Sardjito – Buku 2
DIFTERI
Pengertian
Difteri adalah penyakit infeksi akut, menular, terutama menyerang saluran atas, dengan
tanda khas terbentuknya pseudomembran dan eksotosin yang menimbulkan gejala umum dan
lokal. Penyakit ini disebabkan oleh corynebacterium diphtreriae. Kuman menginfeksi mukosa
terutama tonsil, faring, laring, mulut, meskipun jarang juga vulva, anus, kulit, telinga. Dengan
adanya radang terbentuk pseudomembran. Kuman difteri menghasilkan eksotosin yang dapat
menimbulkan miokarditis, neuritis, nekrosis fokal pada hati dan ginjal.
Diagnosis
Anamnesis
Tanda fisik
Tanda laboratorium
Pemeriksaan bakteriologis:
1
By ; dr.Farra martaningga
Ilmu Kesehatan Anak Standar Pelayanan Medis RSUP Dr.Sardjito – Buku 2
Diagnosis Diferensial
- Tonsillitis membranosa;
- Tonsillitis lacunaris;
- Angina plant Vincent;
- Stomatitis aphthosa;
- Candidiasis mulut.
Komplikasi
Miokarditis
Biasanya muncul pada minggu ke dua, dengan tanda-tanda :
- Gallop rhythm
- Suara jantung redup (muffled sound)
- EKG menunjukan miokarditis, kadang-kadang hanya takikardia sinus
- Bronkopneumonia
- Nefritis
- Kelumpuhan :
o N.peroneus menyebabkan Hahnen tredgang (jalan seperti ayam jantan)
o N.aurikularis
o Otot palatum mole: mudah tersedak, suara bindeng / sangau
o N.abdusen : juling
Tatalaksana
Penderita baru dengan kemungkinan difteri harus di rawat inap, untuk kepentingan
penderita sendiri maupun untuk mencegah penularan ke anak disekitarnya.
1. Istirahat, dengan aktivitas sedikit mungkin. Bila ada miokarditis harus istirahat total.
2. Jalan nafas dijaga supaya selalu bebas, pada obstruksi kalau perlu dilakukan trakeostomi.
3. Oksigenasi kalau perlu
4. Diit TKTP, masukan makanan / cairan adekuat, kalau perlu diberikan MIP.
5. Antibiotik :
o Penisilin prokain 50.000 unit/kg bb/hari, sampai 3 hari bebas panas.
o Eritromisin (pilihan lain untuk penisilin prokain, kalau ada alergi) 50mg/kg
bb/hari, dalam 4 dosis.
6. Antitoksin difteri (ADS)
2
By ; dr.Farra martaningga
Ilmu Kesehatan Anak Standar Pelayanan Medis RSUP Dr.Sardjito – Buku 2
Hari I : 40.000 unit dalam 200 ml NaCl 0,5% diberikan dalam tetesan
kira-kira 16 tetes/menit i.v. atau i.m langsung
Hari II : 20.000 unit dalam 200 ml NaCl 0,9% diberikan dalam tetesan
kira-kira 16 tetes/menit i.v. atau i.m langsung
Ada yang berpendapat, bahwa jumlah dosis tersebut lebih baik
diberikan sekaligus.
Untuk mencegah kemungkinan alergi terhadap serum kuda,
pemberian ADS didahului dengan test kulit dan konjungtiva, kalau
positif pemberian ADS dikerjakan secara besredika.
Pemantauan
Penderita pulang rawat inap kontrol di poliklinik, dan dilakukan tatalaksana sebagai berikut :
3
By ; dr.Farra martaningga