Anda di halaman 1dari 3

pembahasan lupa dan Prosesnya

A. Lupa
Lupa adalah Suatu kemampuan yang tidak sanggup lagi mengingat apa-apa yang telah
pernah dikuasai,baik untuk sesaat ataupun untuk jangka waktu yang lama.

sumber : kawankumagz.com

1. Proses Lupa
a. Apa yang talah kita ingat, disimpan dalam bagia tertentu di otak. kalau materi yang harus
diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme otak, lambat laun jejak
materi itu akan terhapus dari otak dan kita tak dapat mengingatnya kembali. Jadi, karena tidak
digunakan, materi itu lenyap sendiri.
b. Mungkin pula maetri itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami perubahan-perbahan
secara sistematis, mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
 Penghalusan: materi sebuah bentuknya ke arah bentuk yang lebih simetris, lebih halus dan kurang
tajam, sehingga bentuknya yang asli tidak ingat lagi.
 Penegasan: bagian-bagian yang paling menyolok dari suatu hal adalah yang paling mengesankan,
dan karena itu dalam ingatan bagian-bagian ini dipertegas, sehingga yang diingat hanya bagian-
bagian yang menyolok dan bentuk keseluruhan tidak begitu diingat. Misalnya, kita melihat
hidung sesseorang mancung. Karena terkesan oleh hidungnya, maka dalam mengingat orang itu,
kita hanya ingat akan hidungnya.sedangkan bagian wajah orang itu tidak diingat lagi.
 Asimilasi: sebuah bentuk yang mirip botol, misalnya: akan kita ingat debagai botol, sekalipun
bentuk itu bukan botol sama sekali. Dengan demi kian kita hanya ingat akan sebuah botol, tetapi
tidak ingat bentuk yang asli. Perubahan materi di sini disebabkan karena kita cenderung untuk
mencari bentuk yang ideal dan lebih sempurna.
c. Kalau kita mempelajari hal yang baru, mungkin hal-hal yang sudah pernah kita ingat, tidak
dapat ingat lagi. Misalnya seorang seorang anak mengahfal nama kota-kota di Jawa Barat.
Setelah itu ia menghafal nama-nama kota di Jawa Tengah. Pada waktu itu ia sudah hafal materi
ke dua, materi pertama sudah lupa lagi. Denganperkataan lain, materi kedua penghambat dapat
diingatnya materi pertama. Hambatan seperti ini disebut hambatan retroaktif. Sebaliknya,
mungkin pula materi yang baru kita pelajari tidak dapat masuk dalam ingatan, karena terhambat
oleh adanya materi lain yang sudah terlebih dahulu masuk dan dipelajari. Dan hamabtan ini
disebut hamabatan proaktif.
d. Ada kalanya kita sengaja melupakan sesuatu. Hal ini disebut represi. Peristiwa-peristiwa yang
mengerikan, menakutkan, penuh dosa, menjijikan dan sebgainya, pendek kata semua hal yang
tidak dapat diterima oleh hati nurani akan kita lupakan sengan sengaja (sekalipun proses lupa
yang disengaja ini kadang-kadang tidak kita sadari, terjadi diluar alam kesadaran kita). Pada
bentuk yang ekstrimnya represi dapat menyebabkan amnesia, yaitu lupa akan nama sendiri,
alamat sendiri, orangtua, anak-isteri, dan semua hal yang bersangkut paut dengan dirinya sendiri.
Amnesia ini dapat ditolong atau disembuhkan melalui psikoterapi atau melalui suatu peristiwa
yang begitu dramatisnya sehingga menimbulkan kejutan kejiwaan pada penderita.

2. Penyebab Lupa
a. Inhibisi interaktif yaitu saling mempengaruhi antara memory traces yang lama dengan yang
baru, dimana saling mempengaruhi tadi lebih bersifat menghambat atau menghalangi pada
waktu kita akan mengingat jembali (recall), membayangkan kembali dua konsep atau dua fakta
atau lebih yang pernah telah dipelajari, berarti masuk di dalam retensi secara berturut-turut, maka
terjadilah semacam kompetisi di anataranya.
b. Bahan yang dipelajari tidak atau kurang mempunyai arti. Misalnya, pada riset-riset tentang
ingatan terhadap daftar kata-kata yang nonsen (tidak ada artinya) ternyata bahkan lebih sukar
untuk diingat-ingat, sehingga setelah beberapa saat sajansudah banyak yang lupa.
c. Represi atau tekanan, terutama tekanan batin dan atau emosi, juga dapat menyebabkan lupa.
Misalnya, hal-hal yang tidak menyenangkan, situasi kacau, sukar untuk memproduksi hal-hal
yang telah pernah dipelajari. Livine dan murrphy menemukan bahwa propaganda-propaganda
yang tidak menjafi kenangan atau selera pada pemuda mudah terlupakan daripda hal-hal yang
menyenangkan.
d. Ketidak-gunaan dan perubahan-perubahan metabolisme didalam sistem saraf, yang
menyebabkan memory traces di dalam otak menjadi tidak jelas, sehingga timullah gejala
antrophy. Oleh karena itu menyebabkan lupa.
e. Adanya kesiapan mental yang berbeda-beda menyebabkanlupa. Misalnya, dalam eksperimen
dengan stimuli yang sama, tetapi acuan mental yang berbeda, maka hasilnya berbeda juga.
f. Perubahan-perubahan di dalam situasi recall. Oleh karena situasi-situasi belajar yang berbeda,
maka mempengaruhi ingatan juga. Misalnya, ketika masih dirumah anak-anak hafal akan bahan-
bahan yang untuk ulangan di sekolah, tetapi sampai di sekolah, alhasil banyak yang tidak teringat
lagi, mereka lupa.
g. Perubahan-perubahan struktur kognisi, sikap dan interest. Faktor-faktor ini memang amat
penting di dalam proses belajar. Jadi kalau struktur kognisi, sikap atau interest berubah, maka
mempengaruhi recall juga. Misalnya, karena ulangan atau ujian yang tertunda, bahkan banyak
yang lupa bahan-bahan yang telah dipeljari. Hal ini karena pada individu mengalami perubahan-
perubahan psikologis tersebut diatas.
h. Kurangnya ketahanan mental, juuga dapat menyebabkan lupa. Misalnya, rasa gemetar pada
waktu akan menghadapi sesuatu, jadinya bahkan lupa apa-apa yang diingat, apa-apa yang telah
dipelajari jadi hilang (lupa)

Anda mungkin juga menyukai