Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. Pilihan Ganda
1. A 5. A 9. B 13. D 17. E
2. B 6. D 10. E 14. D 18. D
3. E 7. A 11. E 15. B 19. D
4. B 8. C 12. B 16. C 20. A
IV. Uraian
1. Empat karakteristik sains:
rasional, berpikir secara logis menggunakan nalar (rasio)
objektif, kebenaran apa adanya
empiris, dapat dibuktikan dengan pengamatan atau eksperimen
akumulatif, dapat dibentuk berdasarkan teori lama yang dapat ditambah,
diperbaiki, dan disempurnakan
2. Manfaat biologi di bidang farmasi:
tumbuhan untuk bahan obat-obatan dan jamu.
pemanfaatan jamur dalam pembuatan antibiotika
rekayasa genetika bakteri untuk mendapatkan insulin buatan
Manfaat biologi di bidang kedokteran:
diketahuinya mikroorganisme penyebab penyakit
teknik bayi tabung dengan fertilisasi invitro
metode KB (keluarga berencana)
cangkok organ tubuh
3. Sikap ilmiah
Peka dan kritis terhadap kejadian di alam
Jujur, tidak berbohong atas hasil penelitian yang dilakukan
Bertanggung jawab, hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan
Objektif, hasil penelitian bukan merupakan prasangka tetapi berdasarkan hasil
eksperimen.
Rasa ingin tahu tinggi, tidak pernah puas terhadap hasil penemuannya
Teliti, tekun, tidak mudah putus asa ketika melakukan penelitian dan eksperimen
Berpikir logis, tidak percaya pada takhayul
Terbuka, mau menerima kritik dan pendapat dari orang lain
4. Contoh masalah biologi: Bagaimanakah cara budidaya tumbuhan pada lahan sempit di
perkotaan?
5. Tabel data.
Data kualitatif Data kuantitatif
Jumlah buah yang berukuran lebih dari
Warna buah hijau kekuningan
100 gram ada 25 buah
Bagian batang yang berbuah terdapat di
Berat rata-rata buah 100 gram
ujung ranting
6. a.
Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan
Kecambah
7
6
5
4
cm
3 Terang
2
Gelap
1
0
1 2 3 4 5 6
Hari
((𝑇2−𝑇1)+(𝑇3−𝑇2)+(𝑇4−𝑇3)+(𝑇5−𝑇4)+(𝑇6−𝑇5))𝑐𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
5
I. Pilihan Ganda
1. D 5. E 9. D 13. D 17. B
2. E 6. B 10. A 14. B 18. C
3. B 7. E 11. B 15. E 19. A
4. A 8. C 12. E 16. A 20. D
IV. Uraian
1. Menurut UU No. 5 tahun 1994, Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman di
antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan dan
ekosistem akuatik lain, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keaneka ragaman dalam spesies, antara species dengan
ekosistem.
2. Perbedaan keanekaragaman hayati tingkat genetik, spesies, dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati
No. Kategori
Genetik Spesies Ekosistem
Berbagai spesies
1. Skala Satu spesies Berbagai spesies dengan
lingkungannya
Tingkat variasi jika
2. Rendah Tinggi Sangat tinggi
dibandingkan
3. Perbedaan ciri abiotik dan biotik pada bioma sabana dengan padang rumput.
No. Kategori Sabana Padang rumput
Rendah dan tidak dapat
Rendah diprediksi (25-50 cm/tahun),
1. Curah hujan
(90-150 cm/tahun) ada yang mencapai 100
cm/tahun
2. Suhu udara Hangat (20 – 25 ºC) Rendah (-5 – 18 ºC)
Rumput, forb (herba), dan
Rumput seperti bluestem
Tumbuhan pohon seperti Eucalyptus,
3. grasses, grama grasses dan
dominan Acacia, dan Corypha utan
buffalo grasses
(gebang).
Serangga, hewan pengerat,
Serangga (semut dan rayap), reptil, ular, burung, bison,
4. Hewan dominan kuda, gajah, kijang, zebra, kanguru, zebra, jerapah,
macan tutul, singa kijang, serigala, singa,
jaguar, dan cheetah
I. Pilihan Ganda
1. E 5. A 9. E 13. E 17. A
2. B 6. B 10. C 14. D 18. A
3. D 7. E 11. A 15. D 19. C
4. C 8. B 12. D 16. A 20. A
IV. Uraian
1. Ciri-ciri virus
Bukan berupa sel.
Memiliki materi genetik (DNA atau RNA) dan terbungkus kapsid dari protein.
Berukuran sangat kecil (ultramikroskopis) dengan rata-rata 0,02 – 0,03 µm.
Dapat dikristalkan.
Hanya dapat hidup pada sel hidup inangnya.
2. Struktur tubuh bakteriofag.
1. Materi genetik (DNA/RNA)
2. Kapsid
3. Leher
4. Selubung ekor
5. Serabut ekor
6. Lempeng dasar
7. Jarum penusuk
3. Virus dapat disebut benda mati karena dapat dikristalkan, bukan merupakan sel (tidak
memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti, organel sel), tetapi virus dapat
disebut makhluk hidup ketika masuk ke dalam tubuh inangnya dan memperbanyak
diri, serta tubuhnya tersusun dari asam nukleat.
4. Perbedaan virus, viroid, dan prion.
No. Karakter Virus Viroid Prion
1. Materi genetik DNA/RNA RNA -
2. Protein Ada (kapsid) Tidak ada Ada
Lebih kecil dari
Lebih kecil dari
3. Ukuran rata-rata 0,02 – 0,03 µm virus maupun
virus
viroid
Kemampuan
4. Bisa Bisa Tidak bisa
bereplikasi
Perbandingan
pertahanan sel
2. Lebih lemah Lebih kuat
inang dengan
daya infeksi virus
3. Sel inang Mati Hidup
4. Jenis virus Virulen Temperat
Tidak terbentuk virion
5. Hasil Terbentuk virion baru
baru
I. Pilihan Ganda
1. B 7. E 13. D 19. C 25. B
2. B 8. A 14. E 20. C 26. D
3. C 9. D 15. E 21. E 27. A
4. C 10. B 16. B 22. B 28. B
5. A 11. D 17. E 23. B 29. D
6. B 12. D 18. C 24. E 30. B
IV. Uraian
1. Persamaan Archaebacteria dengan Eubacteria adalah sama-sama sel prokariot, yaitu inti
sel tidak dibungkus oleh membran. Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria.
No. Kategori Archaebacteria Eubacteria
1. Peptidoglikan pada dinding sel Tidak ada Ada
2. Hidup di lingkungan ekstrim Ya Tidak
Ya/ Tidak (tergantung
3. Bersifat patogen Tidak
spesies)
4. Blooming Cyanobacteria pada danau dapat menyebabkan kematian ikan dan tumbuhan
karena mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin seperti Microcystis.
5. Cyanobacteria dapat merusak candi karena dapat hidup pada berbagai batuan asalkan
terpapar cahaya matahari dan lingkungan di sekitar candi lembab. Kerusakan terjadi
karena pelepasan senyawa asam oleh Cyanobacteria seperti dari spesies Phormidium,
Chroococcus dan Gloeocapsa.
6. Tidak melakukan hubungan seksual dengan penderita dan selalu menjaga kebersihan
daerah organ genital.
7. a. Streptococcus griceus : produksi antibiotik streptomisin.
b. Streptococcus thermophilus : produksi yoghurt dan keju.
c. Propionibacterium shermanii : produksi keju Swiss agar berlubang-lubang (karena
adanya gas CO2).
d. Lactobacillus brevis : fermentasi asinan dan mampu meningkatkan
imunitas.
8. Perbedaan transduksi dan transformasi.
Kategori Transduksi Transformasi
Sumber materi Virus dan Bakteri dan DNA eksternal (tidak
genetik bakteri diketahui asalnya)
1. Flagela 6. Ribosom
2. Kapsul 7. Plasmid
3. Dinding sel 8. Pili
4. Membran plasma 9. Nukleoid (DNA sirkuler)
5. Sitoplasma
10. Manfaat Cyanobacteria
Menyuburkan perairan dengan mengikat N2 dari udara bebas, contohnya Nostoc,
Anabaena, dan Rivularia.
Sumber protein (makanan suplemen), contohnya Arthrospira (spirulina).
BAB 5 PROTISTA
I. Pilihan Ganda
1. D 5. A 9. E 13. B 17. B
2. B 6. A 10. C 14. C 18. A
3. B 7. B 11. B 15. D 19. B
4. E 8. E 12. B 16. A 20. D
IV. Uraian
1. Persamaan antara Ciliata, Rhizopoda, Flagellata, dan Sporozoa.
Eukariotik
Uniseluler (bersel satu)
Heterotrof
Tidak memiliki dinding sel
Mampu bergerak, kecuali Sporozoa
Perbedaan antara Ciliata, Rhizopoda, Flagellata, dan Sporozoa.
Kategori Ciliata Rhizopoda Flagellata Sporozoa
Alat gerak Cilia (rambut Pseudopodia Flagel -
getar) (kaki semu) (bulu cambuk)
5. Penyakit tidur yang disebabkan oleh Trypanosoma brucei gambiense disebarkan oleh
lalat tse-tse dan akan berkembang biak di kelenjar limfa dan sel darah merah manusia.
6. Perbedaan antara penyakit malaria tropika, kuartana, dan tertiana.
Malaria
No. Kategori
Tropika Kuartana Tertiana
Plasmodium Plasmodium Plasmodium
1. Penyebab
falciparums malariae vivax
Frekuensi demam 1 x 24 jam,
2. 1 x 72 jam 1 x 48 jam
penderita tidak menentu
7. Persamaan Chrysophyta, Pyrrophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.
Merupakan eukariotik fotoautotrof
Memiliki klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya
Tubuh berupa talus
Tubuh uniseluler atau multiseluler
Perbedaan antara Chrysophyta, Pyrrophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, dan
Rhodophyta.
Chryso- Pyrro- Chloro- Phaeo- Rhodo-
No. Kategori
phyta phyta phyta phyta phyta
Fikobilin,
Derivat yaitu
karoten, Karoten Klorofil a fikoeritrin
Pigmen Fukosantin
1. yaitu dan dan klorofil (merah)
dominan (cokelat)
xantofil xantofil b dan
(kuning) fikosianin
(biru)
Bercahaya
Warna Kuning (berpendar)
2. Hijau Coklat Merah
alga keemasan di malam
hari
8. Peranan alga yang menguntungkan.
Chlorella, sumber protein sel tunggal
Gracillaria, Euchema, Gelidium, bahan agar-agar
Sargassum, Turbinaria, Laminaria, bahan perekat dan pengemulsi es krim
Alga yang merugikan:
Gymnodinium, meracuni perairan.
Karenia brevis, penyebab Red Tide pada perairan yang mengeluarkan toksin
9. Perbedaan jamur lendir plasmodial dengan jamur lendir seluler.
No. Kategori Jamur lendir plasmodial Jamur lendir seluler
Multinukleus tanpa membran Multinukleus bermembran sel
1. Agregat sel
sel (tidak bersekat) (bersekat)
Generasi
2. Sel diploid Sel haploid
dominan
Tahapan
3. Ada Tidak ada
berflagel
I. Pilihan Ganda
1. E 9. D 17. B 25. A 33. E
2. E 10. E 18. D 26. E 34. D
3. C 11. A 19. E 27. C 35. B
4. C 12. C 20. A 28. B 36. A
5. A 13. A 21. B 29. E 37. A
6. D 14. B 22. E 30. A 38. A
7. D 15. D 23. E 31. C 39. A
8. D 16. E 24. B 32. E 40. A
II. Uraian
1. a. Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan yang harus dibuktikan
kebenarannya.
b. Hipotesa nol adalah dugaan bahwa suatu permasalahan tidak dipengaruhi oleh suatu
hal, sedangkan hipotesa kerja adalah dugaan bahwa suatu permasalahan dipengaruhi
oleh suatu hal.
c. Membuktikan kebenaran suatu hipotesis adalah dengan melakukan eksperimen yang
ilmiah.
2. Perbedaan pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dengan eksitu.
Kategori Konservasi insitu Konservasi eksitu
Tempat pemeliharaan Habitat aslinya Di luar habitat aslinya
Contohnya Cagar alam, taman Kebun raya, taman safari,
nasional, suaka kebun raya, kebun koleksi,
margasatwa, taman hutan kebun plasma nutfah,
raya, taman laut kebun binatang
Hewan langka: penyu belimbing, kupu-kupu raja, landak, paus, tapir, monyet jambul,
buaya air tawar, dan harimau Jawa.
Tumbuhan langka: kantong semar, anggrek hitam, palem kipas Sumatera, pinang
merah Bangka, dan bunga Rafflesia.
3. Orang yang terkena HIV adalah orang yang masih belum mengalami masalah dengan
sistem imun, tetapi sudah terinfeksi virus HIV. Sedangkan orang dengan AIDS adalah
orang yang telah terinfeksi HIV dan sistem imunnya melemah akibat serangan virus HIV
terhadap sel darah putih. Cara agar terhindar dari HIV adalah tidak terlibat narkoba, seks
bebas, dan transfusi darah ilegal.
4. Cara hidup bakteri saproba, yaitu dengan menguraikan materi organik yang telah mati
sebagai sumber nutrisi. Contoh Bacillus polymixa (dekomposisi) dan Lactobacillus
bulgaricus (menghasilkan yoghurt).
Cara hidup bakteri parasit, yaitu dengan menyerap nutrisi dari inangnya dan biasanya
menyebabkan penyakit hingga kematian. Contoh : Mycobacterium tuberculosis (TBC
pada manusia) dan Clostridium tetani (tetanus).
Cara hidup bakteri mutualisme, yaitu saling menguntungkan antara dua spesies yang
saling berinteraksi. Contohnya Anabaena azollae (Cyanobakteria) dengan Azolla
pinata (kiambang); Rhizobium dengan tumbuhan Leguminoceae (kacang-kacangan).
Bakteri akan menyediakan nitrogen bagi tumbuhan sedangkan tumbuhan akan
memberikan nutrisi seperti gula bagi bakteri.
5. Siklus hidup Chlamydomonas sp.
BAB 6 JAMUR (FUNGI)
I. Pilihan Ganda
1. C 5. A 9. B 13. D 17. C
2. A 6. C 10. C 14. B 18. E
3. A 7. A 11. E 15. A 19. B
4. A 8. E 12. A 16. D 20. D
IV. Uraian
1. Kapang, jamur yang miseliumnya tumbuh dengan cepat, menghasilkan banyak spora
aseksual, dan sering terdapat pada makanan basi. Contohnya kapang roti Rhizopus.
Khamir, jamur uniseluler (Saccharomyces sp.), terutama bereproduksi aseksual
dengan pembelahan sel atau melepaskan dari sel induknya, biasanya digunakan dalam
fermentasi.
Ragi, zat yang terdiri dari media tumbuh dari berbagai bakteri dan jamur (Rhizopus,
Aspergillus, Saccharomyces, Hansenula anomala, Lactobacillus, Acetobacter) yang
biasa digunakan dalam industri makanan dan minuman. Contohnya ragi pengembang
adonan roti Saccharomyces cerevisiae.
Cendawan, jamur yang memiliki tubuh buah (biasanya kelompok Basidiomycota),
contohnya jamur merang.
2. Struktur Rhizopus
1. Rizoid
2. Stolon
3. Sporangiofor
4. Sporangium
5. Spora
3. Perbedaan tempe dan oncom.
No. Kategori Tempe Oncom
Bungkil tahu atau bungkil
1. Bahan baku Kacang kedelai
kacang tanah
Jamur yang Neurospora crassa dan
2. Rhizopus oryzae
berperan Neurospora sitophila
Ciri-ciri Hifa berwarna putih Hifa berwarna merah/oranye
3.
jamur (Zygomycota) (Ascomycota)
4. Karena jamur Arthrobotrys tersebut parasit pada Nematoda yang menyerang tanaman
budidaya, sehingga jamur tersebut menguntungkan bagi manusia. Jamur Arthrobotrys
dapat dimanfaatkan sebagai pengganti obat cacing untuk hewan ternak ruminansia.
5. Persamaan antara Ascomycota dan Basidiomycota.
Eukariot
Hifa bersekat
Reproduksi seksual dan aseksual.
Cara hidup saproba/parasit/simbiosis mutualisme.
Spora vegetatif konidiospora.
Perbedaan antara Ascomycota dan Zygomycota:
No. Kategori Ascomycota Basidiamycota
1. Tubuh Uniseluler/multiseluler Multiseluler
2. Spora generatif Askospora Basidiospora
3. Tubuh buah Ada/tidak ada Ada
Pembelahan sel,
Reproduksi
4. fragmentasi, Konidiospora
vegetatif
konidiospora
I. Pilihan Ganda
1. E 7. B 13. A 19. A 25. C
2. E 8. B 14. E 20. C 26. B
3. A 9. D 15. B 21. D 27. B
4. A 10. E 16. C 22. C 28. C
5. C 11. E 17. D 23. B 29. A
6. C 12. A 18. A 24. B 30. A
IV. Uraian
1. a. Protonema (n)
b. Arkegonium (n)
c. Spermatozoid (n)
d. Embrio (2n)
e. Sporogonium (2n)
3. Pada Gymnospermae serbuk sari hanya akan membuahi sel telur untuk menghasilkan
embrio, sehingga disebut pembelahan tunggal. Sedangkan pada Angiospermae, serbuk
sari akan membuahi sel telur membentuk zigot dan membuahi inti kandung lembaga
sekunder membentuk endosperma sehingga disebut pembuahan ganda.
4. Penggolongan tumbuhan.
Monokotil Dikotil
a. mangga
d. kaktus
b. tomat
e. nanas
c. kangkung
f. bambu
g. seledri
i. tebu
h. kol (kubis)
5. Angiospermae yang menguntungkan bagi manusia
Makanan : Oryza sativa (padi), Cocos nucifera (kelapa), Lycopersicum
esculentum (tomat).
Bahan bangunan : Bambusa spinosa (bambu), Shorea acuminata (meranti), dan
Tectona grandis (jati).
Obat-obatan : Curcuma domestica (kunyit) dan Zingiber officinale (jahe).
Tanaman hias : Famili Cactaceae (kaktus) dan Heliconia collinsiana (pisang
hias).
Angiospermae yang merugikan manusia
Menutupi perairan (menghalangi masuknya cahaya matahari): Eichhornia
crassipes (eceng gondok).
Gulma : Cyperus rotundus (rumput teki).
Bahan narkoba (bila disalahgunakan): Cannabis sativa (ganja), Papaver
somniferum (opium), dan Erythroxylum coca (kokain).
BAB 8 DUNIA HEWAN (ANIMALIA)
I. Pilihan Ganda
1. B 11. C 21. C 31. B 41. A
2. B 12. D 22. D 32. E 42. E
3. A 13. B 23. B 33. E 43. C
4. B 14. E 24. A 34. A 44. E
5. B 15. E 25. D 35. B 45. A
6. E 16. B 26. E 36. E 46. D
7. D 17. E 27. D 37. C 47. A
8. A 18. D 28. C 38. D 48. C
9. A 19. A 29. B 39. C 49. A
10. B 20. C 30. D 40. D 50. A
IV. Uraian
1. Siklus hidup Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Cacing jantan dan betina kawin di dalam usus inang (manusia) → cacing betina
menghasilkan telur yang mengandung zigot hasil fertilisasi → telur keluar bersama
feses → telur yang mengandung embrio tertelan manusia bersama makanan yang
terkontaminasi → di usus inang telur menetas menjadi larva → larva menembus
dinding usus → masuk ke pembuluh darah → mengikuti aliran darah ke jantung →
paru-paru → tenggorokan → kerongkongan → lambung → menetap di usus halus
hingga dewasa.
2. Bau nyale berhubungan dengan reproduksi cacing Wawo. Sel telur yang telah dibuahi
oleh sel sperma akan berkembang dalam segmen-segmen tubuh cacing Wawo dewasa.
Pada bulan Maret di Nusa Tenggara Barat, cacing Wawo akan ke permukaan laut untuk
melepaskan segmen-segmen yang telah matang tersebut dan memiliki bau khas yaitu
nyale.
3. Organ pada udang
a. Usus
b. Lambung
c. Otak
d. Antena
e. Keliped
f. Pleopod (kaki renang)
g. Arteri
4. a. Metamorfosis tidak sempurna (telur – nimfa – imago) pada serangga, contohnya
jangkrik, kecoa, dan belalang.
b. Metamorfosis sempurna (telur – larva – pupa – imago) pada serangga, contohnya
kupu-kupu dan lalat.
5. Perbedaan subfilum anggota filum Arthropoda.
No. Karakter Myriapoda Crustacea Chelicerata Hexapoda
Kepala-dada
Kepala-dada
Kepala dan bersatu Kepala, dada,
1. Bagian tubuh bersatu dan
perut (sefalotoraks) dan perut
perut
dan perut
1 pasang
tidak
antena, 1
1 pasang 2 pasang memiliki
pasang mata
antena, dan 1 antena, dan 1 antena,
2. Indra faset dan
pasang mata pasang mata beberapa
mata tunggal,
tunggal majemuk pasang mata
memiliki alat
tunggal
pendengaran
Sepasang
keliped dan
Banyak, maksiliped, 4
sepasang atau pasang kaki
3. Kaki lebih pada jalan, 4 pasang 6 pasang
setiap segmen sepasang kaki
tubuh renang pada
setiap segmen
tubuh
Pembuluh
Pembuluh Kelenjar malpighi/ Pembuluh
4. Alat ekskresi
malpighi hijau kelenjar malpighi
koksal
Paru-paru
5. Alat napas Trakea Insang Trakea
buku
6. a. Ovipar : Hewan yang berkembang biak dengan telur yang menetas di luar tubuh
induk, contohnya ayam, bebek, komodo, dan kodok.
b. Ovovivipar : Hewan yang berkembang biak dengan telur yang tetap berada di dalam
tubuh induk (telur menetas di dalam uterus kemudian anaknya dikeluarkan dari
tubuhnya), contohnya hiu, paus, dan pari.
c. Vivipar : Hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan anak, contohnya
gajah, tikus, sapi, dan singa.
7. Pengelompokan hewan Vertebrata.
Kelas-kelas dalam Vertebrata
Nama Hewan Chondrich- Osteich-
Agnatha Amphibia Reptilia Mammalia
thyes thyes
a. Hiu (Squalus) √
Paus bertanduk
b. √
(Monodon)
c. Duyung (Dugong) √
Iguana (Iguana
d. √
iguana)
Kodok bangkong
e. √
(Bufo bufo)
Platipus
f. √
(Ornithorhynchus)
Lamprey
g. √
(Petromyzon)
Salamander
h. √
(Plethodon)
i. Penyu (Chelonia) √
Belut listrik
j. (Gymnotus √
electricus)
I. Pilihan Ganda
1. B 5. C 9. D 13. E 17. E
2. E 6. E 10. A 14. B 18. A
3. E 7. C 11. C 15. E 19. A
4. B 8. B 12. B 16. C 20. B
IV. Uraian
1. Hubungan topografi dengan suhu dan kelembaban adalah semakin tinggi suatu tempat
dari permukaan laut, maka suhu udara akan semakin rendah dan kelembapan akan
semakin meningkat.
2. Perbedaan istilah:
a. Protokooperasi, adalah jenis interaksi yang saling menguntungkan antara dua
spesies, tetapi interaksi yang terjadi tidak mempengaruhi keberlangsungan hidup
keduanya (hubungan tersebut tidak merupakan keharusan). Contoh: burung
memakan serangga hama pada suatu pohon, jika peristiwa ini tidak terjadi maka
burung dan pohon akan tetap hidup.
b. Simbiosis mutualisme, adalah jenis interaksi yang saling menguntungkan antara
dua spesies, dan keberlangsungan hidup keduanya sangat dipengaruhi satu sama
lain (jika salah satu spesies mati maka spesies yang lainnya akan mati). Contoh:
jamur dengan alga membentuk Lichen, ikan hiu akan dibersihkan tubuhnya oleh
ikan remora dari parasit, sedangkan ikan remora aman dari gangguan predator.
3. Pada ekosistem daratan, produsen primer sebagian besar adalah tumbuhan besar,
berumur panjang, dan banyak bagian tubuhnya tidak bisa dimakan sehingga biomassa
tingkatan trofik di atasnya lebih rendah. Sedangkan pada ekosistem perairan hampir
semua biomassa produsen primer adalah alga yang ukurannya kecil dan hampir dapat
dimakan semua bagian selnya, sehingga biomassanya rendah karena dikonsumsi terus
menerus oleh tingkatan trofik di atasnya.
4. Pada rantai makanan pemangsa, produsen (tumbuhan) akan dimakan oleh herbivora
(konsumen primer), selanjutnya herbivora akan dimangsa oleh karnivora (konsumen
sekunder). Sedangkan pada rantai makanan parasit baik produsen maupun konsumen
dapat diparasiti sebagai sumber makanan inang.
5. Rantai makanan perumput:
Alga zooplankton udang batu ikan
Rantai makanan detritus:
Materi organik (organisme yang mati) bakteri dan jamur Flagellata Amoeba
Nematoda
6. Jaring-jaring makanan di danau:
I. Pilihan Ganda
1. E 5. C 9. E 13. A 17. D
2. C 6. C 10. D 14. C 18. D
3. E 7. B 11. C 15. B 19. E
4. A 8. C 12. D 16. B 20. A
IV. Uraian
1. Efek rumah kaca terjadi karena adanya peningkatan CO2 di atmosfer, sehingga radiasi
sinar matahari yang masuk ke bumi tidak dapat keluar dari bumi karena tertahan oleh
lapisan CO2, akibatnya panas matahari akan tertahan di bumi seperti dalam rumah kaca.
2. a. Limbah adalah sisa suatu kegiatan, atau bahan buangan (organik atau anorganik)
hasil aktivitas manusia.
b. Polutan adalah bahan penyebab pencemaran.
c. Pemanasan global adalah kenaikan suhu bumi rata-rata yang kontinyu dan dapat
menyebabkan perubahan iklim global.
3. Biomagnifikasi adalah peningkatan kadar senyawa tertentu (biasanya toksik) pada
makhluk hidup seiring dengan bertambahnya tingkatan trofik melalui proses rantai
makanan. Contoh: Kadar DDT (dalam ppm).
4. Pemanfaatan limbah padat atau sampah, yaitu:
a. batok kelapa dijadikan hiasan, gayung atau pot tanaman, kancing baju, dan bahan
bakar arang.
b. gelas plastik bekas, dijadikan tempat pembibitan tanaman, atau dibawa ke tempat
daur ulang plastik.
c. kaleng-kaleng digunakan kembali sebagai tempat makanan ringan atau pot tanaman.
d. ampas kelapa dijadikan pupuk organik.
5. Partisipasi dalam penghematan air bersih di perkotaan.
a. Membuat biopori
b. Tidak membuang sampah ke sungai
c. Mencuci baju dengan metode hemat air (sekali bilas)
d. Menampung air hujan untuk menyiram tanaman
e. Mandi tidak menggunakan shower
6. Contoh limbah B3 yang berasal dari rumah tangga adalah produk pembersih lantai,
pembersih kaca, kamper, insektisida, sampo, racun tikus, pembasmi nyamuk, dan baterai
bekas. Penanganan limbah B3 yang dapat dilakukan adalah menghindari kontak
langsung dengan organ tubuh, memisahkan sampahnya, dan mengurangi pemakaian
produk tersebut.
7. Penanganan limbah gas di pabrik umumnya menggunakan alat/mesin pemisah debu dan
gas seperti pengumpul sentrifugal, pengendap elektrostatik, pengendap siklon, pemisah
venturi, sehingga gas yang dibuang ke lingkungan relatif tidak berbahaya.
8. Tidak menggunakan produk yang mengandung freon sebagai penyebab lubang ozon
(membaca komposisi bahan yang terkandung dalam suatu produk).
9. Cara pembuatan pupuk kompos sederhana.
a. Pisahkan sampah organik dan anorganik.
b. Masukkan ke wadah untuk menampung sampah organik.
c. Dapat ditambahkan tanah, cacing tanah atau mikroba pengurai ke dalam wadah
tersebut.
d. Sampah harus sering diaduk agar tidak terjadi dekomposisi secara anaerob yang
bau.
e. Kompos akan matang setelah berwarna cokelat kehitaman dan berbau tanah.
10. Cara daur ulang kertas sederhana.
Rendam kertas di dalam air selama semalam.
Blender kertas yang dicampur air hingga halus.
Masukkan bubur kertas ke dalam baskom/kontainer plastik.
Tambahkan pewarna pada bubur kertas sesuai selera.
Pasang kain di atas tripleks dan basahi dengan air supaya lembap.
Letakkan bubur kertas di atas screen dalam posisi telungkup.
Tutup screen yang sudah diberi lapisan bubur kertas dengan tripleks.
Tekan screen dengan rakel hingga air tiris.
Angkat screen secara hati-hati, usahakan kertas terlepas atau menempel pada
tripleks.
Miringkan tripleks, keringkan lembaran kertas daur ulang dengan cara diangin-
angin.
Gunting pinggiran kertas daur ulang supaya rapi, kertas siap digunakan.
LATIHAN ULANGAN SEMESTER 2
I. Pilihan Ganda
1. D 9. D 17. B 25. E 33. A
2. D 10. A 18. E 26. C 34. A
3. E 11. E 19. D 27. D 35. D
4. C 12. D 20. E 28. B 36. C
5. B 13. A 21. C 29. E 37. E
6. A 14. C 22. D 30. A 38. D
7. C 15. D 23. D 31. E 39. B
8. D 16. E 24. E 32. C 40. C
II. Uraian
1. Perbedaan Magnoliopsida (Dicotyledoneae) dengan Liliopsida (Monocotyledoneae).
Magnoliopsida Liliopsida
No. Perbedaan
(Dicotyledoneae) (Monocotyledoneae)
1. Keping biji Belah atau dua Tunggal atau satu
2. Kambium Ada Pada umumnya tidak ada
3. Pertumbuhan Primer (memanjang) dan Primer (memanjang)
sekunder (membesar)
4. Bentuk dan ukuran Kerucut panjang, semakin Dari pangkal hingga
batang ke ujung semakin ujung berukuran hampir
mengecil sama
5. Cabang batang Ada Pada umumnya tidak ada
6. Ikatan pembuluh Kolateral terbuka Kolateral tertutup
angkut pada batang
7. Ruas batang Tidak jelas Tampak jelas
8. Tulang (urat) daun Menyirip atau menjari Pada umumnya sejajar
atau melengkung.
9. Pelepah daun Pada umumnya tidak Pada umumnya
berpelepah daun berpelepah daun
10. Pelindung akar Tidak ada Ada
(koleoriza) dan
pelindung batang
(koleoptil)
11. Akar Tunggang bercabang- Serabut
cabang
12. Bagian-bagian 4 atau 5 atau kelipatannya 3 atau kelipatannya
bunga (daun
kelopak, daun
mahkota, benang
sari)
2. Perbedaan antara Bryophyta dengan Pteridophyta.
No. Faktor pembeda Bryophyta Pteridophyta
1. Bentuk tubuh Peralihan antara talus Kormus (memiliki akar,
dengan kormus batang, daun sejati)
2. Pembuluh angkut Tidak ada Ada
3. Fase dominan Generasi gametofit yang Generasi sporofit yang
dalam metagenesis haploid (n) diploid (2n)
3. Porifera.
a. Habitat sebagian besar hidup di laut, tetapi ada yang di air tawar. Cara hidup,
sesil (melekat di suatu substrat) dan heterotrof dengan memakan
bakteri/plankton.
b. Ciri-cirinya, tidak memiliki jaringan sejati (parazoa), tubuh memiliki banyak
pori-pori, memiliki spikula dari zat kapur atau silikat sebagai rangka, berwarna-
warni (warna pucat hingga cerah), pencernaan makanan secara intraseluler dan
terjadi di koanosit. Bentuk tubuh menyerupai vas bunga, jambangan, tabung,
bercabang-cabang seperti tumbuhan.
c. Bereproduksi secara aseksual (pembentukan tunas dan gemula); seksual
(hermafrodit tetapi sel telur dan sperma diproduksi pada waktu yang berbeda),
fertilisasi terjadi di mesohil dan menghasilkan embrio yang akan tumbuh menjadi
larva berflagela.
d. Peranan yang menguntungkan: hewan spons laut yang berwarna cerah untuk
hiasan akuarium, kerangka untuk spons mandi. Peranan yang merugikan:
mengganggu peternakan tiram.
4. Contoh diagram jaring-jaring makanan pada ekosistem laut.
Produsen: fitoplankton
Konsumen I: zooplankton
Konsumen II: ikan menhaden, sarden, kepiting, udang.
Konsumen III: hiu, tuna, lumba-lumba, kepiting, lobster
Konsumen IV: lobster, hiu, lumba-lumba
Pengurai: bakteri pengurai
5. Gambar: area TPA (Tempat Pembuangan Akhir) konvensional yang tidak tertata.
a. Dampak negatif: polusi udara, bau sampah, sampah beterbangan, kebakaran,
mencemari tanah dan sumber air, menganggu kesehatan penduduk di sekitarnya.
Dampak positif: menambah lapangan pekerjaan dan memberikan penghasilan bagi
pemulung.
b. Cara mengatasinya: perlu pengawasan keamanan dan ketertiban dari pihak
pemerintah yang terkait, dipasang pipa penyalur gas metana yang bisa dimanfaatkan
sebagai bahan bakar dan untuk menghindari terjadinya kebakaran, penerapan
sanitary landfill, TPA dibangun di area yang jauh dari pemukiman padat penduduk.
c. Hal yang akan saya lakukan berkaitan dengan masalah ini: mengurangi jumlah
sampah yang akan dibuang ke TPA, yaitu dengan cara menerapkan prinsip reduce,
reuse, recycle, replacement, redurability.