Disusun oleh
ARIF RAHMAN MUTTAQIEN
NIM 17070885009
Pada buku yang disusun oleh Prof. Aminudin Kasdi, Prof. Dr. Iwan Gardono
Sudjatmiko, Prof. Dr.Indrianto Seno Adji, dan Prof. Djawahir Tanthowi Ph. D (kelompok
kerja Menko Polhukam RI) ini mencoba menjelaskan bahwa dalang dari peristiwa G 30S
adalah benar – benar PKI, melalui bukti – bukti kongkrit yang mengikutinya, sekaligus
mencoba untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM pada 30 September 1965. Kasus
pelanggaran HAM dan proses penyelesaiannya yang dirasakan di Indonesia ini pada dasarnya
juga pernah dialami oleh kurang lebih 15 negara di Afrika, Amerika Latin, Jerman, Filiphina,
dan Timor Leste antara tahun 1974 – 1994. Adapun permasalah – permasalahan yang dialami
Indonesia guna menyelesaikan kasus pelanggaran HAM tersebut adalah sebagai berikut;
Melalui pengadilan, yang dalam praktek keadilan ini sulit dicapai. Istilah “keadilan
transisional, keadilan restoratif, keadilan retroaktif pada akhirnya menjauh dari keadilan
retributif dari suatu peradilan pidana dan pencarian kebenaran serta rekonsiliasi.
Merupakan suatu yang kompleks, padahal pencarian kebenaran akan berkaitan dengan
Hal ini sangat penting jika tujuan penyelesaian adalah “perdamaian dan pemanfaatan”,
Hal ini berkaitan dengan pemerintahan transisional dari rezim represif, menuju
Diperlukan adanya dukungan budaya terutama dari sisi moral dan agama
3
Adapun fakta – fakta yang terjadi dilapangan sehingga menjadi dasar bahwa dalang
Muttaqien atau Takeran) hingga Solo, Magetan, Purwodadi, dan Cepu. Musso
menggabungkan Partai Buruh, Sosialis dan PKI menjadi satu PKI serta didukung
- 30 Oktober 1965, Peristiwa Lubang Buaya – Jakarta Timur (PKI – TNI AD)
meliputi PKI membangun strategi ofensif revolusioner massa dengan gerilya di desa-
desa oleh kaum petani dan buruh, perjuangan revolusioner oleh kaum buruh di kota
- 1955, mendapat urutan keempat dalam pemilu (partai komunis terbesar di Negara
non-komunis dan terbesar ketiga di dunia setelah Uni Soviet dan RRC). Kemudian
beraliansi dengan PNI yang sama anti Barat akhirnya muncul konsep Nasakom.
- 1963, Poros Jakarta – Peking muncul (Soekarno – PM Chou En Lai, RRC) melawan
Malaysia ( AS). Aidit ingin mempersenjatai buruh dan tani (angkatan kelima) untuk
mendukungnya.
Dani dan Mentei Panglima - AL Edy Martadinata bersedia dengan tak sepenuh hati,
- 12 Agustus 1965, Soekarno sakit, menurut dokter pembuluh darah koroner, pernah
gagal ginjal (kiri). Beliau memilih berobat ke Cina dengan akupuntur, namun Aidit
kepresidenan dan mengemukakan bahwa jika Soekarno jatuh lagi mungkin akan
- 1 Oktober 1965 sebagai peristiwa penculikan dan pembunuhan 6 jenderal TNI dan 1
perwira pertama yang jenazahnya ditemukan di sumur tua Lubang Buaya, Jakarta
Timur serta
Sambeng, dekat Solo 22 November 1965 malam dan ditembak mati esoknya.
5
Simpatisan dan pendukung PKI dilarang menjadi pegawai negeri, tentara, bekerja di
Berbagai peristiwa yang menjadikan kebencian terhadap PKI yang berujung amuk
1. PKI menentang Rera Kabinet Hatta dan Peranan Divisi Siliwangi dalam penumpasan
minyak asing, saat bertugas Pelda Sujono dicangkul kepalanya oleh Papahan di Peristiwa
DI/TII 1962
5. Peristiwa (Pesantren) Kanigoro, 13 Januari 1965, Pengajian PPI – PKI di Kediri dianggap
7. Pelecehan terhadap agama Islam – Atheis (Agama dianggap sebagai candu atau opium
karena itu harus dibasmi) melalui seni dan budaya seperti teater tradisional drama, ludruk
atau ketoprak dengan lakon Matine Gusti Allah, Rabine Gusti Allah, Rabine Malaikat
Jibril, dsb.
9. Masalah “revolusi belum selesai” sebagai jargon PKI. Menurut PKI revolusi Indonesia
ada 3 yaitu, revolusi agustus 1945, revolusi agrarian dengan revolusi social, dan revolusi
Analisa
1. Tindakan maker dan subversive oleh PKI untuk mewujudkan ideology komunis dan
atheis
2. PKI sudah dihancurkan dan ditetapkan sebagai partai terlarang dengan TAP MPRS
teori kuda merangkak, yakni menyingkirkan para jenderal TNI-AD sebagai rival,
politis benar namum dalam ilmu sejarah tidak ada bukti. Suharto bergerak
berdasar SP 11 Maret 1966 yang sesuai dengan Tritura (dibubarkan PKI), beliau
belum usai dan harus diselesaikan sampai akarnya dengan revolusi komunis
1. G30S sebagai bagian dari revolusi social PKI. Pemisahan agama, budaya, dan politik
2. Bela diri dari revolusi komunis PKI (Aksi sepihak/perebutan tanah dan
periode setelah 1965 tehadap anggota PKI dan keluarganya maupun yang terlibat.
2. Tuduhan sementara pihak bahwa pemerintah pada saat itu juga melakukan genosisa
1965, tetapi Negara tidak memiliki “ability” karena penyelesaian judicial terhadap
kasus 1965 memiliki kendala berupa kesulitan menentukan pelaku dan kelangkaan
alat bukti.
4. Penegakan hokum pidana dengan tahap I total enforcement, tahap II full enforcement,
2. Perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistemik
26 tahun 2000) telah ditemukan alat bukti keterangan saksi dan dokumen berupa SK
tertentu hanya ditemukan satu alat bukti, yakni keterangan saksi yang berdiri sendiri.