BAB III
LANDASAN TEORI
b. Dalam perencanaa landasan pacu terdapat kode untuk Bandar udara berdasarkan
ukuran landasan pacu pada tabel 3.1.
c. Landasan pacu adalah suatu bidang persegi panjang tertentu di dalam lokasi Bandar
udara yang dipergunakan untuk pendaratan dan lepas landas pesawat udara.
7. Jarak antara garis tengah landasan pacu yang sejajar dari instrument runway,
meliputi:
a. Landasan independent parallel approaches.
b. Landasan dependent parallel approaches.
c. Landasan independent parallel departures.
d. Landasan segregated parallel aperations.
f. Bahu landasan (shoulder) adalah suatu bidang tertentu sepanjang tepi kiri dan
kanan landasan yang berbatasan dengan perkerasan struktural yang digunakan
sebagai penahan erosi akibat air dan semburat jet, serta melayani peralatan
perawatan landasan, dan juga memperkecil resiko kerusakan pada pesawat terbang
bila pesawat tersebut harus keluar landasan.
h. Strip landasan pacu adalah suatu bidang persegi panjang yang diratakan bersih
tanpa benda benda yang mengganggu, diberi drainase dan mencakup landasan
pacu, daerah henti dan dipergunakan untuk mendukung peralatan pemeliharaan
serta dalam keadaan darurat harus mampu mendukung pesawat bila keluar dari
landasan pacu.
j. Runway End Safety Area (RESA) adalah suatu bidang persegi panjang yang
diratakan bebas dari rintangan yang membentang dan ujung strip landasan dan
simetris terhadap perpanjangan garis tengah landasan, dan dipersiapkan guna
mengurangi bahaya kerusakan pesawat yang tergelincir keluar (over shooting) dari
landasan serta untuk pergerakan kendaraan pemadam kebakaran.
a. Memanjang.
b. \melintang.
l. Daerah henti adalah suatu bidang persegi panjang yang terletak pada ujung
landasan yang disediakan sebagai tempat yang aman untuk berhenti bagi pesawat
yang gagal lepas landas.
n. Daerah bebas (clearway) adalah suatu bidang persegi panjang yang membentang
dari ujung landasan pacu dan simetris terhadap perpanjangan garis tengah landasan,
bebas dari rintangan tetap.
2. Lebar maksimum daerah bebas (clearway) dari dan simetris pada perpanjangan
garis tengah landasan sebesar 150m.
E 52 m - < 65 m 9 m - < 14 m
F 65 m - < 80 m 14 m - < 16 m
Pemilihan panjang landas pacu rencana adalah salah satu keputusan yang
paling penting untuk seorang perencana Bandar udara. Panjang landas pacu
menentukan ukuran Bandar udara dan juga mempengaruhi penentuan tipe pesawat
yang dapat dilayani. Landas pacu (runway) harus cukup panjang sehingga pesawat
dapat take off dan landing secara aman. Batasan pada payload atau muatan dari pesawat
rencana juga dapat mempengaruhi panjang runway. Runway harus mengakomodasi
berbagai tipe pesawat, persyaratan operasi, dan kemampuan pilot. (Sartono, dkk,
2016).
ℎ
Fe = 1 + 0,07 x ……………………………………………………..(3.1)
300
Dengan:
Fe = koreksi untuk elevasi
h = elevasi Bandar udara (m)
Fg = 1 + 0,1 x G ……………………………………………………….…(3.3)
Dengan:
Fg = koreksi untuk kelandaian (gradient)
G = gradient efektif landas pacu (%)
pendekatan dan sumber terbaik untuk informasi mengenai panjang landas pacu
pada pesawat yang akan digunakan.
Tabel 3.4
Tabel 3. 4 Permissible crosswind
Dengan
Panjang runway rencana (m)
Fe = koreksi untuk elevasi
Ft = koreksi untuk temperature
Fg = koreksi untuk kelandaian (gradient)
Dengan:
G = gradient efektif landas pacu (%)
Elevasi maksimal bandara (m)
Elevasi minimal bandara (m)
Panjang runway (m)
28
Gmax 2% 2% 1% 1%
G1 2% 2% 0,8% 0,8%
G2 2% 2% 1,5% 1,25%
∆G 2% 2% 1,5% 1,5%