Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Stroke
Hemoragik” guna memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior di SMF
Neurologi Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
STROKE HEMORAGIK
c. Diabetes mellitus
b. Hematokrit tinggi
c. Kebiasaan merokok
d. Kegemukan
f. Kurang olahraga
g. Fibrinogen tinggi
Manifestasi Klinis
a. Defisit neurologis fokal seperti hemiparesis, hemihipestesia, afasia,
disfagia, gangguan kesadaran dan sebagainya
Diagnosis
Anamnesis
Pada anamnesis akan ditemukan kelumpuhan anggota gerak sebelah badan,
mulut mencong atau bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi baik. Keadaan
timbul mendadak, dapat sewaktu bangun tidur, mau sholat, selesai sholat, sedang
bekerja, atau sewaktu beristirahat. Selain itu ditanyakan pula faktor-faktor risiko
yang menyertai stroke misalnya penyakit kencing manis, darah tinggi dan
penyakit jantung, serta obat-obat yang sedang dipakai. Ditanyakan pula riwayat
keluarga. Pada kasus berat dengan penurunan kesadaran, dilakukan observasi
kesadaran.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan kimia darah (gula darah sewaktu,
faal ginjal, faal hepar, dan profil lipid), pemeriksaan homeostasis ( PTT,
APTT, viskositas plasma).
2. CT Scan
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan baku emas untuk membedakan
stroke infark dengan stroke perdarahan.
3. Pemeriksaan MRI
Pemeriksaan ini sangat baik untuk menentukan adanya lesi di batang otak
(sangat sensitif).
4. Pemeriksaan Angiografi.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah lokasi pada sistem
karotis atau vertebrobasiler, menentukan ada tidaknya penyempitan, oklusi
atau aneurisma pada pembuluh darah.
5. Pemeriksan USG
Pemeriksaan ini untuk menilai pembuluh darah intra dan ekstra kranial,
menentukan ada tidaknya stenosis arteri karotis.
6. Pemeriksaan Pungsi Lumbal
Pemeriksaan ini digunakan apabila tidak adanya CT scan atau MRI. Pada
stroke PIS didapatkan gambaran LCS seperti cucian daging atau berwarna
kekuningan. Pada PSA didapatkan LCS yang gross hemorragik. Pada
stroke infark tidak didapatkan perdarahan (jernih).
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Umum
1. Penatalaksanaan umum di ruang gawat darurat
a. Stabilisasi jalan napas dan pernapasan.
b. Stabilisasi homodinamik dengan cara :
a) Cairan kristaloid dan koloid IV
b) Pemasangan kateter vena sentral dengan target 5-12 cmH2O
c) Optimalisasi tekanan darah, target sistol berkisar 140 mmHg.
c. Pemeriksaan awal fisis umum
d. Pengendalian TIK
e. Penanganan transformasi hemoragik
f. Pengendalian kejang
g. Pengendalian suhu tubuh.
2. Penatalaksanaan umum di ruang rawat
a. Jaga euvolemi dengan pemberian cairan isotonis
b. Jaga keseimbangan elektrolit (Na, K, Ca, Mg)
c. Nutrisi enteral paling lambat diberi dalam 48 jam
d. Mobilisasi dan cegah komplikasi subakut (aspirasi, malnutrisi, pneumoni,
emboli paru, dekubitus, komplikasi ortopedi dan kontraktur)
e. Pemberian antibiotik sesuai dengan pola kuman
f. Analgetik, antiemetik dan antagonis H2 diberikan apabila terdapat
indikasi
g. Pemasangan kateter urin, sebaiknya dilakukan intermiten
h. Hati-hati dalam suction, menggerakkan dan memandikan pasien karena
dapat mempengaruhi TIK.
Umur : 54 tahun
Suku : Batak
Pendidikan : tamat SD
Perkawinan : Janda
NO RM : 01.01.82.33
Telaah :
V. Anamnesa Sosial
Pendidikan : Tamat SD
Perkawinan : Janda
Pemeriksaan Umum
Kesan Umum
Kesadaran : Sopor-Coma
GCS : E2M1V1
Suhu : 38,1 oC
a. Sensorium : Sopor-Coma
b. Cranium
c. Rangsangan meningeal
Muntah : Dijumpai
Kejang : Dijumpai
e. Saraf-saraf otak
a. Nervus I (Olfactorius)
b. Nervus II (Opticus)
OD OS
Visus Tidak dilakukan pemeriksaan
Melihat warna Tidak dilakukan pemeriksaan
Refleks cahaya (+) (+)
OD OS
Gerakan bola mata ke Medial (-) (-)
Atas (-) (-)
Bawah (-) (-)
d. Nervus IV (Trochlearis)
a. Motorik
b. Sensorik
f. Nervus VI (Abducens)
OD OS
Pergerakan bola (-) (-)
mata kearah lateral
a. Motorik
Kanan Kiri
Mimik wajah Sulit dinilai
Kerut kening Sulit dinilai
Menutup mata Sulit dinilai
Mengangkat alis Sulit di niali
Memperlihatkan gigi Sulit dinilai
Tertawa Sulit dinilai
b. Sensorik
a. Auditorius
b. Vestibularis
i. Nervus IX (Glosofaringeus)
j. Nervus X (Vagus)
k. Nervus XI (Asesorius)
Kanan Kiri
Mengangkat bahu Tidak dilakukan pemeriksaan
Menolehkan kepala Tidak dilakukan pemeriksaan
Kanan Kiri
Kekuatan Otot
Ekstremitas superior
Ekstremitas Inferior
Sikap
Duduk : Tidak dilakukan pemeriksaan
Berdiri : Tidak dilakukan pemeriksaan
Berbaring : Baik
Nyeri
Suhu
Raba
Propioseptik Tidak dilakukan pemeriksaan
Gerak
Posisi
Getaran
Tekanan
X. Refleks
a. Refleks Fisiologis
Kanan Kiri
Biceps (+) (+)
Triceps (+) (+)
KPR (+) (+)
APR (+) (+)
b. Refleks Patologis
Kanan Kiri
Babinsky (-) (-)
Chaddok (-) (-)
Oppenheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
Schaeffer (-) (-)
Hofman Tromner (-) (-)
Klonus Lutut (-) (-)
XI. Koordinasi
XIII. Vertebrae
Kanan Kiri
Laseque - -
Cross Laseque - -
Nafziger - -
Lermithe - -
Kesadaran : Sopor-Coma
Temperatur : 37,3 oC
b. Pemeriksaan Neurologi
Nervus I : Normosmia
c.Kekuatan Otot
Ekstremitas Superior
Kanan ESF :0/0/0/0/0 kiri ESF: 0/0/0/0/0
Ekstremitas Inferior
d.Refleks
Kanan Kiri
Refleks Fisiologis
XIX.DIAGNOSA BANDING
1. Stroke Hemoragik
XX.DIAGNOSA KERJA
Stroke Hemoragik
XXI.TERAPI
IFVD RL 20 gtt/menit
Micardis 80 mg 1x1
a. Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah Rutin
23 Juni 2016
WBC 11,7 x 103/uL
RBC 5,72 x 106/uL
HGB 10,2 g/dl
HCT 31,3%
MCV 79,5 fL
MCH 27,4 pg
MCHC 34,5 g/dL
PLT 480. 103/uL
KGD 113 mg/dl
2. Kimia Klinik
3. CT Scan
b. Pemeriksaan Penunjang
Dubia ad Malam