1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas terdapat beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila pada Masa Kejayaan
Nasional?
2. Bagaimana Cara Bangsa Indonesia Melawan Sistem Penjajah?
3. Bagaimana Proses Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?
4.Bagaimana Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi kemerdekaan
Indonesia?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui nilai-nilai pancasila pada masa kejayaan nasional
2.Untuk mengetahui cara bangsa Indonesia dalam melawan sistem penjajahan
3.Untuk mengetahui proses proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus
1945
4.Untuk mengetahui perjuangan bangsa dalam mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan Indonesia
1.4 Manfaat
a. Memberikan penjelasan tentang nilai-nilai pancasila
b. Memberikan penjelasan tentang cara bangsa Indonesia dalam melawan
sistem penjajahan
c. Memberikan penjelasan tentang proses proklamasi Kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1945
d. Memberikan penjelasan tentang perjuangan bangsa dalam
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia
2
BAB 2 PEMBAHASAN
a. Nilai Sila Pertama, terwujud dengan adanya umat agama Budha dan Hindu
hidup berdampingan secara damai. Pada kerajaan Sriwijaya terdapat pusat
kegiatan pembinaan dan pengembangan agama Budha.
b. Nilai Sila Kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India.
Pengiriman para pemuda untuk belajar di India telah tumbuh niali-nilai
politik luar negeri yang bebas dan aktif.
3
c. Nilai Sila Ketiga, sebagai negara maritim, Sriwijaya telah menerapkan
konsep negara kepulauan sesuai konsepsi wawasan nusantara.
d. Nilai Sila Keempat, Sariwijaya telah memiliki kedaulatan yang sangat luas,
meliputi(Indonesia sekarang) Siam, dan Semenanjung Melayu.
e. Nilai Sila Kelima, Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan perdagangan,
sehingga kehidupan rakyatnya sangat makmur.
4
sebagai wujud dari berdirinya kerajaan beberapa abad yang tentunya ditopang
dengan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Berdasarkan uraian di atas dapat kita pahami bahwa zaman kerajaan
Sriwijaya dan Majapahit adalah sebagai tonggak sejarah perjuangan bangsa
Indonesia dalam mencapai cita-cita.
5
kolonialis, sebaliknya semakin memperkukuh kedudukan penjajah. Hal ini
membuktikan betapa pentingnya rasa persatuan (nasionalisme) dalam
menghadapi penjajahan.
6
Hatta dan Sutan Syahir mendirikan PNI baru, dengan semboyan kemerdekaan
Indonesia harus dicapaidengan kekuatan sendiri.
7
1. Proses Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Sebagai tindak lanjut dari janji Jepang, maka tanggal 1 Maret 1945
Jepang mengumumkan akan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-uasaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan penyelidik ini
kemudian dibentuk tanggal 29 April 1945 yang diketuai oleh Dr. K.R.T.
Radjiman Wedyodiningrat.
Dengan adanya Badan Penyelidik ini, bangsa Indonesia dapat
secara legal mempersiapkan kemerdekaannya, untuk merumuskan syarat-
syarat yang harus dipenuhi sebagai negara merdeka.
Pada tanggal 29 Mei 1945, Badan penyelidik mengadakan sidangnya yang
pertama. Beberapa tokoh berbicara dalam sidang tersebut antara lain :
a. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin mendapat
kesempatan pertama mengemukakan pidatonya dihadapan sidang
lengkap Badan Penyelidik yang pertama. Pidatonya berisikan lima dasar
untuk negara Indonesia merdeka yaitu sebagai berikut :
1. Perikebangsaan
2. Perikemanusiaan
3. Periketuhanan
4. Perikerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
8
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Ir. Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir Soekarno menyampaikan pidatonya
dihadapan sidang hari ketiga Badan Penyelidik.
Dalam pidatonya diusulkan 5 hal untuk menjadi dasar-dasar negara
merdeka, dengan rumusannya sebagai berikut :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat (Demokrasi)
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Bekebudayaan
Untuk lima dasar negara itu, beliau usulkan pula agar diberi nama
Pancasila, yangmenurut beliau diusulkan oleh kawan beliau seorang ahli
bahasa.
9
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kesembilan tokoh tersebut ialah Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Mr.
A.A. Maramis, Abikoesno, Tjokrosoejoso, Abdulkahar Moezakir, Haji
Agus Salim, Mr. Achmad Soebardjo, K.H. Wachid Hasjim, dan Mr. Muh
Yamin.
Piagam Jakarta yang di dalamnya terdapat perumusan dan
sistematika Pancasila sebagaimana diuraikan diatas, kemudian diterima
oleh BPUPKI dalam siding keduanya tanggal 14-16 Juli 1945.
10
Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia tanggal 17
Agustus 1945 mempunyai makna yang sangat penting bagi bangsa dan
negara Indonesia yaitu sebagai berikut :
11
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai Badan
Musyawarah Darurat.
12
Sehubungan dengan keadaan pada waktu itu, terutama sikap Belanda yang
ingin menjajah kembali Indonesia, maka untuk menanggapi keadaan tersebut,
perlu adanya badan yang ikut bertanggung jawab tentang nasib bangsa dan
negara Indonesia di samping pemerintah. Yang dimaksud pemerintah pada
waktu itu adalah Presiden
13
a. Makin berkuasanya modal-modal raksasa terhadap perekonomian
Indonesia.
b. Akibat silih bergantinya kabinet, maka pemerintahan tidak mampu
menyalurkan dinamika masyarakat ke arah pembangunan, terutama
pembangunan bidang ekonomi.
c. Sistem liberal berdasarkan UUDS 1950 mengakibatkan kabinet jatuh
bangun sehingga pemerintahan tidak stabil.
Ideologi Pancasila pada saat itu dirancang oleh PKI untuk diganti
dengan Ideologi Manipol Usdek serta konsep Nasakom. PKI berusaha untuk
menancapkan kekuasaannya dengan membangun komunis internasional
dengan RRC. Sebagai puncak peristiwanya adalah meletusnya Gerakan 30
September (G-30-S/PKI), sebagai usaha untuk mengganti Ideologi Pancasila
dengan Ideologi Marxis.
14
Orde baru mengambil tugas utamanya, yaitu penciptaan ketertiban
politik dan kemantapan ekonomi. Pada tahun 1983, pemerintah mengajukan
satu paket yang terdiri atas 5 Undang-Undang Politik tentang :
15
g. Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1998 tentang pencabutan P-4 dan
penegasan Pancasila sebagai dasar Negara.
16
tugas masing-masing.Pancasila pada hakikatnya adalah system nilai (value
system) yang merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
sepanjang sejarah, yang berakar dari unsure-unsur kebudayaan luar yang
sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa
Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari proses terjadinya pancasila yaitu melalui
suatu proses yang disebut kausa materialism karena nilai-nilai dalam
pancasila sudah ada dan hidup sejak zaman dulu yang tercermin dari
kehidupan sehari haripandangan yang diyakinikebenarannya itu menimbulkan
tekad bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan dalam sikap dan tingkah laku
serta perbuatannya. Disisi lain, pandangan itu menjadi motor penggerak bagi
tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuannya.
3.2 Saran
Pancasila pada hakikatnya adalah system nilai (value system) yang
merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepanjang sejarah,
yang berakar dari unsur-unsur kebudayaan luar yang sesuai sehingga secara
keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai
pancasila harus tetap dijaga karena nilai pancasila merupakan landasan
berbangsa dan bernegara , ideologi bernegara , pemersatu bangsa , sumber
dari segala sumber hukum. Oleh karena itu, pancasila harus tetap berkembang
agar tidak mengalami pergeseran terhadap nilai-nilainya dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari untuk mengubah bangsa indonesia ke arah yang
lebih baik kedepannya.
17
DAFTAR PUSTAKA
18