Anda di halaman 1dari 5

Alif tian Edo Pramono / 1513100010

1. Sebutkan Judul, tujuan dan permasalahan dari rancangan proposal tugas akhir anda!
Judul : Pengaruh Panjang Fragmen Berbeda Terhadap Pertumbuhan Isis hippuris pada media
Beton (Concrete).
Tujuan : Untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan fragmen transplant Isis hippuris dengan
ukuran panjang fragmen yang berbeda pada media beton (concrete).
Permasalahan : Bagaimana kecepatan pertumbuhan fragmen transplant Bambu Laut dengan
ukuran panjang fragmen yang berbeda.

Sumber permasalahan :
Bambu Laut banyak dieksploitasi untuk diambil ekstrak bioaktif berupa
hippuristanol, suatu polyhydroxy steroid yang memiliki kemampuan sebagai anti
kanker dan anti virus. Bambu Laut juga dieksploitasi untuk dijadikan campuran
bahan bangunan atau sekadar sebagai benda hiasan atau kerajinan dari biota
laut.
Menurut data Karantina KKP Pusat, pada tahun 2011 ekspor oktokoralian
kering mencapai 230 ton yang kemudian meningkat menjadi 440 dan 420 ton
pada tahun 2012 dan 2013. Dari perairan timur Indonesia, ekspor oktokoralian
kering bahkan telah mencapai ribuan ton. Laju eksploitasi Bambu Laut basah di
Sulawesi sendiri mencapai rata-rata 100 kg per hari (berat basah). Di wilayah
perairan Selat Madura, koloni-koloni Bambu Laut terutama dijumpai di wilayah
perairan Situbondo. Sebagian besar eksploitasi Bambu Laut di area tersebut
ditujukan untuk benda hiasan atau kerajinan dari biota laut. Pada tahun 2015,
kelimpahan Bambu Laut di area tersebut diperkirakan berada dalam kondisi
‘sedikit’ hingga ‘sedang’.
Eksploitasi Bambu Laut selama ini mengandalkan hasil tangkapan
(pencarian) dari alam sehingga dikhawatirkan akan semakin populasi alami,
meskipun telah ada instrumen kebijakan pelarangan eksploitasi, baik secara lokal
seperti Surat Edaran Gubernur Sulawesi Tengah Nomor
S23/596/DISKANLUT/IX/2009 tanggal 27 Oktober 2009); maupun dalam skala
nasional melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 46 tahun
2014 tentang penetapan status perlindungan terbatas Bambu Laut.
Berdasarkan perkembangan-perkembangan tersebut diatas, selain
penetapan instrumen kebijakan perlindungan dari eksploitasi; juga perlu
dilakukan suatu upaya untuk mengatasi penurunan atau bahkan dapat
meningkatkan populasi Bambu Laut. Salah satu pendekatan yang sangat mungkin
dilakukan adalah melalui kegiatan transplantasi. Transplantasi karang merupakan
upaya rehabilitasi dengan jalan memotong cabang karang (baik karang batu
maupun karang lunak) dari karang hidup kemudian menanamnya pada terumbu
karang yang mengalami kerusakan atau pada substrat buatan. Transplantasi
fragmen karang merupakan metode rehabilitasi karang yang sangat mungkin
dilakukan. Karang adalah organisme moduler dan dengan demikian maka satu
potongan kecil fragmen karang mampu tumbuh seperti halnya keseluruhan
koloni.
Keberhasilan transplantasi antara lain ditentukan oleh ukuran fragmen
transplant. Semakin besar fragmen yang ditransplantasikan berarti semakin luas
Alif tian Edo Pramono / 1513100010

area permukaan dan jaringan hidup per unit panjang fragmen. Akan tetapi,
ukuran fragment akan menjadi masalah besar bila sediaan koloni donor adalah
terbatas (kelimpahan sedikit). Untuk itu, perlu diteliti juga berapa ukuran
minimum fragment yang akan ditransplantasikan.

2. Jenis rancangan apa yang anda gunakan dalam penelitian anda ?


Jenis rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK).

3. Jelaskan mengapa anda menggunakan rancangan tersebut !


Alasan menggunakan jenis rancangan acak kelompok (RAK) adalah karena penelitian dilakukan
dengan satuan-satuan dan bahan-bahan percobaan yang tidak seragam (heterogen). Kemudian,
penelitian ini dilakukan di lapangan yaitu pada tempat, kondisi lingkungannya, atau keadaan yang
berbeda. Penelitian ini dilakukan di Pantai Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur (di lapangan).

4. Kapankah RAL, RAK, Faktorial dan Deskriptif diggunakan dalam suatu penelitian? Jelaskan!
- RAL : digunakan apabila bahan penelitian dan kondisi percobaan bersifat homogen. Serta
jumlah perlakuannya terbatas. Hanya menggunakan 1 faktor. Digunakan pada
penelitian yang tempat, suhu, kondisi lingkungan, atau keadaannya relatif sama,
contohnya adalah percobaan yang dilakukan di laboratorium.
- RAK : digunakan apabila bahan percobaan dan kondisi percobaan bersifat heterogenn. Serta
jumlah perlakuannya terbatas. Hanya menggunakan 1 faktor. Digunakan pada
penelitiann yang dilakukan di luar laboratorium / lapangan.
- Faktorial : digunakan untuk suatu penelitian yang menggunakan dua faktor atau lebih yang
masing-masing faktor terdiri dari atas dua level/taraf atau lebih. Rancangan faktorial
merupakan suatu percobaan mengenai sekumpulan perlakuan yang terdiri atas
semua kombinasi yang mungkin dari taraf beberapa faktor. Sekumpulan kombinasi
perlakuan tersebut dinyatakan dengan kata faktorial.
- Deskriptif : digunakan untuk penelitian untuk mengetahui gambaran atau deskripsi tentang
suatu keadaan secara objektif. Penelitian deskriptif memiliki karakteristik antaralain:
1. Memusatkan penyelidikan pada pemecahan masalah aktual atau masalah yang
dihadapi pada masa sekarang.
2. Data yang telah dikumpulkan disusun dan dijelaskan, kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik analitik.
3. Menjelaskan setiap langkah penelitian secara rinci.
4. Menjelaskan prosedur pengumpulan datanya.
5. Memberi alasan yang kuat mengapa peneliti menggunakan teknik tertentu dan
bukan teknik lainnya.
Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, studi kasus, survei,
studi perkembangan, studi tindak lanjut, analisis dokumenter, analisis kecendrungan,
studi korelasi.

5. Berikan 1 (satu) contoh beserta penyelesaianya dari rancangan penelian (RAL, RAK, Faktorial dan
Deskriptif) pilih salah satu!!
Alif tian Edo Pramono / 1513100010

Contoh RAK
Dari hasil penelitian mengenai pengaruh pencucian dan pembuangan kelebihan kelembapan
dengan cara melap atau menyemprotkan udara terhadap kandungan asam askorbat pada
tanaman turnip green diperoleh data dalam miligram per 100 gr bobot kering sebagai berikut :

Tabel 1. Data Turnip Green (mg/100gr Bobot Kering)


Perlakuan Kelompok Total Perlakuan
1 2 3 4 5 (Yi.)
kontrol 950 887 897 850 975 4559
Dicuci dan dilap 857 1189 918 968 909 4841
Dicuci dan disemprot dengan udara 917 1072 975 930 954 4848
Total kelompok (Y.j) 2724 3148 2790 2748 2838 Y.. = 14248

Ppenentuan hipotesis :
H0 : μ1 = μ2 = μ3
H1 : μ1 = μ2 = μ3

Langkah-langkah perhitungan Analisis Ragam:


Langkah 1: Hitung Faktor Koreksi

Langkah 2: Hitung Jumlah Kuadrat Total

Langkah 3: Hitung Jumlah Kuadrat Kelompok

Langkah 4: Hitung Jumlah Kuadrat Perlakuan

Langkah 5: Hitung Jumlah Kuadrat Galat

Langkah 6: Buat Tabel Analisis Ragam beserta Nilai F-tabelnya


Alif tian Edo Pramono / 1513100010

Langkah 7: Buat Kesimpulan


Karena Fhitung (0.65) ≤ 4.459 maka kita gagal untuk menolak H0 : μ1=μ2=μ3 pada taraf
kepercayaan 95%. Hal ini berarti bahwa pada taraf kepercayaan 95%, semua rata-rata
perlakuantidak berbeda dengan yang lainnya. Atau dengan kata lain dapat diambil keputusan
terima Ho,artinya tidak ada perbedaan pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati

Keterangan: Biasanya, tanda tidak nyata (tn) diberikan, apabila nilai F-hitung lebih kecil dari
F(0.05), tandabintang satu (*) diberikan, apabila nilai F-hitung lebih besar dari F(0.05) dan tanda
bintang dua (**) diberikan apabila nilai F-hitung lebih besar dari F(0.01)

Langkah 8: Hitung Koefisien Keragaman (KK)

Post-Hoc
Karena berdasarkan analisis ragam, pengaruh perlakuan tidak nyata, maka tidak perlu
dilakukanpengujian lanjut karena rata-rata diantara perlakuan tidak berbeda.
Alif tian Edo Pramono / 1513100010

Anda mungkin juga menyukai