Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Judul Laporan : PEMETAAN MEDAN LISTRIK


Nama Praktikan : Sagita Firza Nur (1215020022)
Kelas : 4E
Tanggal Praktikum : Kamis, 27 April 2017
Tanggal penyerahan Laporan : Kamis, 4 Mei 2017
Pembimbing : 1. Dezetty Monika, S.T, M.T
2. P. JANNUS, M.T
Nilai :

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada peulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum Teknik Tegangan Tinggi dengan judul
Pemetaan Medan Listrik.
Praktikum Teknik Tegangan Tinggi ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
ditempuh di Program Studi Teknik konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Jakarta. Laporan praktikum ini disusun sebagai pelengkap praktikum yang telah dilaksanakan
pada Kamis, 27 April 2017.
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan banyak terima
kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu baik dukungan moril maupun materiil dan
yang telah memberikan motivasi maupun pengarahan dalam penyusunan Laporan Praktikum
Teknik Tegangan Tinggi.
Semoga Allah Yang Maha Kuasa memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan praktikum ini, baik
dari segi materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar laporan praktikum ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Depok, Mei 2017

(Sagita Firza Nur)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Kuat medan listrik merupakan suatu pembebanan listrik pada suatu bahan dielektrik,
oleh karena itu penentuan kuat medan listrik merupakan suatu hal yang penting didalam teknik
tegangan tinggi.
Penentuan kuat medan listrik dapat dilakukan dengan cara:
1. Penentuan medan secara grafis
2. Pengukuran pada suatu model dalam medan arus
3. Pengukuran pada tegangan tinggi
4. Perhitungan secara numeris dan analitis.
Dalam praktikum berikut ini hanya akan dilakukan pengukuran pada suatu model dalam
medan arus atau disebut ” pemetaan medan listrik”, yang dilakukan dengan mempergunakan
kertas konduktif.
Setelah melaksanakan praktikum, praktikan diharapkan dapat :
1. Menggambarkan pemetaan model medan listrik antara kedua elektroda cairan
logam di atas kertas konduktor.
2. Menganalisa perbandingan hasil pemetaan yang diperoleh oleh kelompok sendiri
dengan kelompok lain.
3. Membuat kesimpulan dari hasil perbandingan praktikum yang telah
dilaksanakan.
4. Melihat bagaimana hubungan antara tegangan terhadap jarak.

1.2. Dasar Teori


Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti
elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik memiliki satuan
N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan
bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di bidang elektronika yang telah
memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor (kabel).
Pengertian kekuatan listrik suatu bahan isolasi ialah besar kuat medan listrik yang masih
diperkenankan pada keadaan tertentu, keadaan yang dimaksud adalah jenis tegangan, lamanya
pembebenan, temperatur dan bentuk elektroda. Batas-batas kekuatan listrik suatu isolasi akan
tercapai bila pada suatu tempat sembarang kuat medan tembusnya dilewati. Oleh karena itu
penentuan kuat medan maksimum mempunyai arti praktis yang besar.
Kelistrikan adalah sesuatu yang biasa digunakan sehari-hari. Hal-hal mengenai
kelistrikan ini biasanya tidak terlalu banyak diperhatikan. Sekitar satu abad yang lalu hanya
ada sedikit lampu listrik dan belum ada peralatan yang lainnya. Hal ini membuktikan bahwa
pada waktu itu telah dikembangkan konsep mengenai kelistrikan. Pada percobaan ini akan
dipelajari beberapa konsep mengenai kelistrikan, dengan mengamati bagaimana bentuk
pemetaan medan listrik, bagaimana hubungannya terhadap jarak dan beda potensial.
Daerah diantara dua konduktor tertentu dengan potensial listrik masing-masing
permukaan diketahui sebagai syarat batas maka akan diperoleh garis-garis medan atau juga
dinamai garis gaya listrik dari bidang-bidang ekuipotensialnya. Bidang ekuipotensial adalah
suatu bidang yang potensial listriknya sama di setiap titik pada bidang itu. Garis-garis medan
listrik dengan bidang ekuipotensial adalah saling tegak lurus satu-sama lain. Untuk
mendapatkan distribusi potensial di titik-titik yang tersebar diantara dua permukaan konduktor
menggunakan metode pemetaan. Coulomb menyelediki gaya tarik menarik atau tolak menolak
antara dua muatan titik atau partikel bermuatan yaitu gaya antara benda bermuatan yang
ukurannya kecil dibandingkan dengan jarak antara keduanya. Ia menemukan bahwa gaya
tersebut besarnya:
1.2.1. Penetuan Medan Secara Grafis
Jalannya garis medan listrik ditentukan oleh arah kuat medan listrik E. Pada
setiap tempat garis ini berjalan tegak lurus garis ekiponential, jadi tegak lurus pada
permukaan elektroda. Dengan asumsi tidak ada muatan permukaan pada bidang batas
dielektrik, maka komponen normal dari kuat medan listrik akan berbanding terbalik
dengan konstanta dielektrika bahan isolasi.
Sedangkan komponen tangensial dari kuat medan dari umumnya pada medan
dua dimensi pemetaan medan – medan secara grafis mencapai kketelitian yang cukup.
Pada cara ini mula – mula digambarkan garis – garis ekiponential dan garis – garis
medan menurut penafsiran, kemudia gambar medan dikoreksi selangkah dengan
bantuan hukum –hukum dasar elektrostratis.
Jarum 90 % 80 %

70 %

60 %

50 %

40 %

30 %

Jarum 10 % 20 %

Gambar 1 Contoh garis – garis medan dan ekuiponential untuk medan dua dimensi
Daerah sepanjang yang dibatasi garis – garis berdekatan (Gbr 1) terdapat fluksi
pergesaran yang besarnya sama, sebagai Q  b1 L  r  0  i
Dimana L : Lebar susunan yang tegak lurus pada bidang gambar
k : Konstanta dielektrika

bila Q dianggap sebagai selisih potensial tetap antara dua garis ekuiponential
berdekatan, maka Q = E . a dan hubungan berikut akan dipenuhi :
b
r. a  k
Konstanta k dipilih sembarang. Dalam gambar 1 diambil b/a = , bila jarak dari
dua garis eksponensial ditempat sembarang sama denan ai, maka kuat medan dihitung
dari :

 1 a
1

Bila jumlah garis ekiponential yang digambarkan (tanpa bidang elektroda) =


maka tegangan terpasang total adalah : U = ( m + 1)   . Bila jumlah garis medan yang
digambar antara elektroda sama dengan n, maka pergeseran fluksi total adalah :
Q  n b i L o .  r  1
Q n
Kapasitas susunan : C    K L o
U m 1
Cara ini dapat digunakan pada medan tiga dimensi yang memiliki medan rotasi
simetris. Dengan pengukuran yang anlog dengan pemetaan medan didapat:
b
 r  a r  k
Dimana r : jarak dari unsur volume diukur dari sumbu rotasi.

1.2.2. Pemetaan Medan Listrik dengan kertas konduktif


Medan listrik dua dimensi dapat diukur dengan sederhana dan cukup teliti
dengan menggunakan ketas konduktif, dimana konstanta dielektrik sebanding dengan
jumlah lapisan kertas konduktif. Sebagai kertas konduktif dikenal kertas grafik dengan
suatu tahanan permukaan sebesar 10, seperti kertas digunakan sebagai lapisan
konduktif dari kabel tegangan tinggi.
Permukaan elektroda disimulasi dengan lapisan cak perak konduktif, dengan
pengokoh fuli logam, dengan paku atau jarum yang dihubungkan satu sama lain yang
dipkukan pada selembar papan kayu atau bahan logam yang ditekan. Pada bidang batas
antara elektroda dan dialektrik, antara dua dielektrik yang berlainan kertas konduktif
itu harus dihubungkan konduktif satu sama lain dengan baik, untuk ini cocok digunakan
jarum yang dipakukan pada papan dasar. Keuntungan dari cara ini adalah bahwa
penggambaran medan dapat langsung ditunjukan pada kertas konduktif.
BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1. Alat dan Bahan


1. Sumber tegangan DC, maksimum 40 V 7. Kuas
2. Galvanometer 8. Papan
3. Kertas konduktif 9. Gunting
4. Jarum pelacak 10. Penggaris
5. Cat perak 11. Pensil
6. Jarum pin 12. Solatip

2.2. Langkah Kerja


2.2.1. Rangkaian Percobaan
2

-X 5
0 +X
+Y

4 1

DC
R G
3
V

-Y
0

Gambar 2. Rangkaian Percobaan Pemetaan Medan Listrik


 Keterangan:
1. Simulasi elektroda
2. Kertas konduktif
3. Simulasi isolator / dielektrik
4. Jarum pelacak
5. Skala

2.2.2. Langkah Percobaan

1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan.


2. Mengkalibrasi galvanometer pada 0 – 100 dari tegangan pada galvanometer.
3. Membuat model elektroda pada kertas konduktif dengan cat perak yang telah
tersedia (kelompok 4 membuat kedua model persegi).
4. Model yang dibentuk adalah persegi (-) dan persegi (+)
5. Meletakkan jarum pelacak yang diberi sumber dari galvanometer kebentuk
elektroda yang akan diuji.
6. Melakukan pelacakan dengan tegangan dari galvanometer 0 - 90 dari tegangan
galvanometer.
7. Percobaan ini terus dilakukan dan titik yang ditemukan disambungkan
sehingga membentuk suatu garis medan listrik pada kertas konduktif.
BAB III
DATA DAN ANALISA
3.1. Data Hasil Percobaan Setiap Kelompok
 Kelompok 1
Segitiga (+) & Persegi (-)
NO. V (Volt) I (µA) r (meter) r2 (meter) E R (Ω)
1. 1 10 0,075 0,005625 13,3333 100.000
2. 2 20 0,07 0,0049 28,5714 100.000
3. 3 30 0,06 0,0036 50 100.000
4. 4 40 0,048 0,002304 83,3333 100.000
5. 5 50 0,032 0,001024 156,25 100.000
6. 6 60 0,025 0,000625 240 100.000
7. 7 70 0,014 0,000196 500 100.000
8. 8 80 0,008 0,000064 1000 100.000
9. 9 90 0,002 0,000004 4500 100.000

 Kelompok 2
Segitiga (+) & Segitiga (-)

NO. V (Volt) I (µA) r (meter) r2 (meter) E R (Ω)

1. 1 10 0,08 0,0064 12,5 100.000


2. 2 20 0,075 0,005625 26,6667 100.000
3. 3 30 0,065 0,004225 46,1539 100.000
4. 4 40 0,051 0,002601 78,4314 100.000
5. 5 50 0,039 0,001521 128,205 100.000
6. 6 60 0,025 0,000625 240 100.000
7. 7 70 0,014 0,000196 500 100.000
8. 8 80 0,006 0,000036 1333,33 100.000
9. 9 90 0,0015 0,00000225 6000 100.000
Kelompok 3

Setengah Lingkaran (+) & Setengah Lingkaran (-)

NO. V (Volt) I (µA) r (meter) r2 (meter) E R


1. 1 10 0,083 0,006889 12,04819 100.000
2. 2 20 0,077 0,005929 25,97403 100.000
3. 3 30 0,0685 0,00469225 43,79562 100.000
4. 4 40 0,058 0,003364 68,96552 100.000
5. 5 50 0,0435 0,00189225 114,9425 100.000
6. 6 60 0,029 0,000841 206,8966 100.000
7. 7 70 0,0145 0,00021025 482,7586 100.000
8. 8 80 0,0065 0,00004225 1230,769 100.000
9. 9 90 0,002 0,000004 4500 100.000

 Kelompok 4
Persegi (+) & Persegi (-)

NO. V (Volt) I (µA) r (meter) r2 (meter) E R (Ω)

1. 1 10 0,0765 0,005852 13,1 100.000


2. 2 20 0,071 0,005041 28,2 100.000
3. 3 30 0,0625 0,003906 48 100.000
4. 4 40 0,05 0,0025 80 100.000
5. 5 50 0,0375 0,001406 133,3 100.000
6. 6 60 0,0275 0,000756 218,18 100.000
7. 7 70 0,017 0,000289 411,2 100.000
8. 8 80 0,0085 7,23E-05 941,2 100.000
9. 9 90 0,0035 1,23E-05 2571,43 100.000
3.2. Grafik Perbandingan Hasil Percobaan Setiap Kelompok
 Grafik Tegangan terhadap Jarak

Hubungan V terhadap r2
16

14

12 Kelompok 1
Kelompok 2
Tgangan (Volt)

10
Kelompok 3
8
Kelompok 4
6 Power (Kelompok 1 )

4 Power (Kelompok 2 )
Power (Kelompok 3)
2
Power (Kelompok 4 )
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008
Jarak (m2)

 Grafik Arus terhadap Jarak

I terhadap r2
160

140

120 Kelompok 1

100 Kelompok 2
Arus (µA)

Kelompok 3
80
Kelompok 4
60 Power (Kelompok 1 )

40 Power (Kelompok 2 )
Power (Kelompok 3 )
20
Power (Kelompok 4 )
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008
Jarak (m2)
 Grafik Hubungan Medan terhadap Jarak

E terhadap r2
10000

9000

8000
Kelompok 1
7000
Kelompok 2
Medan (v/m)

6000
Kelompok 3
5000
Kelompok 4
4000
Power (Kelompok 1 )
3000 Power (Kelompok 2 )
2000 Power (Kelompok 3 )
1000 Power (Kelompok 4 )

0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008
Jarak (r2)

 Grafik Hambatan terhadap Jarak

Ω terhadap r2
110,000

100,000

90,000
Kelompok 1
80,000 Kelompok 2
Hambatan (Ω)

70,000 Kelompok 3

60,000 Kelompok 4

50,000 Power (Kelompok 1 )


Power (Kelompok 2 )
40,000
Power (Kelompok 3 )
30,000
Power (Kelompok 4 )
20,000
0 0.002 0.004 0.006 0.008
Jarak (r2)
3.3 Gambar Garis Ekuipotensial dan Pemetaan Medan Listrik
1. Menggunakan Aplikasi Quick Field

2. Menggunakan Kertas Kondutif


3.4. Gambar Perbandingan Grafik dari Aplikasi Quick Field dengan Praktikum

 Grafik Tegangan terhadap Jarak dari Aplikasi Quick Field

 Grafik Tegangan terhadap Jarak dari Hasil Praktikum

V terhadap r2
14

12

10
Tegangan (Volt)

6 Kelompok 4
Power (Kelompok 4)
4
y = 0.5551x-0.559
2 R² = 0.6753

0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
Jarak (m2)
 Grafik Arus terhadap Jarak menggunakan Aplikasi Quick Field

 Grafik Arus terhadap Jarak dari hasil Praktikum

I terhadap r2
140

120

100
Arus (µA)

80

60 Kelompok 4
Power (Kelompok 4 )
40
y = 5.5509x-0.28
20 R² = 0.6753

0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007
Jarak( m2)
 Grafik Medan Listrik terhadap Jarak dari Aplikasi Quick Field

 Grafik Medan Listrik terhadap Jarak dari hasil Praktikum

E terhadap r2
4000

3500

3000
Medan (v/m)

2500

2000
Kelompok 4
1500
Power (Kelompok 4 )
1000

500 y = 0.556x-0.779
R² = 0.9419
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007
Jarak (m2)
 Power Loss terhadap Jarak dari Aplikasi Quick Field

 Grafik Hambatan terhadap Jarak dari Hasil Praktikum

Grafik hambatan terhadap jarak


110,000
y = 100000x-3E-15
100,000
R² = 1E-15
90,000

80,000
Hambatan (Ω)

70,000

60,000 Kelompok 4

50,000 Power (Kelompok 4 )

40,000

30,000

20,000
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007
Jarak m2
3.5. Analisa Data
Prinsip percobaan ini adalah dengan menginjeksikan arus listrik DC (IDC) pada kertas
konduktif dari catu daya dengan tegangan maksimal 40 Volt DC melalui elektroda-elektroda
yang ditancapkan pada kedua ujung kertas dimana ujung kertas tersebut talah diberi cat perak
dengan bentuk yang berbeda-beda dari setiap kelompoknya. Dari bentuk yang berbeda-beda
inilah didapat analisa perbandingan :
 Tegangan Terhadap Jarak
Berdasarkan hasil yang didapat dari setiap kelompok dapat dinyatakan bahwa,
tegangan berbanding terbalik dengan jarak. Yakni, jika semakin dekat jarak antara
titik uju dengan titik acuan, maka tegangan yang dihasilkan akan semakin besar.
Walaupun dengan bentuk yang berdeba-beda disetiap percobaan kelompok, namun
hasil yang didapatkan tetap sama, yaitu tegangan yang didapatkan akan semakin besar
apabila jaraknya semakin dekat.
 Arus Terhadap Jarak
Sama halnya dengan Pembahasan Tegangan terhadap Jarak. Arus yang dihasilkan
akan semakin besar apabila jarak antara titik uju dan titik acuan semakin dekat. Hal
ini berlaku pula untuk setiap kelompok dengan bentuk cat perak yang berbeda-beda.
 Medan Listrik Terhadap Jarak
Berdasarkan hasil yang didapat dari setiap kelompok dapat dinyatakan bahwa, medan
listrik berbanding terbalik dengan jarak. Yakni, jika semakin dekat jarak garis
ekuipotensial dengan salah satu konduktor yang menjadi titik acuan, maka medan
listrik yang didapatkan akan semakin besar.
 Sampel (Kelompok 4)
𝐯𝟏 𝟏
𝐄𝟏 = = = 𝟏𝟑, 𝟏 𝐍/𝐂
𝐫𝟏 𝟎, 𝟎𝟕𝟔𝟓

𝐯𝟐 𝟐
𝐄𝟏 = = = 𝟐𝟖, 𝟐 𝐍/𝐂
𝐫𝟐 𝟎, 𝟎𝟕𝟏

 Hambatan Terhadap Jarak


Jarak dan hambatan tidak memiliki hubungan yang akan merubah nilai satu sama lain,
karena nilai hambatan hanya akan dipengaruh oleh nilai tegangan dan arus,
sebagaimana rumus : V = I.R . Dalam percobaan ini didapatkan, nilai hambatan yang
stabil namun, jarak garis ekuipotensial bberubah-ubah mengikuti tegangan dan arus
yang berubah-ubah pula.
Dalam analisa percobaan dari setiap kelompok dengan bentuk cat perak yang
berbeda-beda pada setiap kertas konduktif, didapatkan bahwa permukaan yang memiliki
keruncingan akan menghasilkan medan listrik yang lebih besar dibandingkan dengan
permukaan yang tidak memiliki keruncingan.
 Sampel
(Kelompok 4) Persegi (+) & Persegi (-)

𝐯𝟏 𝟏
𝐄𝟏 = = = 𝟏𝟑, 𝟏 𝐍/𝐂
𝐫𝟏 𝟎, 𝟎𝟕𝟔𝟓
(Kelompok 3) Setengah Lingkaran (+) & Setengah Lingkaran (-)
𝐯𝟏 𝟏
𝐄𝟏 = = = 𝟏𝟐, 𝟎𝟒𝟖 𝐍/𝐂
𝐫𝟏 𝟎, 𝟎𝟖𝟑
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Kertas konduktif merupakan suatu bahan yang dapat digunakan untuk mengetahui
posisi garis – garis medan listrik.
2. Medan listrik di sekitar dua konduktor yang sama dan bermuatan listrik nilainya
akan bergantung pada jarak titik yang diukur beda potensialnya terhadap salah satu
konduktor yang menjadi titik acuan.
3. Semakin jauh jarak titik uji terhadap titik acuan, maka medan listriknya akan
semakin kecil.
4. Medan listrik terbesar, apabila jaraknya semakin dekat antara titik uji terhadap titik
acuan.
5. Medan listrik dan potensial listrik memiliki hubungan yang berbanding lurus,
sehingga jika potensial listrik pada suatu titik semakin besar, maka medan listriknya
juga semakin besar.
∆𝑉
𝑬=−
∆𝑠
6. Tegangan dan arus berbanding terbalik terhadap jarak. Semakin dekat jarak antara
titik uji terhadap titik acuan, maka tegangan dan arus yang didapatkan akan semakin
besar. Begitupula sebaliknya.
7. Cat campuran antara perak dan nitrat bertujuan, agar kedua elektroda tidak
terhubung langsung dengan kertas konduktif.
8. Bentuk permukaan anoda dan katoda dangat berpengaruh terhadap potensialnya,
sehingga dapat melihat proses pemetaan medan listrik.
9. Keruncingan bentuk permukaan (anoda katoda) sangat berpengaruh terhadap
medan listrik yang akan dihasilkan.
10. Bentuk permukaan (anoda katoda) yang memiliki keruncingan akan menghasilkan
medan listrik yang lebih besar dibandingkan dengan permukaan yang tidak
memiliki keruncingan.
11. Bidang ekuipotensial adalah suatu bidang yang potensial listriknya sama di setiap
titik pada bidang yang digunakan (dalam hal ini kertas konduktor).

4.2. Saran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan Praktikum Pemetaan Medan
Listrik, yaitu :
1. Dalam praktikum perhatikan keselamatan praktikan, peralatan dan alat – alat yang
digunakan, serta lingkungan praktikum.
2. Dibutuhkan konsentrasi dan ketelitian dalam merangkai untuk menemukan titik uji
yang tepat agar menghasilkan potensial listrik, medan listrik, dan juga garis
ekuipotensial, sehingga proses pemetaan medan listrik dapat terlihat,
3. Harus berhati-hati dalam menggambar cat perak pada kertas konduktor agar gambar
yang dihasilkan sesuai.
4. Pastikan kabel elektroda tidak goyang, agar mendapatkan hasil yang tepat sehingga
mempercepat mendapatkan hasil praktikum.
5. Dibutuhkan kerja sama tim/kelompok yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
 Modul Praktikum Pemetaan Medan Listrik
 https://id.wikipedia.org/wiki/Medan_listrik
 http://khodijahamini.blog.uns.ac.id/2012/12/31/pemetaan-medan-listrik/
 http://www.academia.edu/11281479/Garis_Ekuipotensial

Anda mungkin juga menyukai