Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA
( HUKUM ARCHIMEDES )

Di

OLEH :

Eximenes Beno

KELAS : XI IPA 1
SMA NEGERI 1 BENGKAYANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat karunia
dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan Laporan Fisika ini. Kami juga menyampaikan
terima kasih kepada Guru bidang studi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan
kepada kami serta pihak-pihak yang telah banyak membantu.
Makalah ini disusun untuk membantu proses belajar khususnya dalam bidang fisika,
selain itu juga untuk melengkapi tugas-tugas yang harus diselesaikan agar dapat mendapatkan
kriteria nilai yang memuaskan.
Kami berharap makalah ini dapat memberi sumbangan yang berarti dalam proses
pemahaman tentang Hukum Archimedes, kami menyadari makalah ini tidak luput dari
kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat di
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Maret, 2014

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… I

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. II

BAB I : PENDAHULUAN

a. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1


b. TUJUAN ......................................................................................................... 1
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
c. HUKUM ARCHIMEDES .............................................................................. 2
d. PENEMUANNYA ......................................................................................... 4
BAB III : METODE KERJA

a. ALAT DAN BAHAN .................................................................................... 6


b. LANGKAH KERJA ...................................................................................... 6
BAB IV : PENUTUP

a. HASIL PENGAMATAN .............................................................................. 7


b. PEMBAHASAN ........................................................................................... 7
BAB IV : PENUTUP

a. KESIMPULAN ............................................................................................. 9
b. SARAN ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disekitar kita, kadang pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakan
di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara kadang
ada yang terapung, kadang juga ada benda yang melayang didalam air, kadang juga
ada benda yang tenggelam di dalam air. Jika benda dicelupkan dalam zat cair,
sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu
besarnya tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap
benda yang tercelup di dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan
berkurang. Menghitung gaya ke atas dalam zat cair sesungguhnya dapat kita lakukan
dengan menggunakan pengetahuan kita tentang tekanan di dalam zat cair. Pada
kesempatan ini kita akan membahas Hukum Archimedes secara mendetail, karena
dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini.
Aplikasi Hukum Archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan
misalnya hidrometer, kapal laut, kapal selam, dan balon udara.

B. Tujuan
- Membuktikan peristiwa tenggelam, terapung, dan melayang

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Hukum Archimedes

Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir di kota


Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM. Archimedes
dikenal sebagai ahli fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia dijuluki
sebagai Bapak Eksperimen, karena mendasarkan penemuannya pada percobaan.
Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan Hukum
Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian
atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang
dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda
dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik.
Dengan kata lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya
gaya ke atas yang sering disebut gaya Archimedes.

Prinsip Archimedes

Ketika dirimu menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur pada
timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika dirimu menimbang
batu di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil
karena ada gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan
ketika kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa
lebih ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau
benda yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena
adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang
kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di
dalam air terasa lebih ringan.

FA = ρ V g

Rumus Prinsip Hukum Archimedes


Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/m2 V = Volume Benda Tercelup = M3
ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
g = Gravitasi = N/Kg
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air
daripada di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di
udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.

Dalam Persamaan :

Wb = mb.g

Ketika dalam air, dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:

Wdf = Wb – FA

Keterangan :

Wdf : berat dalam fluida, dikatakan juga berat semu (N)


Wb : berat benda sesungguhnnya, atau berat di udara (N)

FA : gaya angkat ke atas (N)

Gaya angkat ke atas ini yang disebut juga gaya apung.

Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum
newton juga. Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0
dan benda melayang .

- Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang

- Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa telur maka agar telur berada
dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari pada
volume telur.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan
perkataan lain benda mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang
dipindahkan harus sama dengan volume telur dan rapat massa cairan sama dengan
rapat rapat massa benda. Jika rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa
fluida, maka benda akan mengalami gaya total ke bawah yang tidak sama dengan nol.
Artinya benda akan jatuh tenggelam. Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda
yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau
gaya berat (W) dan gaya ke atas (FA) dari zat cair itu.
Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan dengan besarnya kedua gaya
tersebut yaitu seperti berikut

Ø Tenggelam

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (W)

lebih besar dari gaya ke atas (FA).

W > FA

pb Vb g > pf Vf g

pb > pf

Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair (p)

Ø Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (W)
sama dengan gaya ke atas (FA) atu benda tersebut tersebut dalam keadaansetimbang

W = FA

pb Vb g = pf Vf g

pb = pf

Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku :

EA = Eb

Ø Terapung

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (W)
lebih kecil dari gaya ke atas (FA).

W > FA

pb Vb g > pf Vf g

pb > pf

B. Penemuannya

Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah
mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini
dengan sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya
dalam bak mandi umum penuh dengan air.

Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula ia
menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah
dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!"
yang artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia membuat hukum
Archimedes.
Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak.
Tukang yang membuatnya dihukum mati.
Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol yang
didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak, yaitu
rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-
planet, dan kemungkinan konstelasi di langit.
Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih mendekati dari
ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70.
Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimen
sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental

BAB III
METODE KERJA

A. Alat dan Bahan


1) Alat :
a. Botol minuman yang telat dibelah
b. Sendok
c. Tissue

2) Bahan :
a. Air
b. Garam dapur
c. Telur Ayam Mentah

B. Langkah Kerja
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.
- Gelas diberi air, jangan sampai penuh agar pada saat memasukkan telur airnya
tidak tumpah dan dialasi dengan tissue agar tidak basah lantainya.
- Pertama-tama telur dimasukkan dalam gelas yang berisi air tanpa campuran garam
kemudian amati yang terjadi.
- Setelah itu dalam gelas dimasukkan satu sendok garam dan aduk perlahan-lahan
sampai merata. Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.
- Masukkan lagi satu sendok garam dan aduk secara perlahan-lahan sampai merata.
Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.
- Lakukan seterusnya sampai mendapatkan keadaan telur sesuai yang kita perlukan
dan inginkan.
- Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan dan buatlah tabel pengamatan
untuk mempermudah untuk memahaminya.
- Setelah selesai praktikum bersihkan dan rapikan alat dan bahan sisa praktikum
tersebut.

BAB IV
Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Pengamatan

Banyaknya garam (sendok) Peristiwa yang terjadi


- Tenggelam
1 Tenggelam
2 Tenggelam
2 1/2 Melayang
3 Terapung
4 Terapung

B. Pembahasan
a. Tenggelam

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (W)
lebih besar dari gaya ke atas (FA).

W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf

Pada saat telur dimasukkan dalam air tak terisi garam maka telur tersebut akan
tenggelam karena massa jenis telur lebih besar daripada massa jenis air. Kemudian air
diberi garam 1-2 sendok dan diaduk secara perlahan-lahan, telur masih juga
tenggelam karena massa jenis telur masih lebih besar daripada
massa jenis air.

b. Melayang

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (W)
sama dengan gaya ke atas (FA) atau benda tersebut dalam keadaan setimbang

W = FA
pb Vb g = pf Vf g
pb = pf

Pada saat air diberi 2 ½ sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur
akan berada pada keadaan melayang.
Hal ini terjadi karena massa jenis air sama dengan massa jenis telur. Garam disini
berfungsi untuk memperbesar massa jenis air.
c. Terapung

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (W)
lebih kecil dari gaya ke atas (FA).

W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf

Pada saat air diberi 3-4 sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur itu
akan terapung karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis telur. Hal ini
terjadi karena semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa
jenis zat cairnya atau air.

BAB V
Penutup

A. Kesimpulan
- Benda tenggelam karena massa jenis telur > massa jenis air.
- Benda melayang karena massa jenis telur = massa jenis air.
- Benda terapung karena massa jenis telur < massa jenis air.
- Garam berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan begitu semakin
banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis airnya.
B. Saran
- Pada saat mengaduk air yang dicampur dengan garam sebaiknya aduk secara
perlahan-lahan agar telurnya tidak pecah.
- Pada saat pemberian garam harus berhati-hati agar mendapatkan keadaan
tenggelam, melayang, dan terapung.
- Gunakanlah gelas yang berwarna bening agar mudah untuk mengamati
percobaan yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Internet :

- http://damayantilinda.blogspot.com/2011/12/praktikum-hukum-archimedes-
telur.html
- http://muapsein.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-fisika-hukum_8011.html
- http://putriiandynii.blogspot.com/2014/01/laporan-praktikum-fisika-hukum.html
- http://piarohdina.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-fisika-fluida_23.html

Anda mungkin juga menyukai