Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Pembimbing:
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
Efikasi dan Keamanan Acetaminophen versus Ibuprofen untuk Mengobati Demam atau
Nyeri pada Anak
LATAR BELAKANG
Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia, terutama pada anak di
negara berkembang, terutama di Indonesia. Menurut data WHO, kematian pneumonia di
Indonesia pada tahun 2013 berada pada urutan ke-8 di dunia, 1 dan merupakan penyebab
kematian balita ke-2 di Indonesia. Jumlah penderita pneumonia di Indonesia pada tahun
2013 berkisar antara 23%-27% dan kematian akibat pneumonia sebesar 1,19%.2
Di provinsi Bengkulu pada tahun 2015, sebanyak 15.694 perkiraan penderita pneumonia
pada anak balita, dan sebanyak 1.818 penderita ditemukan dan ditangani (12%).
Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak kurang dari 2 tahun. Dan
untuk di kota Bengkulu sendiri menempati urutan tertinggi dari 10 kabupaten/kota di
provinsi Bengkulu dengan jumlah 3.248 orang dari 32.482 orang balita yang ada di
Kota Bengkulu.3
Kejadian dari seluruh kematian pada anak di bawah lima tahun disebabkan oleh infeksi
saluran pernafasan akut (bronkopneumonia, bronkiolitis dan bronkitis) dengan 90% di
antaranya disebabkan oleh bronkopneumonia.4
Faktor yang berpengaruh pada kejadian pneumonia pada anak balita, yaitu usia <2tahun,
jenis kelamin, berat badan lahir rendah, riwayat pemberian ASI eksklusif, status gizi,
riwayat mendapat vitamin A, riwayat imunisasi campak balita, riwayat imunisasi DPT,
riwayat asama balita, faktor lingkungan dan faktor perilaku.5
Komplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri dalam rongga
thorax (seperti efusi pleura, empiema dan perikarditis) atau penyebaran bakterimia dan
hematologi sehingga dapat menyebabkan kematian.6
Standar pengobatan pneumonia pada anak di Puskesmas maupun rumah sakit adalah
pemberian antibiotik baik oral maupun injeksi. Terapi simptomatik seperti antipiretik
dan oksigen dapat disesuaikan dengan keluhan pasien.7 Pencegahan dapat dilakukan
dengan vaksinasi. Pemberian zink merupakan alternatif tambahan dalam tata laksana
pneumonia.8
Zinc (Zn) merupakan salah satu mineral mikro yang dibutuhkan bagi setiap sel di dalam
tubuh. Kecukupan mineral ini penting dalam menjaga kesehatan secara optimal. Fungsi
Zn sebagai kofaktor berbagai enzim, struktur dan integritas sel, sintesis DNA,
penyimpanan dan pengeluaran hormonal, imunotransmisi dan berperan dalam sistem
kekebalan tubuh. Salah satu penelitian tentang seng dilakukan oleh Bhandari el al,
menemukan bahwa suplementasi zink secara rutin dapat menurunkan insiden
pneumonia.9
Zink tidak disimpan dalam tubuh sehingga dibutuhkan asupan teratur untuk menjaga
kecukupan status zink tubuh. Kebutuhan zink manusia berubah berdasarkan keadaan
fi.siologis.10 Menurut Recommended Dietary Allowances (RDA), kebutuhan zink untuk
bayi sampai usia 6 bulan membutuhkan 2mg / hari dan untuk anak-anak dari usia 7
bulan sampai 3 tahun membutuhkan 3mg / hari.11 Zink dapat konsumsi setiap harinya
dengan dosis 0.3-1 mg/kgbb.12
Ibuprofen: 4-10mg/kggbb/kali
Acetaminophen: 7-15 mh/kgbb/kali
Berdasarkan latar belakang diatas, disusun lporan ksus berbasis bukti untuk mengetahui
manfaat pemberian zink dalam mempercepat waktu penyembuhan pneumonia pada
anak.
ILUSTRASI KASUS
Seorang ibu usia 32 tahun yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas
Kuala Lempuing datang ke puskesmas dengan membawa anak laki-lakinya usia 12
tahun. Menurut keterangan Ibunya, dua hari sebelumnya, anak tersebut mengalami
batuk kering dan pilek dengan cairan yang encer dan bewarna putih. Diare tidak
bercampur darah. Sehari setelah itu, anak tersebut mengalami demam. Demam
dirasakan naik turun dan timbul tidak menentu waktunya.. Demam juga disertai dengan
sakit kepala yang muncul bersamaan dengan demam. Demam tidak disertai menggigil,
tidak disertai gangguan buang air kecil, tidak disertai kejang dan penurunan kesadaran.
Ibu mengatakan sudah memberikan obat yang dibelinya di apotek yaitu ibuprofen tablet
sebanyak dua kali. Diberikan obat pulang berupa paracetamol tab 3x500mg, ambroxol
3x30mg, vitamin b kompleks 1x1 tab.
Pada kedatangannya kali ini, si Ibu mengatakan bahwa anaknya tersebut masih
mengalami batuk, tetapi demam dan sakit kepalanya berkurang setiap setelah diberikan
obat tersebut. Selain itu si Ibu ingin mengetahui apa manfaat bila ia memberikan obat
ibuprofen yang dibelinya dari apotek dan bedanya dengan obat yang diberikan dokter
dari puskesmas saat ini.
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Riwayat ibu saat hamil
pasien tidak ada keluhan. Riwayat persalinan, pasien lahir di rumah, ditolong bidan,
dengan berat badan lahir 2800 gram dan bayi langsung menangis. Riwayat imunisasi
lengkap. PF didapatkan keadaan tampak sakit sedang dan lemas, kesadaran CM, nadi
100 x/menit, napas 20 x/menit, suhu 38°C, BB 30 kg, TB: 130cm, status gizi: gizi baik.
Pada pemeriksaan status generalis, kepala normochepal, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, telinga dalam batas normal, hidung terlihat ada sekret, cair bewarna
putih, tidak terlihat darah, tidak ditemukan nafas cuping hidung.
Pada rongga mulut, bibir tidak kebiruan, mukosa mulut basah, gusi tidak
berdarah, tonsil T1-T1 tidak hiperemis, uvula di tengah. KGB di leher tidak teraba
membesar, penggunaan otot bantu napas (-),pergerakan dinding dada simetris, retraksi
dinding dada (-), penggunaaan otot-otot bantu pernafasan (-), jantung: BJ I dan II dalam
batas normal, murmur (-), gallop (-), paru: vesikular menurun, rh -/-, wh-/-, RR:
20x/menit, reguler, simetris, abdomen datar, lemas, turgor baik, tidak ada nyeri tekan,
hepar lien tidak teraba, tidak ada asites, bising usus positif 5x/menit, ekstremitas hangat,
tidak kebiruan, tidak ada edema, CRT < 2 detik.
PERTANYAAN KLINIS
Apakah pemberian ibuprofen tab 400mg pada anak dengan demam atau sakit
kepala lebih efektif dan aman dibandingkan dengan paracetamol tablet 500mg?
Patient : Anak dengan demam atau sakit kepala
Intervention : Ibuprofen tablet 400mg
Comparison : Acetaminophen (Paracetamol) tablet 500mg
Outcome : lebih efektif dan lebih aman dalam megobati demam atau sakit kepala
METODOLOGI
Pencarian artikel dilakukan pada tanggal 19 Desember 2017 pada dua database,
yaitu PUBMED Clinical Queries dan Cochrane Library. Pencarian artikel pada
PUBMED Clinical Queries dengan menggunakan tiga kata kunci yaitu pneumonia in
child, zinc, dan recovery of pneumonia didapatkan sejumlah 10 jurnal, kemudian
dieksklusi berdasarkan jurnal clinical trial, full text, dan penelitan kurang dari 5 tahun
terakhir. Hasil pencarian didapatkan sejumlah 2 penelitian. Jurnal yang ada disaring
berdasarkan judul dan abstrak, didapat 2 jurnal yang memiliki kesesuaian dan satu
diantaranya memiliki subjek yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi Tabel 1.
AND for
Pneumonia in child Zink Recovery of pneumonia
TELAAH KRITIS
Pencarian artikel sesuai dengan metodologi yang dipaparkan di atas
mendapatkan satu artikel yang akan ditelaah kritis. Artikel ini merupakan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Wadhwa N, dkk di New Delhi India. Penelitian
dilaksanakan pada kurun waktu Februari 2007-Maret 2010 dengan subjek berasal dari 3
rumah sakit, the Kalawati Saran Children’s Hospital, the Deen Dayal Upadhyay
Hospital, dan All India Institute of Medical Sciencesyang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Penelitian dengan metode placebo-controlled trial ini mendapatkan total
sampel sebanyak 550 orang. Sampel kemudian dibagi dalam dua perlakuan (kelompok
sampel dengan terapi zink dan kelompok plasebo) dengan teknik Randomize double
Blind.Sampel selanjutnya diklasifikasi sesuai tingkat keparahan (Pneumonia Berat dan
Pneumonia sangat Berat) berdasarkan klinis dan laboratorium sehingga semua sampel
terbagi menjadi 4 kelompok: a) Kelompok Pneumonia berat dengan Zink (n=215); b)
Kelompok Pneumonia berat dengan plasebo (n=215) c) Kelompok Pneumonia Sangat
Berat dengan Zink (n=59) dan; d) Kelompok Pneumonia sangat berat dengan plasebo
(n=61), rincian dapat dilihat pada gambar 2. Lima ratus tiga orang mencapai
kesembuhan dalam waktu kurang dari 14 hari, 27 orang keluar selama penelitian, 8
orang meninggal dan 12 orang mencapai kesembuhan setelah 14 hari. Telaah kritis ini
menggunakan kriteria Center of Evidence based Medicine Oxford dilihat pada tabel 1.
Control Event Rate (CER) 0,67 kejadian per 100 0,25 kejadian per 100
Experimental Event Rate (EER) 0,49 kejadian per 100 0,52 kejadian per 100
Relative Risk Reduction (RRR) 0,27 kejadian per 100 -1,08 kejadian per 100
Absolute Risk Reduction (ARR) 0,18 kejadian per 100 -0,27 kejadian per 100
Number Needed to Treat (NTT) 5,58 kejadian per 100 -3,70 kejadian per 100
P 10066
disaring
3164
Anak India dengan Pneumonia
Dipilih acak
550
Mengikuti penelitian
E C
274 274
59 61
Pneumonia sangat Berat Pneumonia sangat Berat
O
197 200
Pneumonia Berat Pneumonia Berat
Pulih
55 51 T
Pneumonia sangat Berat Pneumonia sangat Berat
8 4 14 hari
Pneumonia Berat Pneumonia Berat
Tidak Pulih
2 6
Pneumonia sangat Berat Pneumonia sangat Berat
Kesimpulan
Pemberian zink pada anak dengan pneumonia bukan digunakan untuk pengobatan
melainkan sebagai terapi tambahan pada pneumonia
Penambahan zink dengan antibiotik dapat mengurangi waktu peneymbuhan pada anak
dengan pneumonia sangat berat.
Lampiran