Anda di halaman 1dari 4

Ego Guru Jaman Now https://gurujamannow.wordpress.

com/2017/11/20/pos-blog-pertama/

Ego Guru Jaman Now

Inggar Tri Agustin M Tak Berkategori 20 November 201721 November 2017

Banyak guru yang mengeluh tentang kenakalan murid jaman now apalagi di pendidikan
sekolah dasar. padahal jika di teliti lebih dalam mengenai kenapa murid jaman now
berbeda jauh dengan murid jaman dulu. Dimana murid dulu sangat menghormati
gurunya, selalu mematuhi apa yang diperintahkan gurunya, bahkan seorang guru
dianggap pekerjaan yang paling mulia. Bandingkan dengan murid jaman now. Banyak
murid jaman now yang menyepelekan pekerjaan seorang guru, murid yang menganggap
bahwa gurunya seperti temannya sendiri, banyaknya murid yang kurang ajar dan
membantah apa yang di perintahkan guru. Sebagai seorang yang pernah merasakan
pendidikan di SD pada jaman dulu, saya merasakan perbedaan itu. Saya pun kerap
merasa jengkel melihat tindakan murid jaman now yang tidak adanya sopan santun
terhadap gurunya.

Meskipun begitu tidak sepenuhnya murid yang disalahkan, walaupun pada dasarnya
muridlah yang melakukan kesalahan. Tapi sapa yang harus disalahakan. Apakah
sistemnya ?. coba kita lihat dengan guru jaman dulu dengan minim inovasi dan sangat
kaku sekali. Apakah murid dulu ada yang nakal seperti murid jaman sekarang ?. Namun
kenyataannya murid jaman dulu lebih sopan dan lebih pintar dari pada murid jaman now.
Bisa kita lihat sekarang berapa jumlah murid kelas 3 yang masih belum bisa membaca
dengan lancar atau berapa jumlah murid kelas 5 yang masih belum hapal perkalian.
Murid dulu mana ada hal yang seperti ini, kalaupun ada murid yang belum bisa guru
harus bisa membuat murid itu sampai bisa, tidak tau harus diapain murid itu harus bisa
membaca, kalaupun murid belum bisa hapal perkalian guru harus mencari cara lain tidak
tau gimana caranya guru harus bisa membuat si murid bisa menghapalkan perkalian.
Apalagi dalam hal kesopanan. Bandingkan dengan sekarang, dimana sistem guru
dituntut justru membuat fokus guru mendidik terpecahkan karena sisem guru sekarang
tugasnya sangat banyak. Guru tidak hanya mengajar saja tetapi guru harus memikirkan
tugas lain yang harus dikerjakan seperti membuat program semester (promes), rencana
pelaksana pemebelajaran (RPP) dll. Selain itu masih ada tugas lain yang menuntut moral
guru yang diharapkan mampu menanamkan budi pekerti dan nilai yang baik ke murid-
murid dimana guru sebagai seorang pendidik. Dengan pekerjaan yang menuntut begitu
banyak, ironisnya semakin berkurangnya penghargaan profesi guru.

Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, tapi itu sebutuan guru jaman dulu. Guru
jaman now tidak lagi dianggap sebagai pahlawan karena tanda jasa guru terutama guru

1 of 4 12/5/2017, 8:47 PM
Ego Guru Jaman Now https://gurujamannow.wordpress.com/2017/11/20/pos-blog-pertama/

yang sertifikasi sudah lebih dari cukup. Guru jaman dulu murni dari panggilan hati untuk
mencerdaskan anak bangsa, dan tidak adanya tunjangan pemerintah. Sehingga guru
jaman dulu lebih fokus terhadap pengabdian pendidikan. Namun semenjak profesi guru
menjanjikan (saat era sertifikasi guru) minat masyarakat untuk menekuni keahliann
profesi guru kian pesat, dengan segudang tunjangan yang diberikan oleh pemerintah.
Seharusnya pemberian tunjangan harus diimbangi dengan kualitas, disiplin dan
semangat guru. Namun yang menjadi tidak seimbang bahwa guru yang bersertifikasi
cenderung berorientasi pada materi. Padahal pemerintah ingin mengangkat derajat guru
dengan adanya sertifikasi guru.

Meskipun demikian masih banyak yang membandingkan bahwa guru jaman now lebih
baik dari pada guru jaman dulu. Dan tidak sedikit yang mengatakan bahwa guru jaman
now sudah lebih humanis dan lebih inovatif. Dahulu segala sesuatu belum berkembang
pesat seperti sekarang. Sekarang murid bisa belajar melalui berbagai sumber, seperti
laptop, buku, televisi dan handphone semuanya bisa dijadikan sumber belajar.
Sedangkan guru jaman dulu, guru sangat dihormati karena memang guru jaman dulu
satu-satunya sumber ilmu semua murid, kalau tidak ada guru, semua murid tidak bisa
belajar. Bahkan jika terdapat murid yang nakal rotan pun menjadi sahabat guru untuk
menghukum murid yang nakal. Tidak seperti guru jaman now, banyak guru takut untuk
menghukum murid dengan kekerasan apalagi dengan rotan karena adanya HAM yang
membuat guru jaman now ketakutan. Dimana orang tua yang tidak terima anaknya
dihukum setelah itu dilaporkan ke polisi. Jika sudah seperti itu guru bisa apa ? ruang
gerak guru semakin dibatasi. Rasa takut murid terhadap guru semakin berkurang bahkan
guru jaman sekarang lebih takut kepada siswa. Dengan begitu saja sudah terlihat bahwa
semakin lemahnya kewibaan guru jaman sekarang di mata murid. Bahkan tidak ada lagi
murid yang menyegani gurunya.

Banyaknya guru jaman now yang mengeluh tentang banyaknya tugas guru, terutama
menyangkut pembuatan perangkat pembelajaran. Padahal dengan adanya sertifikasi
guru yang diberikan oleh pemerintah untuk profesi guru itu sebenarnya sudah cukup
layak jika tugas tersebut diberikan dan wajib dikerjakan oleh guru jaman now. Tetapi
masalahnya untuk mengubah mindset guru jaman now yang sudah berpikir bahwa tugas
ini terlalu berat bahkan menyita waktu guru saat berada dirumah, tidak semudah seperti
membalikan telapak tangan. Begitu pula guru jaman dulu bisa bertahan dengan serba
kekurangan dimana guru jaman dulu memiliki pekerjaan lainnya sehabis mengajar entah
itu berdagang atau mengurus sawah.

2 of 4 12/5/2017, 8:47 PM
Ego Guru Jaman Now https://gurujamannow.wordpress.com/2017/11/20/pos-blog-pertama/

Realitanya, guru jaman now bukan lagi pengabdi murni untuk bangsa. Guru jaman now
adalah bekerja secara profesional, dimana kewajiban utama guru jaman now membuat
murid menjadi terampil, menjadi tahu, dan berakhlak baik. Seharunya ketika pemerintah
memberi tambahan atau bonus untuk seorang guru, guru tersebut harus bisa bekerja
penuh waktu, tidak memikirkan hal yang lain. Namun apa daya dengan kebiasaan “tidak
mau tau” setalah lonceng bunyi tanda untuk pulang sekolah tidak bisa ditinggalkan dan
korbannya pun murid. Guru bisa meninggalkan kelas seenaknya dengan alasan
membuat perangkat pembelajaran yang harus cepat diselesaikan, padahal tugas
tersebut dikerjakan setelah pulang sekolah. Bisa dikatakan “Sebuah ketulusan jangan
dibayar dengan uang, terkadang dengan uang bisa mengubah segalanya dari apa yang
sebelumnya sudah ditarget”.

Itu tadi analisis yang saya lihat dari pengamatan guru jaman dulu dengan guru jaman
now. Dimana guru jaman now ingin selalu diperhatikan disanjung tapi tidak mau
memprioritaskan murid-muridnya, jadi yang disalahkan murid jaman now yang gak
banyak mematuhi perintah guru atau pun etika murid jaman now yang tak sopan yang
sering menjadi perbincangan oleh guru jaman now. Berbeda guru jaman dulu yang slalu
memprioritaskan muridnya dari pada hal yang lain, jadi murid jaman dulu lebih berinovatif
dan lebih mengetahui etika jika bersama guru.

Diterbitkan oleh Inggar Tri Agustin M

Lihat semua pos milik Inggar Tri Agustin M

Satu tanggapan untuk “”

Rista berkata:
28 November 2017 pukul 12:44 pm Sunting
– lebih diulas lagi mengapa murid zaman sekarang etikanya menurun, seperti dr dampak buruk

3 of 4 12/5/2017, 8:47 PM
Ego Guru Jaman Now https://gurujamannow.wordpress.com/2017/11/20/pos-blog-pertama/

penggunaan gadget,dll
– pembahasan dari paragraf ke paragraf kurang runtun
– paragraf ke-6, antara kalimat pertama dengan kalimat selanjutnya kurang sinkron
– paragraf ke-6, pada kalimat ke-4 tolong lebih diperjelas lagi

Balas

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. Tema: Independent Publisher 2 oleh Raam Dev.

4 of 4 12/5/2017, 8:47 PM

Anda mungkin juga menyukai