Anda di halaman 1dari 5

BAB II

EKOLOGI POPULASI

A. POPULASI
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.
Contoh populasi dari komunitas sungai dapat berupa populasi rumput, populasi ikan, populasi
kepiting, popuasi kerang, populasi sumpil, dan lain-lain. Contoh populasi dari komunitas sawah
dapat berupa populasi padi, populasi tikus, populasi ular, dan lain-lain. Antara populasi yang satu
dengan populasi lain selalu terjadi interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.
1. Alelopati
Merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya
populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur
Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
2. Kompetisi
Merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan
untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang
rumput.
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan
dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari
populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang
sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan
tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa,
predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa
dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme
lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama
untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya
anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobiumyang hidup pada bintil akar kacang-
kacangan.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya.
Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan
ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan
baru. Adanya perubahan-perubahan pada populasi mendorong perubahan pada komunitas. Perubahan-perubahan
yang terjadi menyebabkan ekosistem berubah. Perubahan ekosistem akan berakhir setelah terjadi keseimbangan
ekosistem. Keadaan ini merupakan klimaks dari ekosistem. Apabila pada kondisi seimbang datang gangguan dari luar,
kesimbangan ini dapat berubah, dan perubahan yang terjadi akan selalu mendorong terbentuknya keseimbangan baru.

3. EKOLOGI POPULASI
Ekologi populasi merupakan bagian dari ekologi yang memusatkan perhatiannya pada populasi
sebagai obyek dan permasalahannya. Untuk memelajari ekologi populasi kita akan berangkat dari
salah satu contoh populasi di atas, yaitu populasi ikan dan populasi sumpil dari ekosistem sungai.
Dikatakan populasi ikan dan populasi sumpil karena kedua jenis makhluk hidup tersebut sudah
memenuhi syarat sebagai populasi, yaitu terdiri atas sekelompok individu-individu organisme
sejenis (dalam hal ini adalah ikan dan sumpil), dalam jenisnya masing-masing mempunyai
kesamaan genetis dan berada sebagai penghuni dalam tempat (dalam hal ini sungai) dan waktu
yang sama. Untuk mempelajari populasi tersebut dapat menggunakan metode survey dan observasi
atau bila memungkinkan dapat dilengkapi dengan eksperimen untuk lebih meyakinkan.
Seandainya melakukan observasi satu kali, untuk mengumpulkan data tentang populasi yang akan
dipelajari di tempat hidupnya (dalam hal ini sungai) yakni populasi sumpil, data yang akan
diperoleh selain luas tempat hidupnya antara lain :
a. Jumlah sumpil secara keseluruhan
b. Jumlah populasi sumpil pada masing-masing ukuran sumpil (kecil, sedang, besar)
c. Struktur populasi
d. Interaksi yang terjadi antar makhluk hidup (antar sumpil)
Dari data-data di atas, data yang digunakan sebagai acuan untuk menggambarkan
besar/kecilnya atau ukuran populasi adalah jumlah populasi sumpil dan luas tempat hidupnya.
Dengan mengetahui dua data tersebut, kita akan memperoleh gambaran ukuran populasi dengan
membagi jumlah populasisumpil dengan luas tempat keberadaannya yang dinyatakan sebagai
densitas (kerapatan/kepadatan). Kerapatan populasi merupakan ukuran populasi dalam
hubungannya dengan satuan ruang. Kerapatan kotor merupakan banyaknya individu atau biomasa
yang terdapat dalam satuan ruangan keseluruhan. Kerapatan ekologis berarti banyaknya individu
atau biomasa per satuan habitat atau banyaknya individu menempati per satuan atau volume yang
tersedia.
Selain kepadatan populasi, kita juga perlu mencari gambaran peluang semakin besar/kecilnya
di waktu mendatang. Data yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menggambarkan peluang
semakin besar atau kecil suatu populasi di waktu-waktu mendatang adalah keempat data yang kita
peroleh yakni, data jumlah populasi, data jumlah populasi pada masing-masing umur sumpil
dilihat dari ukurannya, struktur populasi yang nantinya akan terkait dengan interaksi yang
terjadi antar makhluk hidup (antar sumpil). Dengan mengetahui data jumlah populasi sumpil pada
masing-masing ukuran sumpil (kecil, sedang, besar) kita dapat memperkirakan jumlah sumpil
yang masih dapat hidup dalam beberapa selang waktu kedepan yakni, populasi yang masih
berukuran kecil atau dapat dikatakan masih muda. Selain data tersebut, dengan menggunakan data
struktur populasi yang nantinya akan terkait dengan interaksi yang terjadi antar makhluk
hidup (antar sumpil) dan jumlahnya, kita juga dapat memperkirakan akan semakin besar atau kecil
ukuran populasinya. Struktur populasi menggambarkan kondisi ikatan antar individu anggota
populasi di alam kehidupannya dalam wujud : distribusi, pengelompokkan, dan lain-lain. Dengan
mengetahui struktur populasi, kita akan mengetahui interaksi yang terjadi antar individu tersebut.
Kita semua tahu bahwa organisme yang sejenis, cenderung memilik pola interaksi kompetisi,
yakni pola interaksi dimana individu-individu yang sejenis tersebut memperebutkan suatu sumber
daya yang sama, makanan misalnya. Semakin banyak jumlah populasi sumpil dalam suatu
wilayah, maka, tingkat kompetisi antar individu akan semakin tinggi, dan kelangsungan hidup
individu tersebut mau tidak mau juga akan terancam. Selain berebut sumber daya (makanan
ataupun tempat hidup) yang ketersediaannya terbatas, masing-masing individu juga memiliki
kemampuan yang berbeda-beda untuk mencari dan memperoleh sumber daya.
Seandainya melakukan observasi berkali-kali dengan selang waktu yang teratur, terhadap
populasi yang akan dipelajari di tempat hidupnya (dalam hal ini sungai) yakni populasi sumpil,
data yang akan diperoleh antara lain :
a. Jumlah populasi sumpil yang dihitung secara berkala dalam selang waktu tertentu
b. Jumlah populasi sumpil pada masing-masing ukuran sumpil (kecil, sedang, besar) yang juga
dihitung secara berkala dalam selang waktu tertentu
c. Densitas yang juga dihitung secara berkala dalam selang waktu tertentu
d. Tingkat dan grafik natalitas serta mortalitas
e. Laju pertumbuhan sumpil
f. Grafik pertumbuhan sumpil
Dari data-data tersebut, data yang dapat memberi gambaran akan memperkecil populasi antara
lain tingkat dan grafik mortalitas. Mortalitas menggambarkan banyaknya individu anggota
populasi yang mati). Sedang data yang dapat memberi gambaran akan memperbesar populasi
antara lain tingkat dan grafik natalitas. Natalitas merupakan jumlah individu baru sebagai hasil
reproduksi (tingkat kelahiran).
Dari data-data tersebut, data yang dapat memberi gambaran adanya gejala pertumbuhan
populasi adalah data laju pertumbuhan populasi dan grafik pertumbuhan populasi yang didapat
dari keempat data yang diperoleh sebelumnya, yakni jumlah populasi seluruhnya dan jumlah
populasi pada masing-masing ukuran sumpil, tingkat natalitas serta mortalitas populasi sumpil.
Data-data tersebut memberikan gambaran akan adanya gejala pertumbuhan populasi adalah karena
“Populasi yang sedang tumbuh dicirikan dengan bertambahnya individu penyusun populasi.
Natalitas, mortalitas, dan distribusi umur merupakan faktor internal popuasi yang menentukan
pertumbuhan populasi tersebut. Laju populasi menjelaskan besarnya kecepatan pertambahan
jumlah individu anggota populasi. Tingkat kelajuan diperoleh dengan membagi perubahan jumlah
individu dengan periode waktu berlangsungnya perubahan. Terminologi laju menunjukkan
kecepatan perubahan populasi pada waktu tertentu (= r). Misalnya suatu populasi dengan jumlah
individu = N, rata-rata pertambahan = dN, terjadi dalam waktu tertentu = dt, maka pertumbuhannya
= dN/dt. Karena di dalam dN/dt terdapat laju atau kecepatan pertumbuhan yang dimiliki oleh
populasi tersebut dengan kode r = rate, maka dengan mengikat jumlah individu semula adalah N
maka dapat dibuat persamaan dN/dt = r N dan r = (dN/dt)/N. Laju pertumbuhan populasi pada
kondisi lingkungan yang ideal tergantung pada komposisi atau distribusi umur dan laju
pertumbuhan spesifik atau yang terkait dengan reproduksi” (Sudjoko, 1998:33).
Observasi untuk studi ekologi populasi tentu akan lengkap dengan mengumpulkan data
lingkungannya. Adapun yang merupakan lingkungan makhluk hidup (sumpil) tersebut terdiri dari
komponen biotik dan abiotik. Kelangsungan hidup suatu populasi takkan pernah terlepas dari
kedua komponen tersebut yakni komponen biotik yang hidup bersamaan di wilayah tempat tinggal
sumpil dan komponen abiotik tempat tinggalnya. Data-data tentang komponen biotik dan abiotik
yang dapat diperoleh antara lain :
a. Komponen Biotik
Komponen-komponen biotik adalah komponen-komponen yang terdiri dari makhluk hidup. Data
komponen-komponen biotik yang mungkin diperoleh meliputi :
i. Jenis dan jumlah populasi lain yang hidup pada wilayah yang sama
ii. Interaksi yang terjadi antara sumpil dan populasi lain yang hidup pada wilayah tersebut
b. Komponen-komponen Abiotik
Komponen-komponen abiotik adalah komponen-komponen tak hidup yang meliputi komponen
fisik dan kimia. Data komponen-komponen abiotik yang memungkinkan akan diperoleh pada
tempat hidup populasi sumpil tersebut meliputi :
i. Suhu (oC)
ii. Kecepatan arus (m/s)
iii. Kedalaman (m)
iv. Intensitas cahaya
v. Substrat dasar sungai
vi. Derajat keasaman (pH)
Dari sekian banyak data yang ada di atas data yang merupakan pendukung maupun penghambat
kehidupan populasi antara lain :
a. Interaksi yang terjadi antara sumpil dan populasi lain yang hidup pada wilayah tersebut. Contoh
dari hal ini adalah adanya populasi bebek dalam ekosistem yang akan memakan populasi sumpil,
sehinga mengakibatkan popilasi sumpil berkurang. Interaksi ini juga dapat dipengaruhi oleh
manusia, yang mana manusia tersebut terkadang mengotori ekosistem dari populasi sumpil,
sehingga ekosistem tercemar dan mengakibatkan berkurangnya populasi.
b. Sustrat Dasar Sungai
Sumpil lebih menyukai substrat dasar berupa pasir dan tanah lembut. Sehingga sumpil biasanya
mendominasi bagian ekosistem sungai yang mempunyai substrat dasar pasir.
c. Kecepatan Arus
Bagian sungai yang mempunyai kecepatan arus kecil akan lebih banyak terdapat populasi sumpil
diabandingkan dengan bagian sungai yang mempunyai kecepatan arus yang deras. Sehingga
populasi sumpil lebih mendominasi bagian tepi sungai daripada bagian tengah sungai yang
mempunyai kecepatan arus yang deras.

Anda mungkin juga menyukai