Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Artikel

Mari kita mengenal istilah artikel. Artikel lekat sekali dengan media masa. Pengertian artikel
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yakni karya tulis yang tidak terlalu panjang tetapi
lengkap, biasanya dimuat di koran atau majalah. Sedangkan sumber lain yakni Webstre’s
New World Dictionary (1990) menyatakan bahwa artikel ialah tulisan non fiksi, biasanya
singkat dan lengkap, seperti berita dan karangan khas dalam suart kabar atau majalah
(Yusuf, 2006). Pengertian lain mengatakan bahwa artikel memiliki tujuan untuk
menyampaikan gagasan dan fakta (Yusuf, 2006) yang diambil dari Understanding Magazines
(1969). Di samping itu, tulis Sumadiria (2004:1-2) menyatakan bahwa artikel merupakan
tulisan lepas yan siapapun boleh menulisnya dengan topik bebas sesuai dengan minat dan
keahliannya masing-masing.
Dari berbegai pengertian tersebut menurut berbagai ahli, dapat disimpulkan jika artikel
adalah tulisan yang dipublikasikan di surat kabar atau majalah (baca: media massa). Dengan
berbagai pengertian yang sangat jelas tersebut, semoga menjadikan kita yang belum tahu
menjadi tahu, hingga menjadikan kita yang berniat menjadi penulis jauh lebih memahami,
mengerti dan mampu memulai untuk menulis artikel, di bidang apa saja tema yang
diminatinya.
Selain dari artikel yang sering muncul di surat kabar, ada jenis lainnya jika dilihat dari sisi
jurnalistik, di antaranya yaitu;
1. Pertama, Tajuk Rencana yakni opini yang berisi pendapat dan sikap resmi suatu
media, terutama sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan dalam masyarakat,
apapun itu, baik yang bersifat aktual, fenomenal, ataupun kontroversial (Sumaridia,
2004:2-3). Jadi dapat dikatakan bahwa karakter sebuah surat kabar terletak pada
tajuk rencana.
2. Kedua, Karikatur yakni opini redaksi dalam bentuk gambar yang sarat dengan
muatan kritik sosial dengan memasukan unsur kelucuan, anekdot atau humor agar
siapapun yang melihatnya tersenyum. Singkatnya karikatur itu singkat namun lucu
serta penuh dengan humoris namun kritis.
3. Ketiga, Pojok yakni kutipan pernyataan singkat narasumber atau peristiwa tertentu
yang dianggap menarik untuk kemudian dikomentari oleh pihak redaksi dengan kata-
kata yang menggelitik. Bedanya dengan karikatur, kalau karikatur menggunakan
gambar sedangkan pojok menggunakan kata-kata.
4. Keempat, Kolom yakni opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan aspek
pengamatan dan pemaknaan terhadap suatu persoalan yang terdapat dalam
masyakarat (Sumadiria, 2004:3) Secara garis besar kolom ditulis dengan gaya yang
bersifat pribadi, cair dan cenderung inferensial atau tidak memakai referensi.
5. Kelimat, Surat Pembaca, yakni opini singkat yang ditulis oleh pembaca dan berisikan
beragam hal. Mulai dari yang menyagkut persoalan pribadi, hingga soal masyakarat.
Dalam penulisan Surat Pembaca harus melampirkan biodata singkat dari penulisan,
hal ini dikarenakan agar tulisan yang dikirim dan dimuat dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Fungsi-fungsi Artikel
Dari berbagai referensi yang ada, ada tiga fungsi secara umum dari sebuah artikel, di
antara fungsi yang ada yakni :
1. Artikel dapat menyakinkan pembaca
Pendapat atau opini seseorang mengenai suatu hal yang dikirimkan kemudian dimuat di
surat kabar dapat menggiring pembaca guna mengiyakan atau menyakinkan pembaca.
Semakin logis dan kuat argumen yang dikemukakan oleh penulis, maka akan semakin
percaya dan yakni siapapun yang membacanya, terlebih jika penulis artikel sudah dikenal
masyarakat umum ditambah dengan gelar dan prestasinya hingga menambah reputasinya
dalam kenyakinan orang dalam membacanya.
2. Artikel dapat mendidik pembaca
Dilihat dari isinya, artikel berisikan gagasan atau ulasan yang bisa membuka pemahaman
baru atau inspirasi baru bagi masyarakat atas suatu masalah atau persoalan. Semakin tajam
pembahasan yang dipaparkan maka semakin membuat pembaca tercerdaskan dan terbuka
wawasannya mengenai permasalahan yang ada. Hingga menjadikan masyakarat tidak saja
melihat dari satu sisi sudut pandang namun harus dari berbagai sudut pandang.
3. Artikel dapat menghibur pembaca
Tak sedikit masyakarat yang mengatakan bahwa artikel memiliki karakter dan sifat yang
serius tak mengenal humor atau hal lucu lainnya. Namun, kenyataannya ada banyak artikel
yang membicarakan masalah namun menggunakan gaya penulisan yang santai, lunak,
namun tetap “menohok” mengenai masalah yang dibicarakan di tengah masyarakat. Salah
satu media cetak yang memberikan nuansa artikel menghibur yakni majalah Intisari yang
terbit sebulan sekali, selain sifatnya informatif namun majalah tersebut juga bersifat
menghibur pembacanya. Kelebihan dari artikel yang bersifat menghibur yakni pembaca
tidak dipusingkan dalam mencerna kata-kata artikel yang dibacanya, karena bahasa yang
digunakannya mudah dipahaminya.
Delapan Karakteristik Artikel di Media Masa
Menurut Herfanda (2007) ada delapan Karakteristik Artikel di media masa, di antaranya :
1. Topik yang disajikannya aktual (terbaru/hangat) dan menarik,
2. Permasalahannya penting bagi pembaca, sesuai dengan minat, bidang dan
kepentingan mereka,
3. Pembahasannya kritis, tajam, analitis, argumentasif, objektif, dan komprehensif,
4. Gaya penulisannya populer, menarik dan komunikatif,
5. Logika berpikirnya runtut, tidak jungkirbalik dan tidak menyesatkan, dengan
penyajian yang sistematis, memenuhi prinsip urutan logis,
6. Orientasi penulisannya solutif dan mencerahkan, menawarkan jalan keluar atau
pemecahan atas suatu masalah,
7. Penggambaran persoalan dan contoh kasusnya tidak pornografis, tidak menyinggung
SARA (Suku, Agama, Ras dan Golongan), tidak mengandung fitnah (Trial by the press)
serta aman bagi kepentingan nasioanl, dan
8. Kepanjangannya (jumlah karakternya) sesuai dengan kapling yang tersedia di media
masa bersangkutan, hal ini disebabkan keterbatasan baris dan kolom dalam media
masa tersebut.
Hal yang harus dilakukan sekarang adalah bukan sekadar membaca teknis-teknis di atas,
namun menulislah sekarang juga. Ketika menemukan kendala, hal tersebut merupakan
sesuatu yang wajar. Yang menjadi masalah adalah ketika menemukan kendala dalam
menulis, kemudian secara sepihak mengatakan “saya kapok menulis!”

Manfaat dan Keuntungan Menulis Artikel


Pertama, yakni manfaat psikologis. Apa yang dimaksud dengan manfaat menulis artikel
secara psikologis? Ada sebuah pernyataan dari seorang penulis terkenal yakni A. Ataka AR
menyatakan bahwa dengan menulis, saya seolah-olah berada di dunia saya sendiri. Dunia
yang saya ciptakan bersama tokoh-tokohnya. Saya bebas mengatur tokoh-tokoh itu seperti
bermain catur. Dapat disimpulkan dari pernyataan penulis terkenal tersebut bahwa menulis
mampu menjadikan kita mampu berimajinasi, sehingga dapat memiliki kebebasan dalam
berekspresi tanpa adanya pihak yang mengekang.
Seorang penulis yang lain pun menyatakan bahwa menulis itu mampu membuat pikiran dan
hati kita plong. Bahkan ada penelitian atau riset yang mengatakan bahwa orang yang rajin
menulis pasti lebih sehat jiwa, bathin dan rohaninya, sebab tidak ada yang ditahan atau
didiamkan, melainkan semuanya diungkapkan melalui karya tulisnya.
Ada sebuah pertanyaan klasik yang menggelitik, mengapa kita harus mempublikasikan
tulisan yang kita buat? Ada beberapa alasan yang mendasar yakni agar ide, gagasan pokok
pikiran kita dalam tulisan artikel tersebut terbaca, tercerna oleh pihak pembaca, sehingga
pembaca ikut mengetahui bahkan terdorong untuk melakukan atau meninggalkan hal yang
sedang ramai di masyarakat sesuai dengan inti pokok tulisan artikel yang dibuat.
Dampak lainnya yakni dampak secara finansial, tulisan yang kita buat tentunya akan
mendapatkan honorarium sesuai dengan kualitas dan luasnaya surat kabar tersebut disebar
luaskan. Baik dampak gagasan yang tersebar maupun finansial semuanya sah-sah saja, yang
terpenting ada kontribusi positif yang kita lakukan terhadap negara dan masyarakat.
Kedua, manfaat Sosiologis. Maksud dari manfaat ini yakni keberadaan kita diakui oleh
masyarakat khususnya pembaca tulisan yang kita buat. Bahkan secara tegas Prof. Suyanto,
PhD. Yang dulu pernah menjabat sebagai Dirjen Mandikdasmen mengatakan bahwa apa
yang kita pikirkan harus dituangkan dalam tulisan supaya orang lain tahu. Karena jika tidak
dituliskan orang lain tidak tahu dan tidak ada gunanya.
Ketiga, manfaat ekonomis. Maksud dari manfaat ekonomis yakni adanya kelebihan atau
manfaat yang bisa kita peroleh dari segi keuangan atau finansial. Surat kabar yang
mempublikasikan karya penulis tentunya sudah memikirkan berapa dan sebesar apa
honorarium yang akan diberikannya, baik dilihat dari kualitas, keahlian maupun jangkauan
penyebaran surat kabar tersebut.
Karya tulis dalam bentuk artikel bukan pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh pasa dosen, guru
besar atau para pengamat saja, melainkan setiap orang juga bisa selama memberikan alasan
yang kuat dalam penulisannya. Terlebih bagi kalangan mahasiswa yang secara akademis
sedang mencari ilmu, menimba ilmu yang harus diaplikasikan, sisi lainnya keuntungan bagi
mahasiswa yakni adanya uang tambahan di samping uang kiriman dari orang tua. Semua
penulis rasanya pernah merasakan hal ini. Di masa saat tanggal tua dan kiriman belum
sampai, akan mencari sumber finansial yang halal dan mampu kita kerjakan, bagi sebagaian
kalangan mahasiswa salah satu cara “mempertahankan hidup” yakni dengan menulis
dengan harapan ada uang tambahan.
Pada bagian ini, kita akan belajar mengenai jenis-jenis artikel, hal ini disampaikan menurut
pendapat Sumadiria (2004:8-10) di antaranya yaitu ;

Jenis-Jenis Artikel
1. Artikel praktis
Atikel praktis ini lebih banyak bersifat atau menuliskan petunjuk teknis tentang cara
melakukan sesuatu (how to do it). Contohnya cara praktis menggunakan komputer,
mengendarai mobil dan jenis alat lainnya. Biasanya artikel praktis ditulis dengan
menggunakan pola kronologis atau tahap demi tahap pekerjaan (step by step).
2. Artikel ringan
Dalam menulis artikel jenis ringan ini lazim ditemukan pada rubik anak-anak, remaja,
wanita, dan keluarga. Artikel jenis ini lebih banyak mengulas topik bahasan yang ringan
dengan cara penyajian yang ringan pula. Contoh artikelnya yakni enam tips menghindari
stes dalam rumah tangga, empat cara mencegah stres menghadapi siswa yang nakal.
3. Artikel halaman opini
Dari segi isinya artikel ini masuk pada kelompok opini. Sifatnya terasa objektif dan sesuai
dengan fakta. Biasanya artikel jenis ini ada pada halaman khusus opini bersama tajuk
rencana/ editorial, pojok, kolom, dan surat pembaca. Dari segi penyajiannya artikel opini
ditulis sebanyak 2-3 halaman kuarto dengan spasi ganda atau 2.500 – 5.000 karakter. Yang
terpenting dari artikel ini yakni memiliki sifat yang aktual, relevan dan tengah menjadi
persoalan di masyarakat.
4. Artikel analisis ahli
Artikel jenis ini ditulis oleh para ahli, dalam bidangnya, baik bidang pendidikan, agama,
politik, pertanian dan lainnya. Salah satu tujuan utama mengapa surat kabar Indonesia
menyediakan rubrik artikel ahli ialah guna mendekatkanpokok masalah yang mengandung
pertanyaan di masyarakat kemudian diberikan pandangan bahkan solusinya oleh orang yang
ahli dibidangnya.
Kehidupan ini tidak terlepas dari kegiatan membaca, baik membaca tulisan maupun
membaca kejadian yang terjadi di lingkungan. Kegiatan membaca merupakan hal biasa yang
seringnya tak disadari. Ketika seorang ibu akan berbelanja, sudah dipastikan dia akan
membaca terlebih dahulu, seorang penjual akan menjual sebuah produk sudah dipastikan
dia akan membaca terlebih dahulu, terlebih ketika seorang guru dan siswa akan melakukan
kegiatan tentunya akan membaca terlebih dahulu, semuanya tidak akan terlepas dari
kegiatan membaca. Di samping karena tuntutan pekerjaan yang menyuruh untuk membaca,
namun secara tidak sengaja pun banyak tulisan di sepanjang jalan yang tanpa kita sadari
terbaca.
Bagaimana cara mendapatkan pemahaman yang lebih dari kegiatan membaca?
Ketika kita menginginkan pemahaman yang lebih dari bacaan yang dibaca, maka hal yang
harus dilakukan adalah tidak sekadar membaca, harus ada dasar, langkah strategi dan
tujuan, baik sebelum, saat dan seusai membaca. Selain dari hal di atas yang harus kita
pahami, ada hal lain yang sangat penting diperhatikan.
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan membaca:
1. Faktor keterbacaan,
2. Tersedianya fasilitas yang memadai,
3. Situasi dan kondisi lingkungan yang nyaman,
4. Susana tempat yang damai.
Salah satu teknik membaca yang mampu meningkatkan pemahaman seseorang yaitu
kegiatan membaca ekstensif.

Pengertian Membaca Ekstensif


Membaca ekstensif yaitu suatu kegiatan membaca yang bertujuan membandingkan dua
bacaan atau lebih agar diketahui persamaan dan perbedaan gagasan-gagasan penting yang
ada di dalam bacaan-bacaan tersebut. Sedangkan pendapat lain mengatakan, bahwa
membaca ekstensif yaitu salah satu cara membaca dengan tujuan agar dapat memnjangkau
bahan bacaan secara luas. Dengan demikian akan diperoleh sebuah pemahaman yang cukup
memadai mengenai sebuah topik atau permasalahan tertentu.
Bagaimana cara mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan kegiatan membaca
menggunakan teknik membaca ekstensif?
Supaya mampu menerapakan teknik membaca ekstensif secara baik dan benar memang
diperlukan sebuah proses latihan yang konsisten (tetap). Selain itu, diperlukan pula
kemauan kuat untuk dapat menjangkau bahan-bahan bacaan, baik yang berupa artikel
maupun buku. Semakin banyak bahan yang tersedia, berarti semakin baik pula sarana yang
tersedia bagi kalian untuk berlatih mempraktikkan teknik membaca ekstensif.
Dalam membaca dan memahami sebuah bacaan baik artikel maupun berita, harus
diperhatikan mengenai prinsip 5 W + 1 H;
1. What artinya apa yang menjadi pokok pemberitaan atau permasalahan,
2. Who artinya siapa yang terlibat,
3. Why artinya mengapa hal tersebut dipermasalahkan,
4. When artinya kapan permasalahan tersebut muncul,
5. Where artinya di mana permasalahan tersebut muncul dan berkembang,
6. How artinya bagaimana pemecahannya.
Setelah membaca dua bacaan atau lebih mengenai satu tema atau topik yang sama, hal
selanjutnya yaitu tentukan perbedaan dan persamaan. Sebagai contoh perbedaan dari dua
bacaan yang memiliki tema Demam Berdarah, pertama nyamuk merupakan
pemakan nectar yakni cairan manis yang disekresikan oleh bunga tanaman (sari madu
bunga). Kedua, yakni DBD dapat dikategorikan penyakit berbasis lingkungan.
Ketika perbedaan sudah diketahui, selanjutnya yaitu persamaan, di antara persamaannya
seperti untuk dapat mengurangi populasi nyamuk pembawa virus dengue atau variannya,
maka perlu kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita.
Dalam mengambil gagasan atau pengetahuan yang terdapat pada bacaan disesuaikan
dengan keperluan. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam pengambilan gagasan ataupun
pengetahuan dari artikel yang kalian baca diperlukan pemilihan atau penyeleksian. Dengan
melakukan teknik membaca ekstensif diharapkan hasil pemahaman dalam kegiatan
membaca dapat meningat dan tentunya pengetahuan semakin meningkat.

*Yandi Hidayatulloh, S.Pd. mrupakan guru, penulis buku dan kontibutor di pelbagai media
masa.

Anda mungkin juga menyukai