Re-Card (Rekamedik Card) : Proposal Bisnis Plan Manajemen Pelayanan Kesehatan
Re-Card (Rekamedik Card) : Proposal Bisnis Plan Manajemen Pelayanan Kesehatan
Disusun oleh
Kelompok IX
Arina Kamila 151610101070
Arina Rosyida 151610101071
Husna Afifah 151610101072
M. Idris Kamali 151610101073
Fitri Ayu Wulandari 151610101074
Widy Jatmiko 151610101075
Iga Nadya Putri 151610101076
Ratna Dewandari 151610101077
} Tanggal pembuatan
Identitas Pasien
{ & Kadaluarsa
Chip
Gambar 1. Penampang depan RE-CARD
Nomor Telp RS
Ketentuan kartu &
TTD Pasien
Alamat RS
{ Kode Pasein
Bagian-bagian RE-CARD
1. Nama dan logo rumah sakit, berfungsi sebagai identitas fasilitas kesehatan
tempat dimana pertama kali RE-CARD diperoleh pasien.
2. Identitas pasien, terdiri atas nama pasien, nomor rekam medis, alamat rumah
pasien.
3. Tanggal pembuatan dan kadaluarsa RE-CARD, berfungsi untuk membatasi
penggunaan RE-CARD akan tidak disalahgunakan.
4. Chip, berfungsi untuk penyimpanan data rekam medik dan untuk keamanan
data pasien. Chip jauh lebih sulit untuk dipalsukan, dapat melindungi
informasi yang disimpan pada chip lebih efektif, dan dapat tahan terhadap
gangguan dari yang tidak berwenang. Sebuah kartu chip komputer dapat
menggunakan enkripsi untuk melindungi data sensitif, dapat mengotentikasi
pesan yang diterima, dan dapat mengirim pesan ke emiten yang
memungkinkan emiten untuk otentikasi lebih handal (Goesel et al., 2012).
5. Tanda tangan pasien, sebagai aspek legalitas rekam medis.
6. Kode pasien dalam bentuk barcode, berfungsi sebagai aspek keamanan RE-
CARD
7. Alamat dan nomor telepon rumah sakit berfungsi sebagai identitas fasilitas
kesehatan.
8. Ketentuan pengunaan RE-CARD
E. RENCANA PENGEMBANGAN
Gagasan peningkatan ini dapat diimplementasikan dengan beberapa tahap,
antara lain:
1. Tahap perencanaan program
Pemerintah bersama kementrian kesehatan merancang program rekam
medik elektronik yang wajib digunakan oleh seluruh fasilitas kesehatan di
Indonesia. Dalam perancangan tersebut, pemerintah menggandeng
perusahaan jasa telekomunikasi skala nasional yang memiliki jaringan luas.
Selain itu, pemerintah menyiapkan alat-alat yang harus dimiliki oleh
operator seperti komputer, mesin pencetak kartu, sccaner pembaca kartu,
dan bahan baku kartu.
2. Tahap sosialisasi
Pemerintah melalui kementrian informasi dan komunikasi melakukan
sosialisasi kebijakan terhadap program yang telah dibuat.
3. Tahap pelaksanaan program
Pemerintah melalui dinas kesehatan melakukan implementasi program.
Program akan dijalankan oleh tenaga kesehatan dokter/dokter gigi dan
perawat.
4. Tahap evaluasi program
Evaluasi terhadap program dilakukan bersama-sama oleh kementrian
kesehatan, kementrian informasi dan komunikasi, dan pemerintah. Evaluasi
dilakukan tidak hanya pada sistem, tetapi juga pada tim pelaksana
(operator). Evaluasi dilakukan sekali dalam satu tahun. Hal ini dilakukan
untuk revitalisasi program.
F. ANALISIS KEUANGAN
Investasi
No. Nama Barang Harga
1. Perangkat komputer Rp 4.000.000,00
2. Desain softwere rekam medik elektronik Rp 5.000.000,00
3. Mesin pencetak RE-CARD Rp17.800.000,00
4. Mesin scanner RE-CARD Rp 8.800.000,00
5. Bahan baku kartu @1000 kartu Rp10.000.000,00
JUMLAH Rp45.600.000,00
G. DAFTAR RUJUKAN
Wilcox L. Using the Electronic Medical Record to Keep Hospital Patients
Informed. Sciences-New York [Internet]. 2010;11–4. Available from:
http://techhouse.brown.edu/~dmorris/publications/WishPatientDisplaysCHI
2010.pdf
Chnipper JELS, Inder JEAL, Alchuk MABP, Inbinder JOSE, Ostilnik ANP,
Iddleton BLM, et al. “ Smart Forms ” in an Electronic Medical Record :
Documentation-based Clinical Decision Support to Improve Disease
Management. Journal of the American Medical Informatics Association.
2008;15(4):17–20.
Goessl, Leigh, 2012, “Email scam: Fake Verizon bills duping customers,” Digital
Journal, May 17, Available online at:
www.digitaljournal.com/article/325056