Anda di halaman 1dari 23

BAB II

BERKAS KELUARGA BINAAN

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Kampung Bali


No Berkas : 02/Kedokteran-Komunitas/2017/FKIK/UNIB
No Rekam Medis : ----
Nama Pembina : Basofi Sukiman Bob, S.Ked (H1AP11029)
Jum’atun Munawarah, S.Ked ( H1AP011021)
Tari Nasawida, S.Ked ( H1AP010024)

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:


1. Pasien dengan Herpes Zoster memerlukan pengobatan antivirus dan peningkatan
sistem imun dalam penatalaksanaannya.
2. Penatalaksanaan Herpes Zoster tidak hanya secara medikamentosa tetapi juga melalui
non-medikamentosa yang memerlukan tingkat kepatuhan yang tinggi dan kerjasama
serta dukungan dari anggota keluarga.
3. Pengetahuan keluarga yang kurang tentang penyakit ini.
4. Penularan

Data Demografi Keluarga


Alamat : Kelurahan Pondok Besi RT.05

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah


No Nama Kedudukan Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
dalam Kelamin (tahun) Terakhir
Keluarga
1 Alim Suami Lk 79 - - Sehat
2 Tina Istri Pr 60 - - Sakit

17
Diagram 1. Genogram

Keterangan :
 Laki – laki
 Perempuan
 Meninggal
 Pasien
 Tinggal serumah

Data Dinamika Keluarga


Bentuk keluarga : Keluarga inti
Tahapan siklus hidup keluarga : Keluarga

Diagram 2. Family Map

Keterangan:
Tn. A Ny. A
Laki-laki

Perempuan

Pasien

Hubungan tidak dekat

Hubungan dekat
An. W An. A

18
Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Kesimpulan pembina untuk
Fungsi
Penilaian fungsi keluarga yang
Keluarga
bersangkutan
Biologis Merupakan keluarga inti yang terdiri atas pasien Berdasarkan penilaian
(Tn.A, 78 tahun), istri (Ny.Tn, 60 tahun). Keluhan terhadap komponen pada
gatal dan nyeri, durasi istirahat pasien kurang keluarga, maka pembina
karena keluhan gatal. dapat menyimpulkan bahwa
Keluarga masih belum mengerti tentang penyakit fungsi biologis kurang baik.
yang diderita pasien, penularan, komplikasi dan
tatalaksana penyakit tersebut
Psikologis Pasien dikelilingi anggota keluarga yang peduli Berdasarkan penilaian
dalam penyembuhan penyakitnya. Hal ini tampak terhadap komponen pada
ketika pasien datang ke puskesmas Kampung Bali keluarga, maka pembina
untuk berobat ditemani oleh anaknya. Komunikasi dapat menyimpulkan bahwa
dalam keluarga baik. fungsi psikologis berjalan
baik.
Sosial Keluarga ini tidak memiliki anggota keluarga Fungsi sosial berjalan
yang mengenyam pendidikan sampai perguruan dengan baik.
tinggi. Pasien dan istri sudah tidak bekerja lagi
dan riwayat pendidikan hanya tamat SD.
Hubungan dengan masyarakat sekitar terjalin baik.
Pasien dan istri masih rutin mengikuti beberapa
kegiatan sosialiasi di lingkungan rumahnya.
Pasien sangat terkenal di lingkungan sekitar
dikarenakan ± 1 tahun yang lalu pasien baru
menikah dengan istrinya dan juga sang istri masih
sangat aktif dalam kegiatan aerobik dan senam
puskesmas, sehingga tidak sulit mencari alamat
pasien.

19
Ekonomi & - Kebutuhan primer dan sekunder didapat dari Fungsi ekonomi kurang
Pemenuhan setoran anak-anak nya. baik (menengah ke bawah)
kebutuhan - Penghasilan sudah tidak ada dikarenakan pasien
sudah tidak bekerja lagi.
- Gaya hidup sederhana, tidak konsumtif dengan
prioritas penggunaan uang sesuai kebutuhan
primer, sekunder, dan tersier.
- Biaya pengobatan pasien masih ditanggungi oleh
pemerintah, pasien dan istri saat ini memiliki
Kartu BPJS dari pemerintah.
Adaptif - Keluarga pasien melakukan hal-hal yang telah Fungsi adaptif keluarga
diedukasikan oleh dokter sebagai pendukung terhadap keadaan pasien
keberhasilan terapi Herpes Zoster pasien. Bentuk cukup berjalan cukup baik.
perilaku adaptif diantara lain adalah dalam
menjaga kebersihan badan seperti menggunting
kuku yang tidak pernah digunting sejak muda
dan tidak mengoleskan parcok ataupun bedak ke
area yang pedih dan gatal serta menjaga
kebersihan badan.

20
Data Risiko Internal Keluarga
Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga
Perilaku Sikap & perilaku keluarga yang Kesimpulan pembina
menggambarkan perilaku tersebut untuk perilaku yang
bersangkutan
Kebersihan pribadi  Penampilan keluarga bersih dan sederhana Kebersihan diri dan
& lingkungan  Keluarga mandi 1-2x/hari keluarga kurang baik.
 Keadaan rumah tampak kurang teratur Kebersihan lingkungan
dansedikit berdebu. sekitar cukup baik.

 Dilingkungan sekitar rumah pasien adalah


pemukiman cukup padat.Didepan rumah
terdapat parit.
 Sumber air di rumah menggunakan air
sumur dan air PAM
 Rumah pasien memiliki jamban
Pencegahan spesifik  Pasien sering kelelahan, tidur kurang, jarang Keluarga belum memulai
makan perilaku yang sehat, dan
 Pasien tidak terlalu memperhatikan dalam belum menerapkan
menjaga kebersihan dan kelembapan luka perilaku pencegahan
 Anak yang diasuh pasien belum melengkapi spesifik terhadap pasien.
imunisasi.
 Jika terdapat keluhan, pasien selalu berobat
di pelayanan kesehatan terdekat yaitu
Puskesmas Kuala Lempuing

Gizi keluarga  Kebutuhan pangan belum tercukupi jika Kualitas makanan


dinilai dari angka kecukupan gizi. keluarga belumtercukupi
 Keluarga memasak sendiri makanan sehari- terutama gizi. Frekuensi
hari makan dan kuantitas
 Penyediaan makanan dilakukan sendiri belum cukup.
 Pola makan keluarga tidak teratur, biasanya
1-3x/hari

21
Asah asih asuh  Hubungan antar anggota keluarga baik. Fungsi asah, asih, asuh
 Kegiatan keagamaan tidak begitu teramati. dalam keluarga tampak
 Keluarga mengasuh anak dengan baik cukup baik.

 Tidak ada hambatan dalam tumbuh


kembang anak
Kesehatan  Pasien mendapatkan menstruasi pertama Kesehatan reproduksi
reproduksi kali pada umur 12 tahun. cukup baik
 Riwayat nyeri saat haid tidak ada
 Pasien merupakan seorang pengasuh anak
yang telah memiliki dua orang anak.
 Pasien sekarang menggunakan KB suntik
Latihan jasmani /  Pasiendan keluarga tidak pernah Aktivitas fisik dalam
aktivitas fisik menyediakan waktu khusus untuk keluarga kurang baik.
berolahraga
 Aktivitas sehari-hari pasien hanya mengasuh
anak, tidur, makan dan kadang silaturahmi
dengan tetangga.
Penggunaan  Pasien lebih sering menggunakan pelayanan Perilaku kesehatan
pelayanan kesehatan kesehatan di UPTD Puskesmas terdekat keluarga bersifat kuratif
 Jarak rumah ke pelayanan kesehatan
(puskesmas) 35m. Pasien biasanya pergi
berjalan kaki
Kebiasaan / perilaku  Suami pasien seorang perokok aktif, sering Perilaku kesehatan
lainnya yang buruk merokok di dalam rumah. dalam keluarga kurang
untuk kesehatan  Lauk-pauk dan makanan di rumah baik
pasiencukup bervariasi

22
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan pembina
untuk faktor pelayanan
Pusat pelayanan  Pasien biasa berobat ke puskesmas Puskesmas
kesehatan
mudah dijangkau,
kesehatan yang Kuala Lempuing atau kadang di namun untuk akses ke rumah
digunakan oleh pasien praktik bidan terdekat sakit rujukan agak jauh tetapi
dan keluarga dapat diakses dengan
kendaraan pribadi.
Cara mencapai pusat  Pasien dapat mencapai fasilitas
Untuk biaya pengobatan
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan dengan
gratis karena merupakan
tersebut berjalan kaki
peserta BPJS, dari segi
Tarif pelayanan Sngat mahal
pelayanan pasien merasa
kesehatan tersebut Mahal
puas dengan pelayanan
dirasakan Terjangkau
kesehatan yang didapat.
Murah
Gratis
Kualitas pelayanan sangat baik
kesehatan tersebut baik
dirasakan biasa
tidak memuaskan

Tabel 5.Tempat tinggal

Kepemilikan rumah : menumpang/kontrak/ hibah/ milik sendiri


Daerah perumahan : kumuh / padat/ cukup bersih / berjauhan/ mewah

Karakteristik Rumah Kesimpulan pembina untuk tempat


tinggal

Luas bangunan rumah : 6 x 10m - Pasien tinggal di rumah bersama


Luar total tanah rumah : 6,5 x 12 m suami dansepasang anak laki-laki
Kamar tidur : 2 kamar
dan perempuan.Tinggal
diperumahan yang cukup
Jumlah orang dalam satu rumah : 4 org
padat,yang kebersihannya cukup

Bertingkat / tidak bertingkat terjaga.

23
Lantai rumah dari : tanah / semen /keramik / lain-lain* - Penerangan di rumah cukup.
- Kamar mempunyai1-2jendela
Dinding rumah dari : papan/ tembok / kombinasi*
- Kebersihan rumah kurang baik, tata
Penerangan di dalam rumah letak barang dalam rumah tidak
Jendela :Ada teratur dan dapur berserakkan.
Listrik : Ada/tidak - Banyak tumpukan barang dan
bergantungan
Ventilasi
- Sumber air minum dari air sumur
Kelembapan rumah : lembap/tidak
dan PAM, limbah dialirkan ke
Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada/tidak
saluran air/ parit yang terletak di
Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan
depannya

Kebersihan di dalam rumah - Memiliki 1 kamar mandi dan

Kurang Bersih memiliki jamban, kamar mandi


memiliki atap dan dinding terbuat
Tata letak barang dalam rumah dari bata dan kayu.
Tidak teratur dan dapur berserakan.

Kondisi rumah secara keseluruhan


Sumber air
Kurang Baik.
Air minum dan masak dari :
Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli
dari tukang air
Air cuci
Sumur /pompa tangan / pompa listrik/ PAM / beli dari
tukang air

Kamar Mandi Keluarga


Ada / Tidak Ada
Dalam Rumah/Luar Rumah
Jumlah : 1Buah, ukuran 1 x 1,5m2

Jamban
Ada / Tidak Ada
Dengan pegangan / Tanpa pegangan
Bentuk jamban : Jongkok / Duduk

24
Limbah & sampah
Limbah dialirkan ke : tidak ada / got / kali
Tempat sampah di luar rumah : ada / tidak
Kesan kebersihan lingkungan permukiman :
baik / cukup / kurang

Diagram 3. Denah Rumah

Halaman belakang
WC

Sumur

WC Dapur

Kamar Kamar Kamar


tidur 2

Ruang Tamu

Kamar tidur 2
Kamar tidur 1

25
Diagram 4. Peta rumah dicapai dari puskesmas

RUMAH
PASIEN

PUSKESMAS
KUALA
LEMPUING SMA 1
Masjid
Bengkulu

I. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN KELUARGA

26
Life style :
- Pemenuhan kebutuhan primer
 prioritas utama
- Alokasi khusus dana kesehatan
tidak ada

Perilaku Kesehatan Lingkungan Psikososial : Keadaan


- Istirahat, makan, dan latihan ekonomi
jasmani kurang - Tidak memiliki dana khusus sebagai
- Higiene pribadi dan sumber dana kesehatan, hanya punya
lingkungan kurang BPJS
- Kehidupan sosial dengan lingk.
Cukup baik
FAMILY
Pelayanan kesehatan:
- Jarak rumah-pusat
pelayanan kes : 35 PASIEN
Herpes Zoster Pekerjaan:
m, bisa ditempuh
Ny. A Pengasuh anak
dengan berjalan kaki
43 th

Lingkungan Fisik
- Kondisi rumah secara
Faktor Biologi: keseluruhan kurang baik
Pasien,menderita Herpes Zoster, dengan tata dalam rumah
kurangnya pengetahuan tentang
penyakit yang kurang rapi
Istirahat kurang krn gatal dan nyeri
yang dirasakan hari

Pasien tinggal di rumah


sendir,lingkungan rumah cukup
padat,keadaan rumah dan tata
ruangkurang baik, lingkungannya
cukup padat dengan kebersihan yang
cukup.

II. DIAGNOSIS KESEHATAN KELUARGA

27
Masalah Internal Keluarga:
Masalah Biologis :
- PasienmenderitaHerpes Zoster.
- Istirahat berkurang karena gatal dan nyeri.
- Usia pasien > 40 tahun
- Riwayat varisella pada saat anak-anak
- Pasien yang kurang menjaga kebersihan (higienitas) diri

Masalah psikososial keluarga :


- Keluarga pasien mengerti mengenai penyakit herpes zoster baik penularannya
maupun komplikasinya.
- Keluarga pasien mau mengingatkan dan menemani pasien kontrol berobat kembali ke
puskesmas
- Mulai menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah secara bertahap
- Pasien dan keluarga untuk memakan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup

28
III. SKOR KEMAMPUAN KELUARGA DALAM PENYELESAIAN MASALAH DAN
RENCANA PENATALAKSANAAN
No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Coping Coping
diharapkan score score
awal akhir
1 Konseling dan edukasi tentang Pasien Tindak Lebih memahami 2 5
penyakit Herpes Zoster, meliputi dan lanjut 1 tentang penyakit
penyebab, cara penularan, faktor keluarga pasien
memperberat, dan
penatalaksanaannya
2 Konseling untuk melakukan Pasien Tindak Mengerti cara 2 5
tindakan pencegehan penyakit dan lanjut 1 pencegahan dan
dan komplikasinya dengan keluarga komplikasi dari
menerapkan pola hidup sehat penyakit
3 Konseling dan edukasi Pasien Tindak Mampu memulai 2 5
mengenai pengaturan diet dalam dan lanjut 1 pola hidup sehat
penanganan dan pencegahan keluarga
perburukan penyakit pasien
4 Konseling dan edukasi Pasien Tindak Keluarga dapat 2 5
mengenai pentingnya dalam dan lanjut 1 mengingatkan
mengawasi pasien menggunakan keluarga dan mengawasi
obat dengan benar pasien untuk
minum obat dan
menjamin
ketersediaan obat
5 Konseling dan edukasi Pasien Tindak Keluarga dapat 3 5
mengenai pentingnya dan lanjut 1 memeriksakan
memeriksakan diri ke layanan keluarga diri secara rutin
kesehatan ke layanan
kesehatan tanpa
harus menunggu
adanya keluhan
6 Edukasi tentang pentingnya keluarga Tindak Pasien dan 2 5
untuk terus menjaga kebersihan lanjut 1 keluarga
rumah dan lingkungan sekitar bergotong –
royong

32
membersihkan
lingkunganagar
selalu bersih dan
rapi
7 Konseling dan edukasi Pasien Tindak Keluarga pasien 2 5
mengenai pola aktivitas fisik dan lanjut 2 dapat membantu
sehari-hari bagi pasien. keluarga pasien untuk
aktivitas sehari-
hari, seperti jalan
sore/hari setiap 3-
4 kali per minggu
selama30-
60menit.
8 Konseling dan edukasi Keluarg Tindak Keluarga 3 5
pentingnya dukungan psikologi a pasien lanjut 1 menciptakan
dari keluarga suasana rumah
yang kondusif
dan dukungan
moral untuk
pasien

33
IV. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI SAAT KEDATANGAN KE
II DAN III DI RUMAH PASIEN

Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK DAN


RENCANA SELANJUTNYA
KedatanganII Intervensi yang dilakukan:
Rumah Pasien 1. Aspek Personal
18 Juli 2017 a. Evaluasi pemahaman pasien dan keluarga mengenai herpes zoster,
penyebab, pencegahan dan komplikasinya
b. Evaluasi motivasi pasien untuk kontrol ke puskesmas kembali

2. Aspek Klinik
- Menilai keluhan demam, pusing, dan malese
- Menilai keluhan nyeri, gatal dan pegal
- Pemeriksaan status lokalis sesuai tempat lesi

Farmakologi :
Neurodex 2 x 1

Non- farmakologi
- Menjaga lesi tetap bersih dan kering
- Menghindari garukan terlalu sering
- Menggunting kuku secara teratur
- Rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
rumah serta pekerjaan sebagai pengasuh anak
- Sebisa mungkin tidak menggunakan pakaian dan handuk secara
bersama
- Menjaga kebersihan diri dengan tetap mandi rutin dan menjaga
kebersihan rumah
- Menghindari individu yang beresiko tinggi terinfesi virus varisella
zoster, seperti ibu hamil, anak-anak, dan pasien imunokompraimase
- Mengurangi stress dan beban pikiran
- Tidur yang cukup (6-8 jam sehari)

34
3. Aspek psikososial keluarga dan lingkungan
- Keluarga pasien mengerti mengenai penyakit herpes zoster baik
penularannya maupun komplikasinya.
- Keluarga pasien mau mengingatkandan menemani pasien kontrol
berobat kembali ke puskesmas
- Mulai menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah
secara bertahap
- Pasien dan keluarga untuk memakan makanan yang bergizi dan
istirahat yang cukup

Hasil :
1. Aspek Personal
a. Pasien dan keluarga semakin memahami mengenai herpes zoster,
penyebab, pencegahan dan komplikasinya
b. Pasien sudah kontrol ke dokter puskesmas secara rutin

2. Aspek Klinik
- Mengeluh demam, pusing, dan malese tidak lagi
- Mengeluh nyeri, gatal dan pegal pada tempat lesi tidak lagi
- Didapatkan lesi di regio antebranchii anterior dextra dan regio
thorakalis anterosuperior dextra berupa lesi yang sudah mengering
dan menipis serta warnanya sudah hampir sama dengan warna kulit
sekitarnya.
Farmakologi:
Neurodex 2 x 1

Non- farmakologi:
- Lesi bersih, kering, dan menipis serta mulai sama dengan warna kulit
sekitarnya
- Garukan tidak lagi
- Gunting kuku secara teratur
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan rumah
serta pekerjaan sebagai pengasuh anak
- Tidak menggunakan pakaian dan handuk secara bersama

35
- Mandi rutin dan menjaga kebersihan rumah
- Sudah menghindari individu yang beresiko tinggi terinfesi virus
varisella zoster, seperti ibu hamil, anak-anak, dan pasien
imunokompraimase
- Mengurangi stress dan beban pikiran
- Tidur cukup (6-8 jam sehari)

3. Aspek Psikososial keluarga dan lingkungan


- Keluarga pasien mengerti mengenai penyakit herpes zoster baik
penularannya maupun komplikasinya.
- Keluarga pasien mau mengingatkandan menemani pasien kontrol
berobat kembali ke puskesmas
- Mulai menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah
secara bertahap
- Pasien dan keluarga memakan makanan yang bergizi dan istirahat
yang cukup

Rencana selanjutnya :
1. Aspek Klinik
- Menilai keluhan demam, pusing, dan malese
- Menilai keluhan nyeri, gatal dan pegal
- Pemeriksaan status lokalis sesuai tempat lesi

Farmakologi :
-
Non farmakologi
- Menjaga lesi tetap bersih dan kering
- Menghindari garukan terlalu sering
- Menggunting kuku secara teratur
- Rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
rumah serta pekerjaan sebagai pengasuh anak
- Sebisa mungkin tidak menggunakan pakaian dan handuk secara
bersama

36
- Menjaga kebersihan diri dengan tetap mandi rutin dan menjaga
kebersihan rumah
- Menghindari individu yang beresiko tinggi terinfesi virus varisella
zoster, seperti ibu hamil, anak-anak, dan pasien
imunokompraimase
- Mengurangi stress dan beban pikiran
- Tidur yang cukup (6-8 jam sehari)
2. Aspek Psikososial keluarga dan lingkungan
- Mengedukasi keluarga pasien mengenai penyakit herpes zoster
baik penularannya maupun komplikasinya.
- Memberikan motivasi kepada keluarga pasien untuk menemani
pasien kontrol berobat secara rutin
- Edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan rumah dan
lingkungan sekitar rumah.
- Edukasi pasien dan keluarga untuk memakan makanan yang
bergizi dan istirahat yang cukup
Kedatangan III Intervensi
Rumah Pasien 1. Aspek Klinik
25 Juli 2017 - Menilai keluhan demam, pusing, dan malese
- Menilai keluhan nyeri, gatal dan pegal
- Pemeriksaan status lokalis sesuai tempat lesi
Farmakologi :
-
Non farmakologi
- Menjaga lesi tetap bersih dan kering
- Menghindari garukan terlalu sering
- Menggunting kuku secara teratur
- Rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
rumah serta pekerjaan sebagai pengasuh anak
- Sebisa mungkin tidak menggunakan pakaian dan handuk secara
bersama
- Menjaga kebersihan diri dengan tetap mandi rutin dan menjaga
kebersihan rumah

37
- Menghindari individu yang beresiko tinggi terinfesi virus varisella
zoster, seperti ibu hamil, anak-anak, dan pasien
imunokompraimase
- Mengurangi stress dan beban pikiran
- Tidur yang cukup (6-8 jam sehari)

2. Aspek psikososial keluarga dan lingkungan


- Mengedukasi keluarga pasien mengenai penyakit herpes zoster
baik penularannya maupun komplikasinya.
- Memberikan motivasi kepada keluarga pasien untuk menemani
pasien kontrol berobat secara rutin
- Edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan rumah dan
lingkungan sekitar rumah.
- Edukasi pasien dan keluarga untuk memakan makanan yang
bergizi dan istirahat yang cukup

Hasil :
1. Aspek Klinik
- Mengeluh demam, pusing, dan malese tidak lagi
- Mengeluh nyeri, gatal dan pegal pada tempat lesi tidak lagi
- Didapatkan lesi di regio antebranchii anterior dextra dan regio
thorakalis anterosuperior dextra berupa lesi yang sudah mulai
menghilang, dimana warnanya sudah sama dengan warna kulit
sekitarnya.
Farmakologis
-
Non- farmakologis
- Lesi bersih, kering, menipis dan mulai menghilang serta sama
dengan warna sekitarnya
- Garukan tidak lagi
- Gunting kuku secara teratur
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan rumah
serta pekerjaan sebagai pengasuh anak

38
- Tidak menggunakan pakaian dan handuk secara bersama
- Mandi rutin dan menjaga kebersihan rumah
- Sudah menghindari individu yang beresiko tinggi terinfesi virus
varisella zoster, seperti ibu hamil, anak-anak, dan pasien
imunokompraimase
- Mengurangi stress dan beban pikiran
- Tidur cukup (6-8 jam sehari)

2. Aspek Psikososial
- Keluarga pasien mengerti mengenai penyakit herpes zoster baik
penularannya maupun komplikasinya.
- Keluarga pasien mau mengingatkandan menemani pasien kontrol
berobat kembali ke puskesmas
- Sudah ada kesadaran keluarga pasien dan pasien menjaga
kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah secara bertahap
- Pasien dan keluarga memakan makanan yang bergizi dan istirahat
yang cukup

39
Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat Ini
Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan dan coping score akhir
Coping Score
No. Masalah yang terselesaikan
akhir
1 Konseling dan edukasi tentang penyakit Herpes Zoster, 5
meliputi penyebab, cara penularan, faktor memperberat,
dan penatalaksanaannya.
2 Konseling untuk melakukan tindakan pencegehan 5
penyakit dan komplikasinya dengan menerapkan pola
hidup sehat
3 Konseling dan edukasi mengenai pengaturan diet dalam 5
penanganan dan pencegahan perburukan penyakit
pasien
4 Konseling dan edukasi mengenai pentingnya dalam 4
mengawasi pasien menggunakan obat dengan benar
5 Konseling dan edukasi mengenai pentingnya 5
memeriksakan diri ke layanan kesehatan.
6 Edukasi tentang pentingnya untuk terus menjaga 5
kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
7 Konseling dan edukasi mengenai pola aktivitas fisik 5
sehari-hari bagi pasien.
8 Konseling dan edukasi pentingnya dukungan psikologi 5
dari keluarga

 Derajat Fungsional Saat Pembinaan Terakhir: 1


 Faktor Pendukung terselesainya masalah kesehatan pasien :
- Terdapat jaminan kesehatan untuk berobat
- Keluarga pasien kooperatif
- Pasien mematuhi pola diet yang disarankan dokter
- Suami dan anak pasien menemani pasien kontrol ke pelayanan kesehatan, meski tidak
rutin.
- Pembina diterima dengan baik
- Tersedia waktu yang cukup

40
- Lokasi rumah pasien dekat dengan pusat pelayanan primer

 Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya:


- Melakukan edukasi terarah dan konseling berulang pada pasien dan keluarga
mengenai penatalaksanaan penyakit herpes zoster, termasuk pola makan, olahraga
rutin, serta kontrol teratur ke Puskesmas.
- Edukasi dan konseling kepada pasien serta keluarga mengenai pentingnya menjaga
higienita, pola makan dan gizi.
- Edukasi dan konseling pasien serta keluarga mengenai pentingnya menjaga
kebersihan rumah dan lingkungan serta kebutuhan nutrisi keluarga.
- Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarganya mengenai pentingnya
memeriksakan diri ke puskesmas jika ada masalah terkait kesehatan keluarga.

Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. Fitri Desimilani


Tanggal :

DOKUMENTASI

41
Rumah tampak depan dan halaman rumah Dapur dan ruang makan

Ruang tamu Ruang tidur 1

Kamar mandi Ruang tidur 2

42

Anda mungkin juga menyukai