Terdiri atas
Simbiosis Basidiomycota
Warna Mutualisme
Deuteromycota
Struktur Lichen
Mikori
za
Kata Kunci
Ascomycota Fungi Lichen
Basidiomycota Hifa Ragi
Cendawan Kapang Septa
Deuteromycota Khamir Zygomycota
FUNGI/JAMUR 0
PENDAHULUAN
Pasti kalian sudah bisa menebak hanya dengan melihat gambar ini. Ya, ini adalah beberapa
jenis jamur yang ada di bumi ini yang hanya bisa di temukan di tempat-tempat tertentu saja.
Jamur sering dianggap sebagai organisme yang tergolong dalam tumbuhan, tetapi adapula yang
menganggap jamur sebagai golongan organisme yang terpisah dengan tumbuhan. Dengan
demikian terdapat pula perbedaan dalam klasifikasinya, Allah telah menciptakan makhluk
hidupnya berbagai macam.
Artinya : “Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-
binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut
kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa,
lagi Maha Pengampun”.
FUNGI/JAMUR 1
Adapun hadist Nabi Muhammaad SAW tentang jamur termuat dalam bab pengobatan. Imam
Bukhari meriwayatkan dua kali (Bukhari, VII, [t.th.]: 17), Imam Muslim meriwayatkannya 7
kali, dan kitab-kitab yang lainnya lebih banyak lagi.
Yang dimaksud al-manna adalah tetumbuhan berwarna putih, banyak kandungan lemak, dan
termasuk rumpun jamur. Al-Kam’at maupun al-manna adalah sama-sama jenis jamur. Hadis ini
memberi petunjuk bahwa jamur banyak jenisnya. Jamur tertentu dapat dijadikan obat penyakit
tertentu. Kasus ini mengandung implikasi bahwa kita supaya lebih banyak lagi mempelajari
aneka jenis jamur, baik dari segi sarana pengobatan, maupun dari segi pemberantasannya ketika
jamur itu membahayakan kesehatan manusia. Tetapi adapula jamur yang memang
menguntungkan dan juga meruguikan bagi kehidupan manusia.
Sebelum memulai pembelajaran biasakan selalu berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
setiap yang Anda pelajari dapat bermanfaat bagi kehidupan.
FUNGI/JAMUR 2
FUNGI / JAMUR
Dalam kehidupan sehari-hari, kita memanfaatkan jenis jamur tertentu dalam pembuatan
beberapa bahan makanan, misalnya tempe dan oncom. Jamur dapat tumbuh dikulit dan
menyebabkan noda-noda putih serta menimbulkan rasa gatal. Kitapun dapat menemukan jamur
di tempat-tempat tertentu seperti: di tempat pembuangan sampah, dibagian kayu yang mati atau
lapuk atau ditempatkan jerami padi. Tanpa jamur maka bumi ini akan penuh bangkai dan
sampah. Mengapa demkian??
Jamur dikenal dengan istilah kapang (mold), khamir (yeast), ragi, atau cendawan
(mushroom). Istilah kapang (mold) digunakan untuk menyebut jamur pada tahap reproduksi
secara aseksual (vegetatif). Pada tahap tersebut,miselium tumbuh dengan cepat dan
menghasilkan banyak spora aseksual. Istilah ragi dan khamir digunakan untuk menyebut jamur
bersel satu (uniseluler), misalnya ragi pengembang adonan roti Saccharomyces cerevisiae. Istilah
cendawan digunakan untuk menyebut jamur pada saat membentuk tubuh buah, misalnya jamur
merang (Volvariella volvacea) yang berbentuk seperti payung.
Dalam dunia biologi, jamur dikenal dengan istilah fungi. Ilmu yang mempelajari jamur
adalah mikologi, yang berasal dari bahasa Yunani mykes (jamur) dan logos (ilmu).
Pada pembahasan kali ini Anda akan mempelajari ciri-ciri, habitat, cara hidup, cara
reproduksi, klasifikas jamur, bentuk simbiosis jamur dengan organisme lainnya, dan peranannya
dalam kehidupan manusia.
FUNGI/JAMUR 3
I. Ciri-ciri Jamur
A. Ukuran, Bentuk, dan Warna Tubuh Jamur
Jamur ada yang berbentuk mikroskopis dan ada pula yang
makroskopis (ragi dan khamir) tediri atas satu sel (uniseluler),
sedangkan jamur yang ukurannya makroskopis (kapang atau
cendawan) terdiri atas banyak sel (multiseluler) misalnya jamur
merang,jamur kuping dan jamur tempe. Jamur makroskopis
dapat membentuk tubuh buah, dengan ukuran yang bervariasi,
bahkan ada yang lebihdari satu materi misalnya
Sumber: Amadej, commons.wikimedia.org
(a) Calvatiagigantae. Namun untuk dapat melihat sel-sel jamur
dengan jelas harus menggunakan mikroskop cahaya. Jamur
mikroskopis, misalnya Saccharomyces sp, Rhodatorula, dan
Candida sp.
Jamur memiliki bentuk tubuh yang sangat bervariasi antara
lain bebentuk oval, bulat, pipih, bercak-bercak embun tepung
Sumber: Amadej, commons.wikimedia.org (mildew), untaian benang seperti kapas kancing baju, payung dan
(b)
mangkok. Jamur berbentuk oval terdapat pada jamur bersel satu,
misalnya Saccharomycescarevisiae. Jamur berbentuk untaian
benang sepeti kapas misalnya jamur tempe (Ryzopus oryzae),
jamur berbentuk payung misalnya jamur merang (Volvariella
volvacea), jamur berbentuk seperti mangkok Sarcoscphypa
coccinea. Jamur berbentuk bulat, misalnya “puffball”
FUNGI/JAMUR 4
B. Struktur Tubuh Jamur
Tubuh jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki dinding sel dari zat kitin. Zat
kitin tersusun dari polisakarida yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, tetapi fleksibel. Zat
kitin jamur mirip dengan zat kitin yang ditemukan pada kerangka luar serangga atau
Arthopoda. Fungi tidak memiliki korofil, oleh karena itu fungi tergolong organisme
hetorotrof. Fungi tidak mencerna makanannya di dalam tubuh.
Gambar 1.3 (a) Struktur tubuh jamur Mycena sp, (b) tubuh buah, dan (c) bentuk miselium seperti kapas
Sumber: commons.wikimedia.org
FUNGI/JAMUR 5
Haustorium adalah ujung hifa yang menembus jaringan inang dan berfungsi untuk menyerap
sari makanan. Hifa pada sebagian miselium ada yang berdiferensiasi dan termodifikasi
membentuk alat reproduksi untuk menghasilkan spora. Miselium yang menghasilkan spora
disebut miselium generatif.
FUNGI/JAMUR 6
ketombe di kulit kepala. Pneumonia caronia(khamir yang
menginfeksi paru-paru penderita AIDS), dan jamur Arthrobotrys
yang menjadi parasit cacing Nematoda.
3. Jamur Simbiosis Mutualisme
Jamur simbiosis mutualisme mendapatkan nutrisi dari
FUNGI/JAMUR 7
terjadi pembelahan sel secara mitosis dan menghasilkan banyak sporangiospora dengan
kromosom yang haploid (n). Jamur jenis lainnya yang sudah dewasa dapat menghasilkan
konidiofor (rangka konidium). Pada ujung konidiofor terdapat konidium (kotak
konidiospora)
B. Secara Generatif
Reproduksi pada jamur secara generatif (seksual) dilakukan dengan pembentukan
spora seksual melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis. Mekanismenya dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Hifa (+) dan hifa (-), masing-masing berkromosom haploid (n), berdekatan
membentuk gametangium. Gametangium merupakan organ yang menghasilkan
gamet pada tumbuhan tingkat rendah.
2. Gametangium mengalami plasmogami (peleburan sitoplasma membentuk
zigosporangium dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus haploid yang
belum bersatu. Zigosporangium memiiki lapisan dinding sel yang tebal dan kasar
untuk bertahan pada kondisi buruk atau kering.
3. Bila kondisi lingkungan membaik akan terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga
zigosporangium memilki inti yang diploid (2n).
4. Inti diploid zigosporangium segera mengalami pembelahan secara meiosis
menghasikan zigosporangium haploid (n) di dalam zigosporangium.
5. Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium bertangkai pendek
dengan kromosom haploid (n).
6. Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora-spora yang haploid (n). Spora-
spora ini memiliki keanekaragaman genetik.
7. Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah
(germinasi) menjadi hifa jamur yang haploid (n). Hifa akan tumbuh membentuk
jaringan miselium yang semuanya haploid (n).
FUNGI/JAMUR 8
Gambar 1.7 Reproduksi secara aseksual dan seksual pada jamur multiseluler
Sumber: common.wikimedia.org
FUNGI/JAMUR 10
b. Reproduksi Seksual Zygomycota
Reproduksi seksual Zygomycota dengan cara pembentukan spora seksual
(zigospora) melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis. Anggota jamur
inidisebut fungi zigot. Para ahli mikologi telah mendeskripsikan sekitar 600 fungi
zigot. Contoh jamur Zygomycota, antara lain Rhizopus sp, Mucor sp dan
Pilobolus.
B. Ascomycota
1. Ciri-Ciri Ascomycota
Kelompok jamur ascomycota memiliki ciri utama, yaitu menghasilkan askospora
sebagai hasil reproduksi seksual. Askospora dihasilkan oleh alat reprodusi seksual,
yaitu askus. Askus memiliki bentuk struktur seperti kantong. Ascomycota ada yang
bersel satu dan ada yang bersel banyak. Ascomycota multiseluler memiliki hifa yang
bersekat. Pada beberapa jenis Ascomycota, hifa bercabang-cabang membentuk
miselium dan tersusun kompak menjadi tubuh buah makroskopis yang disebut
askokrap atau askokarpus. Bentuk askokarp bervariasi, antara lain berbentuk botol,
bola, dan mangkok. Pada askokarp terdapat banyak askus yang di dalamnya terdapat
askospora.
2. Cara Hidup Ascomycota
Ascomycota hidup sebagai pengurai bahan organik terutama dari tumbuhan atau
sisa-sisa organisme di dalam tanah maupun di laut. Ascomycota bersel satu atau ragi
hidup pada bahan yang mengandung gula atau karbohidrat, misalnya singkong yang
menghasilkan tapai atau sari anggur untuk membuat minuman anggur merah (wine).
Beberapa jenis ada yang hidup sebagai parasit pada organisme lain.
3. Daur Hidup Ascomycota
Dalam daur hidupnya, Ascomycota uniseluler maupun multiseluler dapat
bereproduksi secara seksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
a. Reproduksi Aseksual Ascomycota
Ascomycota uniseluler
Bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan sel atau pelepasan tunas
dan sel induk. Tunas yang terlepas akan menjadi sel jamur baru
FUNGI/JAMUR 11
Ascomycota multiseluler
bereproduksi secara aseksual dengan dua cara, yaitu
fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual
konidiospora. Hifa dewasa yang terputus akan tumbuh menjadi
hifa jamur baru. Hifa haploid (n) yang sudah dewasa akan
menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung
konidiofor akan terbentuk spora yang diterbangkan angin yang
disebut konidia. Konidia pada jamur Ascomycota berwarna-
Gambar 1.9 Alat reprodusi aseksual warni, antara lain berwarna oranye, hitam, biru atau
pada Ascomycota mutliseluler
kecokelatan.
b. Reproduksi Seksual Ascomycota
Ascomycota uniseluler. Reproduksi Ascomycota uniseluler diawali dengan
konjungsi atau penyatuan dua sel haploid (n) yang berbeda jenis. Hasil
penyatuan tersebut menghasilkan zigot yang diploid (2n). Zigot tumbuh
membesar menjadi askus yang diploid. Inti (nukleus) diploid di dalam askus
membelah secara meiosis menghasilkan 4 inti yang haploid. Di sekitar 4 inti
tersebut membentuk dinding sel sehingga membentuk 4 askospora yang
haploid di dalam askus. Bila askus sudah masak, maka askus akan pecah
mengeluarkan askospora.
Gambar 1.10 (a) Reproduksi aseksual (pembentukan tunas) dan (b) reproduksi seksual
(pembentukan askospora) pada Ascomycota uniseluler.
Sumber: Buku biologi SMA kurikulum 2013
FUNGI/JAMUR 12
Ascomycota multiseluler. Reproduksi seksual jamur Ascomycota
multiseluler adalah sebagai berikut.
1) Hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing berkromosom haploid
berdekatan. Hifa (+) membentuk askogonium (alat reproduksi betina)
sedangkan hifa (-) membentuk anteridium (alat reproduksi jantan)
2) Askogonium membentuk saluran menuju anteridium: disebut trikogin.
Melalui trikogin terjadi proses plasmogami (peleburan sitoplasma).
Askogonium akan menerima nukleus haploid dari anteridium sehingga
askogonium memiliki kumpulan inti dari keduanya (dikariotik).
3) Askogonium tumbuh menjadi hifa dikariotik yang bercabang-cabang dan
tergabung dalam askokarp (tubuh buah).
4) Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dikariotik.
5) Di dalam askus terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga terbentuk inti
yang diploid (2n).
6) Inti diploid di dalam askus membelah secara meiosis menghasilkan 4
nukleus haploid (n).
7) Masing-masing nucleus haploid membelah secara mitosis sehingga di
dalam askus terdapat 8 nukleus. Selanjutnya, di sekitar nukleus terbentuk
dinding sel dan terbentuk askospora yang haploid (n).
8) Bila askus telah masak, maka askospora akan tersebar secara serentak. Hal
ini terjadi karena jika satu askus pecah berakibat pada pecahnya askus
lain.
9) Askospora yang jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah menjadi
hifa baru yang haploid (n). Hifa haploid akan tumbuh bercabang-cabang
membentuk miselium yang haploid (n)
FUNGI/JAMUR 13
Gambar 1.11 Daur ulang Ascomycota multiseluler, meliputi reprodusi aseksual
(pembentukan konidiospora) dan seksual (pembentukan askospora)
Sumber: Buku biologi SMA kurikulum 2013
V. Contoh Ascomycota
Anggota jamur dalam divisi Ascomycota disebut fungi kantong (sac fungi). Para ahli
mikologi telah mendeskripsikan sekitar 60.000 fungi kantong, baik yang uniseluler maupun
multiseluler.
a. Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur bersel satu dan
memiliki dinding askus yang tipis, dikenal sebagai khamir
Saccharomyces cerevisiae digunakan untuk pembuatan minuman
beralkohol, tapai, dan pengembang adonan roti. Jamur ini dapat
mengubah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida (CO2)
melalui proses fermentasi (respirasi anaerob). Gas CO2 yang
terbentuk adonan roti mengembang.
Gambar 1.12 Keju yang
dibuat dengan Penicillium b. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum digunakan
roqueforti untuk antibiotik penisilin dengan cara mengekstraksi biakan cair.
Sumber:
common.wikimedia.org Penisilin digunakan untuk membasmi bakteri antara lain Neisseria
meningitidis, Streptococcus pneumomae dan Staphylococcus sp.
c. Penicillium roqueforti dan penicillium camemberti digunakan
dalam pembuatan keju.
FUNGI/JAMUR 14
d. Kapang biru (blue mold) yang tumbuh pada buah jeruk merupakan jamur Penicillium
yang hidup saproba.
e. Neurospora crassa dan Neurospora sitophila merupakan jamur oncom yang memiliki
spora yang berwarna oranye.
f. Morchella esculenta, jamur yang memiliki tubuh buah yang mengandung banyak air dan
enak dimakan. Jamur ini sering ditemukan di bawah pohon buah-buahan.
g. Claviceps purpurea merupakan jamur Ascomycota berwarna ungu yang biasa disebut
ergot, bersifat parasit pada gandum hitam (rye). Bila jamur ini ikut tergiling bersama
gandum dan tercampur dalam tepung, lalu dikonsumsi manusia, maka akan menimbulkan
penyakit gangren, gejala yang dialami antara lain kejang saraf, rasa panas terbakar,
halusinasi, dan kegilaan temporer (sementara).
KONSEP BIOLOGI
C. Basidiomycota
1. Ciri-Ciri Basidiomycota
Istilah Basidiomycota berasal dari bahas Yunani, basidin yang berarti alas kecil.
Seluruh jamur Basidiomycota memiliki struktur tubuh bersel banyak (multiseluler)
dengan hifa bersekat. Hifa bercabang-cabang membentuk miselium.
Tubuh buah Basidiomycota disebut basidiokarp atau basidiokarpus. Bentuk
basidiokarp bervariasi, antara lain seperti payung, lingkaran, kancing, atau telinga
manusia. Pada bagian bawah terdapat bilah-bilah berbentuk lembaran seperti insang
(gill) tempat basidium menghasilkan basidiospora sebagai alat reproduksi secara
seksual. Jumlah basidiospora yang dihasilkan bisa mencapai milyaran.
FUNGI/JAMUR 15
Stinkhorn merupakan Basidiomycota yang menghasilkan basidiospora yang berlendir,
lengket, dan berbau busuk sehingga menari lalat dan serangga lain untuk membantu penyebaran
spora jamur.
2. Cara Hidup Basidiomycota
INFO BIO Pada umumnya, Basidiomycota hidup sebagai saproba
(pengurai) sisa-sisa organisme yang sudah mati. Basidiomycota
hidup di tanah yang mengandung sampah organik, di batang
kayu yang mati, atau di tumpukan jerami. Basidiomycota
merupakan pengurai polimer lignin kompleks terbaik.
3. Daur Hidup Basidiomycota
Liputan6.com
Basidiomycota bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan
Sebuah spesies jamur aneh yang seksual (generatif). Berbeda dengan kelompok jamur
mirip alien ditemukan di Inggris.
Jamur clathrus archeri yang Ascomycota, reproduksi seksual pada Basidiomycota lebih
dikenal dengan nama lain
'octopus stinkhorn'-- gurita bau sering terjadi daripada aseksual.
bertanduk, 'jamur kelamin, dan
'jari setan' -- ditemukan tumbuh a. Reproduksi Aseksual Basidiomycota
di New Forest, Taman nasional di
Hampshire, Inggris.
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan membentuk
Dalam tahap masih kuncup, konidiospora (spora konidia). Hifa haploid (n) yang sudah
jamur terlihat mirip telur. Saat
mulai berkembang lah, wujudnya dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia).
mulai terlihat mengerikan,
sebagian besar jamur-jamuran Pada ujung konidiofor terbentuk spora yang dapat
tumbuh dari tanah, sedangkan
jamur clathrus archeri muncul diterbangkan oleh angin.
dari telur. Seringkali 'telur'
berlendir dan bergelatin
b. Reproduksi Seksual Basidiomycota
ditemukan bergerombol. Dengan Reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan
tinggi sekitar 4-6 cm dan lebar 2-
4 cm. antara hifa berbeda jenis yang akan menghasilkan spora
seksual Basidiospora. Mekanisme reproduksi seksual
Basidiomycota adalah sebagai berikut:
1) Miselium (+) dan miselium (-) yang masing-masing berkromosom haploid (n)
bertemu. Miselium ini terdiri atas hifa-hifa monokariotik (berinti sel satu).
2) Terjadi plasmogami antara miselium (+) dengan miselium (-) menghasilkan
miselium dengan hifa dikariotik (berinti sel dua). Miselium dikariotik
memiliki pertumbuhan yang sangat cepat sehingga mendesak pertumbuhan
miselium haploid induknya.
FUNGI/JAMUR 16
3) Perubahan cuaca lingkungan, misalnya musim ujan atau perubahan suhu,
mengakibatkan miselium dikariotik membentuk tubuh buah (basidiokarp).
Miselium dikariotik yang membentuk tubuh buah ini berumur panjang.
4) Permukaan bawah basidiokarp dilapisi oleh sel-sel dikariotik yang disebut
basidium.
5) Selanjutnya, terjadi kariogami (peleburan inti) yang akan menghasilkan
nukleus yang diploid (2n).
6) Nukleus diploid (2n) segera membelah secara meiosis menghasilkan 4 inti
yang haplod (n).
7) Masing-masing basidium melakukan empat pertubuhan penjuluran atau
membentuk tonjolan yang disebut sterigma sehingga berkembang menjadi
basidiospora yang haplod (n).
8) Basidiospora yang sudah masak akan terlepas dari basidium dan berkecambah
menjad hifa baru yang haploid (n). Hifa haploid akan bercabang-cabang
membentuk miselium yang haploid.
Gambar 1.13 Reproduksi seksual pada daur hidup Radisiomycota (pembentukan basidiospora)
Sumber: Buku biologi SMA kurikulum 2013
4. Contoh Basidiomycota
Terdapat sekitar 25.000 spesies jamur Basidiomycota yang sudah diidentifikasi
beberapa jenis Basidiomycota dimanfaatkan sebagai makanan, namun ada pula yang
beracun.
FUNGI/JAMUR 17
a. Volvariella volvacae (jamur merang), sering ditemukan pada tumpukkan jerami.
Tubuh buah berbentuk payung, berwarna putih agak krem, bagian bawah tudung
berwarna kecokelatan. Jamur ini dibudidayakan sebagai bahan makanan yang
bergizi tinggi.
b. Auricularia polytricha (jamur kuping), biasanya ditemukan pada batang kayu
yang sudah mati, berbentuk seperti telinga manusia, berwarna cokelat kehitaman,
serta dimanfaatkan untuk campuran sop atau kimlo. Terkadang jamur ini
diperdagangkan dalam bentuk kering.
D. Deuteromycota
Deuteromycota bukan merupakan kelompok
klasifikasi jamur yang sebenarnya tetapi hanya untuk
KONSEP BIOLOGI
menggolongkan jamur yang belum diketahui cara
Ciri-ciri Basidiomycota antara lain
reproduksi generatifnya. Kelompok jamur seperti ini
bersifat multiseluler, hifa bersekat,
membentuk tubuh buah digolongkan sebagai jamur tak sempurna (imperfect).
basidiokarp/tidak, reproduksi
vegetatif (membentuk konidiospora) Bila diteliti lebih lanjut diketahui cara reproduksi
dan generative (menghasilkan seksualnya maka jamur tersebut dipindahan ke divisi
basidiospora), hidup
saproba/parasit/simbiosis yang sudah diterapkan yaitu Zygomycota, Ascomycota,
mutualisme. atau Basidiomycota.
KONSEP BIOLOGI
FUNGI/JAMUR 18
Kegiatan 1.1
Judul Kegiatan : Mengamati Berbagai Jenis Macam Jamur dan
Hifanya
Tujuan : Mengetahui bentuk dan warna jamur
Mengidentifikasi hifa dari berbagai jenis jamur
Alat dan Bahan :
1. Berbagai jenis jamur 5. Aquades
2. Mikroskop 6. Alat tulis
3. Kaca preparat 7. Penggaris
4. Cover glass 8. Kamera
Cara Kerja :
1. Amatilah jamur-jamur yang tersedia di meja dan raba
2. Lihatlah bentuk dan warna dari jamur-jamur tersebut
3. Sayat bagian kasar pada setiap jamur
4. Simpan sayatan tipis pada kaca objek, lalu tetesi sedikit aquades
5. Tutup kaca objek dengan kaca penutup, lalu letakkan pada meja objek mikroskop
6. Amati di bawah mikroskop
7. Tulis hasil pengamatan pada lembar kerja
8. Foto setiap jamur yang tersedia
Hasil Pengamatan :
No. Nama Jamur Bentuk Warna Gambar Gambar
mikroskopis makroskopis
Pertanyaan :
1. Apa perbedaan hifa jamur dari berbagai jenis jamur?
2. Bagaimana tekstur dari jamur tersebut?
FUNGI/JAMUR 19
Kesimpulan :
FUNGI/JAMUR 20
Gambar 1.15 Anatomi lichen
Sumber: commont.wikimedia.org
FUNGI/JAMUR 21
Usnea, berbentuk frutikosa (seperti semak), hidup menempel di pohon-pohon
yang tumbuh di daerah yang sejuk dan tidak berpolusi.
Parmelia, berbentuk foliosa (lembaran seperti daun) hidup menempel pada kulit
pohon.
B. Mikoriza
Mikoriza (Yunani, mykos = jamur, riza = akar) merupakan bentuk simbiosis
mutualisme antara jamur dengan akar tumbuhan. Jenis jamur yang membentuk mikoriza
berasal dari divisi Ascomycota, Basidiomycota, dan Zygomycota. Adanya miselium
jamur yang terikat erat secara permanen pada akar tumbuhan inang akan menambah luas
permukaan penyerapan air dan garam mineral oleh akar tumbuhan.
Berdasarkan tingkat kedalaman jaringan akar tumbuhan yang ditembus oleh hifa
jamur, mikoriza dibedakan antara 2 macam yaitu sebagai berikut.
1. Ektomikoriza, terbentuk bila jamur berada di
jaringan epidermis akar tumbuhan. Contohnya jamur yang
hidup di jaringan epidermis akar tumbuhan pinus sehingga
pinus tahan terhadap kekeringan.
2. Endomikoriza, terbentuk bila hifa jamur
menembus jaringan yang lebih dalam yaitu pada jaringan
korteks akar tumbuhan. Contohnya jamur yang hidup pada
Gambar 1.16 Mikoriza, simbiosis
mutualisme antara fungi dengan akar jaringan korteks akar pohon buah-buahan dan akar anggrek.
tumbuhan
Sumber: commont.wikimedia.org
FUNGI/JAMUR 22
keseimbangan (pengurai) membantu tumbuhan
ekosistem untuk mendapat zat
anorganik
Mucor mucedo Kotoran hewan Pengurai kotoran
Trichoderma sp Kertas, sisa-sisa kayu Mempercepat
penguraian selulosa
karena dapat
menghasilkan enzim
selulase
2 Sumber bahan Sarcoscypha Batang kayu mati Sebagai obat
makanan coccinea
Lentinula edodes Kayu lapuk Untuk dimakan
(jamur shiintake)
Agaricus bisporus Kayu lapuk Bergizi tinggi untuk
(jamur dimakan
champignon)
Jamur maitake Kayu lapuk Sebagi campransop
atau ditums
3 Obat-obatan, Penicililum Tumbuh pada roti, Membuat antibiotik
antibiotik, notatum kenang, kacang, dan insilin
makanan Penicillium bahan mkananyang
suplemen chrysogenum membusuk
Ganoderma Kayu lapuk Makanan sulemen.
Obat-obaan
Lichen Menempel pada batang Membuuhcaing
nematoda
FUNGI/JAMUR 25
hidup bersimbiosis dengan ganggang. Reproduksi secara vegetatif maupun generatif.
Contohnya: Saccharomyces cereviceae.
Basidiomycota merupakan jamur multiselluler dengan hifa bersekat, bercabang
membentuk miselium, hidup sebagai saproba, ada yang hidup bersimbiosis mutualisme.
Reproduksi dapat secara seksual dan aseksual. Contoh : Volvariella volvacea.
Deuteromycota, merupakan jamur yang belum diketahui cara reproduksi generatifnya.
Contoh: Aspergillus.
Berdasarkan materi yang baru saja Anda pelajari, maka dapat disimpulkan bahwa:
Lichen (Lumut kerak) merupakan simbiosis mutualisme antara ganggang hijau atau
ganggang biru dengan jamur.
Mikoriza (Mikorhiza) merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara jamur dengan
akar tumbuhan. Ada dua macam mikoriza yaitu, ektomikoriza dan endomikorhiza.
DAFTAR PUSTAKA
gambar
http://en.wikipedia.org/wiki/fungi
Amadej, commons.wikimedia.org
commons.wikimedia.org
http://belajar.dindikptk.net
generasibiologi.com
Fnwnature.net
FUNGI/JAMUR 26
Buku biologi SMA kurikulum 2013
FUNGI/JAMUR 27