Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER

TEORI DAN APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER

oleh:
Jagad Aditya Dewantara
NIM. 1602739

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
1. LAGU INDONESIA RAYA 3 STANZA

Stanza 1
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,
Hiduplah negriku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.

Stanza II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Disanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.

Indonesia, tanah pusaka,


P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah djiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.

Stanza III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Disanalah aku berdiri,
M’njaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri,


Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.

S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.

Refrain:
Indonesia Raya, Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raja, Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya
2.1 NILAI KARAKTER Tiap Bait Stanza 1 dan Analisis Argumen
a. Nilai Religus : - Pada bait ke – 12: “Bangunlah jiwanya”
- Pada bait ke – 13: “Bangunlah badannya”
Analisis : Pada bait ke – 12 dan ke – 13 mengandung nilai religius, ini berarti bahwa jika
seseorang ingin membangun badan, maka terlebih dahulu seseorang tersebut
harus membangun jiwanya. Sebagai contoh: ketika seseorang ingin hidup
sehat, maka seseorang tersebut harus memahami bagaimana cara untuk hidup
sehat atau dengan kata lain apabila ingin melakukan sesuatu dengan benar
maka harus memahaminya dengan benar terlebih dahulu. Apabila dikaitkan
dengan negara, ketika Indonesia ingin melaksanakan pembangunan baik itu
pembangunan fisik, ekonomi, sosial dan lain-lain, maka terlebih dahulu harus
dilakukan pembangunan jiwa-jiwa rakyat dan pemimpin Indonesia berdasarkan
nilai-nilai moral spiritual yang bersifat ilmiah dan universal.

b. Nilai Nasionalisme : - Pada bait ke – 1: “Indonesia Tanah Airku”


- Pada bait ke – 2: “Tanah tumpah darahku”
- Pada bait ke – 5: “Indonesia kebangsaanku”
- Pada bait ke – 6: “Bangsa dan Tanah Airku”
- Pada refrain bait ke – 3: “Indonesia Raya, Merdeka, merdeka”
- Pada refrain bait ke – 4: “Hiduplah Indonesia Raya”
Analisis : Pada bait-bait yang telah disebutkan diatas mengandung nilai nasionalisme
yang berarti didalam setiap kalimat dalam bait tersebut menanamkan
kesadaran bahwa setiap warga negara memiliki tanah air yaitu Indonesia,
setiap warga memiliki hak dan kewajiban terhadap tanah airnya, setiap warga
telah memiliki wadah atau tempat untuk berusaha, berjuang dan berdarma
bakti dengan bekerja keras membanting tulang, menguras keringat dan air
mata, sampai menumpahkan darah demi negara. Setiap warga memiliki
kebangsaan yaitu berbangsa Indonesia dan berkewarganegaraan Indonesia;
setiap warga bersikap tegas dalam pengakuannya terhadap kebangsaan
Indonesia dan tanah air Indonesia. Pada refrain bait ke – 4 dan ke – 5 berarti
bahwa seluruh wilayah Indonesia harus benar-benar merdeka, tidak ada lagi
penjajahan, penyerobotan dari pihak asing, dan tidak ada lagi penguasaan
daerah oleh pihak asing; setiap warga juga harus berusaha untuk memberantas
segala bentuk penjajahan di seluruh wilayah Indonesia dalam bidang apapun.

c. Nilai Mandiri : - Pada bait ke – 3: “Disanalah aku berdiri”


- Pada bait ke – 4: “Jadi pandu ibuku”
Analisis : Pada bait ke – 3 dan ke – 4 mengandung nilai mandiri yang berarti bahwa
setiap warga telah berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa
lainnya. Tanah air Indonesia semua memiliki derajat yang sama dengan
bangsa lainnya di dunia ini. Harapan dari kalimat dalam bait tersebut adalah
anak-nak kandung ibu pertiwi (rakyat Indonesia), bisa menjadi pandu atau
pemimpin yang bisa memimpin negara Indonesia kearah yang seharusnya
dituju yaitu jalan menuju Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
dengan sikap mandiri. Untuk menjadi pemimpin (pandu), dibutuhkan
sembilan kriteria yang harus dimiliki yaitu jujur, berani, tegas, adil, cakap,
berintegritas, cerdas, bijaksana dan sehat.

d. Nilai Gotong Royong : - Pada bait ke – 7: “Marilah kita berseru”


- Pada bait ke – 8: “Indonesia bersatu”
- Pada bait ke – 12: “Bangunlah jiwanya”
- Pada bait ke – 13: “Bangunlah badannya”
- Pada bait ke – 14: “Untuk Indonesia Raya”
Analisis : Pada bait ke – 7, 8, 12, 13 dan 14 mengandung nilai gotong royong yang
berarti bahwa setiap warga berseru, bersikap dan berusaha membina
persatuan dan kesatuan Indonesia agar Indonesia benar-benar bersatu, baik
melalui sikap, kata, tingkah laku dan perbuatan sehari-hari; seluruh warga
berusaha bersama menjauhkan semua hal yang dapat memecah belah
Indonesia; seluruh warga juga membangun badannya untuk melaksanakan
pembangunan fisik dengan maksimal untuk kesejahteraan negara. “Marilah
kita berseru Indonesia bersatu” merupakan suatu ajakan agar Indonesia
bersatu, satu hal yang perlu dipahami adalah ketika ada seruan untuk bersatu
berarti secara esensi Indonesia ini belum bersatu meskipun sudah
dipersatukan oleh Negara Kesatuan. Perlu diketahui bersatu bukan hanya
berarti dipersatukan oleh negara tetapi harus bersatu dalam tujuan juga dan
bersatu dalam sebuah visi dan misi. Harapannya dengan seruan tersebut
Indonesia dapat bersatu seutuhnya, namun berseru bukan hanya
mengeluarkan kata-kata saja tetapi disertai dengan perbuatan yang dapat
menjadikan Indonesia bersatu.

e. Nilai Integritas : - Pada bait ke – 9: “Hiduplah tanahku”


- Pada bait ke – 10: “Hiduplah negriku”
- Pada bait ke – 11: ”Bangsaku, Rakyatku, semuanya”
- Pada refrain bait ke – 1: “Indonesia Raya, Merdeka, merdeka”

- Pada refrain bait ke – 2: “Tanahku, neg'riku yang kucinta”


Analisis : Pada bait-bait yang telah disebutkan diatas mengandung nilai integritas yang
didalamnya disampaikan pesan agar tanah, negeri, bangsa, rakyat, dan semua
elemen-elemen yang ada di Indonesia menjadi hidup atau tetap menunjukkan
eksistensinya yang jauh berbeda dengan kondisi yang terjadi pada saat ini.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan anak-anak bangsa yang
mempunyai spirit atau semangat terhadap kecintaan pada tanah air, semangat
kepemimpinan dan semangat persatuan, serta anak bangsa yang memiliki
integritas yang tinggi terhadap negara Indonesia. Harapan yang terdapat
dalam bait tersebut adalah cita-cita bangsa Indonesia agar bisa merdeka
seutunya dengan bantuan partisipasi anak-anak bangsa yang benar-benar
ikhlas ingin membangun Indonesia tanpa pretensi dan tendensi apapun.

2.2 NILAI KARAKTER Tiap Bait Stanza 2 dan Analisis Argumen


a. Nilai Religus : - Pada bait ke – 7: “Marilah kita mendoa”
- Pada bait ke – 8: “Indonesia bahagia”
Analisis : Seruan mengingatkan setiap warga negara untuk senantiasa mendoakan negeri
agar tidak berhenti memberikan kehidupan turun- temurun kepada anak
negerinya dengan membangun mental dan spiritual dengan sangat prima.
Dalam bait tersebut juga dapat dijelaskan bahwa setiap warga lebih
mengutamakan dalam berusaha membangun jiwa kebangsaan, semangat
berbangsa dan bernegara dan yang menjadi prioritas utama adalah semangat
mental spritual yang sangat prima.

b. Nilai Nasionalisme : - Pada bait ke – 1: “Indonesia, tanah yang mulia”


- Pada bait ke – 2: “Tanah kita yang kaya”
- Pada bait ke – 5: “Indonesia, tanah pusaka”
- Pada bait ke – 6: “P'saka kita semuanya”
- Pada refrain bait ke – 3: “Indonesia Raya, Merdeka, merdeka”
- Pada refrain bait ke – 4: “Hiduplah Indonesia Raya”

Analisis :
c. Nilai Mandiri : - Pada bait ke – 3: “Disanalah aku berdiri”
- Pada bait ke – 4: “Untuk s'lama-lamanya”
Analisis :
d. Nilai Gotong Royong : - Pada bait ke – 9: “Suburlah tanahnya”
- Pada bait ke – 10: “Suburlah jiwanya”
- Pada bait ke – 11: “Bangsanya, Rakyatnya, semuanya”

Analisis :
e. Nilai Integritas : - Pada bait ke – 12: “Sadarlah hatinya”
- Pada bait ke – 13: “Sadarlah budinya”
- Pada bait ke – 14: ” Untuk Indonesia Raya”
- Pada refrain bait ke – 1: “Indonesia Raya, Merdeka, merdeka”
- Pada refrain bait ke – 2: “Tanahku, neg'riku yang kucinta”

Analisis :

2.3 NILAI KARAKTER Tiap Bait Stanza 3 dan Analisis Argumen


a. Nilai Religus : - Pada bait ke – 7: “Marilah kita berjanji”
- Pada bait ke – 8: “Indonesia abadi”
Analisis :

b. Nilai Nasionalisme : - Pada bait ke – 1: “Indonesia, tanah yang suci”


- Pada bait ke – 2: “Tanah kita yang sakti”
- Pada bait ke – 5: “Indonesia, tanah berseri”
- Pada bait ke – 6: “Tanah yang aku sayangi”
- Pada refrain bait ke – 3: “Indonesia Raya, Merdeka, merdeka”
- Pada refrain bait ke – 4: “Hiduplah Indonesia Raya”
Analisis :

c. Nilai Mandiri : - Pada bait ke – 3: “Disanalah aku berdiri”


- Pada bait ke – 4: “M’njaga ibu sejati”
Analisis :
d. Nilai Gotong Royong : - Pada bait ke – 9: “S'lamatlah rakyatnya”
- Pada bait ke – 10: “S'lamatlah putranya”
- Pada bait ke – 11: “Pulaunya, lautnya, semuanya”

Analisis :
f. Nilai Integritas : - Pada bait ke – 12: “Majulah Neg'rinya”
- Pada bait ke – 13: “Majulah pandunya”
- Pada bait ke – 14: ”Untuk Indonesia Raya”
- Pada refrain bait ke – 1: “Indonesia Raya, Merdeka, merdeka”
- Pada refrain bait ke – 2: “Tanahku, neg'riku yang kucinta”

Analisis :

3.1 PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, MEDIA DAN PENILAIAN


3.2 Stanza 1
3.2 Stanza 2
3.2 Stanza 3

Anda mungkin juga menyukai