Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Makalah Biokoimia yang

berjudul Kajian Biokimia Diazepam. Makalah ini dibuat dalam rangka mempelajari

lebih dalam tentang kajian biokimia diazepam.

Bantuan dan bimbingan berbagai pihak sangatlah membantu dalam proses

penyelesain makalah ini. Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. I Wayan Karyawan, S.Si., M.Si, selaku Dosen pengajar mata kuliah

Biokimia di Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali atas izin yang

diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini;

2. Kepada seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan

doa untuk pembuatan makalah;

3. Teman-teman mahasiswa prodi Farmasi Klinis, khusunya kelas A1-B atas

masukan, kritik, dan saran dalam membantu pembuatan makalah ini.

Denpasar, 28 November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
Cover ....................................................................................................................
Kata Pengantar ...................................................................................................
Daftar Isi ..............................................................................................................
Daftar Gambar ....................................................................................................
Bab I Pendahuluan..............................................................................................
1.1 Latar Belakang ............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan .........................................................................................................
1.4 Manfaat .......................................................................................................
Bab II Tinjauan Pustaka ....................................................................................
2.1 Biokimia .....................................................................................................
2.2 Diazepam ....................................................................................................
Bab III Pembahasan ...........................................................................................
3.1 Diazepam ....................................................................................................
3.2 Struktur Diazepam ......................................................................................
3.3 Sifat Diazepam ...........................................................................................
3.4 Metabolisme Diazepam ..............................................................................
3.5 Efek Samping Diazepam ............................................................................
Bab IV Kesimpulan .............................................................................................
Daftar Pustaka .....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.2-1 Gambar Struktur Kimia Diazepam .................................................
Gambar 3.4-1 Gambar Metabolisme Diazepam.....................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perasaan gelisah kini sering dialami oleh kebanyakan masyarakat. Ketika
masyarakat mengalami gelisah, pasti mereka akan langsung meminum obat untuk
mengurangi kegelisahan mereka. Begitu juga dengan masyarakat yang menderita
kesulitan tidur. Padahal, obat-obat untuk mengurangi kegelisahan dan obat untuk
penderita kesulitan tidur tidaklah baik jika digunakan secara terus menerus karena
dapat menimbulkan suatu efek yang nantinya akan membahayakan tubuh kita.
Obat-obatan untuk mengurangi rasa kegelisahan maupun untuk penyakit kesulitan
tidur ada banyak jenisnya. Salah satu contohnya adalah diazepam.
Diazepam merupakan salah satu obat dari golongan senyawa benzodiazepine
yang memiliki efek depresan atau obat penenang. Efek penenang ini disebabkan
karena diazepam tergolong kedalam obat sedative yang memiliki efek kuat pada
sistem saraf otonom perifer, maka diazepam sering disebut dengan obat-obatan
sedatif-otonomik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka rumusan masalah dari
makalah ini antara lain:
1. Apa itu diazepam?
2. Bagaimana struktur kimia diazepam?
3. Bagaimana sifat-sifat diazepam?
4. Bagaimanakah proses metabolisme diazepam?
5. Apa saja efek samping yang ditimbulkan oleh diazepam?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan dari pembuatan
makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui dan memahami diazepam
2. Untuk mengetahui strutur diazepam
3. Agar memahami sifat-sifat diazepam
4. Untuk memahami proses metabolisme diazepam
5. Untuk mengatahui efek yang ditimbulkan diazepam.

1.4 Manfaat
1. Bagi Pembaca
Pembaca dapat menambah wawasan mengenai obat diazepam.
2. Bagi Penulis
Penulis dapat memperdalam informasi dan menambah wawasan mengenai
obat diazepam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biokimia
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul
dalam suatu reaksi kimia dan proses yang berlangsung pada makhluk hidup. Ilmu
biokimia sangatlah luas. Selain mempelajari tentang berbagai proses pada tubuh
manusia, biokimia juga mempelajari berbagai proses pada organisme mulai dari
yang sederhana sampai yang kompleks.
Ilmu biokimia dibagi menjadi 4 bagian utama, antara lain:
1. Protein
Protein merupakan suatu makromolekul yang jumlahnya sangat banyak
didalam makhluk hidup dan memiliki peran yang sangat penting. Protein
yang terpenting adalah enzim (sebagai biokatalisator didalam sel). Selain
itu, protein juga berfungsi sebagai alat transportasi (hemoglobin), alat
pertahanan tubuh (antibodi), hormone dan yang lainnya.
2. DNA dan Ekspresi Genetik
DNA mengandung informasi genetic yang kemudian akan disalin dan
diterjemahkan sehingga akan terbentuk asam amino yang kemudian akan
menjadi protein.
3. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan biomolekul turunan hidrokarbon yang disebut
polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton. Karbohidrat terdiri dari atom
H, C dan O.
4. Lemak
Lemak atau lipid biomolekul turunan hidrokarbon yang mengandung satu
gugus ester. Lemak merupakan ester glisirida dengan atom C yang
jumlahnya lebih dari 10 yang terbentuk dari reaksi esterfikasi antara asam
lemak dan gliserol.
2.2 Diazepam
Diazepam merupakan salah satu obat dari golongan senyawa benzodiazepine
yang memiliki efek depresan atau obat penenang. Efek penenang ini disebabkan
karena diazepam tergolong kedalam obat sedative yang memiliki efek kuat pada
sistem saraf otonom perifer, maka diazepam sering disebut dengan obat-obatan
sedatif-otonomik (Niendya dkk, 2011).
Fungsi dari penggunaan obat diazepam adalah untuk penyakit kejang otot,
penenang dan dapat digunakan sebagai obat epilepsi. Efek yang diakibatkan oleh
obat diazepam adalah dapat menekan sistem saraf pusat, akibatnya kerja organ akan
terganggu sehingga mengakibatkan kerja organ (khususnya hepar) akan terganggu
(Niendya dkk, 2011).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Diazepam
Diazepam merupakan salah satu jenis obat benzodiazepine yang dapat
mempengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek penenang. Selain
memberikan efek penenang, diazepam juga dapat digunakan untuk mengobati
penyakit kejang otot, penyakit epilepsi, mengurangi rasa gelisah atau resah, dan
juga dapat digunakan untuk penyakit insomnia. Umumnya, penggunaan obat
diazepam (dalam dosis normal) diberikan pada penderita gangguan tidur (Nugroho,
2011).

3.2 Struktur Diazepam

Gambar 3.2-1 Struktur Kimia Diazepam


(Nugroho, 2011)

Nama kimia dari obat diazepam adalah 7-kloro-1.3-dihidro-1-metil-5-fenil-2H-


1.4-benzodiazepin-2-on. Diazepam memiliki berat molekul sebesar 284.74. Rumus
molekul dari diazepam adalah C16H13C1N20 (Depkes RI, 1973).
3.3 Sifat Diazepam
Diazepam merupakan derivate dari benzodiazepine. Sifat dari diazepam adalah
berupa kristal yang tidak berwarna, tidak larut dalam air dan etanol tetapi mudah
larut didalam kloroform. Diazepam memiliki struktur kimia yang khas dengan
adanya cincin amida (Nugroho, 2011).

3.4 Metabolisme Diazepam

Gambar 3.4-1 Gambar Metabolime Diazepam

Metabolisme utama diazepam terjadi di hepar dan akan menghasilkan 3


metabolit aktif. Enzim utama yang digunakan untuk metabolisme diazepam adalah
CYP2C19 dan CY3A4. N-Desmetildizepam (nordiazepam) merupakan salah satu
metabolit yang memiliki efek yang sama dengan diazepam. Ketika diazepam
dimetabolisme oleh enzim CYP2C19 menjadi nordiazepam, maka terjadi proses N-
dealkilasi. Pada fase eliminasi, konsentrasi N-Desmetildiazepam didalam plasma
akan jauh lebih tinggi dari diazepam. N-Desmetildiazepam dengan bantuan enzim
CYP3A4 diubah menjadi oxazepam, yaitu suatu metabolit aktif yang dieliminasi
dari tubuh melalui proses glukuronidasi. Metabolit yang ketiga adalah Temazepam.
Temazepam dimetabolisme dengan bantuan enzim CYP3A4 dan CYP3A5 serta
mengalami konjugasi dengan asam glukuronat sebelum dieliminasi dari tubuh.
Diazepam dapat secara cepat terdistribusi didalam tubuh karena bersifat lipid-
soluble (Nugroho, 2011).
3.5 Efek Samping Diazepam
Efek samping yang sering terjadi bila mengonsumsi obat golongan
benzodiazepine, khusuhnya diazepam adalah mengantuk, kelemahan otot, pusing,
ataksia, reaksi paradoksial dalam agresi, gangguan mental, amnesia,
ketergantungan, depresi pernapasan, kepala terasa ringan, dan bingung. Kadang-
kadang juga bisa terjadi nyeri kepala, vertigo, hipotensi, perubahan salivasi,
gangguan saluran cerna, ruam, gangguan penglihatan, perubahan libido, retensi
urin, dan nyeri (Tjay dan Rhardja, 2002).
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa diazepam


merupakan obat dari golongan benzodiazepine yang memiliki fungsi sebagai obat
penenang, sebagai obat epilespi, untuk pengobatan kecanduan susah tidur, dan
gangguan pernapasan. Efek samping yang akan ditimbulkan dengan mengonsumsi
diazepam adalah mengantuk, pusing dan kelemahan otot.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1973. Farmakope Indonesia Edisi III. Direktorat

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

Niendya, A., dkk. 2011. Rasio Bobot Hepar-Tubuh Mencit (Mus musculus L.)

Setelah Pemberian Diazepam, Formalin, dan Minuman Beralkohol. Buletin

Anatomi dan Fisiologi Volume XIV Nomor 1 Maret 2011. pp: 16-27.

Nugroho, A. 2011. Perbandingan Perubahan Hemodinamik Antara Fentanil-

Diazepam dan Fentanil-Midazolam Sebagai Premedikasi Anastesi Umum di

RSUD DR Moewadi Surakarta (skripsi). Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

Tjay, T.H., Rahardja, K. 2002. Obat-obat Penting Khaisat, Penggunaan, dan Efek-

efek Sampingnya. PT Elex Media Komputindo: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai