See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/314263882

Keberadaan Kista dari Jenis Mikroalga

Berbahaya di Teluk Lampung

Article · June 2004

CITATIONS READS

2 5

1 author:

Riani Widiarti
University of Indonesia
22 PUBLICATIONS 14 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Research project View project

All content following this page was uploaded by Riani Widiarti on 07 March 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

 t KO M PA S I
IGberadaan Kisra dari lenis llfikroaba
Berbaltaya di Teluk Lampung
Riani Widiarti
s
ELAIN perairan Teluk
Jakarta yang telah ba-
nyak mendapatkan an-
caman serius dari pencemaran
Iimbah hasii kegiatan manusia.
perairan Teluk Lampung de-
wasa ini juga cukup mengkha-
watirkan. Teluk Lampung me-
r-upakan teluk dangkal dengan
kedalaman rata- rata 25 meter
dengan kondisi perairan yang
relatif tenang.
Teluk ini iuga telah menda-
patkan tekanan yang cukup
tinggi dari aktivitas manusia.
baik di bidang pariwisata. in-
dustri, maupun budida;ra dari
berbagai produk 1aut. Kegiatan
budidaya yang dominan dila-
kukan di perairan Tbluk Lam-
pung antara lain tambak udang,
penangkaran ikan (kerapu, ka-
kap), rumput laut, dan tiram
mutiara.
Salah satu dampak dari ma-
raknya kegiatan budidaya di
suatu perairan adalah semakin
meningl<atnya pu'la potensi
pertumbuhan dan penvebaran
jenis-jenis mikroalga dari ke-
lompok harmful algal blooms
(I{AB). Pengk ayaan nutrient,
seperli haLnya nitrat dan fosfat,
yang selain berasal dari peng-
gelontoran zaLhara dari da-
ratan (run o.fi), juga dapat di-
sebabkan dari aktivitas budi-
daya itu sendiri.
Pemindahan biota budidaya
(seperti halnya kerang-kerang-
an) dari satu daerah ke daerah
lainnya juga dapat menyebab-
kan tinggiaya resiko "terinfek-
sinya" suatu perairan karena
terbawanya jenis-jenis mikro-
alga berbahaya yang berasal da-
ri perairan lairr.
Salah satu jenis mikroalga
yang ditemukan di perairan
Teluk Lampurg adalah Pgro-
dinium bahamense uar com-
pressum, yang termasuk dalam
kelompok dinoflagellata dan
hidup secara planktonik. Mik-
roalga ini dikategorikan ke da-
lam kelompok IIAB karena da-
pat menghasilkan racun pe-
nyebab paralytic shelLfish poi-
soni.ng (PSP). Racun tersebut
mampu menyeba.bkan paratsis
pada saraf otot, yang dapat
berakhir pada kegagalan per-
napasan.
Racun tersebut tidak berdam-
pak negatif pada kerang yang
View publication stats
SABTU, 26 JUNI 2oo4
. RIANI WIDIARTI
sifatnya filter feeder atau me-
nyaring fitoplanJ<ton di air se-
bagai makanannya (seperti ti-
ram atau kerang hijau), tetapi
justru akan berdampak lang-
sung pada manusia atau makh-
luk lain jika mengonsumsi da-
ging kerang yang sudah meng-
akumulasi racun tersebut.
Kalaupun berpengarrrh nega-
tif pada kerang atau ikan, ha1
itu lebih disebabkan oleh ada-
nya gangguan fisik, seperti ha1-
nya kekurangan oksigen. lkan
yang ada di lokasi budidaya bisa
menjadi stres dan tidak mau
makan sehingga mudah terkena
penyakit. Kehadiran mikroalga
ini dalam jumlah besar memang
dapat meniadikan perairan ber-
warna coklat keruh, dan uisi-
bililA dalam perairan dapat
mencapai hingga tinggal 1-2
meter saja.
Keberadaan Pyrodinium dl
perairan Teluk Lampung per-
tama kali diketahui oleh pe-
nulis pada tahun 1999, tepat-
nya di Desa Hanura. Pada saat
ditemukan, terdapat 8.9 x 104
sel dalam tiap liter air laut."
Jumlah tersebut ditemukan
meningkat lebih dari 2 kali li-
patnya menjadi 2.3 x 109 sel
per iiter air laut, yaitu pada
saat peneliti melakukan survei
pada buian April 2003.
Dalam kondisi nor"rnal, ilrik-
roalga tersebut hanya ditemu-
kan dalam jumlah kurang dari
102 sel per liter air 1aut.
Di Indonesia sendiri, Pyro-
dinium telah terdeteksi di per-
airan timur lndonesia sekitar
tahun 1993. Saat itu para pe-
.".:
s,
rytr
neliti LIPI mengadakan p'ene-
Litian di daerah Halmahera,
Ambon, perairan Seram, dan
Papua. Secara umum dapat di-
simpulkan bahwa mlkroaiga
ini cenderung ditemukan di
perairan yang tenang dan ter-
tutup seperti halrrya di daerah
teluk dan bersuhu hangat se-
perti umumnya perairan di da-
erah tropis.
Secara morf ologi, mikroalga
jenis ini merrpakan sel tunggal
dengan dua bulu cambuk se-
bagai alat gerak dan berukur-
an hanva 30-50 mikrometer.
Walaupun bersel tunggal, mik-
roalga ini sering ditemukan
dalam bentukan rantai hingga
mencapai susunan 32 se1.
Selain berkembang biak se-
cara aseksual (membeiah diri),
Ppodinium juga mampu ber-
kembang biak secara seksual.
Hal tersebut dilakukan dengan
cara membentuk kista. Pem- terbawa oleh arui dan meia-
bentukan kista dapat dianggap
penting sebagai alat penyebar-
an maupun alat pemicu ledakan
popuJasi (blooming\.
Terbentuknya kista (daiam
hal ini disebut encAstment)
umumnya disebabkan oleh
kondisi Lingkungan perairan
yang dianggap sudah tidak
mendukung pertumbuhan sel
planktonik, seperti misalnya
kondisi kekurangan nutrient.
Kista tersebut selanjutnya
akan menetap di sedimen per-
airan untuk beberapa periode,
hingga saatnya pecah (ercgs-
ment / germinasi) dan kembali
menjadi se1-se1 planktonik.
Pecahnya kista dapat dise-
babkan oleh beberapa ha1, yang
antara lain disebabkan oleh ter-
sedianya kembaLi faktor-faktor
lingkungan perairan yang di-
butuhkan seperti halnya kan-
"Pyrodinium haha-
men* Yar oqn-
prcssum" Su-
-
sunan empat sel
planktonik y-ong
membentuk rantsi
(kii) dan benrukan
kista dqn dolom se-
dimen (kanan).
nutrient \ ang :'.r:P€:. ---
dr-Lngan
hu yang tepat. ter=eCJarra '.x-
sigen, dan iltensitas cai-er:
vang sesnai.
Pada tahun 2003 pen':-rs :e-
Iah melakukan tiga kal' lere-
Iitian untuk mengetah.r iok:.:
kista (seed bed) dan Pr:ui:-
nium di sedimen pYra.:..rr. :i-
Iuk Lampung pada irebe=sa
lokasi. Penelitlan sa::toa-i saa:
ini masih menemukan ic-<:a
dalam jurnJah:'ang ianga^ - -
dikit, yaitu sekitar--<aiu hs:a
dalam satu liter sedirnen.
Hal tersebut menunjui<ka::
belun-. ditemukan-rla lokas; k:i-
ta Pyrodinium 1'ang sesungzul-
nya di perairan Teluk Larnp'-r-g
Teori sementara sanq riapat ':--
simpulkan adalah bahs'a ks:i
Pyrodinium berada di suatu ir-
kasi di Teluk Larr.oting ir-
sel-sel planJ<tonik tang berasa.
dari pecahnya kista tersebui
kukan iedakan populasl di io-
kasi lain.
Keberadaan kista dengan
konsentrasi tinggi di sedimen
snatu perairan akan sangat
membantu dalam kegiatan mo-
nitoring rnaupun pengelolaan.
IfaI tersebut disebabkan oleh
lebih sulitnya melakukan pen-
deteksian keberadaan sei
planktonik yang belum dapat
diprediksi kapan akan melaku-
kan ledakan populasl di suar:l
perairan. Dengan diketahuinr-a
keberadaan kista di sedrmen
perairan, pemonitoran dan pe-
nelitian dapat lebih dikonsen-
trasikan ke lokasi tertentu da::i
suatu perairan saja.
RIANI WlDIARTI \{Si
Pusat Studi Kelautan Fohdras
Matematika
dan llmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia