada saya apa yang anda lihat pada kartu tersebut”
ataupun “ada lagi?” setelah menerima respon mengenai kartu. Pernyataan tersebut terkesan
mempertanyakan mengenai kualitas pernyataan subjek, yang melibatkan penolakan terhadap
situasi.
Administrator harus dapat mengetahui gambaran pasti bagaimana cara subjek untuk
membentuk konsepnya mengenai kartu yang disajikan. Semua keperluan ini dapat terpenuhi
apabila semua pertanyaan yang perlu ditanyakan pada subjek. Pertanyaan demikian,
meskipun pertanyaan tersebut ditanyakan secara baik-baik dan sopan, terkadang subjek
merasa terganggu. Hal ini perlu, untuk menanyakan pertanyaan setelah tes proyeksi. Situasi
ini memberikan peningkatan pada prosedur pengadministrasian, termasuk satu tahap untuk
memperoleh respon subjek, dan 3 tahap penggunaan teknik inquiry dalam mengklarifikasi
respon subjek untuk keperluan administrasi.
1. Performance proper: selama tahap ini, ada sedikit gangguan yang dimungkinkan
terjadi dengan reaksi spontan subjek terhadap kartu. Penguji tidak diperkenankan
menekan atau mengarahkan subjek, tetapi bertindaklah seperti recorder (perekam).
3. Analogy or follow up period: tahap opsional ini menggunakan semua klu yang
tersedia selama dua tahap sebelumnya untuk membantu melengkapi celah yang ada
pada reaksi subjek. Penguji menanyakan apakah faktor penentu yang digunakan
untuk menghubungkan satu respon dengan yang lainnya. Ia menanyakan pertanyaan
analogi, seperti, “jika warna (atau shading) membantumu untuk melihat ini,
bagaimana dengan ini dan ini?”
4. Testing the limit phase: bagian dari pengujian ini dilakukan hanya jika subjek tidak
menunjukan reaksi pada beberapa stimulus penting pada blots. Subjek tidak
membentuk konsepnya.
Tahap pengadministrasian, termasuk yang di atas, memiliki rentang dari satu sisi ekstrim ke
sisi ekstrim lainnya. Dari yang tidak memiliki hambatan dengan reaksinya pada materi tes
sampai yang memiliki hambatan sehingga diperlukan banyak probing dan prodding
(pemacu). Dorongan bertujuan untuk memacu subjek untuk menceritakan secara bebas
tentang responnya dan untuk mendapatkan informasi penting yang tidak mampu ia
keluarkan secara spontan. Alasan keengganan subjek untuk memberikan informasi lebih
mungkin akan terklarifikasi di tahap prodding.
Perubahan situasi tes dari eksperimen yang terstandardisasi ke tes yang cukup individual
mungkin saja terjadi, yang dimana individual tes memiliki sedikit resiko. Hal ini penting,
terutama apabila perbandingan statistik dari Rorschach tidak mencukupi. Dengan demikian,
hasil yang diperoleh dari proses proding tidak harus di skor.
Tahap analogi merupakan metode yang digunakan untuk mempermudah menjelaskan reaksi
subjek yang seharusnya terdapat di tahap performance proper tapi tidak dapat diceritakan. Di
tahap testing the limit, penguji menggali kembali reaksi yang tidak dapat subjek tampilkan di
tahap performance proper.
Pada tahapan ini, seperti yang kita dapat lihat, subjek diberikan kesempatan untuk
merespon kartu secara spontan tanpa adanya tekanan atau arahan dari penguji.
Sepuluh kartu Rorschach harus diletakan di meja pengujian, sesuai urutan, jadi kartiu
satu berada di atas, dan kartu kesepuluh ada di paling bawah. Masing-masing kartu memiliki
nomor pada bagian belakang yang menunjukan urutan, beberapa materi mengindikasikan
posisi blots pada kartu.
Masing-masing kartu harus disajikan pada subjek pada posisi tegak dan berurutan
dari kartu satu ke kartu sepuluh. Ada baiknya untuk meminta subjek untuk memegang kartu
ketika kartu diberikan padanya, dan mengindikasikan bahwa ia akan terus memegang kartu
hingga tes selesai. Subjek diminta untuk meletakan kembali kartu di atas meja ketika ia
selesai, dan menunjukan bahwa ia siap untuk kartu selanjutnya. Pengaturan ini menjamin
penanganan yang lebih personal pada kartu dibandingkan dengan diletakan diatas meja atau
bersandar di dinding. Hal ini juga menjamin bahwa jarak antara subjek dan kartu tidak
melebihi panjang lengan.
Respon: respon dicatat kata demi kata, jika itu memungkinkan. Hal ini mudah untuk
mengembangkan sistem stenograf karena ada beberapa ekspresi dan kata-kata tertentu yang
sering muncul di tes ini. Penggunaan kolom kiri pada kertas protokol digunakan untuk
mencatat respon subjek selama tahap performance. Sedangkan kolom kanan digunakan
untuk mencatat respon subjek saat tahap inquiry, sehingga dapat terlihat perbedaan antara
respon spontan dan inquiry. Sediakan ruang yang cukup antara kedua respon, terkadang
respon inquiry memerlukan ruang yang lebih banyak dibandingkan respon performance.
Respon baru juga ditambahkan selama proses inquiry dan dicatat kapan terjadinya (halaman
161).
Terkadang subjek merasa khawatir pada penguji yang menuliskan apa saja yang
mereka katakan. Cukup mudah untuk meyakinkan mereka dengan memberi penjelasan
bahwa tidak mungkin untuk menyimpan semua informasi atau respon mereka. Pada saat
yang bersamaan, subjek tidak boleh mengetahui deskripsi yang penguji buat mengenai
tingkah laku subjek, dan merekam perkataan dan membuat hal itu tidak menonjol atau tidak
terlihat.
1. Reaction time, waktu antara kartu ditunjukan dan respon pertama subjek.
2. Total response time, jarak waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap
performance proper. Penguji harus mencatat waktu ketika tes dimulai dan
berulang ketika tahap performance proper berakhir.
3. Total response time per card, penghitungan waktu bukan merupakan sesuatu
yang esensial, tapi menjadi penting ketika terdapat hambatan yang tidak biasa,
seperti adanya jarak antara respon. Jarak ini dapat ditunjukan dengan mencatat
perkiraan jumlah waktu yang digunakan. “Time out” juga dapat ditulis, jika subjek
terlibat dalam percakapan selama berespon. Waktu total respon untuk masing-
masing kartu (total response time per card) dibagi dengan total respon pada kartu
tersebut, memberikan rata-rata waktu untuk masing-masing respon.
Pencatatan waktu tidak perlu tepat per detik, tapi menghitung 5 atau 10 detik terdekat. Stop
watch yang tidak berisik atau dengan menggunakan kedua tangan mungkin dapat digunakan
untuk menghitung. Beberapa penguji lebih memilih untuk menghitung sendiri.
Posisi bagaimana kartu tersebut dipegang oleh subjek harus dicatat. Metode yang paling
banyak digunakan adalah metode yang dianjurkan Looli-Usteri, yaitu menggunakan empat
simbol ᴧ > ᴠ <. Puncak menunjukkan bagian atas kartu dalam posisi aslinya.
Inquiry
Pada fase kedua dari administrasi ini, penguji mencoba untuk menentukan bagaimana
subjek menghasilkan respon spontannya. Periode inquiry awal ini memberikan subjek
kesempatan untuk memperkaya produksi spontannya, yang ia inginkan.
Tujuan Inquiry
Fungsi utama dari inquiry adalah untuk memperoleh informasi dari subjek berkenaan
dengan cara bagaimana ia melihat setiap konsep. Informasi ini penting untuk scoring secara
akurat. Sebuah inquiry yang memuaskan tidak mungkin ada tanpa perkenalan yang teliti
dengan sistem skoring dan nilai interpretatif. Respon yang jelas dan bisa diskor tidak
memerlukan inquiry. Fungsi kedua adalah untuk memberikan subjek kesempatan untuk
melengkapi secara spontan respon yang ia berikan saat pelaksanaan yang sebenarnya. Fungsi
ini membuat subjek dengan tingkat intelektual tinggi yang mungkin terhambat dalam
mengekspresikan diri mereka secara adekuat ketika bertemu dengan kartu pertama kali.
Dalam beberapa kasus hanya beberapa kombinasi respon yang diberikan saat pelaksanaan
dan tambahan spontan dalam inquiry yang menghasilkan gambaran kepribadian subjek
secara adekuat.
Terkadang subjek memblok dengan kuat ketika bertemu kartu pertama kali sehingga
ia tidak bisa memberi respon yang cukup banyak pada setiap kartu. Dalam kasus psikotik,
subjek bisa saja mengubah situasi bahkan setelah pelaksanaan yang sebenarnya telah selesai.
Banyak orang yang neurotik mengatasi bloking ini setelah kesepuluh kartu ini hilang
misterinya dan dapat memberikan catatan yang cukup adekuat ketika bertemu dengan kartu
untuk kedua kalinya. Kadang-kadang penguji dihadapkan pada situasi dimana pertemuan
pertama menghasilkan kurang dari lima respon dan pertemuan kedua menghasilkan sepuluh
atau lebih.
Kesimpulannya inquiry harus memperjelas beragam aspek dari tiap respon, jika
diperlukan untuk skoring, lokasi noda, determinan yang digunakan, dan isi. Inquiry juga harus
memberi subjek kesempatan untuk menambahkan perluasan yang spontan dari respon yang
sebelumnta atau untuk menambahkan ide-ide baru yang mungkin ingin ia ungkapkan.
Melakukan Inquiry
Ada dua pertimbangan penting untuk diingat dalam melakukan inquiry: 1) subjek
jangan sampai merasa bahwa idenya sedang ditantang, 2) subjek tidak boleh menyadari tipe
informasi apa yang sedang dicari oleh penguji dalam pertanyaan tersebut.
Memulai inquiry dengan meletakkan kartu-kartu menghadap ke atas pada meja dan
memberikannya pada subjek, sambil mengucapkan sesuatu seperti, “Sekarang anda telah
melihat semua kartu dan telah memberikan jawaban anda. Mari kita melihat kembali
jawaban-jawaban anda, karena saya ingin memastikan saya melihat sebagaimana anda
melihatnya.” Kata-kata yang bersifat seperti ini menekankan sifat kerjasama dalam inquiry.
Jika subjek membutuhkan kepastian yang lebih maka katakan sesuatu seperti, “Jawaban anda
begitu menarik, dan saya ingin mengetahui apa yang ada pada noda yang memberi kesan
demikian.” Dengan subjek yang menolak atau yang hanya memberikan satu respon untuk
setiap kartu, sangat diharapkan untuk mengingatkan mereka bahwa sekarang mereka
mempunyai kesempatan untuk mengatakan sesuatu yang lain yang mereka lihat kepada
penguji.
Subjek tidak akan merasa terkejut atau kecewa dengan pertanyaan di mana makhluk
dan objek yang menarik itu ada, atau dengan pertanyaan seperti, “Apa yang ada dalam kartu
ini yang membuat anda berpikir seperti ini dibanding yang lain?” Semua pertanyaan dalam
inquiry harus berhubungan dengan kartu dan ciri-ciri khusus. Penguji jangan sampai
membuat subjek sepenuhnya bertanggung jawab untuk konsep yang ada dengan bertanya,
“Mengapa anda melihat...?”
Dalam menghadapi pertimbangan umum yang kedua untuk melakukan inquiry, lagi,
penguji harus sebisa mungkin sederhana dan kongkret dalam bertanya. Setiap konsep yang
dipilih oleh seorang subjek memberikan beberapa ciri-ciri intrinsik dan esensial yang jelas,
dan hal itu adalah kelalaian besar untuk tidak bertanya mengenai ciri-ciri ini sebelum bertanya
mengenai elemen yang relatif dibuat-buat. Lebih baik mempertimbangkan apa yang ingin
diketahui seorang anak kecil dari sebuah konsep, ketika mendengarnya untuk pertama kali.
Kemudian hubungkan ciri-ciri yang paling kongkret dan esensial dari konsep dengan noda
atau area noda yang digunakan subjek sebelum bertanya mengenai nuansa dan aksesori.
Misalnya jika respon untuk kartu II adalah dua anjing yang sedang berciuman, maka penguji
pertama harus mengetahui porsi kartu mana yang digunakan, berapa banyak bagian anjing
yang dilihat (seluruh badan atau hanya kepala dan leher saja), dan apakah telinga dan mata
terlihat, sebelum mengenai dirinya dengan kemungkinan penggunaan bayang dari tampilan
permukaan, atau pengertian khusus mengenai ciuman (contohnya, terlihat seperti ciuman
antar manusia atau seperti ciuman binatang).
Jika penguji selalu memulai dengan ciri-ciri yang esensial, khusus, dan jelas, maka
dengan cepat ia akan mengetahui apakah perlu untuk menggali lebih dalam dan seberapa
jauh untuk mengejar pertanyaan. Biasanya inquiry mengenai ciri-ciri yang lebih kasar secara
automatis akan menuju pada nuansa yang lebih halus, jika subjek responsif terhadapnya.
Dengan cara ini penguji dapat menghindari pertanyaan yang bodoh dan menjengkelkan
yang tidak membawa hasil apa-apa dan mengganggu atmosfir yang santai dan kooperatif.
1. Tester dapat meminta subjek untuk menggunakan jarinya atau bagian belakang pensil
untuk ‘menggaris’ secara langsung ke area tinta yang dimaksud.
2. Subjek dapat diminta untuk menggaris area yang dimaksud dengan pensil di Location
Chart (Peta Lokasi).
3. Subjek dapat diminta untuk menempatkan selembar kertas kalkir diatas kartu dan
menggaris area yang dimaksud.
4. Subjek dapat diminta untuk menggambar dengan tangan konsep yang dimaksud.
Inquiry untuk determinan ini tergantung pada pengetahuan kategori scoring dan nilai
interpretasinya (chapter 4 dan 6). Kualitas yang sangat kuat kaitannya yaitu : form, movement,
color, dan shading.
Jika tester tidak segera tahu tentang determinan yang digunakan subjek pada
performance proper, suatu pertanyaan umum yang baik adalah, “Ceritakan lebih lanjut
tentang cara Anda melihat …”, atau “Apa yang membuat Anda mengira ini…”, “Gambarkan
lebih detail”.
Contoh lain bagi tester untuk bertanya dengan menggunakan klu yang diberikan
subjek : Pada kartu VII subjek mengatakan bahwa “Ini adalah anjing Scottie”. Maka tester
dapat mengatakan “Apa yang secara khusus membuat Anda mengatakan bahwa ini adalah
anjing Scottie?”. Dengan demikian biasanya akan memunculkan informasi yang cukup untuk
tester memberikan skordeterminan atas responnya. Jika tidak, tester haruslah menentukan
apakah akan melanjutkan pertanyaan berikut pada saat itu, atau menunda pertanyaan sampai
periode analogi. Prosedur yang dijalankan tergantung kepribadian subjek dan karakter
respon. Bagaimanapun, aturan umum mungkin dinyatakan.
Jika tester merasa respon dapat dinyatakan dengan pertanyaan sederhana selanjutnya
yang tidak sugestif,dan yang tidak akan mengganggu subjek, agaknya lebih baik untuk
melanjutkannya pada saat itu. Begitu pun sebaliknya, maka sebaiknya ditunda.
Beberapa sugesti bagi pelaksanaan inquiry for determinan akan dijelaskan di bawah
ini:
Form (Bentuk )
Dalam hal konsep dengan bentuk yang pasti, hal utama yang diuraikan adalah
kualitas. Oleh karena itu, pertanyaan mengenai dengan bagian dari konsep biasanya
menimbulkan jawaban yang menunjukkan bagaimana sesuangguhnya subjek mengamati
dengan dengan baik konsepnya. Contohnya, Perhaikan respon ‘kelelawar’ pada kartu V.
subjek menunjukkan bahwa subjek menggunakan ink blots secara keseluruhan. Maka
pertanyaan yang tepat, “Dapatkah Anda melukiskan kelelawar?” atau baik juga, “Mana kepala
kelelawar?”. Sebagai jawaban kedua, subjek menunjuk kepala dan mungkin secara spontan
mungkin menunjuk sayap, kaki, dan tubuhnya. Ini sangat memenuhi maksud scoring. Akan
tetapi mungkin beberapa subjek dengan sendirinya memberikan informasi selanjutnya
tentang telinga panjang kelelawar secara khusus, kakinya terjulur ke bawah, posisi sayap dan
selanjutnya. Informasi yang ditambahkan secara spontan bisa dipakai untuk scoring dalam
form level. Informasi demikian seharusnya tidak dipaksakan pada subjek, walau
bagaimanapun.
Contoh lain: Ambil respon terhadap Kartu VII, “dua wanita disini”. Pertanyaan seperti
“Mana kepala dan kakinya?” mungkin tidak hanya memberikan informasi yang perlu untuk
scoring kualitas bentuk tetapi juga seperti halnya contoh sebelumnya, merangsang subjek
Movement (Gerakan)
Jika subjek melihat apa saja, manusia atau hewan atau objek mekanis apa saja (seperti
ujung alat pintal) gerakan mungkin dinyatakan walaupun tidak seluruhnya ditunjukkan.
Kecermatan khusus harus dilatih oleh tester untuk mengetahui apakah konsep sebenarnya
menunjukkan suatu gerakan atau tidak.
Cara lain yang tidak langsung untuk mendapatkan informasi mengenai gerakan
adalah melalui pertanyaan tentang bagian- bagian ang berdekatan dan hubungannya
dengan figure yang disebutkan misalnya pertanyaan tentang bagian-bagian tengah bawah
hitam dan abu-abu pada kertu III. Jika dihubungkan dengan dua figure ( jika figure yang
disebutkan hanya sebagai “dua figure”), biasanya akan menghasilkan jawaban seperti “ini
adalah tas atau topi yang mereka pegang”. Pertanyaan langsung seperti “Apa yang mereka
kerjakan?” atau “Apa mereka bertepuk tangan?” tidak penah diizinkan. Jika tindakan tidak
muncul setelah pertanyaan yang bersifat mendorong diberikan , maka tester harus menunda
pertanyaan dan keputusannya hingga periode analogi.
Telah diteliti, bahwa jika yang dilihat manusia, mereka biasanya dilihat dalam tindakan.
Tidak demikian dengan binatang, namun pengecualian dalam respon popular hewan yang
bergerak dalam kartu VIII. Oleh karena itu, jika suatu tindakan atau gerakan tidak
diindikasikan untuk Kartu VIII, perlu dipastikan dalam periode inquiry ini apakah ini memang
demikian atau tidak, dengan mengajukan pertanyaan “Dimana Anda melihat kakinya?” atau
:Ceritakan bagaimana Anda melihat hewan ini”. untuk konsep binatang, kiranya bisa
disarankan untuk menerima apa yang dikatakan subjek secara spontan tanpa meneliti lagi
adanya determinan tindakan.
Color (warna)
Penggunaan warna harus secara jelas mengindikasikan konsep yang dilihat agar bisa
dinilai atau diberi skor. Respon-respon seperti “bunga”, “pemandangan”, “api”, ”darah”
ditujukan sebagai area berwarna cerah dari blots yang biasanya dinilai sebagai warna yang
tidak memerlukan inquiry, kecuali jika ada indikator yang kuat yang menunjukkan perlawanan.
Bagaimanapun, jika pemeriksa ingin memastikan, dia bisa mengajukan pertanyaan umum,
seperti “Apa yang terpikirkan oleh Saudara saat melihat bagian(part) ini?” atau jika perlu
“Potongan ini membuat Saudara memikirkan tentang apa?” (what about this shape made you
thinking of?) Itu merupakan prosedur yang lebih baik dengan menawarkan suatu petunjuk
bagi subjek agar memberikan respon. Untuk kedepannya, subjek bisa saja berrespon,
terhadap suatu area berwarna kuning dalam kartu X, “Ini adalah setangkai bunga yang
cantik”. Kata “cantik” memberi kesan bahwa warna (color) telah digunakan. Pemeriksa bisa
berkata seperti ini : “Saudara berkata bagian (part) ini merupakan setangkai bunga yang
cantik” (sambil menunjuk areanya) ; “Apa yang membuat Saudara menilai bahwa bunga itu
terlihat cantik?” Pemeriksa harus lebih berhati-hati dalam memberikan pertanyaan seperti
“Apakah ini berwarna?” tidak dianjurkan.
Kadangkala, konsep seperti “kupu-kupu” atau “panah” ditujukan pada area merah
dalam kartu II atau III, atau “pohon” pada beberapa area di kartu VIII atau IX tidak perlu
melibatkan warna, walaupun ditujukan sebagai area warna cerah. Penting untuk menentukan
mengapa skor diberi F, untuk form, atau FC, untuk from dan color. Setidaknya satu
pertanyaan bisa diajukan, seperti, “Bagian atau potongan mana yang membuat Saudara
berpikir bahwa itu adalah kupu-kupu?”
Salah satu pertanyaan sulit sulit selama proses inquiry adalah saat memberi skor
untuk respon seperti “bunga”, “matahari tenggelam”, “pelangi”, atau “telur goreng mata sapi”
apakah itu FC atau CF. Sejak pentingnya makna interpretasi dari keduanya, baik FC atau CF
dan hubungan antara FC dan CF sangat penting, sangatlah perlu untuk menentukan seakurat
dan sebisa mungkin skor apa yang akan diberikan.
Shading
Sama halnya dengan warna (color), penggunaan kualitas shading pada blot harus
secara jelas mengindikasikan jika shading harus dinilai sebagai hal yang menentukan. Respon
shading biasanya membutuhkan inquiry yang hati-hati dan tajam, saat shading sering
dinyatakan secara tidak langsung dan tidak terekspresikan secara langsung. Saat suatu
konsep mengimplikasikan penggunaan kualitas shading pada kartu (seperti respon “bear rug”
atau “permadani beruang” pada kartu IV atau VI, “totem poles” atau “kutub keramat” pada
bagian atas detail kartu VI, atau”alat kelamin wanita” pada bagian bawah dan kecil detail kartu
VII), pemeriksa harus menanyakan paling tidak satu pertanyaan sebagai usaha untuk
menentukan apakah shading memainkan peranan dalam respon. Pertanyaan yang sama
seperti yang diberikan baik untuk color maupun form atau movement bisa dilakukan dan
cukup membantu.
Subjek harus bisa mengindikasikan bahwa ada perbedaan kualitas terang atau gelap
(light or dark) pada kartu (pada kartu kromatik atau akromatik) yang menentukan konsep
(responnya) sebelum skor shading diberikan. Concept yang tidak biasa seperti di atas (seperti
“marble statue”/“patung marmer” atau “armchair”/ “kursi berlengan” pada kartu VII, atau
“wooded scene”/ “pemandangan penuh pepohonan” dalam kartu IV yang dibuat
menyamping) harus juga dideskripsikan oleh subjek sebelum skor shading diberikan. Subjek
yang menggunakan shading sebagai determinan biasanya tidak memiliki kesulitan dalam
mendeskripsikan konsep mereka kepada pemeriksa.
Inquiry untuk konten sebenarnya tidak terlalu penting, apabila kategori dari konten
yang terlihat itu cukup jelas. Ada satu pengecualian, jika : Saat subjek menyatakan dia melihat
“figures/sosok”, pemeriksa harus menentukan apakah itu manusia atau hewan. Jika itu adalah
sosok manusia, tanyakan apakah pria atau wanita. Pertanyaan yang dapat diberikan adalah
“Menurut Saudara sosok orang/manusia ini terlihat seperti pria atau wanita?”.
Pencatatan dari inquiry harus termasuk pertanyaan dari pemeriksa dan jawaban dari
subjek. Hal ini bisa ditulis pada setengah halaman bagian kanan, disebelah respon yang
mereka singgung atau jawab. Jika pemerika ingin menanyakan hal-hal diluar hal biasa,
dimulai dari lokasi, determinant, atau konten, pertanyaan tersebut dapat diindikasikan dengan
menggunakan notasi (Q.), seperti contoh pada appendix. Pada mahasiswa pemula biasanya
ingin mencatat semua hal yang dikatakan untuk bahan evalusi ke depannya.
Kata-kata yang subjek katakan harus dicatat sebisa mungkin dan ditulis bersebelahan
dengan respon mengenai apa yang subjek bicarakan. Kata-kata atau tanda-tanda penting
juga harus dicatat.
Setelah menjelaskan area yang digunakan pada Location Chart, pemeriksa harus
membuat nomor pada outline sesuai dengan jumlah respon. Jika terdapat respon tambahan,
area outline harus ditetapkan dengan huruf dari respon. Terkadang, jika dibutuhkan sekali,
khususnya saat konsep begitu orisinil atau kompleks, untuk dicatat pada Location Chart
beberapa detail mengenai konsep yang terlihat-misal sebuah kepala, mata, telinga dari
seekor hewan, daun bunga (petal), dan sejenisnya. Informasi-informasi seperti ini dapat
membantu membuat penilaian form-level kredit.
SKORING
Hasil tes Rorschach diskor bertujuan untuk menyediakan deskripsi tulisan singkat
tentang bagaimana subjek berespon terhadap seluruh ink blot. Termasuk proses
penggolongan respon verbal subjek terhadap aspek-aspek materi blot yang berlainan satu
sama lain. Simbolnya pun berbeda-beda dan setiap aspek diberi symbol scoring. Respon
yang sama dengan karakteristik yang signifikan dikelompokkan dalam kategori scoring yang
sama. Pemasukan kuantifikasi hanya jika diperhitungkan frekuensi berasal dari respon-respon
dalam setiap kategori scoring, dan jika frekuensi tersebut dibandingkan menurut jumlah
absolute persentase atau perbandingan.
Setiap respon dari tes Rorscach ini diskor menurut lima karakteristik :
8. Form Level : sejauh mana ketepatan konsep itu dilihat? Sejauh mana konsep
itu sesuai dengan area blot yang dipakai? Juga, bagaimana tingkat kecermatan
konsep?
Aspek-aspek atau kualitas dari lokasi, determinan, konten, popular-original, dan form-level itu
diskor karena kualitas jawaban subjek begitu penting untuk menunjukkan kepribadian.
Subjek mengatakan apa yang ia lihat dalam ink blot. Verbalisasi persepsi ini atau
konsep, adalah suatu respon. Karena respon merupakan ssatuan dasar dari protocol
Rorscach, maka perlu diketahui bagaimana suatu respon itu didefinisikan. Sutau respon
adalah suatu gagasan bebas, diskrit yang diberikan pada bagian tertentu yang nyata, atau
pada keseluruhan, dari ink blot. Ini bisa diskor menurut penggunaan kualitas tertentu dari
materi ink blot. Jika suatu respon diberikan dalam performance proper disebut main response
(respon utama); jika muncul selama dalam inquiry, dianggap additional rresponse (respon
tambahan).
Subjek tidak selalu memberikan respon pada blot menurut cara yang jelas ,
mengakibatkan muncul persoalan mengenai apakah benar-benar menunjukkan respon.
Beberapa macam pertanyaan yang timbul adalah:
1. Kapankah reaksi merupakan respon yang sebenarnya, dan kapankah reaksi itu hanya
merupakan ucapan saja? Misalnya, subjek mengatakan pada kartu II, “Ini berbeda, ini
suatau warna tertentu. oh! Ini seperti dua pelawak memainkan kue pastel”. Apakah
bagian pertama merupakan respon yang sesungguhnya atau hanya merupakan
ucapan dan komentar saja. Hal ini pun menentukan dalam penskoringan, ucapan atau
komentar tidak perlu diskor.
2. Kapan suatu reaksi perlu diskor lebih dari satu respon? Contohnya, subjek mungkin
mengatakan terhadap kartu V, “Ini kelelawar dan bisa juga kupu-kupu”. Berdasarkan
apa pemeriksa akan menentukan apakah verbalisasi ini satu atau da respon.
4. Apa yang terjadi jika subjek menyebut suatu konsep dan kemudian menolaknya?
Kebanyakan pertanyaan yang baru muncul diubah dengan ketentuan dari dua pembagian
skor utama : Main score dan additional score.
Setiap respon utama hanya menerima satu skor lokasi utama, satu skor determinan, satu skor
konten utama, satu skor P-O jika diperlukan, dan satu skor form level utama. Akan tetapi
respon utama mungkin menerima skor utama karena perluasan atau spesifikasi yang
diberikan selama dalam performance proper atau pun inquiry. Situasi lain dimana skor
tambahan diberikan yaitu:
1. Jika respon ditolak dalam inquiry. Dengan ini respon mendapatkan kelima skor hanya
di bagian tambahan saja.
2. Jika skor yang dibutuhkan lebih dari skor utama untuk menggambarkan secara
lengkap suatu respon yang diberikan selama performance proper.
3. Jika skor diperlukan untuk menggambarkan perluasan atau asosiasi baru yang timbul
dalam inquiry terhadap respon yang diberikan dalam performance proper. Skor
tambahan ini mungkin untuk skor lokasi, determinan, konten, dan P-O utama.
Mungkin juga akan mengubah form level konsep (meningkat), namun jika merusak
maka akan menurunkan skor form level konsep.
1) W (whole)
Dipergunakan bila subjek menggunakan seluruh blot untuk konsepnya atau jika subjek secara
jelas bermaksud menggunakan keseluruhan blot tetapi kurang hati-hati mengabaikan bagian
yang kecilnya. Contoh :
KARTU II Dua wanita saling membungkukkan badan ketika mereka menari. Mereka
tertawa. Topi mereka merah, dan ada cat merah di sepatu mereka.
2) W (cut-off whole)
W cut atau whole terpotong diberikan apabila subjek menunjukkan hampir seluruh blot
(paling sedikit 2/3), dengan tujuan yang menggunakan seluas mungkin dari blot. Tiga contoh
ada di bawah ini:
KARTU I Pinggul wanita. (Inq). Saya pergunakan semua kecuali bagian ini (tepi proyeksi
mirip telinga) yang tidak sesuai.
KARTU III Di sini sepasang laki-laki berputar putar pada suatu pesta. Mereka mungkin
sedang berkelahii/beradu kuay dengan minuman dalam mangkuk.
KARTU VI Kulit binatang, mungkin beruang (Inq). Keseluruhannya, hanya bagian ini ke atas
sini saya abaikan. Kesan umumnya adalah bulu binatang.
Komentar : Tujuan memakai blot keseluruhan jelas dari formulasi spontan dalam inquiry.
Bagian bawah blot dianggap bagian utama blot, serta detail atas tidak dimasukkan dengan
menyatakan saya “abaikan”.
3) DW (confabulatory whole)
DW, diberikan jika subjek mengintegrasikan detil dan kemudian memberikan interpretasi
yang sama untuk keseluruhan blot tampa pembenaran dan tanpa ada kebutuhan secara
sadar untuk mencocokkan kualitas materi blot sisanya dengan kualitas konsep. Karena itu,
respon DW selalu merupakan respon bentuk yang buruk; yaitu konsepnya kurang sesuai
dengan blot.
KARTU II Seekor ikan (Q. mana yang ikan?) (Subjek menunjukkan keseluruhan dengan
sembrono) (Q. Bagaimana dengan blot yang membuat Nampak seperti ikan?) (Subjek
menunjukkan detil kecil di atas). Inilah mukanya terus panjang serta mulutnya. (Q. Bagaimana
dengan bagian ini dan ini?) itulah ikan keseluruhan, sisanya adalah tubuhnya.
Komentar : Di sini subjek membuat generalisasi berlebihan dari suatau area yang menyerupai
bagian dari ikan pada blot keseluruhan, yang tidak dapat disesuaikan dengan bentuk seekor
ikan.
D, atau large usual detail, diberikan jika subjek memakai area yang relative besar
untuk konsepnya, dengan ditandai dengan ruang, shading, atau warna dari sisa blot.
Karena detail umum besar dan kecil menyatakan sub divisi yang jelas dari blot,
keduanya merupakan hal yang paling sering dgunakan subjek. Daftar dari area-area ini untuk
setiap kartu dan area yang diberi garis pada reproduksi akromatik dari blot dijelaskan pada
halaman 54-63. Catatan bahwa setiap area dalam daftar yang sama jumlahnya dengan yang
dipakai pada blot dimana area ditandai. Jumalah ini selanjutnya dipakai ketika menunjukkan
detail umum yang besar atau kecil tertentu. dalam scoring dengan batas tertentu dibolehkan
membuat garis dari area tersebut.
Unusual detail (Dd) dipakai untuk menggambarkan respon yang bukan respon whole,
tidak didaftar antara detail umum, dan bukan respon ruang. Respon ini berbeda frekuensi
terjadinya dengan usual detail. Respon ini tidak sering dipakai disbanding usual responses
dam, kucuali untuk respond r, juga lebih kecil dalam area.
Ada empat sub divisi unruk respon Dd; masing-masing digambarkan di bawah ini
dengan symbol skoringannya. (Lihat halaman 64).
1. dd, atau tiny detail, dipakai untuk menggambarkan area yang, seperti d, dengan
tanda dibedakan dari blot ruang, shading, atau warna. Contoh :
KARTU I Bagian lain adalah kepala penyu (Inq). (Proyeksi kecil di sebelah kiri sering dilihat
sebagai hidung laki-laki). (Q? Dapatkah anda menggambarkannya?) Hanya kepala. Hanya
bentuknya.
KARTU II tetesan air yang memberku (Inq). (Proyeksi kecil terang di bagian bawah tengah).
Komentar : Proyeksi ini jelas dengan tanda diberikan dari area blot.
KARTU VII Saya kira ini cakar atau kaki yang menjulur. Ada kukunya, tapi tidak begitu
besar. (Inq) (Proyeksi tepi paling luar).
2. de
de atau edge detail, dipakai untuk lokasi hanya mempergunakan pinggir blot. Contoh :
KARTU V ini mungkin wajah, sama dengan sisi yang lain. (Inq.) (Pinggir atas dari sayap).
3. di,
di atau detail bagian dalam, digunakan untuk lokasi yang tidak mudah terpisahkan dari space,
warna dan shading. Lokasinya berada di blot bagian dalam. Contoh:
KARTU I Sepasang payudara, dengan “nipples” dan bagian dari tubuh. (Inq.) (begian
shading kanan, sisi bagian bawah). “Breasts” (Payudara) tampa tegak.
Komentar : meskipun “nipples” cukup untuk menandai dd, skor terbaik untuk penggunaan
seluruh lokasi adalah di.
KARTU IV Ini adalah Cavelier di era Charles I (Inq.) (bagian shading atas di sisi kiri) Ini
matanya, alis, rambut panjang dan keriting, hidung, kumis, janggut.
Komentar : ini diskor di, karena lokasinya memotong bagian dalam blot di area shading
4. dr,
dr atau detail aneh, digunakan untuk menskor respon yang menggunakan lokasi blot yang
tidak biasa. Lokasi ini tidak dapat dimasukan sebagai dd, de, atau di, dan cukup dibedakan
dari D, d atau W. Detail aneh ini dapat berbentuk besar atau kecil, contoh:
KARTU II Bagian ini dapat dilihat sebagai dua wanita yang sedang berbicara di atas pagar
atau semacamnya. Mereka memiliki topi yang besar atau gaya rambut atau semacamnya.
(Inq.) (Lokasi: bagian merah di atas untuk wanita dan bagian tengah abu atas d untuk pagar)
(Q.) Mereka saling berhadapan dan tangannya mengangkat ke atas
KARTU VI Ini adalah seorang wanita dengan rambut gelombang yang indah. Dia pirang,
lemihat kakinya yang direntangkan keluar (proyeksi bawah adalah kepalanya, bagian atasnya
adalah kakinya). Trelihat seperti spon di pangkuannya. Mungkin ia akan mandi.
Komentar: respon ini merupakan penggambaran yang tidak umum pada blot ini dan cukup
lebih besar dari d dan lebih kecil dari D.
KARTU VII Terlihat seperti wajah (lokasi: bagian dari tiga teratas)
S, atau ruang putih, diskor ketika terjadi pembalikan figur dan latar (figure ang
ground), dan ruang putih merupakan konsepnya itu sendiri. Jika semua blot atau bagian dari
blot digunakan sebagai pola tambahan, blot dan bagian diskor sebagai lokasi tambahan,
contohnya:
Kartu II
Bagian tengah dapat menjadi sesuatu yang terang, seperti bola putih.
Comment: hanya outline ruang putih pada blot yang hanya digunakan sebagai respon
Kartu VII
Terdapat 4 kondisi yang utama untuk skor kombinasi lokasi. Kondisi ini merupakan aplikasi
dari skot determinant, content dan P-O.
Condition I: Ketika konsep melibatkan sejumlah ide independent atau semi-independent yang
diberikan selama pelaksanaan tes (Performance) atau selama inquiry, tapi kombinasinya
bebas dalam membentuk respon. Beberapa ide mendapatkan skor utama atau skor
tambahan di masing-masing kategori, bergantung pada bagaimana respon diberikan selama
performance atau inquiry. Contoh:
Kartu III
Comment : kepiting terlihat terpisah dari figur orang dan lalu diorganisasikan menjadi sesuatu
yang lebih besar. Maka, dua respon utama diskor, pengorganisasian tampak oleh brace
maka W
Kartu IV
Serangga yang besar. Terlihat seperti melata di balik belahan daun. (Inq.) Ini
serangganya (Lokasi: D1 dan D2) Memiliki dua antena, mengingatkanku pada lebah. Bagian
tebal ini adalah thorax. Bagian ini daunnya, sisinya menggulung.
Condition 2: ketika ide utama melibatkan penggunaan dua lokasi, contohnya, W atau D
berkombinasi dengan ruang putih, atau ruang putih berkombinasi dengan detail atau
keseluruhan yang biasa terjadi. Contoh:
Kartu I
Ini serigala, seperti wajah serigala, dengan bulu (Inq.) Secara keseluruhan. Ini matanya,
hidung, mulut, telinga dan dagu.
Comment: karena bagian putih digunakan sebagai konsep mata dan mulut, dapat diskor
sebagai tambahan W untuk keseluruhan area: W,S (dicatat dengan koma [,] untuk
menjelaskan jenis respon)
Kartu VIII
Sesuatu seperti tempurung yang berada di tengah. Tidak bisa keluar, sangat halus (Inq.)
(Lokasi: tengah atas bagian yang seperti rusuk) Bagian berwarna putih. Bentuk dan shading
termasuk didalamnya. Tempurung putih.
Comment: karena subjek lebih memberi penekanan pada bagian putih, skor utamannya
adalah S, dengan tambahan D untuk keseluruhan detail, maka skornya S,D
Kepala serigala. (Inq.) (Lokasi: atas, bagian dalam dari warna biru luar) Ini hidungnya, telinga
dan mata (Q. Apa itu bentuknya?) Ya, dan putih untuk matanya
Condition 3: ketika penambahan dipilih untuk konsep utama, subjek condong untuk
menggunakan area lain secara ragu atau tidak langsung untuk melengkapi ide utama,
contoh:
Kartu II
Bagian kecil (di atas d) merupakan bangunang tinggi dan sisanya (hanya bagian hitam)
adalah pohon dan berjalan menujunya.
Comment: skornya dW karena bagian kecil digunakan dan hampir semua sisa blot
digunakan untuk membentuk konsep logis W. (menggunakan [] untuk menjelaskan tipe
respon)
Kartu VIII
Dua hewan sedang mendaki sesuatu (Inq.) Ini hewan (Lokasi: D) dan mereka mendaki
gunung. (Q. Gunung?) terlihat seperti semacam batu
Comment: gunung tidak disebutkan sebekum inqury dan hanya pemikiran tambahan, maka
skornya DW
Condition 4: ketika konsep melibatkan dua atau lebih ide semi-independent yang
dikombinasikan secara bebas dan kombinasi ini menggunakan area lain. contoh:
Kartu VIII
Comment: perlu untuk mengkombinasikan dua detail utama yang terpisah menjadi respon
yang lebih terorganisasi, menghasilkan konsep yang sesuai dengan blot dan cukup bebas
untuk melingkupi kedua ide.
Kartu X
Ini terlihat seperti dua ekor kepiting (warna biru luar (D 1)), ini bisa jadi coral, seperti batu
karang (D9). Yang diatas juga seperti semacam kepiting (D4). Dan ini rumput laut (D9, D13).
Mengingatkanku pada pemandangan bawah laut, warnanya, bentuknya dan semua.
Comment: 4 konsep terpisah membawanya pada konsep yang besar. Skornya adalah D
D W
Simbol khusus
Koma, panah dan brace digunakan untuk skor tambahan. Simbol ini tidak hanya
berhubungan dengan skor lokasi, tetapi juga determinant, content dan skor P-O.
Koma [,] , mengindikasikan bahwa subjek menggunakan lebih dari satu lokasi, lebih dari satu
determinant, lebih dari satu konten dan lebih dari satu P-O
Brace [}] , ,mengindikasikan bahwa dua atau lebih semi-independent konsep dikombinasikan
untuk menjadi konsep yang lebih besar, atau satu respon berisi dua atau lebih konsep,
masing-masing harus diskor
KARTU I
D5 Pinggir atas
D6 Tengah atas
d2 Tepi bawah
d6 Proyeksi dasar
Respon Populer
W atau W cut : Setiap mahluk dengan tubuh di tengah D dan sayap di samping.
KARTU II
D2 Merah atas
Respon Populer
Area hitam, sebagai W cut terorganisir degan atau tanpa tengah atas d, atau pun sebagai D.
setiap hewan atau bagian dari hewan seperi anjing, beruang, kelinci, sapi jantan atau
berbagai macam badak.
KARTU III
D1 Merah dalam
D2 Merah luar dengan atau tanpa again yang mirip ekor tegak
D6 Hitam pinggir atas (kepala dan bagian atas tubuh dari gambar umum)
Respon Populer
1. Keseluruhan area hitam; Dua gambar manusia dalam posisi membongkok. Kaki harus
dilihat pada tepi bawah D dan gambar dalam keadaan bergerak. Termasuk
berpakaian seperi hewan. Jika kaki dilihat di tempat biasanya ada lengan, atau tak
berpakaian hewan dengan dua kaki, skornya additional mendekati P.
2. D merah dalam : “Ikat pinggang”, “ikat kepala”, atau “kupu-kupu”. Bentuk semata-
mata atau kombinasi dengan warna.
KARTU IV
D1 Bawah tengah
D2 Pinggir bawah hitam dan abu-abu, kadang-kadang dengan bagian pinggir atas.
KARTU V
Respon Populer
W atau W cut : Setiap mahluk bersayap dengan tubuh pada D paling tengah dan sayap
sisinya. Konsep yang sama dengan kartu terbalik.
KARTU VI
D2 Keseluruhan bagian atas, kadang-kadang dengan abu-abu muda bagian yang paling atas
detil bawah
D3 Bagian hitam atas hanya kolom tengah, kadang-kadang tanpa bagian luar shadingnya
kurang.
Dengan atau tanpa D paling atas : kulit binatang. Penggunaan shading untuk bulu lembut
atau menyebutkan kulit pada bagian dalamnya adalah penting.
KARTU VII
D2 Tengah samping
KARTU VIII
D3 Abu-Abu teratas dengan atau tanpa garis tengah, kadang-kadang dengan gambar seperti
iga dan atau bagian biru
D7 Jingga terbawah
KARTU IX
D1 Hijau
D2 Orange
D3 Bagian dalam yang kecil antara warna hijau dan orange (terkadang terlihat seperti kepala
tikus)
KARTU X
D7 bagian atas D5
D9 pink
Popular Response
a. Biru bagian luar D: hewan berkaki banyak, seperti laba-laba, kepting atau gurita.
Penggunaan warna memberikan skor tambanhan
b. Bagian hijau gelap di bawah D (D2): hewan hijau lonjong, seperti ulat bulu, ular kebun,
atau cacing tembakau. Warna harus digunakan, jika tidak, hanya tambahan P yang di skor
c. Hijau terang D (D7): kepala hewan yang memiliki telinga panjang atau tanduk, seperti
kelinci, keledai, atau kambing. Tambahan-tambahan menambahkan skor original element
sebagai additional O.
1. Form Responses: F
F, atau form (bentuk), digunakan untuk menskor respon dimana bentuk atau
kontur dari bercak menentukan konsepnya, dan tidak ada lagi yang menjadi penentu
respon. Skor F diberikan walaupun respon bentuknya lemah, tidak jelas atau abstrak.
Misalnya:
Kartu III
Ini seperti kupu-kupu. (lokasi: center merah D).
Q: apa yang membuatnya seperti kupu-kupu?
A: itu karena bentuknya saja.
Kartu V
Saya rasa ini seperti kelelawar (W)
Q: apa yang membuatnya seperti kelelawar?
A: bentuknya, melebar seperti kelelawar
Kartu VII
Ini bentuknya seperti Spanyol (lokasi: area tengah) atau suatu negara yang menjorok
keluar dan dikelilingi oleh air.
Kartu IX
Saya tidak mendapatkan gambaran apapun secara keseluruhan selain pola abstrak.
Bentuknya simetris, yang saling seimbang.
2. Respon Movement
Respon movement meliputi konsep dimana subjek membaca ink-blot dalam
sebuah gerakan, ekspresi, postur atau kehidupan. Respon movement juga meliputi
proyeksi pada tinta dari dorongan abstrak, atau gerakan, dan dorongan alami dan
mekanis. Tiga golongan utama dari respon movement adalah human movement ,
animal movement, dan inanimate movement.
Kartu I
Ini mungkin bisa menjadi dua orang penyihir yang sedang melakukan tarian setan
(lokasi:bagian sisi)
Komentar: konsep manusia, yaitu penyihir, dan bahwa mereka sedang menari
membuat ini di skor M.
Kartu II
Sepasang badut yang bertepuk tangan. (inq) mereka sedang bersenang-senang
untuk bertingkah seperti badut.
Kartu III
Seperti halaman buku yang lucu. (inq.) seperti Gumps, mungkin sedang berbicara,
tetapi ada tambahan warna
Komentar: walaupun “the Gumps” adalah lukisan, respon ini di skor sebagai manusia
yang bergerak.
Kartu V
Kartu VIII
Seperti dua tangan yang sedang berusaha untuk memegang tikus (lokasi: bagian
abu-abu paling atas)
Komentar: ini adalah gerakan manusia yang merupakan bagian dari kehidupan
manusia, sehingga di skor M.
b. FM, atau animal movement (gerakan hewan), digunakan untuk men skor konsep
yang menunjukkan gerakan hewan atau bagian dari hewan, walaupun berbentuk
karikatur, gambar, atau ornamen. Skor FM juga diberikan untuk hewan terlatih yang
bertingkah seperti manusia (misal beruang yang terlatih bisa menari).
Simbol FM adalah untuk membedakan antara gerakan manusia dan hewan,
faktor bentuk akan selalu ada seperti pada M, walaupun itu lemah. Contoh
Kartu I
Kelelawar (W). (inq.) kelelawar yang sedang terbang, sayapnya terbentang.
Komentar: ini adalah tipikal gerakan yang ada pada hewan
Kartu VI
Bagian atas seperti burung sedang duduk atau yang lainnya.
Komentar: karena melihat postur nya seperti pada hewan, respon ini di skor FM
walaupun kat aduduk digunakan untuk mengambarkannya.
Kartu VIII
Katak sedang berbunyi (menguak). (lokasi: bagian pink bawah D). (inq.) kepalanya di
udara, ia berbunyi, ini mulutnya. Hanya bagian atas badannya saja.
Komentar: ini tetapi di skor sebagai animal movement walaupun hanya sebagian saja
yang terlihat.
Kartu II
Gasing yang berputar dengan indah. (inq.) bagian putih. Berdiri tegak, lalu berputar.
Hanya ada satu gambar, garis-garis ini menunjukkan gerakannya.
Komentar: gasing bentuk yang jelas, sehingga di skor Fm. Fakta bahwa itu adalah
gambar tidak mengurangi skor nya.
Kartu VII
Yang saya dapat disini adalah perasaan kehancuran dari sesuatu yang berantakan.
(inq.) itu hanya perasaan yang diberikan kartu.
Q: dapatkah kau beritahu lagi tentang apa yang berantakan?
A: bisa apapun
Komentar: ini adalah contoh dari gerakan inanimate yang bentuknya tidak jelas. Skor
nya m
Kartu IX
Awan merah yang menggelembung pada bagian atas dan awan lebih gelap di
bagianbawahnya. (W, terbalik)
Komentar: ini adalah skor mF untuk awan yang bergerak
Kartu X
FC Responses (including its variations: F C, F/C, and FCsym): FC, atau form-
color score, untuk skore respon dimana warna digunakan untuk objek dalam bentuk
natural. Tiga kriteria harus terpenuhi sebelum dapat di skore FC: (1) Objek (atau
person, hewan, tumbuhan, objek pakaian, dll.), harus terbentuk dalam definite form.
(2) Warna harus “digunakan” di dalam konsep. (3) Warna harus menjadi warna natural
dari makhluk atau objek (sebuah objek dari jenis itu dapat ditemukan di dalam warna
tersebut secara natural atau bentuk yang biasanya ditemukan). Tiga contoh dari
respon FC:
Card IX
Gaun pesta hijau yang cantik. (Inq.) Gaun malam hijau yang indah tergeletak
siap untuk dipakai, rok mengembang sehingga tidak akan kusut.
Komentar: sebuah gaun malam memiliki bentuk yang pasti dan terdapat warna,
tentunya, yaitu hijau.
Card IX
Card X
Saya dapat melihat bunga, yang berwarna kuning terlihat seperti gladiolas.
(Lokasi: D15)
Komentar: spesifikasi dari gladiolas merupakan bentuk pasti, maka di skore FC.
FC, atau force FC, adalah skore yang biasanya digunakan untuk respon dimana
objek dari bentuk pasti dan warna yang digunakan dalam sebuah forced way. Warna
spesifik dalam blot tidak natural; atau bukan warna objek yang biasanya; subjek
memaksakan menggunakan warna, contoh respon:
Card II
Dua anjing laut merah. (Lokasi: D2) (Q. Apakah maksud kamu itu adalah anjing
laut merah atau kamu hanya menggunakan bagian merah untuk menunjukkan anjing
laut?) maksud saya anjing laut merah. Mereka berwarna merah secara buatan. Mereka
berwarna merah dan mereka anjing laut.
Komentar: karena subjek tampaknya merasa dikekang untuk menggunakan warna,
dia terpaksa menjelaskan warna merah sebagai anjing laut.
Card VIII
Sebuah tikus merah pada masing-masing pinggiran. (Inq.) Itu memiliki kepala
seperti tikus. Tidak ada ekor atau kumis tapi bentuk badan dan kakinya seperti tikus.
Telinga dan hidung yang menonjol seperti tikus. (Q. Ketika kamu mengatakan tikus
merah apakah maksud kamu memang seperti itu atau kamu menggunakan area
merah untuk tikus?) Mereka adalah tikus dan mereka berwarna merah. Itu seperti sapi
ungu. Kamu tidak pernah berharap untuk melihatnya di kehidupan nyata.
Card VIII
Terlihat seperti bingkai dari tubuh—dada, perut, tulang rusuk, dan pipa
menuju paru-paru. (Lokasi: seluruh blot, kecuali D1) (Inq.) Tubuh sebenarnya tidak
dikontruksi seperti itu. Warna seperti itu sering kali digunakan di buku-buku anatomi.
Komentar: karena organ spesifik dari tubuh diklasifikasi, respon ini di skore F/C.
Card X
Yang bagian tengah terlihat seperti peta utuh dengan 2 garis tepi pantai dari 2
negara dengan sesuatu yang terlihat seperti jembatan yang menghubungkan
keduanya. (Lokasi: D17) (Inq.) terlihat seperti pantai barat dari Amerika Selatan. Di sini
Peru dan Chile. (Q. Bagaimana dengan blot yang memberikanmu impresi ini?)
Warnanya. Warna yang membuat terlihat seperti peta.
Komentar: penjelasan dari Negara yang pasti dan jembatan membuat ini menjadi
bentuk pasti. Penggunaan warnanya sembarang, maka di skore F/C.
FCsym atau symbolic color digunakan untuk menskor respon dimana warna digunakan
secara simbolik untuk sebuah objek dengan bentuk yang pasti. Contohnya:
Card II
Terlihat seperti dua orang yang disagreeable saling mengkaitkan lidahnya. (Q.
disagreeable?) lidah, dan diartikan sebagai disagreeable atau marah?
Komentar: Di skor sebagai main M, dengan tambahan FCsym.
Card III
Card X
Itu terlihat seperti 2 wanita dengan gaun malam pink. (lokasi: D 9).(Inq.) Pink
simbolisasi dari wanita.
Komentar: Skor FCsym.
Respon CF (termasuk variasinya: CF, C/F, dan Csym): CF atau color-form score, atau
forced color-form score, C/F, atau arbitrary color-form score, CF sym, atau symbolic
color-form score, diskor sama seperti beberapa bentuk dari FC score, kecuali jika CF
score dan variasinya digunakan sebagai objek semidefinite form. Contoh dari respon
CF:
Card VIII
Beberapa es krim stoberi yang indah, dengan air es orange dan apricot berada
di bawahnya. (inq.) yang pink adalah stoberi. Orange yang di tengah adalah air es,
dan sisa dari warna orange adalah es krim apricot.
Komentar: subjek dapat membedakan dengan baik dengan menghargai shading dan
mencocokkan mereka dengan hari-hati pada konsep; tapi karena bentuknya tidak
pasti maka respon diskor CF.
Card X
Terlihat seperti padang rumput (whole). (Inq.) karena memiliki banyak warna.
Komentar: karena tidak spesifik tanaman teridentifikasi, maka skor CF.
Card X
Sebuah design di dalam warna lembut polos (pastel). (Inq.) segar dan
bernuansa gembira. Saat melihatnya terkesan seperti ruangan yang segar.
CF contoh:
Card VIII
Batu berwarna. (Lokasi: D2) keras/kaku, halus, sedikit benjot. (Q. apa yang
membuat itu terlihat seperti batu?) bantuknya, batu bagus yang halus. (Q. apa yang
kamu maksudkan saat kamu mengatakan itu betu berwarna?) mereka berwarna pink.
Mereka berwarna pink pada kartu. Mereka batu dan mereka berwarna pink. Tidak
batu yang seperti itu.
Komentar: pemaksakan penggunakaan warna terlihat. Ini bukan masalah batu yang
sebenarnya berwarna pink, karena subjek ini berpikir bahwa itu tidak nyata (palsu).
Respon C/F:
Card VIII
Terlihat seperti didalam tubuhnya (whole). (Inq.) saya melihat gambar
berwarna seperti—seperti sebuah perut atau di bagian dalamnya.
Komentar: bagian anatomi dispesifikasi secara tidak jelas, respon terutama
disebabkan oleh warna.
Card IX
Saya pikir itu terlihat seperti peta jika saya mengambilnya dalam 3 warna. (Inq.)
Itu karena warnanya, dan juga di sana terlihat teluk dan bentuk-bentuk.
Komentar: tidak dijelaskan Negara yang khusus, dan ‘teluk dan bentuk’ merupakan
pikiran yang timbul kemudian.
Contoh CFsym:
Card IX
Api, neraka, belerang, dan api. Warna merah bagian bawah adalah api dari
neraka. Itu mensugestikan sesuatu yang mengancam. (Inq.) Itu secara menyeluruh.
Respon C (termasuk variasi Cn,, Cdes, C sym): respon warna alami C, Cn,, Cdes, dan C sym
secara umum memiliki tekanan tanpa implikasi bentuk; aspek bentuk dibiarkan tidak
pasti. Empat divide perlu dibedakan karena terdapat perbedaan hipotesis interpretasi
pada masing-masing divisi.
C, atau crude color, diskore ketika warna natural dari objek (seperti merah untuk
darah, atau biru untuk langit), digunakan digunakan dalam gaya stereotype. Kriteria
untuk scoring C merupakan asosiasi antara warna dan konsep (1) repetitive, (2) secara
total tanpa bentuk, (3) tanpa berhubungan dengan konsep lain pada kartu. Contoh:
Card II
Di bagian atas merah ini adalah darah.
Card III
Di sini lebih banyak darah, di sini, dan di sini (D merah).
Komentar: Stereotipe, pengulangan asosiasi dari warna merah sebagai darah pada
kedua kartu, bersama dengan kealfaan respon lain pada kartu ini, memenuhi
persyaratan dari skore C.
Cn, atau color naming, skore digunakan ketika respon untuk warna merupakan variasi
dari berbagai warna atau warna dalam kartu. Tiga kriteria harus terpenuhi sepelum
penamaan warna diskore Cn: (1) Harus ada bukti bahwa subjek merasa penamaan
warna itu merupakan cara yang adekuat dalam mengandle material. (2) dia harus
mengatakan bahwa itu merupakan respond dan bukan hanya remark. (3) dia harus
gagal dalam penamaan warna dengan respon yang adekuat. Contoh dari Cn:
Card VIII
Terdapat banyak warna di sini, merah, biru, pink, dan orange. (Inq.) di sini
merah, pink, biru, orange. (Q. apakah itu yang kamu lihat di kartu?) ya, saya hanya
melihat warna, tidak ada yang lain.
Cdes, atau color description, diskor ketika subjek mendeskripsikan warna yang muncul,
biasanya menspesifikan kualitas artistic dari warna. Jangan menskor Cdes kecuali jika
subjek menyebutkan itu sebagai respon, bukan remark, dan respon ini bukan
elaborasi dari respon yang sudah diskor FC atau CF. Contoh:
Card IX
Hijau ditengah dan menjadi orange di atas dan dengan campuran pink di
bawah. Mungkin, digunakan untuk warna air. (Inq.) Mereka semua berbaur dan
melebur di tengah tapi menyebar dan ditipiskan oleh warna putih.
Komentar: Deskripsi warna ditekankan oleh elaborasi dalam inquiry.
Csym, atau color symbolism, skore diterapkan ketika subjek menggunakan warna untuk
merepresentasi sebuah ide abstrak seperti evil, youth, kegembiraan. Ide ini harus
secara lengkap mengabaikan bentuk, seperti contoh:
Card X
Gambar yang begitu bahagia. Warna musim semi dan reinkarnasi. (Inq.)
Dimulai dengan abu yang tertinggal dari tahun lalu, segala sesuatu menjadi hidup lagi
dan terdapat bunga mawar kecil yang merupakan harapan baru.
Komentar: Ini tanpa bentuk yang jelas, warna digunakan dalam cara simbolik.
Card X
—dan terdapat warna hijau di bagian bawah, seperti menggambarkan kecemburuan.
Comment: Warna telah dipergunakan untuk menyimbolkan suatu emosi.
Contoh FC’
Kartu I
Kupu-kupu hitam dan putih (whole). –a black and white butterfly-
Inquiry: it’s black and white , the way you see sometimes. The head’s about here.
Komen: sejak warna akromatik ditekankan baik di respon awal dan inquiry, maka skor
yang diberikan FC’.
Kartu VII
Sejenis mainan berbentuk anjing abu-abu (gray toy terriers)
Inquiry: theye’re the color of terriers and the faces are shaped like some I’ve seen.
Komen: disini warna akromatik merupakan satu-satunya determinan, terintegrasi
dengan definite form (bentuk yang jelas).
Contoh C’F
Kartu I
Aku menyebutnya awan petir (I’ll call it a thundercloud)
Inquiry: it’s so black, like thunder.
Komen: objek samar-samar atau tidak jelas ditunjuk sebagai hitam (atau putih atau
abu). Skor yang diberikan C’F
Contoh C’
Kartu IV
Seperti awan, sebuah badai (cloudlike, a storm).
Komen: tidak ada form (bentuk), kualitas akromatik dari blot menjadi dasar respon.
Skor C
Contoh:
Kartu I
Seorang wanita memakai rok transparan. Ia mungkin seorang penari terlihat dari
posisi kakinya. (inq.) dapat terlihat dari pinggangnya ke bawah, disini di tengah. Kamu
dapat melihat pinggulnya dan pahanya melalui roknya.
Komentar: respon ini mengindikasikan efek transparan. Ini di skor Fc sebagai skor
utama karena tidak ada penentu lain.
Kartu VI
Seperti tempat dari kuningan, (inq.) seperti di poles dengan sangat rapi sehingga
berkilau
Komentar: di skor Fc pada permukaan yang di poles dengan baik dan kesan mulus
dan berkilau.
Kartu VIII; kulit ular, yang menekankan tekstur di skor Fc walaupun bentuknya lemah
Kartu VI
Seluruh formasinya mengingatkan pada batu-batu. Shadingnya, menmbuat terlihat
kasar
Kartu I
Lubang kecil di tengah seperti lubang yang dilihat dari pagar untuk melihat
pembangunan dilakukan. Saya bisa membuat fondasi yang lebar dibaliknya.
Komentar:
FK, di berikan untuk pemandangan yang terlihat melalui lubang, atau dari gua,
dengan efek tiga dimensi yang diberikan oleh shading.
Kartu II
Tangga yang melingkar (lokasi: bagian merah atas). Ada pegangan tangga
yang melingkar. Shadingnya memberi kesan melingkar-lingkar
Komentar: shading memberikan efek jarak.
Kartu V
Saya seperti di udara, melihat pemnadangan dibawah, dan ini (bag.putih)
adalah air, dan daratan dan dikelilingi air, ada
Kartu VI
Di sini kita memiliki malam musim panas dengan cahaya utara berkelap-kelip
di langit. Dan terhampar rendah daratan di atas horizon. Segala sesuatu memberikan
bayangan. (Q. Bagaimana dengan kartu yang memberikan kesan tentang cahaya
utara?) Langit yang gelap sebelah sini, dan ini ikatan yang tidak teratur dari bayangan
yang lebih terang.
Kartu VII
Awan-awan di langit (whole). (Q. Apa yang membuat itu terlihat seperti awan?)
kontur garis tidak jelas. Di sana terlihat dalam dan tebal dan terang.
Komentar : Meskipun awan tersebut terbentuk secara tidak jelas di sana terdapat
beberapa bentuk, dan respon diskore dengan KF.
Kartu IX
Sebuah kabut (lokasi: setengah porsi dari setengah kartu, sebuah posisi dr)
(Inq.) Sebuah kabut, mungkin sebuah kabut di pagi yang baik seperti yang kamu lihat
di pedesaan. Itu mungkin terlihat jelas.
Komentar: Bayangan telah digunakan untuk sebuah respon difusi dengan tanpa
bentuk, dan maka diberi skore K.
Kartu I
Beberapa bagian terlihat seperti bagian dari sebuah peta. (Inq.) laut sebelah
sini, sperti yang kamu lihat di buku geografi. Mungkin mereka mirip dengan peta
topografi.
Komentar: karena tidak terdapat Negara atau area yang khusus dijelaskan, maka peta
topografi ini di skore dengan kF.
Kartu I
Kartu IV
Terlihat seperti state of Maine dengan pegunungan dan bentuk permukaan
tanah. (Inq.) Itu terlihat seperti peta dari Maine menunjukkan pegunungan dan
lembah. Saya tidak yakin dengan namanya, itu memiliki nama yang special.
Komentar: Sebuah peta topografi dari sebuah area spesifik maka di skore Fk.
Kartu IV
Daerah dari paru-paru, area dada. (Inq.) terlihat seperti X ray menunjukkan
daerah di dalam paru-paru. Tampak kurang jernih. (Lokasi: didalam posisi di antara D,
dan d1 dibawah d2).
Komentar: karena X ray merupakan sebuah bagian spesifik dari anatomi dengan
bentuk yang pasti, maka skorenya Fk.
Kartu IV
Seperti sebuah X ray karena terdapat perbedaan bayangan di sini (di).
Komentar: karena tidak terdapat bentuk khusus dijelaskan, maka skore k.