sumber : merdeka.com
Didalam STM terdapat istilah yang dikenal dengan memori kerja atau working memory
didefinisikan sebagai suatu tipe meja kerja yang secara konstan mengubah, mengkombinasikan
dan memperbaharui info lama dan baru. Memori kerja menyanggah pandangan bahwa STM
hanya sekedar suatu “kotak” dikepala – semacam unit pemrosesan sederhana tempat info dikirim
ke LTM atau lenyap. Baddeley menyatakan bahwa rentang memori kecepatan kita mengulang
informasi sehingga dia tidak setuju bila kapasitas STM hanya terbatas pada 7 item.
b. Teori Ingatan LTM
LTM (Long-Term Memory) adalah tipe memori yang menyimpan banyak informasi
selama periode waktu yang lama secara relatif permanen. Menurut John Van Neuman memori
jangka panjang ini tidak terbatas. Hal yang paling sulit adalah menentukan letak memori dalam
otak. Meski demikian banyak studi-studi yang kini mempelajari memori dalam kaitannya dengan
neurosince kognitif. Beberapa hasil penelitian sepakat bahwa lokasi tempat memori melibatkan
seluruh bagian otak, meskipun juga terpusat dibagian-bagian tertentu, contoh area frontal.
Menurut Chase dan Ericcson (1982) jika penyimpanan dan pengambilan informasi dari
LTM dapat dipermudah melalui latihan terus-menerus maka kemampuan pemrosesan informasi
tidak terbatas. Penyelidikan mengenai durasi LTM diteliti oleh Bahrick & Wittlinger (1975),
menurut mereka stabilitas rekognisi memori terhadap peristiwa yang terjadi masa lalu
dipengaruhi oleh tingkat penyandian awal dan distribusi rehearsal (pengulangan).
Selain teori-teori yang disebutkan diatas, masih ada teori-teori mengenai ingatan, sebagai
berikut.
a. Teori Aus (Disuse theory)
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot, memori kita
baru kuat, bila dilatih terus-menerus. Sejak zaman yunani sampai sekarang, masi ada anggapan
bahwa tugas guru adalah melatih ingatan muridnya. Selama sekolah orang hanya belajar
mengingat. Lagi pula, tidak selalu waktu yang mengauskan memori. Sering terjadi, kita masi
ingat pada peristiwa puluhan tahun yang lalu, tetapi lupa kejadian seminggu yang lalu.
b. Teori interferensi (Interference theory)
Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan
pad meja lilin atau kanvas itu. Katakanlah, pad kanvas itu sudah terlukis hukum relativitas.
Segara setelah itu, anda mencoba merekam hukum medan gabungan. Yang kedua akan
menyebabkan terhapusnya rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut interferensi.