Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi
yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang
sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan-hubungkan
data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Data yang dapat dipergunakan
dalam penalaran untuk mencapai suatu simpulan ini harus berbentuk kalimat pernyataan.
Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar.
Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut proposisi.
Proposisi berbentuk kalimat berita netral.
Kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat harapan, dan kalimat inversi tidak disebut proposisi.
Contoh proposisi :
1. Ayam adalah burung
2. Indonesia menjadi negara makmur.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis
dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi. Hubungan antara premis dan konklusi
disebut konsekuensi.
Aplikasi dari logika dapat disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar dapat
disebut dengan pengetahuan ilmiah.
Metode Penalaran
Ada dua jenis metode penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.
A.Penalaran Deduktif
Metode penalaran deduktif adalah metode berpikir yang berpangkal dari hal-hal yang
umum terlebih dahulu, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang
bersifat lebih khusus.
Penarikan kesimpulan atau konklusi secara deduktif dapat dilakukan secara langsung
dan dapat pula dilakukan secara tak langsung.
1. Secara Langsung
Simpulan (konklusi) secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh : Semua ikan berdarah dingin (premis).
Sebagian yg berdarah dingin adalah ikan (kesimpulan).
Beberapa jenis penalaran deduktif dengan penarikan secara tidak langsung sebagai
berikut :
a) Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus :Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term
mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
b) Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang
berproposisi kondisional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu bila premis minornya membenarkan premis,
simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak premis, simpulannya
juga menolak konsekuen.
Contoh :
1. My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.
c) Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berupa
proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu
alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
1. My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
B. Penalaran Induktif
Metode penalaran induktif merupakan metode yang prosedurnya berpangkal dari
peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan
dari penalaran deduktif.
Penalaran induktif terbagi menjadi 3 yaitu generalisasi, analogi, dan sebab akibat.
A. GENERALISASI
Generalisasi adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang
mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan kesimpulan yang bersift umum.
Contoh :
1. Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
Contoh:
1. Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
2. Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita.
Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atmosfer seperti
bumi. Temperaturnya hampir sama dengan temperatur bumi. Unsur air dan oksigennya juga
ada. Caranya beredar mengelilingi matahari meyebabkan pula timbulnya musim seperti di
Bumi. Jika di bumi ada makhluk hidup, tidakkah mungkin ada makhluk hidup di planet Mars.
1. Belajar menurut pandangan tradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlah ilmu
pengetahuan. “Pengetahuan” mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan
memegang peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa
yang memiliki pengetahuan, ia mendapat kekuasaan.
2. Dewasa ini kenakalan remaja sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanya terlibat
dalam perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan senjata tajam. Remaja
yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak segan-segan merampok bahkan membunuh.
Hal ini selain disebabkan kurangnya oerhatian dari orang tua dan pengaruh masyarakat,
pengaruh televisi dan film cukup besar.
* Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang
memang benar atau sesuatu yang memang salah.
* Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua
premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun
material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan
berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis
tepat.