Kata kunci : kekurangan oksigen dan nutrisi, keadaan dan tingkah laku, tidak melekat erat.
Key words: insufficiency oxygen and nutrients, conditions and habits, not attach correctly.
Bila sudah didiagnosa neonatus dismatur, dengan pemberian infus glukosa 10%.
(1,2,3,6,7,8,10)
perlu antisipasi terhadap komplikasi yang
mungkin timbul pada bayi tersebut. Adapun 3. Asfiksia neonatorum
komplikasi yang dapat terjadi adalah sebagai Bayi dismatur lebih sering menderita
berikut. asfiksia neonatorum dibandingkan dengan
1. Sindrom aspirasi mekonium bayi normal. (1,2,3,6,8,9,10)
Kesulitan pernapasan yang sering 4. Penyakit membran hialin.
ditemukan pada bayi dismatur adalah Penyakit ini terutama mengenai bayi
sindrom aspirasi mekonium. Keadaan dismatur yang preterm. Hal ini karena
hipoksia intra uterin akan mengakibatkan surfaktan paru belum cukup sehingga alveoli
janin mengadakan gasping dalam uterus. selalu kolaps. Sesudah bayi mengadakan
Selain itu mekonium akan dilepaskan ke inspirasi, tidak tertinggal udara residu dalam
dalam likuor amnion seperti yang sering alveoli, sehingga selalu dibutuhkan tenaga
terjadi pada subacute fetal distress. Akibatnya negatif yang tinggi pada pernapasan
cairan yang mengandung mekonium yang berikutnya. Akibatnya akan tampak dispneu
lengket itu masuk ke dalam paru janin karena yang berat, retraksi epigastrium, sianosis dan
inhalasi. Pada saat lahir bayi akan menderita pada paru terjadi atelektasis dan akhirnya
gangguan pernapasan yang sangat terjadi eksudasi fibrin dan lain-lain serta
menyerupai sindrom gangguan pernapasan terbentuknya membran hialin. Penyakit ini
idiopatik. Pengobatannya sama dengan dapat mengenai bayi dismatur yang preterm,
pengobatan sindrom gangguan pernapasan terutama bila masa gestasinya kurang
idiopatik di tambah dengan pemberian daripada 35 minggu. (1,3,4,6,7,8,9)
antibiotik. (1,3,4,6,8) 5. Hiperbilirubinemia
2. Hipoglikemia simptomatik Bayi dismatur lebih sering mendapat
Keadaan ini terutama terdapat pada hiperbilirubinemia dibandingkan dengan bayi
bayi laki-laki. Penyebabnya belum jelas, yang sesuai dengan masa kehamilannya. Hal
tetapi mungkin sekali disebabkan oleh ini mungkin disebabkan gangguan
persediaan glikogen yang sangat kurang pada pertumbuhan hati. Menurut Gruenwald, hati
bayi dismaturitas. Gejala klinisnya tidak pada bayi dismatur beratnya kurang
khas, tetapi umumnya mula-mula bayi tidak dibandingkan dengan bayi biasa. (1,2,3,4,6,7,8,10)
menunjukkan gejala, kemudian dapat terjadi 6. Infeksi
Jitteriness ( tampak seperti kaget ), twitching, Perkembangan sistem imun belum
serangan apneu, sianosis, pucat, tidak mau lengkap maka bayi dismatur lebih mudah
minum, lemas, apatis dan kejang ( fit ). terkena infeksi dibandingkan dengan bayi
Diagnosa dapat digunakan dengan normal. (3,4,8,10)
melakukan pemeriksaan gula darah. Bayi
cukup bulan dinyatakan menderita Bayi dismatur biasanya aktif, reflek
hipoglikemia bila kadar gula darahnya baik, menghisap secara aktif tampak haus dan
kurang dari 30mg % harus diberikan makanan dini ( early feeding
Sedangkan bayi BBLR bila kadar ). Hal ini sangat penting untuk menghindari
gula darahnya kurang dari 20mg%. terjadinya hipoglikemia. Maka untuk
Pengobatannya adalah dengan menyuntikkan penatalaksanaan bayi dismatur adalah : kadar
glukosa 20%, 4 ml/kgBB, kemudian disusul gula darah harus diperiksa setiap 8 – 12 jam.
Sebaiknya sebelum dilakukan pemeriksaan baik agar fungsi plasenta
“true glukosa” dilakukan lebih dahulu terjamin.
2.
pemeriksaan penyaring dengan dextrostix. Obat-obatan pada ibu harus
Jika dengan cara ini ternyata kadar glukosa diperhatikan betul sehingga
45 mg% atau kurang, harus dilakukan dengan masuknya obat-obat itu
(1,2,3,8)
pemeriksaan “true glukosa”. melalui plasenta ke janin,
Frekwensi pernapasan terutama dalam 24 jam terutama obat-obat sedativa,
pertama selalu harus diawasi untuk harus kita awasi. Mengingat
mengetahui adanya sindrom aspirasi rapuhnya tubuh bayi dismatur,
mekonium atau sindrom gangguan harus dihindari/dibatasi trauma
pernapasan idiopatik. Sebaiknya setiap jam waktu persalinan dengan
dihitung frekwensi pernapasan dan bila episiotomi, dan sebagainya.
frekwensi pernapasan lebih dari 60x/mnt “Minimal handling” juga harus
dibuat foto thorax. (1,2,3,8) Pencegahan diterapkan pada bayi itu setelah
terhadap infeksi sangat penting, karena bayi kelahirannya. (3,8)
sangat rentan terhadap infeksi, yaitu karena 2. Pernapasan harus segera dibenahi
pemindahan IgG dari ibu ke janin terganggu. Bayi dismatur sering
(1,2,3,8)
dilahirkan dalam keadaan asfiksia. Menjadi
Temperatur harus dikelola, jangan sampai prioritas untuk segera resusitasi. (1,3,8)
kedinginan karena bayi dismatur lebih mudah 3. Pertahanan suhu tubuh.
menjadi hipotermik. Hal ini disebabkan oleh Bayi dismatur sukar
karena luas permukaan tubuh bayi relatif mempertahankan suhu tubuhnya, mudah
lebih besar dan jaringan lemak subkutan hipotermia.
kurang. (1,3,8) Untuk itu perlu dilakukan :
Harus waspada pula terhadap Segera setelah lahir bayi dikeringkan
kelainan kongenital dibandingkan dengan dan dibungkus dengan selimut yang
bayi normal. Pentingnya membedakan bayi telah dihangatkan. Jangan
dismatur dengan bayi prematur murni. dimandikan terutama bila lahir dalam
Bayi BBLR seperti telah diuraikan, dapat keadaan asfiksia.
berupa bayi prematur murni atau bayi
Masukkan bayi dalam inkubator atau
dismatur. perhatikan suhu bayi secara berkala.
Hal ini sangat penting dibedakan karena: (1,3,8)