Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL BISNIS PLAN

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

“RE-CARD (REKAMEDIK CARD)”

Disusun oleh
Kelompok IX
Arina Kamila 151610101070
Arina Rosyida 151610101071
Husna Afifah 151610101072
M. Idris Kamali 151610101073
Fitri Ayu Wulandari 151610101074
Widy Jatmiko 151610101075
Iga Nadya Putri 151610101076
Ratna Dewandari 151610101077

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2017
A. LATAR BELAKANG
Rekam medis menurut UU Praktik Kedokteran pasal 46 ayat (1), merupakan
suatu berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Rekam medis wajib dimiliki oleh setiap pasien sebagai legalitas
tindakan yang dilakukan oleh dokter atau dokter gigi. Setiap sarana kesehatan
wajib membuat rekam medis, dibuat oleh dokter dan atau tenaga kesehatan lain
yang terkait, harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima
pelayanan, dan harus dibubuhi tanda tangan yang memberikan pelayanan.
Rekam medis dibagi menjadi rekam medis konvensional dan rekam medis
elektronik. Dimana pada rekam medis konvensioanl pencatatan dilakukan secara
tertulis pada format rekam medis tertentu, sedangkan pada rekam medis
elektronik dilakukan dengan bantuan teknologi informasi. Rumah sakit masih
menggunakan dokumen secara fisik maupun data elektronik yang berakibat
kepada kurang efisiennya proses rekam medis dikarenakan ada input ganda
sehingga membuat waktu pelayanan pasien menjadi lebih lama Salah satu manfaat
yang dirasakan setalah penggunaan rekam medis elektronik adalah meningkatkan
ketersediaan catatan elektronik pasien di rumah sakit. Hal ini juga bermanfaat
bagi pasien karena meningkatkan efisiensi dalam proses pelayanan kesehatan
(Wilcox, 2010). Selain itu bagi tenaga administratif, penggunaan rekam medis
elektronik dapat mempermudah retrieval informasi pasien (Chnipper et al., 2008).
Rekam medik elektronik masih memiliki kelemahan yaitu pada kapasitas
penyimpanan komputer atau perangkat TI yang ada. Sehingga keberadaan rekam
medik elektronik dapat ditunjang dengan penggunaan RE-CARD (Rekamedik
Card).
RE-CARD merupakan suatu kartu yang terintegrasi chip yang dapat digunakan
untuk menyimpan sebuah data rekam medik elektronik pasien. RE-CARD
dilengkapi dengan password yang hanya dapat dibuka oleh pemegang kartu
(pasien) dan tenaga kesehatan yang bersangkutan. Keunggulan dari penggunaan
RE-CARD adalah kerahasiaan pasien terhadap hasil diagnosis dan identitas
lainnya terpenuhi. . Kartu rekam medis berbasis chip ini digunakan untuk
menyimpan data rekam medis pasien setiap kali melakukan periksa rawat jalan
maupun rawat inap. Data rekam medis dalam kartu chip sendiri akan dibatasi
jumlah recordnya karena memory yang terbatas. Data rekam medis yang sudah
dimasukkan ke dalam kartu tidak bisa diedit atau dihapus, dan setiap data yang
akan dimasukkan harus data yang sudah benar atau terverifikasi. Jika kartu rekam
medis sudah penuh maka data lama atau record paling lama akan dihapus otomatis
agar data baru bisa masuk

B. GAMBARAN UMUM BISNIS


RE-CARD yang terintegrasi chip, digunakan untuk mendokumentasikan
data-data pengkajian pasien yang berkelanjutan yang dimulai dari awal pasien
masuk (berkonsultasi).

Nama dan Logo Rumah Sakit

} Tanggal pembuatan
Identitas Pasien
{ & Kadaluarsa

Chip
Gambar 1. Penampang depan RE-CARD

Nomor Telp RS
Ketentuan kartu &

TTD Pasien
Alamat RS

{ Kode Pasein

Gambar 2. Penampang belakang RE-CARD

Bagian-bagian RE-CARD
1. Nama dan logo rumah sakit, berfungsi sebagai identitas fasilitas kesehatan
tempat dimana pertama kali RE-CARD diperoleh pasien.
2. Identitas pasien, terdiri atas nama pasien, nomor rekam medis, alamat rumah
pasien.
3. Tanggal pembuatan dan kadaluarsa RE-CARD, berfungsi untuk membatasi
penggunaan RE-CARD akan tidak disalahgunakan.
4. Chip, berfungsi untuk penyimpanan data rekam medik dan untuk keamanan
data pasien. Chip jauh lebih sulit untuk dipalsukan, dapat melindungi
informasi yang disimpan pada chip lebih efektif, dan dapat tahan terhadap
gangguan dari yang tidak berwenang. Sebuah kartu chip komputer dapat
menggunakan enkripsi untuk melindungi data sensitif, dapat mengotentikasi
pesan yang diterima, dan dapat mengirim pesan ke emiten yang
memungkinkan emiten untuk otentikasi lebih handal (Goesel et al., 2012).
5. Tanda tangan pasien, sebagai aspek legalitas rekam medis.
6. Kode pasien dalam bentuk barcode, berfungsi sebagai aspek keamanan RE-
CARD
7. Alamat dan nomor telepon rumah sakit berfungsi sebagai identitas fasilitas
kesehatan.
8. Ketentuan pengunaan RE-CARD

Dalam menggunakan rekam medik elektronik berbasis RE-CARD


diperlukan beberapa alat elektronik antara lain:
1. Komputer yang memiliki software khusus rekam medik elektronik yang
berfungsi sebagai input data pasien
Gambar 3. Software rekam medik elktronik berbasis RE-CARD
2. Alat pencetak RE-CARD, data yang tersimpan di dalam komputer akan
dimasukkan ke dalam chip yang terdapat pada RE-CARD melalui alat
pencetak

Gambar 4. Mesin pencetak RE-CARD


3. Scanner pembaca RE-CARD

Gambar 5. Scanner RE-CARD

Mekanisme pembuatan RE-CARD


1 2 3 4

Gambar 6. Mekanisme pembuatan RE-CARD


1. Tahap 1, dokter atau dokter gigi memasukkan data (input) ke dalam
computer yang terintegrasi softwere rekam medik elektronik. Data yang
diinput meliputi identitas pasien, hasil pemeriksaan, diagnosis, prognosa
kasus, renacana perawatan, perwatan yang dilakukan, terapi obat-obatan,
5
kondisi khusu pasien, dokumen penunjang (hasil labolatorium).
2. Tahap 2, mencetak kartu assessment card melalui mesin pencetak khusus e-
card. Setelah pencetakkan kartu, dokter atau dokter gigi memberikan kartu
tersebut kepada pasien dan satu kartu lainnya untuk dokumen fasilitas
kesehatan (rekam medis). Hal ini diperlukan untuk backup data di
komputer.

Keunggulan penggunaan RE-CARD


Beberapa keunggulan yang dimiliki dari produk RE-CARD yaitu sebagai berikut
:
1. Meningkatkan efisiensi pelayanan rekam medis pasien dikarenakan
penulisan rekam medis fisik bisa dihilangkan.
2. Penghematan tempat/rak/ruangan rekam medis dikarenakan ukuran kartu
yang kecil sehingga tidak banyak memakan tempat
3. Data rekam medis menjadi aman dan hanya bisa dibuka dengan
persetujuan pasien
4. Bisa menjadi back up data jika terjadi permasalahan terhadap server rumah
sakit.
C. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA
Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak sebagai
berikut.
Tabel 1. Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program

Pelaksana Sumber Dana Program yang diterapkan

Kementrian Alokasi dana Melakukan pemberian dana dan


kesehatan APBN pemerintah pengawasan terhadap program yang
digagas

Kementrian Alokasi dana Memberikan pengawasan,


Informasi dan APBN pemerintah kebijakan, dan layanan terhadap
Komunikasi jaringan system informasi

Perusahan jasa Dana mandiri Melakukan kerja sama dalam


telekomunikasi pengaplikasian model gagasan yang
terkait berbasis elektronik

Kalangan Dana pinjaman Pelatihan terhadap tenaga


akademisi dengan bunga bank kesehatan dan evalusi terhadap
(mahasiwa/dosen) milik pemerintah program yang diterapkan

Dinas Kesehatan APBD Pelatihan tenaga kesehatan,


sosialisasi program,
pengimplemantasian program, dan
monitoring evaluasi program.
D.

Sumber : Hasil Analisis Penelitian

E. RENCANA PENGEMBANGAN
Gagasan peningkatan ini dapat diimplementasikan dengan beberapa tahap,
antara lain:
1. Tahap perencanaan program
Pemerintah bersama kementrian kesehatan merancang program rekam
medik elektronik yang wajib digunakan oleh seluruh fasilitas kesehatan di
Indonesia. Dalam perancangan tersebut, pemerintah menggandeng
perusahaan jasa telekomunikasi skala nasional yang memiliki jaringan luas.
Selain itu, pemerintah menyiapkan alat-alat yang harus dimiliki oleh
operator seperti komputer, mesin pencetak kartu, sccaner pembaca kartu,
dan bahan baku kartu.
2. Tahap sosialisasi
Pemerintah melalui kementrian informasi dan komunikasi melakukan
sosialisasi kebijakan terhadap program yang telah dibuat.
3. Tahap pelaksanaan program
Pemerintah melalui dinas kesehatan melakukan implementasi program.
Program akan dijalankan oleh tenaga kesehatan dokter/dokter gigi dan
perawat.
4. Tahap evaluasi program
Evaluasi terhadap program dilakukan bersama-sama oleh kementrian
kesehatan, kementrian informasi dan komunikasi, dan pemerintah. Evaluasi
dilakukan tidak hanya pada sistem, tetapi juga pada tim pelaksana
(operator). Evaluasi dilakukan sekali dalam satu tahun. Hal ini dilakukan
untuk revitalisasi program.

Upaya pengimplementasian program akan berjalan dengan baik apabila


didukung oleh hal-hal strategis sebagai berikut.
1. Pemerintah menggandeng lembaga terkait seperti kementrian kesehatan,
kementrian informasi dan komunikasi, serta perusahaan jasa telekomunikasi
untuk menerapkan program yang digagas.
2. Adanya kerjasama secara kooperatif antara tenaga medis (ners, dokter, dan
apoteker) untuk melakukan pengisian integrasi pada rekam medik
elektronik.
3. Adanya riset berkelanjutan dalam pengembangan terhadap sistem yang telah
digagas.
4. Penegasan kembali aturan penggunaan layanan dan optimalisasi layanan
(jaringan)
5. Diperlukan riset atau cost and benefit analysis untuk memperjelas tujuan,
biaya, manfaat, dan dampak dari gagasan ini.

F. ANALISIS KEUANGAN
Investasi
No. Nama Barang Harga
1. Perangkat komputer Rp 4.000.000,00
2. Desain softwere rekam medik elektronik Rp 5.000.000,00
3. Mesin pencetak RE-CARD Rp17.800.000,00
4. Mesin scanner RE-CARD Rp 8.800.000,00
5. Bahan baku kartu @1000 kartu Rp10.000.000,00
JUMLAH Rp45.600.000,00

Harga satuan RE-CARD

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 45.600.000


𝑅𝐸 − 𝐶𝐴𝑅𝐷 = = = 𝑅𝑝45.600,00
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑅𝐸 − 𝐶𝐴𝑅𝐷 1000

G. DAFTAR RUJUKAN
Wilcox L. Using the Electronic Medical Record to Keep Hospital Patients
Informed. Sciences-New York [Internet]. 2010;11–4. Available from:
http://techhouse.brown.edu/~dmorris/publications/WishPatientDisplaysCHI
2010.pdf
Chnipper JELS, Inder JEAL, Alchuk MABP, Inbinder JOSE, Ostilnik ANP,
Iddleton BLM, et al. “ Smart Forms ” in an Electronic Medical Record :
Documentation-based Clinical Decision Support to Improve Disease
Management. Journal of the American Medical Informatics Association.
2008;15(4):17–20.
Goessl, Leigh, 2012, “Email scam: Fake Verizon bills duping customers,” Digital
Journal, May 17, Available online at:
www.digitaljournal.com/article/325056

Anda mungkin juga menyukai