Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE


DIPADUKAN DENGAN MIND MAPPING UNTUK SISWA SMP

Eka Pratiwi Tenriawaru(1), Nurhayati B.(1), Abdul Hadis(2)


(1)
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Makassar
(2)
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar
Gunung Sari Baru, Jl. A.P.Pettarani Makassar 90222
e-mail: epta86@gmail.com

Abstract: Development of Learning Device Oriented on Cooperative Learning Model of


Think-Pair-Share Integrated with Mind Mapping for Junior High School Student. This
research was aimed (1) to develop RPP, students’ book, and LKS oriented on cooperative learning
model of TPS integrated with MM to SMP students, (2) to know the quality of learning device of
biology improved based on cooperative learning model of TPS integrated with MM for students
of SMPN 30 Makassar. This learning device development research employed 4-D model by
Thiagarajan. The results showed that the learning device of biology oriented on cooperative
learning model of TPS integrated with MM to SMP students had fulfilled the criteria of the
qualified learning device, which were (1) valid, (2) practical, and (3) effective.

Abstrak: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Model Pembelajaran


Kooperatif Think-Pair-Share Dipadukan dengan Mind Mappng untuk Siswa SMP.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengembangkan RPP, materi ajar (buku siswa), dan LKS yang
berorientasi pada model pembelajaran kooperatif TPS dipadukan dengan MM untuk siswa SMP,
(2) untuk mengetahui kualitas dari perangkat pembelajaran IPA biologi yang dikembangkan
berdasarkan model pembelajaran kooperatif TPS dipadukan dengan MM di SMPN 30 Makassar.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat dengan menggunakan model
pengembangan 4-D oleh Thiagarajan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat
pembelajaran IPA biologi yang dikembangkan berdasarkan model pembelajaran kooperatif TPS
dipadukan dengan MM untuk siswa SMP telah memenuhi kriteria kualitas perangkat
pembelajaran, yaitu: (1) valid, (2) praktis dan (3) efektif.

Kata kunci: pengembangan perangkat pembelajaran, mind mapping, kooperatif TPS.

A. PENDAHULUAN dan peredaran darah pada manusia merupakan


Rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPA salah satu materi dalam pelajaran biologi yang
biologi di kalangan siswa SMP, masih menjadi cukup kompleks sebab materi ini memuat teori
sorotan publik yang pedas bagi komunitas dan konsep-konsep dasar tentang struktur dan
sekolah khususnya, dan dunia pendidikan pada fungsi organ-organ pernapasan dan peredaran
umumnya. Demikian halnya yang terjadi di darah dalam tubuh manusia, serta proses
lingkungan SMP Negeri 30 Makassar. pernapasan dan peredaran darah yang terjadi
Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa ini dalam tubuh manusia yang menuntut
ditandai dengan kurangnya siswa yang aktif pemahaman, pikiran reflektif, kritis, dan analitis,
dalam proses pembelajaran, rendahnya serta daya khayal yang tinggi. Oleh karena itu,
kemampuan berpikir siswa dan sulitnya guru perlu menerapkan suatu model
kebanyakan siswa untuk memahami persoalan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
biologi kontekstual, yang memerlukan dan mampu merangsang siswa untuk berpikir
pemahaman, pikiran reflektif, kritis, serta kritis dan analisis, meningkatkan kemampuan
analitis. Sedangkan, materi sistem pernapasan pemecahan masalah, serta penguasaan konsep
siswa. Salah satu model pembelajaran yang

52
Tenriawaru et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Model Pembelajaran Kooperatif TPS 53

memenuhi kriteria tersebut adalah model potensi otak siswa dan pemahaman siswa
pembelajaran kooperatif think-pair-share. terhadap materi pelajaran serta mengoptimalkan
Model pembelajaran kooperatif think-pair- hasil belajar siswa.
share merupakan salah satu model pembelajaran Pada kenyataannya penerapan model
yang memberikan kesempatan untuk bekerja pembelajaran kooperatif think-pair-share
sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. dipadukan dengan mind mapping di SMP di
Model pembelajaran ini memberi banyak waktu Sulawesi Selatan masih sangat jarang ditemukan.
kepada siswa untuk memikirkan materi yang Hal ini diduga karena belum adanya contoh dan
sedang dipelajari dan bertukar pikiran dengan perangkat yang relevan dengan model
siswa lain sebelum ide mereka dikemukakan di pembelajaran kooperatif think-pair-share
depan kelas. Menurut Lie (2005: 57), model dipadukan dengan mind mapping. Oleh karena
pembelajaran ini memberi kesempatan sedikitnya itu, penyiapan, pengadaan, dan pengembangan
delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa perangkat pembelajaran materi sistem
untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi pernapasan pada manusia dan sistem peredaran
mereka kepada orang lain daripada model darah pada manusia yang berorientasi model
klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa pembelajaran kooperatif think-pair-share
yang memaparkan hasil diskusi di depan kelas. dipadukan dengan mind mapping bagi siswa
SMP Negeri 30 Makassar adalah salah SMP ini melalui langkah penelitian, perlu
satu sekolah tipe A yang sedang berkembang dilakukan.
dan kemampuan rata-rata siswanya berada pada Penelitian pengembangan perangkat
kategori sedang. Selain itu, model pembelajaran pembelajaran ini diarahkan untuk menghasilkan
kooperatif tipe think-pair-share pernah perangkat yang berupa: (1) Rencana Pelaksanaan
diterapkan di sekolah ini dan menunjukkan hasil Pembelajaran (RPP) yang relevan dengan KTSP
yang cukup baik, yaitu nilai siswa mengalami dan menggambarkan langkah-langkah model
peningkatan dan siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran kooperatif think-pair-share
pembelajaran. Akan tetapi, dalam penerapan dipadukan dengan mind mapping secara detail,
model pembelajaran tersebut masih ditemukan (2) materi ajar yang relevan dengan KTSP,
beberapa kelemahan yaitu lebih sedikit ide yang mengaktifkan siswa untuk berpikir, dan relevan
muncul dan terkadang siswa sulit mengaitkan dengan model pembelajaran kooperatif think-
antara materi yang satu dengan materi lainnya. pair-share dipadukan dengan mind mapping, dan
Salah satu cara yang dapat digunakan (3) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang relevan
untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang dengan model pembelajaran kooperatif think-
terdapat dalam pelaksanaan model pembelajaran pair-share dipadukan dengan mind mapping.
kooperatif tipe think-pair-share tersebut adalah Selain itu, penelitian ini juga diarahkan untuk
dengan mengombinasikannya dengan mind mengetahui kualitas dari perangkat pembelajaran
maping. Mind mapping merupakan teknik IPA biologi yang dikembangkan berdasarkan
penyusunan catatan demi membantu siswa model pembelajaran kooperatif think-pair-share
menggunakan seluruh potensi otak agar dipadukan dengan mind mapping di SMP Negeri
optimum. Dengan adanya keterlibatan kedua 30 Makassar. Model pengembangan perangkat
belahan otak maka akan memudahkan seseorang pembelajaran yang akan digunakan adalah model
untuk mengatur dan mengingat segala bentuk 4-D yang dikembangkan oleh S. Thagarajan,
informasi, baik secara tertulis maupun secara Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel.
verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk Model 4-D ini dipilih sebab langkah-langkah
dan sebagainya memudahkan otak dalam pengembangan model 4-D sesuai dengan prinsip
menyerap informasi yang diterima. Selain itu pengembangan dalam KTSP. Perangkat
Mind mapping juga memungkinkan terjadinya pembelajaran yang dijadikan sebagai standar
asosiasi yang lebih lengkap pada informasi yang perangkat yang akan dikembangkan mengacu
ingin dipelajari, baik asosiasi antarsesama pada format perangkat yang ditetapkan oleh
informasi yang ingin dipelajari ataupun dengan BSNP dan dikembangkan dengan
informasi yang telah tersimpan sebelumnya mempertimbangkan prinsip-prinsip
dalam ingatan Yovan (2008) dalam Mahmuddin pengembangan perangkat dalam KTSP.
(2009). Dengan demikian, paduan antara model
pembelajaran kooperatif think-pair-share dengan
mind mapping dapat lebih mengoptimalkan
54 Jurnal Bionature, Volume 13, Nomor 1, April 2012, hlm.52-61

B. METODE kognitif siswa, (3) analisis materi dan


kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa
Penelitian ini adalah penelitian
setelah kegiatan pembelajaran berdasarkan
pengembangan perangkat pembelajaran yang
KTSP, (4) analisis tugas yaitu berupa analisis
terdiri dari Rencana pelaksanaan Pembelajaran
keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa
(RPP), materi ajar (buku siswa), dan Lembar
setelah kegiatan pembelajaran berdasarkan
Kegiatan Siswa (LKS). Model pengembangan
KTSP. Hasil analisis keterampilan tersebut
perangkat yang digunakan dalam penelitian ini
selanjutnya disusun dalam bentuk pertanyaan-
mengacu pada pengembangan four D Models
pertanyaan dan keterampilan-keterampilan yang
(model 4-D) yang terdiri dari empat tahap yaitu
tertuang dalam buku siswa dan LKS. Sebagian
pendefenisian (define), perancangan (design),
besar tugas dikerjakan secara mandiri (think)
pengembangan (develop) dan penyebaran
dengan membuat mind map dan selanjutnya
(disseminate) sebagaimana dikemukakan oleh
didiskusi bersama pasangannya (pair and share),
Thiagrajan dan revisi perangkat dilakukan pada
dan (5) spesifikasi tujuan pembelajaran.
setiap tahap berdasarkan saran-saran dan temuan
yang ada. Uji coba perangkat hanya dilakukan
b. Tahap Perancangan
pada satu kelas saja untuk mendapatkan masukan
Tahap ini meliputi (1) tahap penyusunan
dari siswa dan guru di lapangan terhadap
kisi-kisi dan tes hasil belajar yang sesuai dengan
perangkat pembelajaran yang telah digunakan.
kurikulum, materi, dan tujuan pembelajaran. Tes
Kelas yang dipilih untuk ujicoba adalah kelas
hasil belajar terdiri atas 30 item soal dengan
VIII2 dengan jumlah observer sebanyak 2 orang.
tingkat kognitif C1-C4, (2) pemilihan media
Hasil pengembangan perangkat pada penelitian
yang relevan dengan model pembelajaran dan
ini dilaksanakan hingga tahap penyebaran
perangkat pembelajaran yang dikembangkan, (3)
(disseminate) terbatas, yaitu penyebaran di
pemilihan format perangkat pembelajaran.
sekolah lain.
Format yang digunakan dalam penelitian ini
Instrumen penelitian yang digunakan
merupakan modifikasi dari format yang
dalam penelitian ini yaitu (1) lembar validasi
dikeluarkan oleh BSNP, dan (4) membuat
perangkat, (2) lembar pengamatan aktivitas
rancangan awal perangkat pembelajaran. RPP
siswa, (3) lembar pengamatan aktivitas guru, (4)
dikembangkan untuk 4 (empat) kali pertemuan
angket respon siswa terhadap pelaksanaan
yang terdiri atas 2 (dua) kali pertemuan untuk
pembelajaran, (5) angket respon siswa terhadap
materi sistem pernapasan pada manusia dan 2
buku siswa dan LKS, dan (6) tes hasil belajar.
(dua) kali pertemuan untuk materi sistem
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis
peredaran darah pada manusia dengan alokasi
dengan mengunakan teknik analisis statistik
waktu masing-masing adalah 2x40 menit.
deskriptif, yaitu meliputi perhitungan rata-rata
Materi ajar dirancang dalam bentuk buku
dan presentase yang selanjutnya di kelompokkan
siswa dengan materi yang sesuai dengan Standar
dalam tabel pengkategorian masing-masing.
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Materi ajar tersebut menjadi sumber belajar
C. HASIL DAN PEMBAHASAN siswa dalam menjawab permasalahan di LKS.
Pengembangan perangkat pembelajaran LKS dikembangkan untuk setiap pertemuan (4
berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe kali pertemuan). LKS dirancang dalam bentuk
think-pair-share dipadukan dengan mind tugas-tugas yang dikerjakan dengan cara
mapping berdasarkan Model 4-D atau Model membuat mind map dan dikerjakan secara
Thiagarajan yang meliputi empat tahap, yaitu mandiri. Setelah tugas-tugas tersebut diberikan
tahap define, tahap design, tahap develop, dan secara mandiri, selanjutnya didiskusikan bersama
tahap disseminate. Pelaksanaan keempat tahap pasangannya. Melalui penggunaan LKS ini,
tersebut adalah sebagai berikut. diharapkan siswa dapat menemukan sendiri
jawabannya kemudian mendiskusikan
a. Tahap Pendefinisian jawabannya bersama pasangannya. Perangkat
Tahap pendefinisian meliputi (1) tahap pembelajaran yang dihasilkan disebut draf I.
analisis kurikulum yang digunakan yaitu KTSP,
(2) analisis siswa yang meliputi latar belakang c. Tahap Pengembangan
pengetahuan siswa, bahasa yang digunakan, Tahap pengembangan ini dapat dirinci
perkembangan kognitif siswa, dan kemampuan sebagai berikut:
Tenriawaru et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Model Pembelajaran Kooperatif TPS 55

1) Penafsiran ahli. kooperatif umum, (2) sebaiknya aktivitas siswa


Validasi para ahli dilakukan untuk melihat dieksplisitkan dalam kolom tersendiri, dan (3)
tingkat validitas perangkat yang dikembangkan evaluasi secara mandiri untuk setiap pertemuan.
yang dinilai oleh validator. Validator 3 orang Berdasarkan Tabel 2 di atas terlihat bahwa
terdiri atas ahli bidang biologi, ahli bidang materi ajar (buku siswa) yang dikembangkan
pendidikan, dan praktisi pendidikan. Hasil telah memenuhi kriteria kevalidan, yaitu dengan
validasi ahli tersebut digunakan sebagai dasar nilai rerata total 3,44 dan berada pada kategori
untuk melakukan revisi dan penyempurnaan valid. Walaupun secara keseluruhan aspek
terhadap perangkat pembelajaran. Perangkat maupun masing-masing aspek sudah memenuhi
pembelajaran hasil revisi berdasarkan masukan kriteria kevalidan, akan tetapi ada beberapa saran
dari para validator ini disebut draft 2 dan hli yang perlu diperhatikan. Saran tersebut
selanjutnya diujicobakan. Adapun hasil penilaian adalah: (a) tambahkan soal latihan mandiri untuk
validator ditampilkan pada tabel 1. setiap pertemuan, (b) rangkuman sebaiknya
Tabel 1 menunjukkan bahwa RPP yang dibuat perpertemuan, (c) kesesuaian dan kejelasan
telah memenuhi kriteria kevalidan, yaitu rerata gambar, (d) keterangan gambar dalam bahasa
total 3,47 (kategori valid). Walaupun secara Indonesia, (e) sebaiknya setiap gambar disertai
keseluruhan aspek maupun masing-masing aspek sumber, (f) tambahkan nama ilmiah untuk setiap
sudah memenuhi kriteria kevalidan, Akan tetapi organ, (g) perhatikan kerapihan tulisan, dan (g)
ada beberapa saran ahli yang perlu diperhatikan. materi perlu ditambah. Pada Tabel 3 terlihat
Saran tersebut adalah: (1) langkah-langkah bahwa rerata total hasil penilaian validator
pembelajaran tetap mengacu pada sintaks terhadap LKS yang dikembangkan adalah 3,52

Tabel 1. Hasil Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


No. Aspek yang Dinilai Rerata Kategori

I Kesesuaian Tujuan 3,73 Sangat Valid

II Materi 3,40 Valid

III Metode dan Langkah-langkah Pembelajaran 3,33 Valid

IV Media/ Sumber Belajar 3,17 Valid

V Penilaian 3,78 Sangat Valid

VI Bahasa 3,33 Valid

VII Manfaat/ Kegunaan 3,56 Sangat Valid

Rerata total 3,47 Valid

Tabel 2. Hasil Penilaian Materi Ajar (Buku Siswa)


No. Aspek yang Dinilai Rerata Kategori
I Materi 3,48 Valid
II Teknik Penyajian 3,44 Valid
III Kelengkapan Penyajian 3,07 Valid

IV Kesesuaian dengan RPP, LKS dan tes hasil belajar 4,00 Sangat Valid

V Bahasa 3,33 Valid

VI Manfaat/ kegunaan 3,33 Valid

Rerata Total 3,44 Valid


56 Jurnal Bionature, Volume 13, Nomor 1, April 2012, hlm.52-61

2) Simulasi & uji keterbacaan proses pembelajaran, data pengelolaan


Sebelum dilakukan uji coba perangkat pembelajaran oleh guru, dan data respon siswa
pada kelas VIII2, terlebih dahulu dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran, buku siswa,
simulasi pelaksanaan pembelajaran dengan dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Data-data
menggunakan perangkat yang telah direvisi inilah yang digunakan untuk mengetahui
Tabel 3. Hasil Penilaian Lembar keefektifan dan kepraktisan perangkat
Kegiatan Siswa pembelajaran yang berorientasi model
No Aspek yang Rerata Kategori pembelajaran kooperatif think-pair-share
Dinilai
I Konstruksi Isi 3,48 Valid Tabel 4. Kategorisasi Ketuntasan Belajar
Siswa Kelas VIII2 SMP Negeri 30
II Teknik penyajian 3,81 Sangat Valid Makassar

III Kelengkapan 3,50 Valid Nilai Kriteria Frekuensi Persentase


penyajian
≥ 65 Tuntas 38 92,68
IV Waktu 3,33 Valid <65 Tidak 3 7,32
Tuntas
V Bahasa 3,22 Valid
Total 41 100
VI Manfaat/ 3,78 Sangat Valid
kegunaan
dipadukan dengan mind mapping. Hasil uji coba
3,52 Sangat Valid perangkat beserta saran-saran dari guru dan
siswa selanjutnya dijadikan sebagai bahan
(draft 2) pada kelas VIII3. Tahap ini pertimbangan untuk merevisi draf 2. Hasil revisi
dimaksudkan untuk melihat apakah perangkat draf 2 selanjutnya disebut draf 3. Hasil analisis
pembelajaran berupa materi ajar (buku siswa) masing-masing data ditampilkan pada tabel 4.
dan LKS dapat terbaca dengan jelas dan mudah Seorang siswa dikatakan berhasil dalam
dipahami siswa dan apakah perangkat belajar jika memperoleh nilai minimal 65.
pembelajaran RPP dapat terbaca dengan jelas pembelajaran dikatakan berhasil secara klasikal
oleh guru. Selain itu, tahap ini juga untuk jika minimal 85% siswa mencapai skor minimal
merefleksikan perangkat pembelajaran yang 65. Pada Tabel 4 tersebut terlihat bahwa
telah divalidasi ahli, sekaligus untuk persentase siswa yang tuntas adalah sebanyak
merefleksikan proses pelaksanaan model 92,68% atau 38 siswa dan persentase siswa yang
pembelajaran kooperatif think-pair-share tidak tuntas adalah 7,31% atau 3 siswa. Hal ini
dipadukan dengan mind mapping. Berdasarkan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
hasil simulasi dan uji keterbacaan menunjukkan mampu memahami pelajaran yang disampaikan
bahwa dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk oleh guru dengan bantuan perangkat
mengajarkan dan melatihkan cara membuat mind pembelajaran yang dikembangkan. Dengan
map kepada siswa. Oleh karena itu, guru perlu demikian, perpaduan antara model pembelajaran
melatihkan tata cara membuat mind map kepada kooperatif tipe think-pair-share dengan mind
siswa kelas VIII2 sebelum uji coba dilaksanakan. mapping mampu menciptakan pembelajaran
Tata cara pembuatan mind map ini diajarkan yang berkesan kuat di dalam benak siswa
kepada siswa siswa kelas VIII2 SMP Negeri 30 sehingga siswa lebih mudah memahami materi
Makassar satu hari sebelum uji coba perangkat pelajaran.
dimulai. Pada Tabel 5 terlihat bahwa rata-rata
persentase waktu yang dipergunakan oleh siswa
3) Uji coba perangkat untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran telah
Pelaksanaan uji coba meliputi pelaksanaan memenuhi rentang waktu ideal yang diharapkan.
proses pembelajaran dengan model pembelajaran Rata-rata persentase waktu aktivitas siswa
kooperatif think-pair-share dipadukan dengan dianggap memadai jika empat dari sembilan
mind mapping dan tes hasil belajar. Data yang kriteria aktivitas berada dalam rentang waktu
diperoleh dari tahap uji coba ini meliputi data tes ideal (Modifikasi dari Nurdin, 2007). Keempat
hasil belajar siswa, data aktivitas siswa selama aktivitas utama yang merupakan kegiatan inti
Tenriawaru et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Model Pembelajaran Kooperatif TPS 57

dari pembelajaran kooperatif tipe think-pair- sudah mampu menerima keberadaan buku siswa
share dipadukan dengan mind mapping adalah dan LKS yang telah dirancang sebelumnya dan
aktivitas mencari jawaban atas masalah yang menganggap bahwa pembelajaran kooperatif tipe
diberikan (think), membuat mind map secara think-pair-share dipadukan dengan mind
mandiri, berdiskusi dengan pasangannya dalam mapping dapat meningkatkan pemahaman
memecahkan masalah dalam LKS (pair), dan mereka terhadap materi pelajaran. Meskipun
mempresentasikan hasil diskusi dengan demikian, terdapat beberapa saran atau catatan
pasangannya di depan kelas (share) atau dari siswa yang penting untuk diperhatikan baik
memperhatikan presentase pasangan lainnya. komentar yang diberikan untuk melihat
Keempat aktivitas tersebut telah memenuhi terjemahan dari LKS dan buku siswa, paling
rentang waktu ideal yang ditetapkan artinya tidak ditinjau dari sudut pandang siswa. Catatan
kriteria aktivitas siswa telah terpenuhi. untuk buku siswa dan LKS diantaranya
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui berbentuk permintaan untuk menggunakan
bahwa rata-rata kemampuan guru dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh siswa
mengelola pembelajaran pada pertemuan I adalah dan permintaan agar siswa diberikan tugas rumah
4,23 atau berada pada kategori tinggi, pertemuan untuk mencari definisi dari beberapa istilah
II adalah 4,57 atau sangat tinggi, pertemuan III seputar materi pelajaran yang akan dipelajari
yaitu 4,55 atau sangat tinggi, dan pertemuan IV sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.
yaitu 4,55 atau sangat tinggi. Rata-rata total Selain itu, terdapat beberapa catatan yang
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran diberikan oleh siswa bahwa terdapat kemajuan
adalah 4,47 atau tinggi. Hal tersebut positif yang dialami oleh siswa dengan
menunjukkan bahwa setiap fase-fase aktivitas mengikuti pembelajaran kooperatif tipe think-
yang harus dilaksanakan berdasarkan perangkat pair-share dipadukan dengan mind mapping yaitu
yang telah dirancang, dapat dilaksanakan dengan dapat meningkatkan pemahaman belajar biologi
baik karena kemampuan guru mengelola siswa dan siswa menganggap bahwa terdapat
pembelajaran berada dalam kategori tinggi. kemudahan untuk memahami konsep yang
Berdasarkan tabel 7, respon siswa terhadap diajarkan, karena berbagai persoalan yang
buku siswa, LKS, dan proses pembelajaran dihadapi oleh siswa dapat dikomunikasikan
adalah positif, dimana lebih dari 70% dari dengan siswa yang dianggap lebih mampu atau
keseluruhan siswa memberikan apresiasi positif. memahami konsep yang telah diajarkan. Catatan
Hal ini berarti bahwa pada umumnya siswa lainnya adalah kesulitan utama yang ditemukan

Tabel 5. Rata-rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think-Pair-Share Dipadukan dengan Mind Mapping
Frekuensi
No. Kegiatan Kriteria Keterangan
rata-rata (%)
1 Mendengarkan/memperhatikan dengan cermat Terpenuhi
10,04 6,43-16,43
penjelasan guru
2 Membaca dan memahami buku siswa 8,26 2,14-12,14 Terpenuhi
3 Mencari jawaban atas masalah yang diberikan
8,48 5,00-15,00 Terpenuhi
(think)
4 Membuat mind map secara mandiri 16,96 9,29-19,29 Terpenuhi
5 Berdiskusi dengan pasangannya dalam
9,60 5,00-15,00 Terpenuhi
memecahkan masalah dalam LKS (pair)
6 Mempresentasikan hasil diskusi dengan
pasangannya di depan kelas (share) atau 28,35 23,57-33,57 Terpenuhi
memperhatikan presentase pasangan lainnya
7 Merespon penjelasan guru/teman, baik melalui
11,16 9,29-19,29 Terpenuhi
pertanyaan, menjawab, maupun menanggapi
8 Membuat rangkuman dari materi yang dipelajari 7,14 0,00-9,29 Terpenuhi
9 Melakukan kegiatan lain seperti tidak
memperhatikan penjelasan guru, menyontek
pekerjaan teman, atau melakukan aktivitas yang 0,00 0,00-5,00 Terpenuhi
tidak berkaitan dengan KBM (mengantuk, tidur,
mengobrol, melamun, dan sebagainya)
58 Jurnal Bionature, Volume 13, Nomor 1, April 2012, hlm.52-61

Tabel 6. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Pertemuan ke- Rata-Rata KG Kategori

I 4,23 Tinggi
II 4,57 Sangat Tinggi
III 4,55 Sangat Tinggi
IV 4,55 Sangat Tinggi
Rata-rata 4,47 Tinggi

Tabel 7 Respon Siswa terhadap Materi Ajar (Buku Siswa), LKS, dan Pelaksanaan Pembelajaran
Respon Siswa (%)
Aspek Pengamatan Jumlah (%)
Sangat Positif Positif Negatif

Materi ajar
97,56 2,44 0 100
(buku siswa)

LKS 97,56 2,44 0 100

Pelaksanaan pembelajaran 100 0 0 100

oleh siswa selama pembelajaran adalah siswa ini diharapkan dapat diimplementasikan dalam
menganggap sulit untuk membuat mind map dan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Saran-saran
sedikitnya waktu yang tersedia untuk tersebut selanjutnya digunakan untuk merevisi
mengerjakan LKS, tetapi secara perlahan mereka draft 3 menjadi draft final.
mengatakan telah terbiasa dan suka membuat Hasil ujicoba yang telah dilakukan dapat
mind map. digunakan untuk melihat sejauh mana baik
Penilaian siswa dalam angket respon siswa tidaknya perangkat yang telah dirancang.
yang telah diambil diasumsikan sebagai pendapat Perangkat yang telah dirancang dalam hal ini
siswa yang sebenar-benarnya sebab semua hal rencana pelaksanaan pembelajaran materi ajar
yang memungkinkan terjadinya penilaian yang (buku siswa), dan lembar kegiatan siswa
subjektif telah diminimalisir. Usaha dievaluasi berdasarkan nilai kevalidan, nilai
meminimalisir pendapat yang subjektif tersebut kepraktisan dan nilai keefektifan dari perangkat
adalah tidak mencantumkan kolom untuk tersebut.
identitas siswa pada angket respon siswa dan
sebelum mengisi angket yang diberikan, siswa a. Nilai Kevalidan
diminta agar memberi pendapat yang sebenarnya Kevalidan dari perangkat yang
terhadap item respon siswa yang diberikan dikembangkan diperoleh berdasarkan penilaian
dari validator ahli. Hasil analisis validasi
d. Tahap Pengembangan perangkat pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3
Draft 3 yang telah memenuhi kriteria menunjukkan bahwa seluruh perangkan yang
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dikembangkan berada minimal pada kategori
selanjutnya disosialisasikan di lima (5) SMP di valid. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kota Makassar, yang terdiri atas tiga (3) SMP perangkat pembelajaran yang dikembangkan
negeri dan 2 (dua) SMP swasta, Berdasarkan dianggap layak dan memadai untuk dipergunakan
hasil sosialisasi tersebut diperoleh beberapa saran sebagai perangkat pembelajaran. Meskipun
dan komentar dari guru-guru di sekolah tersebut semua perangkat pembelajaran yang
yaitu, penggunaan kata operasional harus dikembangkan telah memenuhi kriteria
merujuk pada kompetensi dasar, penggandaan kevalidan, tetapi tetap perlu dilakukan revisi kecil
perangkat pembelajaran untuk memaksimalkan untuk menyempurnakan perangkat-perangkat
fungsi perpustakaan, dan perangkat pembelajaran tersebut.
Tenriawaru et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Model Pembelajaran Kooperatif TPS 59

b. Nilai Kepraktisan digunakan dalam pelajaran sains di SMP,


Hasil ujicoba perangkat yang telah khususnya pada materi sistem pernapasan pada
dirancang untuk menemukan nilai kepraktisannya manusia dan sistem peredaran darah pada
diperoleh dari hasil observasi pengelolaan manusia. Selain itu, terlihat adanya perubahan
pembelajaran oleh guru. Berdasarkan hasil yang positif untuk menggeser paradigma
analisis yang diperoleh pada Tabel 6 pembelajaran, dari pembelajaran yang berpusat
menunjukkan bahwa semua kemampuan guru pada guru (teacher center) ke pembelajaran yang
mengelola pembelajaran dengan menerapkan berpusat pada siswa (student center).
model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-
share yang dipadukan dengan mind mapping D. KESIMPULAN
adalah sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian dan
komponen-komponen yang menjadi penilaian
pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
dalam RPP telah terlaksana seluruhnya. Hal ini
bahwa:
berarti bahwa perangkat yang telah
1. Model Rencana pelaksanaan Pembelajaran
dikembangkan dapat secara praktis digunakan
(RPP) yang dikembangkan berorientasi pada
dalam pembelajaran sehari-hari dengan
model pembelajaran kooperatif think-pair-
menggunakan model pembelajaran kooperatif
share yang dipadukan dengan mind mapping
tipe think-pair-share yang dipadukan dengan
untuk siswa SMP adalah RPP yang
mind mapping khususnya untuk materi sistem
dikembangkan berdasarkan format RPP dalam
pernapasan pada manusia dan sistem peredaran
KTSP, menggambarkan pembelajaran
darah pada manusia.
kooperatif secara umum dan fase-fase
pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share
c. Nilai Keefektifan
serta dipadukan dengan pendekatan mind
Suatu perangkat dikatakan efektif, apabila
map, menggambarkan kegiatan siswa dan
memenuhi 4 syarat; yaitu: (1) aktivitas siswa
kegiatan guru pada setiap langkah-langkah
terpenuhi, (2) kemampuan guru mengelola
pembelajaran secara jelas, materi ajar
pembelajaran tinggi, (3) respons siswa positif
dilengkapi dengan mind map, dan dilengkapi
terhadap LKS dan buku siswa, dan (4) persentase
dengan pedoman penilaian mind map.
ketuntasan belajar siswa terpenuhi. Kriteria yang
2. Model materi ajar dalam hal ini buku siswa
digunakan untuk mengkategorikan bahwa
yang berorientasi pada model pembelajaran
perangkat pembelajaran bersifat efektif adalah
kooperatif think-pair-share yang dipadukan
jika minimal 3 dari 4 kriteria keefektifan
dengan mind mapping untuk siswa SMP
terpenuhi, tetapi kriteria (1) harus terpenuhi.
adalah buku siswa yang disusun untuk 4 kali
Berdasarkan hasil analisis uji coba perangkat
pertemuan dengan mengikuti format buku
sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4, Tabel 5,
siswa dalam KTSP, dilengkapi dengan
Tabel 6, dan Tabel 7 menunjukkan bahwa
gambar-gambar, mind map, ilustrasi, soal-soal
keempat kriteria keefektifan telah tercapai. Hal
serta arahan yang harus dikerjakan di LKS,
ini menunjukkan bahwa perangkat yang telah
lembar rangkuman untuk setiap pertemuan,
dikembangkan efektif untuk digunakan di
dan evaluasi mandiri untuk setiap pertemuan.
sekolah menengah pertama (SMP).
3. Model Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat
berorientasi pada model pembelajaran
diketahui bahwa hasil pengembangan perangkat
kooperatif think-pair-share yang dipadukan
pembelajaran telah memenuhi kriteria kevalidan,
dengan mind mapping untuk siswa SMP
kepraktisan dan, keefektifan sehingga
adalah LKS yang disusun untuk 4 kali
diasumsikan bahwa perangkat yang diujicobakan
pertemuan dengan mengikuti format LKS
dalam pembelajaran sudah bisa dijadikan sebagai
dalam KTSP, dilengkapi dengan petunjuk
prototipe final dan cocok digunakan dalam
belajar untuk menerapkan model
pembelajaran khususnya untuk materi sistem
pembelajaran kooperatif think-pair-share dan
pernapasan pada manusia dan sistem peredaran
panduan tata cara pembuatan mind map, kotak
darah pada manusia di SMP. Hal ini sejalan
mind map untuk setiap masalah yang harus
dengan pendapat kelima guru dari 5 (lima)
diselesaikan dalam LKS, arahan untuk
sekolah di SMP se-kota Makassar yang
membaca buku siswa, dan dilengkapi dengan
mengemukakan bahwa perangkat pembelajaran
alokasi waktu penyelesaian LKS. LKS
yang telah dikembangkan tersebut cocok
60 Jurnal Bionature, Volume 13, Nomor 1, April 2012, hlm.52-61

ditujukan untuk dikerjakan secara mandiri dan pada kategori valid, LKS yaitu 3,52 dan
selanjutnya jawaban LKS tersebut berada pada kategori sangat valid, (b) Praktis
didiskusikan dengan pasangan dan yaitu kemampuan guru dalam mengelola
dipresentasikan di depan kelas sebagaimana pembelajaran sangat tinggi yang berarti
langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe bahwa proses pembelajaran dapat terlaksana
think-pair-share. seluruhnya, dan (c) Efektif yaitu tercapainya
4. Perangkat pembelajaran IPA biologi yang ketuntasan klasikal hasil belajar siswa dengan
dikembangkan berdasarkan model rata-rata nilai tes hasil belajar sebesar 76,10
pembelajaran kooperatif think-pair-share atau berada pada kategori baik/tinggi,
dipadukan dengan mind mapping untuk siswa terpenuhinya kriteria toleransi waktu ideal
SMP telah diujicobakan dan memenuhi aktivitas siswa, terpenuhinya kriteria
kriteria kualitas perangkat pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola
yaitu: (a) Valid dengan sedikit revisi pembelajaran dengan nilai rata-rata 4,47 atau
berdasarkan rata-rata penilaian ahli dan tinggi, dan terpenuhinya kriteria respon siswa
praktisi. Rata-rata nilai kevalidan untuk RPP yaitu 100% siswa memberi respon positif
yaitu 3,47 dan berada pada kategori valid, terhadap buku siswa, LKS, dan pelaksanaan
materi ajar (buku siswa) yaitu 3,44 dan berada pembelajaran.

E. DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. 2008. Learning To Teach Buku 2. Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas
Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Negeri Surabaya.
Arikunto, S. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Nurhayati B, & Wellang, Lukman. 2004. Strategi Belajar
Jakarta: Bumi Aksara. Mengajar. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA
Armstrong, T. 2003. The Whole-Brain Solution. Jakarta: UNM.
Grasindo. Pasuru. 2009. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui
Buzan, T. 2005. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Pembelajaran “TPS Plus 2m” Siswa Kelas VIII
Gramedia Pustaka Utama. D SMP N 1 Rejoso Pasuruan (online). Error!
Depdiknas. 2008. Perangkat Pembelajaran. Jakarta: Hyperlink reference not valid.. Diakses pada
Depdiknas. tanggal 15 April 2010.
DePotter, B. 2008. Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Rahayu, W. 2009. Meningkatkan Kreativitas Anak Usia
Hartina. 2008. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dini melalui Peta Pikiran (Online).
Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil http://pkab.wordpress.com/2008/04/09/tingkatkan
Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri -kreativitas-usia-dini/. Diakses pada tanggal 02
5 Makassar (Studi pada Materi Pokok Laju Agustus 2011.
Reaksi). Skripsi. Tidak diterbitkan. Jurusan Rusdi, A. 2008. Model Pengembangan Perangkat
Kimia FMIPA UNM. Pembelajaran (Online).
Ibrahim, M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. http://anrusmath.wordpress.com/2008/08/16/peng
Surabaya: Unesa University Press. embangan/. Diakses pada tanggal 02 April 2010.
Lie, Anita. 2005. Cooperative Learning:“Mempraktekkan Saktiyono. 2009. IPA Biologi 2 SMP dan MTs untuk
Cooperative Learning di dalam Ruang-Ruang Kelas VIII. Jakarta: Esis.
Kelas”. Jakarta: Gramedia Widiasarana Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Indonesia. Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Mac Gregor, S. 2000. Piece of Mind. Jakarta: Gramedia Prenada Media
Pustaka Utama. Santrock, J. W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Mahmuddin. 2009. Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran Penerbit Kencana.
(Mind Mapping) (Online). Solihatin, E & Raharjo. 2007. Cooperative Learning
http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/01/pe “Analisis Model Pembelajaran IPS”. Jakarta:
mbelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/. Bumi Aksara.
Diakses pada tanggal 12 Desember 2010. Suara Media. 2011. Keseimbangan Otak Kiri dan Kanan
Munthe, B. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Tingkatkan Kecerdasan Anak (Online).
Pustaka Insan Madani. http://www.suaramedia.com/gaya-
Mustami, K.M. 2009. Pengaruh Synectic Dipadu Mind hidup/anak/25632-ke-seimbangan-otak-kiri-dan-
Maps terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif, kanan-tingkatkan-kecerdasan-anak.html. Diakses
Sikap Kreatif, dan Penguasaan Materi Biologi. pada tanggal 14 Agustus 2011.
Jurnal Pendidikan Biologi, 1 (1), 75-80. Super Mind Strategy. 2011. Apakah Anda Dominan Otak
Nardy. 2010. Perkembangan Peserta Didik (online). Kiri/Otak Kanan Part-2 (Online).
Error! Hyperlink reference not valid.. Diakses http://supermindstrategy.blogspot.com/2011/04/a
pada tanggal 2 Desember 2010. pakah-anda-domi-nan-otak-kiri-otak_26.html.
Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Diakses pada tanggal 14 Agustus 2011.
Menumbuhkan Kemampuan Metakognitif untuk
Menguasai Bahan Ajar. Disertasi. Program
Tenriawaru et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Model Pembelajaran Kooperatif TPS 61

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif sciences/2108189-gunakan-kedua-otak-anda-


Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi untuk/. Diakses pada tanggal 14 Agustus 2011.
Pustaka Publisher.
Yusuf. 2011. Gunakan Kedua Otak Anda untuk Belajar
(Online). http://id.shvoong. com/exact-

Anda mungkin juga menyukai