Definisi
Herpes zoster oticus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster virus
ini menyerang satu atau lebih dermatom saraf kranial dan telinga termasuk ke dalam
dermatom C2.
Gejala Klinis
1. Tampak lesi kulit yang vesikuler pada kulit di daerah muka sekitar liang telinga
2. Otalgia
3. Terkadang disertai paralisis otot wajah
4. Pada keadaan yang berat ditemukan gangguan pendengaran berupa tuli sensori neural
Tata Laksana
Pengobatan sesuai dengan tata laksana Herpes Zoster yaitu:
- Acyclovir 5x800 mg sehari selama 7 hari
- Pengobatan simptomatik
- Antibiotik bila ada infeksi sekunder
Persentasi
Jenis Patologi
Kejadian
Lesi terbatas pada koklea. Atrofi organ corti, jumlah sel2
Sensorik 11,9%
rambut & sel2 penunjang berkurang
Neural Sel2 neuron pada koklea & jaras auditorik berkurang 30,7%
Atrofi stria vaskularis. Fungsi sel dan keseimbangan
Metabolik 34,6%
koklea berkurang
Terjadi perubahan gerakan mekanik duktus koklearis.
Mekanik 22,8%
Atrofi lig. Spiralis. Membran basilaris menjadi kaku.
Gejala klinik
1. Keluhan utama presbikusis berupa berkurangnya pendengaran secara perlahan-lahan dan
progresif, simetris pada kedua telinga. Kapan berkurangnya pendengaran tidak diketahui
pasti
2. Keluhan lainnya adalah telinga berdenging (tinitus nada tinggi)
3. Pasien dapat mendengar suara percakapan, tetapi sulit untuk memahaminya, terutama bila
diucapkan dengan cepat di tempat dengan latar belakang yang bising (cocktail party
deafness)
4. Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di telinga, hal ini disebabkan oleh
faktor kelelahan saraf (recruitment).
Diagnosis
- Dengan pemeriksaan otoskopik, tampak membran timpani suram, mobilitasnya
berkurang
- Pada tes penala didapatkan tuli sensorineural
Rinne :+
Weber : Lateralisasi ke telinga sehat
Schwabach : Memendek
- Pemeriksaan audiometri nada murni menunjukkan suatu tuli saraf nada tinggi, bilateral
dan simetris. Pada tahap awal terdapat penurunan yang tajam (sloping setelah frekuensi
2000 Hz. Gambaran ini khas pada presbikusis jenis sensorik dan neural.
- Pemeriksaan audiometri tutur menunjukkan adanya gangguan diskriminasi wicara
(speech discrimination). Keadaan ini jelas terlihat pada presbikusis jenis neural dan
koklear.
- Pemeriksaan audiogram dimana garis ambang dengar pada audiogram jenis metabolik
dan mekanik lebih mendatar, kemudian pada tahap berikutnya berangsur-angsur terjadi
penurunan. Pada semua jenis presbikusis tahap lanjut juga terjadi penurunan pada
frekuensi yang lebih rendah.
Tata Laksana
- Rehabilitasi sebagai upaya mengembalikan fungsi pendengaran dilakukan dengan
pemasangan alat bantu dengar (hearing aid)
- Adakalanya pemasangan alat bantu dengar perlu dikombinasikan dengan latihan
membaca ujaran (speech reading) dan latihan mendengar (audiotory training), prosedur
pelatihan tersebut dilakukan bersama ahli terapi wicara (speech therapist)
SUMBER: