Anda di halaman 1dari 2

Ane Asriningtyas. 2013. Efek Pemberian Serbuk Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.

)
Terhadap Histopatologi Tubularenalis Pars Proksimalis Tikus Putih (Rattus
novergicus) Feminima Gravid. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret,Solo.
Atmodjo, A.P., 1990, Album Patologi Umum, 23, UI Press, Airlangga, Surabaya.
Badan Pengembangan dan Penelitian Teknologi. 2005. Teknolologi Budidaya Tanaman
Pangan. Jakarta.
Badan POM RI, 2005. Standarisasi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia, Salah Satu
Tahapan Penting Dalam Pengembangan Obat Asli Indonesia. InfoPOM, Vol. 6,(4),
Juli, 2005, Hal. 1-4.
Cotran, R.S. 1995.Ginjal dan sistem penyalurannya. In: Robbins, S.L., Kumar, V., Staf
Pengajar Laboratorium Patologik Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga. Buku Ajar Patologi II. ed 4. Jakarta: EGC: 203.
Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Niaga Swadaya, Jakarta. Hal: 171-
7
Dalimartha, S., 2005. Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb). Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia. Jilid 3, Puspa Swara, Jakarta, 164- 168.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI. 1996.
Kumpulan Perundang Undangan Bidang Sediaan Farmasi, Makanan, Alat
Kesehatan dan Bahan Berbahaya. Jakarta: Depkes RI.
Donatus, I.A.,1994. Toksikologi Dasar, 27, 106, 121-127, Laboratorium Farmakologi dan
Toksikologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM,Yogyakarta.
Elfahmi, 2009. Enhancement of Secondary Metabolite Production of Medicinal Plants:
the Use of Biotechnological approaches. Bandung International Conference on
Medicinal Chemistry, 6-8 August, 60.
Elaine. N Marieb. 1998. Human Anatomy and Physiology .Ed.4. Publishing Addison-
Wesley Longman, Incorporated.
Ganiswara, S.G. 1995. Farmakologi dan Terapi (Edisi IV). Jakarta: Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Ganong,W.F., 1995. Review of Medical Physiology, diterjemahkan oleh M. Djauhari
Widjayakusumah, D. Irawati, M. Siagian, D. Moeloek, dan Brahm U. Pendit, Edisi
20, EGC, Jakarta.Gartner, J.P. dan Hiatt, J.L. 2007. Color Text Book of Histology.
3th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders:45-437.
Guyton, A. C. and John, E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 9. Jakarta :
EGC.
Guyton, A. C. and John, E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Editor:
Irawati Setiawan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Harbone, J.B.1987. Metode Fitokimia Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Edisi II.
Hal 5, 69-76. Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soedira. ITB
Press.Bandung
Himawan, S. 1992. Kumpulan Kuliah Patologi. Jakarta : UI Press.
Junqueira, L.C. and Carneiro, J. 2005. Histologi Dasar Teks & Atlas. Edisi 10.
AlihBahasa: Jan Tambayong. Editor: Frans Dany. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Katzung B.G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi Pertama. Salemba Medika,
Jakarta. Hal: 487-493.
Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S.L. (eds). Buku Ajar Patologi Robbins Volume 1.
Edisi VII. Jakarta: EGC.3:7-26.
Lu, F.C. 1992. Toksikologi Dasar, Azas, Organ Sasaran dan Penilaian Resiko. (Edisi II).
Penerjemah: E. Nugroho, Z.S. Bustami dan Z. Darmansjah. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Markham,K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Hal: 15 Diterjemahkan oleh
Kosasih Padmawinata.. Penerbit ITB.Bandung
Mitchell, R.N. and Cotran, R.S. 2007. Jejas, Adaptasi, dan Kematian Sel.Dalam: Kumar,
V., Cotran, R.S., Robbins, S.L. (eds). Buku Ajar Patologi Robbins Volume 1. Edisi
VII. Jakarta: EGC.3:7-26.
Mycek MJ, Harvey RA, Champe PC. 2001. Farmakologi: Ulasan Bergambar (Edisi ke-
2). Terjemahan oleh: Agoes A. Widya Medika, Jakarta, Indonesia.
Noer, Muhammad Sjaifullah, Ninik Soemyarso. 2006. Infeksi Saluran Kemih.
Http://www.pediatrik.com/isi03.php?page=html&hkategori=ePDT
%direktori=pdt&filepdf=0&pdf=&html=07110-fnzh263.htm. September 14th,
2009.
Prasta, B.P. 2010. Pengaruh Pemberian Dektrometorfan Dosis Bertingkat Per Oral
terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Wistar. Skripsi Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.
Ramadhan.2009. Fisiologi Ginjal. Http:// forbetterhealth. wordpress.com /2009/01/12/
fisiologi-ginjal. Diakses tanggal 3 September 2012
Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB Press, Bandung. Hal: 71-
72,157, 191–192, 208.
Richard, N Cotran, R.S., Michel, M.D., and Ramzi, S. 2003. Jejas, Adaptasi dan Kematian
Sel. In: Robins Pathologic Basic of Disease. Ed 7.Alih Bahasa: Prasetiyo A, Pendit
UB, Priliono T. Volume 1.Jakarta: EGC : 3-28.
Rukmana, Rahmat. (1995). Bertanam Seledri. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal: 16
Salisbury, B.F. dan Ross, W.C. 1992. Plant Physiologi. Edisi 4. Wadworth Publishing Co.
A division of wadsworth, Inc. Jilid III. Hal: 157-159. Diterjemahkan oleh Dian R
Lukman dan Sumaryono. ITB. Bandung
Spector, W.G. 1993. An Intoduction to Genome Pathology. 3rd ed. St.Batholomeus
Hospital Medical College University of London. Page : 13
Suyono J. 1995. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Jakarta : EGC. Hal: 280.
Syamsuhidayat S.S., Hutapea J.R. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid 1.
Thomas, C and G.W Richter. 1984. Sandritter’s Color Atlas and Text of Histophatology
ed.7. Year Book Medical publ. Inc. Chicago. Pp:8,9,14,22
Thomas, C. 1988. Histopatologi : Buku Teks dan Atlas Untuk Pelajaran Patologi Umum
dan Khusus. Edisi 10. Alih Bahasa Tonang,dkk. Jakarta : EGC.
Yuanita, D.A. 2008. Pengaruh Pemberian Teh Kombucha Dosis Bertingkat Per Oral
Terhadap Gambaran Histologi Ginjal Mencit BALB/C. Skripsi Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang

Anda mungkin juga menyukai