Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN KARAKTERISTIK DERMATITIS KONTAK ALERGI DI RUMAH

SAKIT HAJI MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2014 – 31 DESEMBER 2015

FITRI ARYANI

Universitas Islam Sumatera Utara


Fakultas Kedokteran
Kampus Jln. SM.Raja No.2A Medan-20212

ABSTRAK

Dermatitis kontak alergi (DKA) adalah suatu dermatitis (peradangan kulit) yang timbul setelah kontak
dengan allergen melalui proses sensitisasi. Dermatitis kontak alergi lebih kurang merupakan 20% dari seluruh
dermatitis kontak.Penyakit ini timbul akibat terjadinya reaksi hipersensitivitas tipe lambat terhadap suatu alergen
eksternal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik dermatitis kontak alergi di Rumah Sakit
Haji Medan periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2015. Jenis penelitian ini merupakan suatu penelitian retrospektif
dengan mengumpulkan data di bagian rekam medis Rumah Sakit Haji Medan tahun 2014-2015 dengan jumlah
sampel 66 orang. Analisa data dilakukan secara univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan dermatitis kontak alergi
berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak yaitu perempuan, dermatitis kontak alergi tersering pada usia 51-60
tahun, berdasarkan jenis pekerjaan yaitu ibu rumah tangga dan pelajar/mahasiswa, berdasarkan lokasi ruam yaitu di
tangan.

Kata kunci: dermatitis kontak alergi (DKA)

Pendahuluan
telah mengalami sensitisasi terhadap suatu allergen.
Dermatitis adalah suatu reaksi peradangan kulit
(Djuanda, 2013)
yang karakteristik terhadap berbagai rangsangan
Dermatitis kontak alergi adalah suatu
endogen maupun eksogen.Penyakit ini sangat sering
dermatitis (peradangan kulit) yang timbul setelah
dijumpai (Harahap, 2013).Penyebab dermatitis dapat
kontak dengan allergen melalui proses sensitisasi.
berasal dari luar (eksogen), dapat pula dari dalam
Dermatitis kontak alergi lebih kurang merupakan 20%
(endogen).(Djuanda, 2013)
dari seluruh dermatitis kontak.Penyakit ini timbul
Dermatitis kontak adalah reaksi inflamasi
akibat terjadinya reaksi hipersensitivitas tipe lambat
karena kontak kulit dengan zat kimia.Reaksi ini
terhadap suatu alergen eksternal.(Harahap, 2013,
dapat menjadi alergi dan iritasi (Statescu,
Brownet al, 2005)
2011).Yang sering menyebabkan dermatitis kontak
Pada penelitian yang dilakukan Adiani tahun
adalah nikel, colophony, bahan-bahan aditif karet,
2014 di RSUP Kariadi Semarang meneliti tentang
kromat,cat rambut, dan obat-obat topikal, baik
karakteristik dermatitis kontak alergi
sebagai bahan aktif utama maupun sebagai bahan
(DKA)berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan,
dasar. (Brownet al, 2005)
lokasi ruam. Data diambil dari catatan medik pasien
Dikenal dua macam dermatitis kontak yaitu
yang berkunjung di RSUP Kariadi Semarang, mulai
dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi,
tahun Januari 2012-Desember 2013. Hasil penelitian
keduanya dapat bersifat akut maupun kronis.
menunjukkan bahwa dari 174 pasien DKA, wanita
Dermatitis kontak alergi terjadi pada seseorang yang
lebih banyak menderita dermatitis kontak alergi Fase Sensitisasi
dibandingkan pria dengan kelompok usia tertinggi Fase ini merupakan penetrasi bahan yang
>30 tahun (58,6%). Ibu rumah tangga menempati mempunyai berat molekul kecil (hapten) ke kulit,
urutan pekerjaan yang paling banyak menderita yang kemudian berikatan dengan karier protein di
dermatitis kontak alergi sebanyak 77 orang (44,2%) epidermis. Komponen tersebut akan disajikan oleh sel
dan terendah petani sebanyak 13 orang (9,1%). Pada Langerhans (LCs) pada sel T. di kelenjar limfe
lokasi ruam yang menempati urutan tertinggi yaitu regional, komplek yang terbentuk akan mernagsang
didaerah tangan 64 orang (36,8%) dan terendah di sel limfosit T di daerah parakorteks untuk
skrotum sebanyak 3 orang (1,7%). (Adiani, 2014) memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi sel T
Pada penelitian yang dilakukan oleh efektor dan sel memori. Terbentuklah sel T memori
Trihapsoro tahun 2003 di RSUP Haji Adam Malik yang akan bermigrasi ke kulit, peredaran perifer, dll.
Medan meneliti tentang gambaran penderita Pada saat tersebut individu menjadi tersensitisasi.Fase
dermatitis kontak alergi (DKA) berdasarkan jenis ini rata-rata berlangsung 2-3 minggu. (Harahap, 2013,
kelamin, usia, dan lokasi ruam. Data diambil dari Djuanda, 2013)
catatan medik pasien yang berkunjung di Poliklinik
Kulit dan Kelamin RSUP Haji Adam Malik Medan, Fase Elitasi
mulai Juni 2001 sampai Januari 2002 yang telah Fase kedua (elisitasi) hipersensitivitas tipe
didiagnostik oleh dokter spesialis kulit kelamin lambat terjadi pada pajanan ulang allergen (hapten).
menderita dermatitis kontak alergi (DKA). Hasil Seperti pada fase sensitisasi, hapten akan ditangkap
penelitian menunjukkkan bahwa dari 40 pasien DKA, oleh sel Langerhans dan diproses secara kimiawi
memiliki kelompok usia tertinggi pada perempuan menjadi antigen, diikat oleh HLA-DR kemudian
adalah umur 31-40 tahun (17,5%) dan pada laki-laki diekspresikan dipermukaan sel. Selanjutnya kompleks
adalah umur 61-70 tahun (12,5%). Kelompok usia HLA-DR antigen akan dipresentasikam kepada sel T
terendah pada perempuan adalah 10-20 tahun dan 41- yang telah tersensitisasi (sel T memori) baik di kulit
50 tahun (masig-masing5,0%). (Trihapsoro,2003) maupun di kelenjar limfe sehingga terjadi proses
Penyebab DKA adalah bahan kimia sederhana aktivasi. Di kulit proses aktivasi lebih kompleks
dengan berat molekul umumnya rendah (<1000 dengan hadirnya sel-sel lain. Sel Langerhans
dalton) (Djuanda, 2013) dan bahan-bahan yang mudah mensekresi IL-1 yang menstimulasi sel-T untuk
menguap, atau dapat menyebarkan melalui udara memproduksi IL-2 dan mengekspresikan IL-2R, yang
dalam bentuk debu (Brownet al, 2010) akan menyebabkan proliferasi dan ekspansi populasi
Dermatitis kontak alergi merupakan reaksi sel-T di kulit. Sel-T teraktivasi juga mengeluarkan
hipersensitivitas lambat. (Hill, 2007) Reaksi ini IFN-γ yang akan mengaktifkan keratinosit
terjadi melalui duafase, yaitu fase sensitisasi dan fase mengekspresi ICAM-1 dan HLA-DR. Adanya ICAM-
elisitasi.Hanya individu yang telah mengalami 1 memungkinkan keratinosit untuk berinterkasi
sensitisasi dapat menderita dermatitis kontak langsung dengan sel-T CD4+, dan juga
alergi.(Djuanda, 2013). memungkinkan presentasi antigen kepada sel tersebut.
HLA-DR juga dapat merupakan target sel T sitotoksik
pada keratinosit. Keratinosit menghasilkan juga Kortikosteroid dapat diberikan dalam
sejumlah sitokin antara lain IL-1, IL-6, TNF-α dan jangka pendek untuk mengatasi peradangan pada
semuanya dapat mengaktivasi sel-T. IL-1dapat DKA akut yang ditandai dengan eritema, edema,
menstimulasi keratinosit menghasilkan eikosanoid. vesikel atau bula, serta eksudatif (madidans), misalnya
Sitokin dan eikosanoid ini akan mengaktifkan sel mas prednisone 30 mg/hari. Umumnya kelainan kulit akan
dan makrofag. Eikosanoid baik yang berasal dari sel mereda setelah beberapa hari. Sedangkan kelainan
mas (prostaglandin) maupun keratinosit atau leukosit kulitnya cukup dikompres dengan larutan garam faal
menyebabkan dilatasi vascular dan meningkatkan atau larutan air salisil 1:1000. (Djuanda, 2013)
permeabilitas sehingga molekul larut seperti Prognosis DKA umumnya baik, sejauh bahan
komplemen dan kinin mudah berdifusi kedalam kontaknya dapatdisingkirkan. Prognosis kurang baik
dermis dan epidermis. Rentetan kejadian tersebut akan dan menjadi kronis bila terjadi bersamaan dengan
menimbulkan respons klinik dermatitis kontak alergi. dermatitis oleh faktor endogen (dermatitis stopik,
Fase elitasi umumnya berlangsung antara 24-48 dermatitis numularis, atau psoriasis), atau terpajan
jam.(Djuanda, 2013) oleh allergen yang tidak mungkin dihindari, misalnya
Penderita umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit berhubungan dengan pekerjaan tertentu atau yang
bergantung pada keparahan dermatitis dan terdapat di lingkungan penderita. (Djuanda, 2013)
lokalisasinya. (Djuanda, 2013)
a. Fase akut: merah, edema, papula, Metode
vesikula,berair, krusta, gatal.
b. Fase kronik: kulit tebal/likenifikasi, kulit Jenis penelitian ini merupakan suatu

pecah-pecah, skuama, kulit kering, dan penelitian retrospektif. Tempat penelitian dilakukan

hiperpigmentasi. (Harahap, 2013) di Rumah Sakit Haji Medan, Jl. RS. Haji Medan

Diagnosis didasarkan atas hasil anamnesis Estate, Deli Serdang, Sumatera Utara.Waktu

yang cermat dan pemeriksaan klinis yang teliti. Data penelitian ini dimulai dari bulan Januari sampai

yang berasal dari anamnesis juga meliputi riwayat Maret 2016. Populasi penelitian ini adalah semua

pekerjaan, hobi, obat topikal yang pernah digunakan, pasien yang menderita dermatitis kontak alergi di

obat sistemik, kosmetika, bahan-bahan yang diketahui Rumah Sakit Haji Medan. Sampel adalah bagian dari

menimbulkan alergi, penyakit kulit yang pernah populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga

dialami, riwayat atopi, baik dari yang bersangkutan dapat dianggap mewakili populasinya. Pengambilan

maupun keluarganya. (Djuanda, 2013) sampel dalam penelitian ini menggunakan total

Pengobatan dermatitis kontak dimulai dengan sampling sebanyak 66 sampel. Variabel penelitian

menghindari pemakaian/kontak dengan bahan yang yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan, lokasi ruam.

mengandung alergen penyebab, dan menekan kelainan


kulit yang timbul, serta hindari sinar matahari. Rumusan Masalah

Dianjurkan pemakaian pelindung sinar matahari, Bagaimana gambaran karakteristik Dermatitis

berupa tabir surya yang tidak mengiritasi kulit. Kontak Alergi di Rumah Saki Haji Medan periode 1

(Baratawidjaja, 2013, Djuanda, 2013, Harahap, 2013) Januari 2014 – 31 Desember 2015?
Tujuan Penelitian Tabel 1 menunjukkan jenis kelamin
Penelitian inisecara umum bertujuan untuk terbanyak yaitu perempuan sebanyak 44 orang
mengetahui gambaran karakteristikdermatitis kontak (66,7%)
alergi di Rumah Sakit Haji Medanperiode 1 Januari
2014 – 31 Desember 2015. Tujuan khusus: Tabel 2. Distribusi menurut usia
1. Mengetahui jumlah kejadian Dermatitis 2014 2015
Usia ∑ %
Kontak Alergi yang terjadi di Rumah Sakit n % n %
Haji Medan. 1-10 - - 8 17,02 8 12
2. Mengetahui jumlah kejadian Dermatitis 11-20 2 10,5 7 14,89 9 14
Kontak Alergi yang terjadi di Rumah Sakit 21-30 4 21,1 4 8,51 8 12
Haji Medan berdasarkan usia 31-40 3 15,8 5 10,64 8 12
3. Mengetahui jumlah kejadian Dermatitis 41-50 3 15,8 7 14,84 10 15
51-60 5 26,3 11 23,40 16 24
Kontak Alergi yang terjadi di Rumah Sakit
61-70 2 10,5 4 8,52 6 9
Haji Medan berdasarkan jenis kelamin.
>70 - - 1 2,13 1 2
4. Mengetahui jumlah kejadian Dermatitis
Jumlah 19 100 47 100 66 100
Kontak Alergi yang terjadi di Rumah Sakit
Tabel 2 menunjukkan usia yang paling
Haji Medan berdasarkan pekerjaan.
banyak menderita dermatitis kontak alergi yaitu
5. Mengetahui jumlah kejadian Dermatitis
kelompok umur 51-60 tahun sebanyak 16 orang (24%)
Kontak Alergi yang terjadi di Rumah Sakit
Haji Medan berdasarkan lokasi ruam
Tabel 3. Distribusi menurut pekerjaan

2014 2015 ∑
Hasil Penelitian Pekerjaan
n (19) % n(47) % n(66) %
Berdasarkan penelitian retrospektif yang Ibu Rumah
dilakukan di bagian rekam medic Rumah Sakit Haji 4 21,05 11 23,4 15 22,7
Tangga
Medan tentang gambaran karakteristik dermatitis Pelajar/Ma
6 31,58 9 19,1 15 22,7
kontak alergi di Rumah Sakit Haji Medan periode 1 hasiswa
Januari 2014 -31 Desember 2015 maka hasil Karyawan 4 21,05 7 14,9 11 16,7
penelitian tersebut disajikan dalam bentuk tabel Pedagang 2 10,53 3 6,4 5 7,6
sebagai berikut: Petani 1 5,26 4 8,5 5 7,6
Buruh - - 7 14,9 7 10,6
Tabel 1. Distribusi berdasarkan jenis kelamin Tidak
2 10,53 6 12,8 8 12,1
diketahui
Jenis Jumlah 19 100 47 100 66 100
2014(%) 2015(%) Jumlah (%)
Kelamin

Tabel 3 menunjukkan pekerjaan yang paling banyak


Laki-laki 4 (21,1) 18 (38,3) 22 (33,3)
menderita dermatitis kontak alergi yaitu ibu rumah
Perempuan 15 (78,9) 29 (61,7) 44 (66,7) tangga dan pelajar/ mahasiswa sebanyak 15 orang
(22,7%).
Jumlah 19 (100) 47 (100) 66 (100)
Tabel 4. Distribusi menurut lokasi ruam 70 pasien ditemukan bahwa yang paling banyak

2014 2015 ∑ menderita dermatitis kontak alergi yaitu yang berjenis


Lokasi
Ruam kelamin perempuansebanyak 50 pasien (71,4%),
n(19) % n(47) % n(66) %
sedangkan laki-laki 20 pasien (28,6%). Pada tahun
Tangan 5 26,32 12 25,5 17 25,8
2013, dari 104 pasien yang paling banyak menderita
Kaki 1 5,26 7 14,9 8 12,1
dermatitis kontak alergi yaitu perempuan sebanyak 65
Wajah 5 26,32 7 14,9 12 18,2
pasien (62,5%), sedangkan laki-laki sebanyak 39
Leher 1 5,26 5 10,6 6 9,1
pasien (37,5%). Penelitian ini sesuai dengan penelitian
Dada 1 5,26 3 6,4 4 6,1
Perut 3 15,79 4 8,5 7 10,6 saya, hal ini disebabkan karena mungkin dipengaruhi
Punggung 3 15,79 6 12,8 9 13,6 oleh faktor lingkungan dan masyarakat, pada
Kulit perempuan lebih sering disebabkan oleh paparan nikel
- - 3 6,4 3 4,5
kepala
akibat pemakaian perhiasan. (Palomo et al, 2011)
Jumlah 19 100 47 100 66 100

Tabel 4 menunjukkan lokasi ruam yang paling banyak Berdasarkan Usia


didaerah tangan sebanyak 17 orang (25,8%). Dari penelitian yang telah dilakukan
didapatkan hasil bahwa kelompok umur yang paling

Pembahasan Penelitian banyak menderita dermatitis kontak alergi yaitu


kelompok umur 51-60 tahun sebanyak 16 pasien

Berdasarkan Jenis Kelamin (24%), sedangkan kelompok umur yang paling sedikit

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menderita dermatitis kontak alergi yaitu kelompok

diperoleh hasil bahwa penderita dermatitis kontak umur >70 tahun yaitu1 pasien (2%). Pada penelitian

alergi di Rumah Sakit Haji Medan berdasarkan jenis yang dilakukan oleh Aulia Dian Adiani

kelamin, pada tahun 2014 dari 19 pasien ditemukan “Karakterisktik Dermatitis Kontak Alergi (DKA) Di

bahwa yang paling banyak menderita dermatitis RSUP Kariadi Tahun 2012 - 2013 ” menyatakan

kontak alergi yaitu yang berjenis kelamin perempuan bahwa penderita dermatitis kontak alergi paling

sebanyak 15 pasien (78,9%), sedangkan yang berjenis banyak diderita oleh kelompok umur >30 tahun

kelamin laki-laki sebanyak 4 pasien (21,1%). Pada sebanyak 102 pasien (58,6%) dan kelompok umur

tahun 2015 dari 47 pasien ditemukan bahwa yang <30 tahun sebanyak 72 pasien (41,3%).Hal ini

paling banyak menderitadermatitis kontak alergi mungkin karena orang yang lebih tua lebih rentan

yaituyang berjenis kelamin perempuan sebanyak 29 terpapar bahan-bahan allergen. (Sunaryo, Yet al,

pasien (61,7%), sedangkan yang berjenis kelamin 2013)

laki-laki sebanyak 16 pasien (18,3%).Pada penelitian


ini sesuai dengan penelitian Aulia Dian Adiani Berdasarkan Pekerjaan
“Karakterisktik Dermatitis Kontak Alergi (DKA) Di Dari penelitian yang telah dilakukan

RSUP Kariadi Tahun 2012 - 2013 ” menyatakan didapatkan hasil penelitian bahwa jenis pekerjaan

bahwa penderita yang menderita dermatitis kontak yang dominan terkena dermatitis kontak alergi yaitu

alergi berdasarkan jenis kelamin, pada tahun 2012 dari ibu rumah tangga dan pelajar/mahasiswa sebanyak 15
pasien (22,7%) dan yang paling sedikit yaitu Medan, maka dapat ditarik kesimpulan:
pedagang dan petani sebanyak 5 pasien (7,6%). Sesuai 1. Jumlah penderita dermatitis kontak alergi di
dengan penelitian yang dilakukan oleh Aulia Dian Rumah Sakit Haji Medan periode 1 Januari
Adiani, mayoritas jenis pekerjaan yang menderita 2014 – 31 Desember 2015 adalah 66 pasien
dermatitis kontak alergi yaitu ibu rumah tangga 2. Hasil penelitian yang dilakukan mengenai
sebanyak 77 pasien (444,2%) dari 174 pasien. gambaran karakteristik dermatitis kontak alergi
Penelitian ini sesuai dengan penelitian saya, hal ini berdasarkan jenis kelamin ditemukan paling
disebabkan karena ibu rumah tangga dalam aktivitas banyak pada wanita sebanyak 44 pasien
sehari-hari melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah (66,7%)
tangga yg mengharuskan mereka terpapar dengan 3. Hasil penelitian yang dilakukan mengenai
bahan iritan/alergik. (Sunaryo et al, 2013) gambaran karakteristik dermatitis kontak alergi
berdasarkan usia ditemukan paling banyak
BerdasarkanLokasi Ruam yaitu kelompok umur 51-60 tahun sebanyak 16
Berdasarkan lokalisasi, dermatitis kontak alergi pasien (24%), sedangkan kelompok umur yang
paling banyak dijumpai pada tangan sebanyak 17 paling sedikit menderita dermatitis kontak
pasien (25,8%) diikuti oleh wajah sebanyak 12 pasien alergi yaitu kelompok umur >70 tahun yaitu 1
(18,2%), punggung sebanyak 9 pasien (13,6%), kaki pasien (2%).
sebanyak 8 pasien (12,1%), perut 7 pasien (10,6%), 4. Hasil penelitian yang dilakukan mengenai
leher sebanyak 6 pasien (9,1%), dada sebanyak 4 gambaran karakteristik dermatitis kontak alergi
pasien (6,1%), dan yang paling sedikit yaitu didaerah berdasarkan jenis kelamin dan usia yang paling
kulit kepala yaitu sebanyak 3 pasien (4,5%). banyak menderita dermatitis kontak alergi pada
Sedangkan, pada penelitian yang dilakukan oleh Aulia tahun 2014 yaitu yang berjenis kelamin
Dian Adiani lokasi ruam yang paling banyak terkena perempuan dengan kelompok umur 51-60
yaitu di daerah wajah 65 pasien (37,4%) diikuti oleh tahun sebanyak 4 pasien (28,6%) dan pada
tangan sebanyak 64 pasien (36,8%) dan yang paling tahun 2015 adalah dengan jenis kelamin laki-
sedikit di scrotum sebanyak 3 pasien (1,7%) laki sebanyak 6 pasien (31,6%).
Ruam dermatitis kontak alergi yang timbul 5. Hasil penelitian yang dilakukan mengenai
pada tangan, perut diakibatkan oleh logam seperti ikat gambaran karakteristik dermatitis kontak alergi
pinggang, jam tangan dan detergen. Pada wajah dan berdasarkan jenis pekerjaan, ditemukan paling
leher, ruam diakibatkan karena pemakaian kosmetik. banyak yaitu ibu rumah tangga dan
Pada kaki, ruam diakibatkan karena pemakaian sandal pelajar/mahasiswa sebanyak 15 pasien
karet (sandal jepit). (Trihapsoro, 2003) (22,7%).
6. Hasil penelitian yang dilakukan mengenai
Kesimpulan dan Saran gambaran karakteristik dermatitis kontak alergi
Kesimpulan berdasarkan lokasi ruam yang paling banyak
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di yaitu di daerah tangan sebanyak 17 pasien
Rumah Sakit Haji
(25,8%) diikuti oleh wajah sebanyak 12 pasien Brown, R.G., Bourke, J., Cunliffe, T.,
(18,2%), punggung sebanyak 9 pasien (13,6%). 2011.Dermatologi Dasar Untuk Praktik
Klinik.Jakarta: EGC
Brown, R.G., Burns, T., 2005.Lecture Notes On
Saran
Dermatologi.8th ed. Jakarta: Erlangga
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2009.
penulis memberikan saran:
Available from:
1. Instasi Kesehatan
http://terbitan.litbang.depkes.go.id/penerbitan/ind
Kepada Rumah Sakit Haji Medan agar
ex.php/blp/catalog/download/63/92/231-
melengkapi rekam medik pasien agar semua
1[Accessed 5Agustus 2015]
data pasien dapat diketahui secara lengkap
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2009.
dan mempermudah dalam pengambilan data.
Available
2. Masyarakat
from:http://terbitan.litbang.depkes.go.id/penerbita
Bagi masyarakat perlunya mencegah
n/index.php/blp/catalog/download/63/92/242-
terjadinya dermatitis kontak alergi dengan
1[Accessed 5Agustus 2015]
cara mengetahui alergi apa yang diderita oleh
Djuanda, A., 2013.Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.6
pasien. th
ed.Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas
3. Peneliti Selanjutnya
Indonesia
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar
Harahap, Marwali., 2013.Ilmu Penyakit
tetap terus meningkatkan kemampuan serta
Kulit.Jakarta: Hipokrates
ilmu yang dimiliki agar kelak menjadi dokter
Hill, McGraw.2007.Dermatology:A Pictorial
yang didambakan masyarakat serta lebih
Review.North America: Medical Publishing
banyak mengumpulkan data-data agar
Division
perbandingan yang didapat bervariasi.
http://emedicine.medscape.com/article/1294744-
4. Bagi Pembaca
overview
Diharapkan kepada semua pembaca
Lestari, F., Utomo, H.S., 2007.Faktor-Faktor Yang
diharapkan melakukan pencegahan sedini
Berhubungan Dengan Kontak Pada Pekerja Di
mungkin terhadap dermatitis kontak alergi.
PT Inti Pantja Press Industri. Available

Daftar Pustaka from:journal.ui.ac.id/index.php/health/article/dow

Adiani, A.D., 2014. Karakteristik Dermatitis Kontak nload/257/253 [Accessed 15 Juli 2015]

Alergi (DKA) Di RSUP DR. Kariadi. Jurnal Notoatmojo, S.2012.Metodologi Penelitian

Media Medika. Fakultas Kedokteran Universitas Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta

DiponegoroSemarang. Pigatto, P., Martelli, A., Marsilli, C., Fiocchi, A.,


Baratawidjaja, K., Rengganis, I., 2013. Mengenal 2010.Contact Dermatitis in Children.Dalam:

Alergi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Italian Journal of Pediatrics. Available

Indonesia from:http://www.ijponline.net/content/36/1/2[Acc
essed 5 Agustus 2015]
Statescu, Let al.2011.Contact Dermatitis-
Epidemiological Study.Dalam: A Jounal of
Clinical Medicine, Volume 6 No. 4. Available
from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3
391944/[Accessed 15 Juli 2015]
Sunaryo, Y et all.2013. Profil Dermatitis Kontak Di
Poliklinik Kulit Dan Kelamin RSUP Prof DR. R.
D. Kandau Manado Periode Januari – Desember
2012. Available from:
http://eprints.unsri.ac.id/5570/ [Accessed 10
Januari 2016]

Syaifuddin.,2011.Anatomi Fisiologi Untuk


Keperawatan Dan Kebidanan.4th
ed. Jakarta: EGC
Thaha, A.,2014. Angka Kejadian Dermatitis Kontak
Alergi di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang Tahun 2009-2012. Jurnal MKS,Th. 46,
No. 4. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Trihapsoro, I. 2003. Dermatitis Kontak Alergi pada
Pasien Rawat Jalan di RSUP Adam Malik
Medan. Fakultas Kedokteran Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai