Anda di halaman 1dari 8

RANCANGAN JARINGAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN

DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BANGKA TENGAH

Desty Yani

Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG


Jl. Jend Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel
Email : desty.yani@gmail.com

Abstraksi
Data dan Informasi dua hal yang sangat dibutuhkan pada pengolahan data kependudukan, keterkaitan antara keduanya
akan menciptakan sebuah sistem informasi kependudukan yang lengkap dan te rpadu. Jaringan adalah alternatif
sekaligus solusi untuk mendapatkan data dan informasi kependudukan yang terpadu antara satu kecamatan dengan
kabupaten, kabupaten dengan provinsi bahkan data kependudukan seluruh Indonesia. Jaringan dengan koneksi yang
baik akan mempermudah dan mempercepat arus data komunikasi sistem informasi kependudukan hal ini bertujuan
untuk efektifitas dan efisiensi pengolahan data kependudukan. Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung adalah salah satu daerah yang menerapkan Sistem Informasi Kependudukan secara online dari tigkat
kecamatan ke kabupaten dan dari tingkat kabupaten ke pusat.

Experimental design adalah sebuah model yang bertujuan mengevaluasi jaringan berdasarkan monitoring performa,
beban kerja pada jaringan dan keterkaitan antara performa dengan beban kerja jaringan. Berdasarkan evaluasi yang
didapatkan maka akan dibuat sebuah model baru berdasarkan data empiris yang didapatkan untuk memberikan solusi
dan alternatif terkait permasalahan untuk optimalisasi kinerja jaringan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Bangka Tengah.

Kata Kunci :
Data Kependudukan, System Informasi Kependudukan, Jaringan, Kabupaten Bangka Tengah

Abstract
Data and information are two things that are needed in the processing of population data, the relationship between
both will create a complete population information system and integrated. Network is an alternative and solution to
obtain integrated demographic data and information system between sub districts with district, districts with province
and even the whole Indonesian population data. Network with a great connections could be facilitate and accelarate
communication of information system, it have purpose for effective and efficient processing data. In Central Bangka
regency of Bangka Belitung Islands Province is one of region that implement the Population Information System
online from sub district to district and from district to central level.

Experimental design is a model that aims for evaluating performance of networking, based on performa monitoring,
job accounting of network and correlations between performance with work load of network . Based on the evaluation
it will be made a new model based on empirical data were obtained to provide solutions and alternatives related to
the problems for optimizing network performance in the Population and Civil Office of Bangka Central Regency.

Keywords :
Population data, population information system, network, Central Bangka Regency.

1
1. Pendahuluan 2.1 Jaringan wilayah luas atau Wide Area
Network (WAN).
Wide Area Network (WAN) mencakup
E-government adalah salah satu teknlogi yang
daerah geografis yang luas, seringkali mencakup
dikembangkan oleh pemerintah khususnya dalam
sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari
bidang kependudukan. Pemerintah membangun
kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan
sebuah sistem yang terintegrasi antara pemerintah
program-program aplikasi.
daerah dan pusat dalam pendataan dan pelayanan
Menurut http://id.wikipedia.org, WAN atau
dokumen kependudukan. Sistem yang saat ini
Wide Area Network merupakan jaringan komputer
sedang dikembangkan dan dimanfaatkan adalah
yang mencakup area yang besar. Sebagai contoh
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau
(SIAK) dan KTP Elektronik.
bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah
sebagai jaringan komputer yang membutuhkan
khususnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
router dan saluran komunikasi publik.
merupakan salah satu pemerintah daerah yang
WAN digunakan untuk menghubungkan
menerapkan sistem ini secara serius, dalam
jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang
beberapa tahun terakhir Dinas Kependudukan dan
lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi
Catatan Sipil telah merealisasikan jaringan Wide
yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna
Area Network (WAN) untuk memaksimalkan
dan komputer di lokasi yang lain.
penggunaan Sistem Informasi Administrasi
Jaringan WAN menghubungkan beberapa
Kependudukan di Kabupaten Bangka Tengah.
WAN dari beberapa kota atau negara yang berbeda.
Jaringan ini menghubungkan 6 (enam) kecamatan
WAN biasanya terhubung via satelit. WAN
dan Mobil Pelayanan Internet Kecamatan yang ada
mempunyai daerah yang sangat luas dan
di Kabupaten Bangka Tengah.
menggunakan siklus komunikasi yang
Sejalan dengan semakin banyaknya
menghubungkan node-node intermediate.
penggunaan jaringan online, serta semakin
Kecepatan transmisinya beragam dari 2 Mbps, 34
kompleksnya jenis penggunaan, perlu diadakannya
Mbps, 45 Mbps, 15 Mbps, sampai 625 Mbps (atau
evaluasi menyeluruh terhadap kinerja sistem agar
kadang-kadang lebih). Faktor khusus yang
jaringan sistem tetap mempunyai kinerja sesuai
mempengaruhi desain dan performance-nya
yang diharapkan, dalam mendukung e-government
terletak pada siklus komunikasi, seperti jaringan
khususnya Sistem Administrasi Kependudukan
telepon, satelit, atau komunikasi pembawa lain
(SIAK) di lingkungan Dinas Kependudukan dan
yang digunakannya.
Catatan Sipil Kabupaten Bangka Tengah.
2.2 Komunikasi Satelit di Indonesia
2. Tinjauan Pustaka Secara geografis Indonesia adalah negara
kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari 13.600
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah pulau. Karena itu media komunikasi yang paling
sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang sesuai untuk mempersatukan seluruh daerah yang
didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, terpisah-pisah oleh lautan tersebut adalah
CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan komunikasi satelit. Telkom sebagai perusahaan
dapat mengakses informasi (peramban web). telekomunikasi negara saat ini telah meluncurkan
Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat lima buah satelit mengitari bumu, yaitu : Palapa A,
mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan Palapa B, Palapa C, Telkom-1, Telkom-2 dan
komputer dapat meminta dan memberikan layanan Telkom-3.
(service). Pihak yang meminta/menerima layanan
disebut klien (client) dan yang 2.3 VSAT (Very Small Aperture Terminal)
memberikan/mengirim layanan disebut peladen VSAT merupakan suatu mikrostation (stasiun
(server). Desain ini disebut dengan sistem client- penerima sinyal dari satelit) dengan antena
server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi penerima berbentuk piringan dengan diameter
jaringan komputer. kurang dari tiga meter yang dapat menghubungkan
Istilah jaringan komputer untuk mengartikan dua tempat yang secara geografis sangat berjauhan.
suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer Mendapatkan data Internet dari setelit sama
yang autonomous (berdiri sendiri). Dua buah dengan mendapatkan sinyal televisi dari satelit.
komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya Data dikirimkan oleh satelit dan diterima oleh
dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksinya sebuah alat decoder pada sisi pelanggan. Data yang
tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan diterima dan yang hendak dikirimkan melalui
dapat menggunakan serat optik, gelombang mikro, VSAT harus di-encode dan di-decode terlebih
atau satelit komunikasi. dahulu. Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan
TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah
seperti bintang. Piringan yang di tengah disebut

2
hub dan melayani banyak piringan lainnya yang b. Wawancara
berlokasi di tempat yang jauh. Hub berkomunikasi Yaitu dilakukan dengan orang yang
dengan piringan lainnya menggunakan kanal TDM memiliki wewenang dan tanggung jawab
dan diterima oleh semua piringan lainnya. Piringan dibidang-bidang yang diperlukan sehingga
lainnya mengirimkan data ke hub menggunakan informasi tentang Sistem Informasi
kanal TDMA. Administrasi Kependudukan dapat diterima
dan mendapatkan data yang akurat dan tepat.

c. Studi Literatur
Yaitu dilakukan untuk mendasari
pemikiran dari bahan yang diperoleh
didapatkan dengan membaca atau
mempelajari literatur yang berhubungan
dengan Perancangan Infrastruktur pada Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan ini.

3.2 Pemodelan Jaringan


Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Bangka telah mengimplementasikan
Jaringan untuk melakukan beberapa proses data
Gambar 1. Topologi VSAT kependudukan dalam hal ini pengaplikasian Sistem
Administrasi Kependudukan dan e-KTP, dalam
2.4 Arsitektur MPLS penelitian ini dibutuhkan sebuah model untuk
Multiprotocol Label Switching (disingkat memberikan kesempatan melakukan
menjadi MPLS) adalah teknologi penyampaian penilaian/pengukuran terhadap data yang relevan
paket pada jaringan backbone berkecepatan tinggi. dari jaringan yang berjalan. Maka model yang
Asas kerjanya menggabungkan beberapa kelebihan digunakan adalah Pemodelan Empiris dan
dari sistem komunikasi circuit-switched dan Pengukuran (Measurement and Empirical Model)
packet-switched yang melahirkan teknologi yang (Kobayasi Hisashi : 2009).
lebih baik dari keduanya. Sebelumnya, paket-paket Model ini akan melakukan analisa
diteruskan dengan protokol routing seperti OSPF, terhadap jaringan yang sudah dibangun dan sedang
IS-IS, BGP, atau EGP. Protokol routing berada berjalan, beberapa hal yang akan menjadi perhatian
pada lapisan network (ketiga) dalam sistem OSI. dalam model ini antara lain :
a. Performance monitoring
2.5 Sistem Informasi Administrasi Proses ini akan menjelaskan tentang apa dan
Kependudukan bagaimana kinerja jaringan yang sudah
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan berjalan dan dimanfaatkan
(SIAK) adalah suatu sistem informasi yang disusun b. Job accounting
berdasarkan prosedur-prosedur dan berbasis Proses ini akan menjelaskan tentang beban
teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan kerja atau spesifikasi kinerja oleh jaringan
untuk menata sistem administrasi kependudukan di dalam pengolahan data yang bersifat internal
Indonesia, sistem ini meliputi pendataan penduduk ataupun eksternal.
dan pencacatan sipil. Data kependudukan antara c. Model input specification
lain : Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Proses ini akan lebih menekankan pada
Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), performa kinerja jaringan yang ada terhadap
Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Nikah, dan beban kerja yang diemban, dilihat dari
sebagainya. kekurangan dan kelebihan dari akurasi
performa yang nantinya akan menjadi
3. Metode Penelitian parameter untuk mengambil solusi terhadap
kendala yang ada.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian d. Model verification
ini adalah sebagai berikut; Model verification diambil Berdasarkan data
3.1 Pengumpulan Data dan evaluasi yang didapatkan dari ke tiga
a. Observasi proses diatas, data dari proses-proses tersebut
Yaitu kegiatan yang dilakukan sebelum harus diceklis kebenarannya dengan survey
pelaksanaan kegiatan pengumpulan data dan observasi langsung ke lokasi penelitian
dengan melakukan pengenalan terhadap objek dalam hal ini adalah Dinas Kependudukan dan
penelitian yaitu meliputi lingkungan kerja, Catatan Sipil Kabupaten Bangka Tengah.
aktifitas bekerja dan bahan kajian. Dengan cara tersebut kesimpulan
permasalahan dapat diidentifikasi baik

3
permasalahan dalam system design ataupun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
errors (masalah) pada saat Bangka Tengah :
pengimplementasian jaringan.
e. Construction of empirical model a. Physical Topology Documentation
Finalisasi dari model ini adalah Dokumentasi topologi secara fisik dari dari
pembangungan dari model empiris yang telah WAN tersebut diatas dapat digambarkan sebagai
ditetapkan pada fase verifikasi. Implementasi berikut :
terhadap solusi dilakukan pada tahap 1) Topologi Jaringan
pembangunan ataupun perancangan. Dukcapil Kabupaten Bangka Tengah
menggunakan Topology Star Wide Area Network
(WAN). Topology ini menghubungkan jaringan
4. Hasil dan Pembahasan Kabupaten dengan Kecamatan, Kabupaten dengan
Pusat dan mobile device dengan server Kabupaten.
Penelitian dilakukan di Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka Tengah dan
menitik beratkan pada evaluasi jaringan yang
sedang berjalan. Evaluasi tersebut bertujuan untuk
mengetahui kekurangan ataupun permasalahan Kemendagri Mobile device

(error) pada jaringan yang telah diterapkan.


Implementasi jaringan yang saat ini digunakan
antara lain adalah;
a. Penggunaan VPN IP MPLS dan implementasi
pada Dukcapil Kabupaten Bangka Tengah
Dukcapil Kab.
dengan tingkat Kecamatan di Kab. Bangka Kec. Namang Kec. Koba

Tengah.
b. Penggunaan media transmisi VSAT dan
implementasi pada Mobil Pelayanan
Kec. Lubuk Besar
Dokumen Kependudukan. Kec. Pangkalan Baru

c. Jaringan local (Local Area Network) pada Kec. Sungai Selan


Kec. Simpang Katis

Dukcapil Kabupaten Bangka Tengah


Gambar 2. Topology Star WAN
Implementasi jaringan ini adalah salah satu cara
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dalam 2) Backbone Network
melaksanakan beberapa fungsi dari Dukcapil Kab. Dalam pengimplementasian WAN tersebut
Bangka tengah, fungsi tersebut antara lain adalah : dinas menerapkan Collapsed Backbone WAN.
a. Implementasi jaringan pada Sistem Informasi Backbone ini membagi jaringan ke dalam beberapa
Administrasi Kependudukan (SIAK) yang segment dan koneksi antar segment melalui device
bertujuan untuk integrasi database jaringan. Dukcapil sebagai pengatur utama setiap
kependudukan di wilayah Kabupaten Bangka segment, hanya terdapat satu router yang menjadi
Tengah. pengatur pada keseluruhan jaringan. Jaringan yang
b. Mempermudah pelayanan dokumen bagi diatur antara lain adalah, Intranet VPN IP MPLS,
penduduk di daerah dengan mengunakan media Local Area Network Dukcapil, Mobil Pelayanan
Mobil Pelayanan Dokumen Kependudukan. Dokumen Kependudukan dan Konsolidasi data ke
c. Media konsolidasi data E-KTP dan SIAK dari tingkat pusat.
tingkat daerah ketingkat pusat ataupun
sebaliknya.
Mode m
Op erator Ke c.K oba
Kemendagri
4.1 Identifikasi Deliverable Sateli t

Konsolidasi

VSA T Mob ile


V SAT Backhole Modem
Dan Mog ot V SAT

Dukcapil menerapkan Wide Area Network Modem


Indosat
Jakarta

Router Intern et
O per ato r K ec.
Sun gai Sel an

Indosat

pada sistem jaringan hal ini bertujuan untuk Mobil e d evice


Modem
Speedy Pr ovider
VPN IP MPLS VSA T
Modem
Ope rator Kec.

mengakomodir beberapa segment jaringan yang Modem


MPLS
(Telkomsel ) Simpa ng Katis

diterapkan antara lain penggunaan Intranet VPN IP Router


Mikrotik
VSA T
Mo dem

O pera to r K ec.

MPLS ke tiap Kecamatan, Mobil Pelayanan AD B/Admin Kab.

Switch
Nama ng

Dokumen Kependudukan, dan Local Area V SAT


modem

Oper ator Kec.

Network. Terkait dengan penggunaan dan


L ubuk Besar
Server
O pr 6

implementasi pada jaringan tersebut. Untuk Opr 5


Opr 4 Opr 3 Opr 2
O pr 1
Mod em
Op erator Kec.
Pang ka lan Bar u

memaksimalkan penerapan jaringan tersebut akan


dilakukan evaluasi pada keseluruhan jaringan. Gambar 3. Collapse backbone WAN
Berikut gambaran jaringan yang digunakan oleh

4
b. Acces Methode Documentation Tabel 4. Software dan Sistem Operasi
WAN
Akses metode yang digunakan berbeda pada
setiap segment jaringan. Berdasarkan gambar 3.3 Lokasi
dapat dilihat penggunaan Ethernet, satelite dan Software dan
No
broadband jaringan dalam metode akses. OS
Kabupaten Kecamatan
Tabel 1. Metode Akses WAN
No Segment Acces method Bandwith 1. Mikrotik  
Local Area 2. Winbox  -
1. Ethernet 512 Kbps
Network Aplikasi SIAK
Broadband dan 256 & 128 3.  -
2. VPN IP MPLS 2.0
satelit Kbps
Mobil Pelayanan Konsolidasi
4.  -
3. Dok Satelit 256 Kbps 3.0
Kependudukan 5. Database
Oracle (Toad
 
c. Protocols Documentation For Oracle
Model protocol yang digunakan adalah 9.7.5) 11 Gr 2
TCP/IP versi IPV4. Pengaturan IP address dapat 6. E-KTP
dilihat dalam tabel berikut : Banpoller  
Tabel 2. Protocol WAN 2.2.3
No Segment IP Setting 7. Mbiet server
Class  -
3.0
1. Local Area Network C 192.168.1.4
8. Mbiet client
2. VPN IP MPLS C 192.10.10-17.1 - 
3.0
Mobil Pelayanan 9. Windows
10.150.0.5/30 - -
3. Dokumen C
Kependudukan
10.150.255.248 Server 2003
10. Windows 7 - -
4. Konsolidasi ke pusat C 192.10.10.114

4.2 Identifikasi Masalah


d. Software, Hardware dan Sistem Operasi Berdasarkan hasil dokumentasi melalui
Documentation physical topology, metode akses dan protokol yang
Pada WAN Dukcapil terdapat software, digunakan pada jaringan Dinas Kependudukan dan
hardware, dan sistem operasi yang digunakan Catatan Sipil Kabupaten Bangka secara umum
untuk segment-segment yang digunakan antara dapat digambarkan sebagai berikut:
lain adalah :
1) Hardware WAN Tabel 5. Hasil identifikasi keragaan pengembangan
Pada implementasi WAN menggunakan jaringan
beberapa hardware jaringan. Hardware yang
Jaringan Dinas Kependudukan dan
digunakan antara lain : Keragaan
Catatan Sipil Kabupaten Bangka Tengah
Table 3. Hardware WAN
WAN, Internet, VPN IP MPLS, VSAT
Jenis layanan
Lokasi Terminal, Database Server
Skalabilitas Kecil, workstation < 30
No Hardware Konfigurasi
Expandable Ya
Kab Kec a. Gedung Dukcapil Kab. Bangka Tengah
b. Konsolidasi gedung Kemendagri Jakarta
1. Server   WAN c. 6 (enam) Kecamatan di Kabupaten
2. Router board  - WAN Lokasi
Bangka Tengah
3. Roter Cisco 9.2.20  - - d. Mobil Pelayanan lokasi berpindah-
pindah
Medium
Kabel dan Satelit
transmisi
2) Software dan OS WAN a. 512 Kbps LAN
Software dan system operasi yang digunakan b. 128 Kbps Broadband Kecamatan
dalam penerapan pada WAN antara lain sebagai Besar bandwith c. 256 VSAT Terminal Kecamatan
berikut : d. 256 Kbps VSAT Terminal Mobil
Pelayanan
a. Server (1 buah)
1) Processor Intel Xeon Quad Core
E5620 ( 240 GHz,1066MHz, 12
Ketersediaan MB L3 Cache )
perangkat keras 2) Chipset R 5520 Server Chipset
3) Standard memory 2x4 GB DDR3
LP 240-pin ECC REG SDRAM
PC3-10600 1333 MHz

5
4) Max Memory 72 GB ( 9 DIMMs ) 5) Rusaknya router cisco yang difungsikan
5) Video Type MATROX G 200 sebagai media konsolidasi data ke tingkat
6) Hard Drive 146 GB 10K 2 5” HS
SAS kemendagri, sehingga menyebabkan
7) Maximum Hard Drive 8 TB hot- konsolidasi data dilakukan secara by pass.
swap SAS
8) Bays 8 x 2 5” Small Form Factor ( b. Job Accounting
SFF ) HS Disk Bays/Optional
Expansion to Sixteen HS Disk Kelemahan pada performa jaringan tersebut
Bays berakibat pada beban tugas yang diterima oleh
9) Power Supply 675 Watt HS ( jaringan antara lain sebagai berikut :
optional 2nd RPS ) 1) Metode By Pass pada saat konsolidasi data ke
pusat, metode ini bersifat menonaktifkan
b. Routerboard koneksi internet yang digunakan oleh intranet
1) PowerPC 1066MHz Freescale VPN IP MPLS tingkat regional yang
QorIQ P2010 communications kemudian koneksi tersebut dialihkan untuk
processor with hardware
encryption melakukan konsolidasi data ke tingkat pusat.
2) 2.0GB DDR2 RAM standard. 13 Konsolidasi dengan tingkat pengiriman data
Gigabit ethernet ports yang besar dan dilakukan secara by pass
3) RouterOS Level 6 mempengaruhi keseluruhan jaringan yang
4) true 1U rack mount case and
power supply included. ada. Data yang besar menyebabkan kebutuhan
c. VSAT Terminal 5 Unit pada Mobil bandwith yang besar sehingga koneksi
Pelayanan dan Kecamatan jaringan pada setiap segment akan terganggu.
d. Switch 1 unit pada LAN 2) Hak akses jaringan hanya digunakan oleh
e. Modem 9 unit pada LAN, Mobil
Pelayanan, VPN IP MPLS dan 6 Administrator dan operator Sistem Informasi
Kecamatan Administrasi Kependudukan dan e-KTP.
f. Personal Computer Terdapat beberapa fungsi dan bagian pada
g. Laptop dinas yang tidak dapat mengakses internet
Managebelity Belum diterapkan
dan monitoring
karena kurangnya pengaturan dan
sistem keterbatasan bandwith.
Keamanan Belum diterapkan
security 4.3 Alternatif Pemecahan Masalah
Alokasi biaya Cukup tersedia Berdasarkan identifikasi masalah yang ada
pengadaan
peralatan terdapat beberapa alternatif yang diajukan sebagai
SDM Memiliki SDM Bidang IT, namun pada bentuk model input spesification pada perancangan
penyettingan jaringan diserahkan kepada jaringan antara lain sebagai berikut :
provider a. Penambahan setting pada routerboard
Routerboard yang saat ini dimiliki oleh Dinas
Berdasarkan hasil dokumentasi terdapat beberapa mempunyai spesifikasi yang tinggi sehingga dapat
masalah yang ditemukan antara lain digambarkan dimanfaatkan lebih optimal. Pengaturan yang akan
sebagai berikut : difungsikan antara lain :
a. Performance Monitoring 1) Penambahan fungsi ethernet yang akan
Terdapat beberapa kelemahan yang ditemukan digunakan pada beberapa segment antara lain
pada performa jaringan yang ada, antara lain pada segment VPN IP MPLS, Mobil
sebagai berikut : Pelayanan Dokumen Kependudukan, Local
1) Lemahnya monitoring terhadap control Area Network, Konsolidasi Data ke
performa jaringan, sehingga menyebabkan Kemendagri, dan Administrator Jaringan.
dinas tidak mengetahui secara detail 2) Optimalisasi router melalui pembagian
permasalahan yang terjadi pada jaringan bandwith pada masing-masing segment,
tersebut. diukur berdasarkan kebutuhan setiap segment.
2) Menggunakan 2 provider (Telkom dan 3) Optimalisasi router melalui pengaturan tingkat
Indosat) dalam satu jaringan yang security jaringan pada masing-masing
menyebabkan pertambahan biaya di paket segment.
data dan hardware jaringan. b. Pergantian router cisco yang rusak
3) Traffic jaringan yang padat dengan Alternatif lain adalah penggantian router yang
pengaturan yang kurang optimal pada sebelumnya digunakan sebagai media konsolidasi
perangkat jaringan (router), sehingga data ke tingkat Kemendagri. Router yang
membuat traffic terganggu dan bekerja tidak digunakan dengan spesifikasi Cisco akan
maksimal. dioptimalkan penggunaannya pada konsolidasi
4) Tidak ada management bandwith pada Local data. Jika konsolidasi dilakukan secara online
Area Network sehingga menyebabkan hak dengan pengaturan waktu konsolidasi yang
akses jaringan tidak merata. disesuaikan terhadap database dapat mengurangi

6
pemakaian bandwith yang dipakai pada saat Modem
Operator Kec .Koba

konsolidasi dilakukan. Kemendagri

c. Penambahan hardware Satelit

Konsolidasi ADB/Admin Kab. VSAT


Modem
Operator Kec.
Sungai Selan

Penambahan hardware dilakukan karena pada VSAT Mobile


VSAT Backhole
Dan Mogot
Jakarta

Local Area Network kantor Dukcapil Kab. Bangka Mobile device


Router
Indosat
Internet
Provider
VPN IP MPLS
(Telkomsel)
VSAT
Modem
Operator Kec.
Simpang Katis
Modem
Tengah terdapat bagian yang tidak memperoleh hak Router
Mikrotik
Modem

akses internet. Hak akses hanya diperoleh di satu VSAT


Modem

Operator Kec.
Namang

ruangan dan satu bagian untuk itulah dibutuhkan Acces point


Opr 1
Switch
perangkat yang baru terkait penyebaran jaringan ke VSAT
modem

Operator Kec.
Lubuk Besar

ruangan yang lain tentunya dengan pengaturan Opr 2

bandwith yang diatur oleh administrator. Modem


Operator Kec.
Server Pangkalan Baru

d. Penggunaan free software Opr 6


Opr 5 Opr 4
Opr 3

Beberapa software akan diajukan sebagai


acuan dalam memonitoring performa jaringan yang Gambar 4. Rancangan Design Topologi
digunakan. Diharapkan dengan adanya software ini optimalisasi router mikrotik
dapat membantu administrator jaringan di kantor
Dukcapil Kab. Bangka Tengah dalam pengawasan b. Design Topologi Penggunaan Router Cisco
dan pengontrolan penggunaan jaringan secara Penggunaan kembali router cisco adalah
mandiri. alternatif kedua yang diajukan karena, router ini
e. Penambahan bandwith adalah fasilitas tambahan yang diberikan oleh
Dilihat dari fungsi pada setiap segment Kemendagri untuk melakukan konsolidasi database
jaringan, penambahan bandwith adalah salah satu ke tingkat pusat. Konsolidasi yang semula
solusi utama dalam evaluasi jaringan ini, dengan menggunakan router ini dan dengan provider
traffic yang padat dibutuhkan kapasitas bandwith sendiri (Indosat) harus di nonaktifkan karena
yang besar, khususnya pada segment Local Area hardware tersebut rusak. Jika router ini diaktifkan
Network. Pengaturan efisiensi dan efektifitas kembali maka segment konsolidasi data yang
penggunaan bandwith hal pokok yang harus membutuhkan kapasitas bandwith yang besar
diterapkan, hal ini berguna untuk efektifitas kinerja dalam pemrosesan data dapat lebih mudah berjalan.
seluruh segment jaringan yang menginduk pada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Modem
Operator Kec .Koba

Bangka Tengah.
Satelit
Modem
VSAT Operator Kec.

4.4 Design Topologi Jaringan VSAT Mobile


VSAT Backhole
ADB/Admin Kab. Acces point Sungai Selan

Dan Mogot

Dalam evaluasi ditemukan beberapa kendala Jakarta

Router
Internet
Provider
VPN IP MPLS VSAT
Modem
Operator Kec.
Indosat

dan faktor penghambat pada jaringan yang ada, Mobile device


Modem
Router
Modem
(Telkomsel) Simpang Katis

untuk itu diajukan 2 alternatif design jaringan yang Mikrotik


Modem
VSAT

perbedaannya secara signifikan terlihat pada Internet

Modem
Operator Kec.
Namang

Opr 1
penggunaan router. Router Cisco
Switch
modem

a. Optimalisasi Penggunaan Routerboard Opr 2


VSAT Operator Kec.
Lubuk Besar

Mikrotik Kemendagri Modem

Perbedaan antara rancangan design ini dengan Server Opr 3


Operator Kec.
Pangkalan Baru

Opr 6

jaringan sebelumnya terletak pada backbone WAN Opr 5 Opr 4

secara keseluruhan, karena ada penambahan Gambar 5. Rancangan Design Topologi


segment didalam Local Area Network milik menggunakan router cisco
Dukcapil Kab. Bangka Tengah.
Terdapat beberapa perubahan yang terjadi dari Secara umum perbedaan hanya terletak pada saat
topologi yang digunakan saat ini dengan topologi konsolidasi data, untuk penggunaan VPN IP MPLS
rancangan. Perubahan terjadi pada : sudah menjadi segment tersendiri, begitupula
1) Fungsi router mikrotik bertambah yang dengan segment pada Mobil pelayanan dokumen
semula sebagai kontrol dari modem LAN, kependudukan. Pada segment local area network
MPDK, dan ADB/Admin sekarang ditambah yang harus menjadi perhatian adalah management
sebagai kontrol modem VPN IP MPLS, dan bandwith, hal ini tidak terlepas dikarenakan
Hotspot pada Dukcapil Kab. Bangka Tengah. penggunaan jaringan masih berada pada satu
2) Terdapat penambahan segment pada Lan yaitu bagian kantor saja.
menggunakan acces point sebagai hotspot
atau wireless yang ditujukan untuk pegawai di Penambahan hotspot dan management bandwith
luar ruang SIAK. adalah optimalisasi terhadap keseluruhan jaringan
yang ada. Agar jaringan dapat lebih maksimal
digunakan di seluruh bagian pada kantor Dinas

7
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten disesuaikan dengan keadaan di Kabupaten
Bangka Tengah. maupun Kecamatan masing-masing.
e. Penambahan atau penggantian hardware yang
5. Kesimpulan dan Saran rusak untuk meminimalisir gangguan yang
terjadi pada jaringan.
Setelah melakukan penelitian dan evaluasi f. Kerentanan pada server dapat mempengaruhi
pada jaringan Dinas Kependudukan dan Catatan keamanan jaringan, agar hak akses pada
Sipil Kabupaten Bangka Tengah maka dapat server khususnya di tingkat jaringan
diambil kesimpulan dan sebagai berikut; Kabupaten dapat dibatasi menghindari human
error, dan hal-hal yang tidak diinginkan.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi jaringan pada Daftar Pustaka
Dukcapil Kab didapatkan kesimpulan sebagai
berikut : [1] Kobayashi Hisashi dan Mark L. Brian. 2009.
a. Jaringan Dukcapil Kab. Bangka Tengah telah System Modeling and Analysis : Foundations
terkoneksi online ke-6 Kecamatan yang ada di of System Performance Evaluation. Pearson
Kabupaten Bangka Tengah. Education, New Jersey. USA.
b. Dukcapil Kab. Bangka Tengah melakukan [2] Dean tamara. 2013. Network+ Guide to
konsolidasi data ke tingkat pusat secara online networks 6th edition. course technology,
tetapi bersifat by pass. cengage learning. USA.
c. Tidak terdapat management bandwith pada [3] Jusak. 2013. Teknologi Komunikasi Data
jaringan Dukcapil Kab. Bangka Tengah. Modern. Andi Offset. Yogyakarta.
d. Local Area Network berada pada satu bagian [4] http:www.id.wikipedia.org/wiki.jaringan/Jarin
kantor yaitu bagian Administrasi gan komputer - Wikipedia bahasa Indonesia,
Kependudukan. ensiklopedia bebas.html. 2013
e. Terdapat beberapa hardware yang rusak [5] http://www.crayonpedia.org/jaringan/Model
sehingga menyebabkan beberapa koneksi Referensi OSI dan Standarisasi -
terganggu karena tidak ada alternatif Crayonpedia.htm. 2013
pengaturan. [6] http://library.binus.ac.id/jaringan,pdf. 2013
f. Terdapat beberapa gangguan pada jaringan [7] http:www.id.wikipedia.org/wiki.jaringan/Kea
ketika pelaksanaan konsolidasi data, yang manankomputer - Wikipedia bahasa
menyebabkan koneksi di tingkat Kecamatan Indonesia, ensiklopedia bebas.html. 2013
putus.
g. Keamanan jaringan sudah dilakukan terbukti
dengan pemanfaatan VPN dalam jaringan,
namun hak akses tidak dibatasi pada server.
Server dapat dikelola oleh petugas yang tidak
memiliki kompetensi pengelolaan server.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan
evaluasi tersebut diatas, maka dapat disarankan
kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Bangka Tengah sebagai berikut:
a. Mengingat spesifikasi hardware yang dimiliki
cukup tinggi, agar dapat dilakukan
penyettingan lebih lanjut untuk optimalisasi
penggunaan hardware.
b. Pada setiap segment jaringan untuk diberikan
management bandwith agar traffic
penggunaan jaringan dapat dikontrol oleh
administrator jaringan.
c. Penggunaan hotspot sebagai alternatif
pembagian jaringan kepada bagian lain di
dalam kantor dengan managemen bandwith
yang sesuai.
d. Implementasi hardware spesifikasi tinggi
seperti Fiber Optik sebagai alternatif
pengalihan penggunaan VSAT yang

Anda mungkin juga menyukai