Abstrak
Latar belakang : Mandibula adalah tulang tengkorak yang dapat digerakkan yang
mendukung gigi. Dimensi ramus mandibula membantu menempatkan saluran mandibula
dimana ikatan neurovaskular yang dilalui untuk mensuplai gigi. Morfometri dari ramus
mandibula penting sebagai faktor yang menentukan simetri wajah dan karakter ras. Studi ini
berkaitan dengan tujuan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi data morfometrik pada
ramus mandibula pada wilayah Telangana.
Metode : Studi dilakukan pada mandibula dewasa yang berjumlah 80 tulang kering, tidak
rusak serta tanpa diketahui jenis kelamin. Tinggi kondilus, dasar hingga derajat tinggi dan
nafas minimum ramus mandibula pada kedua sisi telah diukur menggunakan kaliper Vernier
digital.
Hasil : Ketinggian rata – rata kondilus adalah 60.31 mm. Dasar hingga derajat tinggi adalah
44.47 mm. Rata – rata minimum luas ramus adalah 31.24mm.
Kesimpulan : Parameter digunakan pada studi saat ini menunjukkan bahwa mandibula
memiliki simetris bilateral. Studi tersebut membantu dalam mengukur dimensi ramus
mandibula di wilayah Telangana
Pendahuluan
Mandibula adalah tulang terkuat pada wajah dengan lengkung korpus secara horisontal
berbentuk cembung di depan dengan dua ramus luas, yang naik dari ujung posterior tubuh.
Hal ini membantu kelangsungan individu dengan menghancurkan makanan dan
mengubahnya menjadi bolus. Mandibula dan maksila bersama – sama menghasilkan tenaga
yang kuat sebesar150 hingga 300 pound selama mengunyah. Pertumbuhan gigi mengubah
dimensi mandibula, terutama pada masa anak – anak dan usia tua. Dimensi dari ramus
mandibula memberi petunjuk untuk menentukan posisi foramen mandibula dan salurannya.
Sehingga, dimensi ini sangat diutamakan pada maksilofasial sebaik dokter bedah plastik
untuk mempertahankan kumpulan neurovaskular yang melalui kanal mandibular.
Morfometri ramus mandibula pada populasi dengan wilayah geografik khusus telah dipelajari
dengan berbagai perbedaan pada wilayah lain. Sehingga studi ini berkaitan dengan dimensi
ramus mandibula pada studi di India Selatan yang sedikit.
Hasil
Tinggi condilar (BH) diamati yaitu 60.12 ± 4.62 mm pada bagian kanan dan 60.51 ± 4.17 mm
pada bagian kiri. Dasar hingga tinggi takik ( BN) diamati yaitu 44.82 ± 4.01 mm pada bagian
kanan dan 44.12 ± 4.15 mm pada bagian kiri.
Lebar minimum ramus (AP) diamati yaitu 31.23± 3.21 mm pada sebelah kanan dan 31.25±
2.79mm pada sebelah kiri. Nilai sisi kanan dan kiri dibandingkan dan ditemukan dengan nilai
p digambarkan dalam tabel di bawah ini.
Dimensi Sisi kanan( mean ± SD) Sisi kiri ( mean ± SD) Nilai p
BH 60.12±4.62mm 60.51±4.17mm 0.38
BN 44.82±4.01mm 44.12±4.15mm 0.69
AP 31.23±3.21mm 31.25±2.79mm 0.2
Perbedaan bilateral BH,BN dan AP pada ramus mandibula secara statistik tidak signifikan (
semua nilai p lebih dari 0.05).
Mengabaikan hal yang dapat diabaikan perbedaan antara sisi kanan dan sisi kiri rata – rata
tinggi mandibular dari dasar hingga kepala (BH) pada studi saat ini telah dihitung menjadi
60.31mm. tinggi rata – rata dasar mandibula ke takik ( BN) ditemukan yaitu 44.47mm. Rata –
rata lebar minimum dari pinggir anterior hingga posterior mandibula (AP) ditemukan yaitu
31.24mm.
Pembahasan
Bentuk mandibula termasuk tulang penting pada tulang wajah dimana bentuk sepatu kuda
dan ramus mandibula mempertahankan hubungan dengan tulang kepala oleh TM joint.
Ukuran ramus mandibula diketahui bervariasi pada usia, ras dan wilayah pada ras yang sama.
Studi saat ini terhadap mandibula pada wilayah Telangana dibandingkan dengan studi lain
membawa populasi pada geografik lain.
Rata – rata tinggi mandibular dasar hingga kepala pada studi saat ini adalah 60.31mm. Studi
tersebut secara konsisten dengan Saini dkk berkaitan dengan populasi pria Indian
Utara,Punarjeevan kumar dkk pada populasi Andhrapradesh, Mbajiorgu dkk mengkaitkan
populasi pria Zimbabwe tapi berbeda dari studi radiologi oleh Yassir pada populasi Irak,
Noha Saleh dkk pada populasi Mesir.
Tabel 2. Tinggi kondilar pada berbagai studi populasi oleh berbagai ahli
Jarak rata – rata (SD) antara dasar mandibula dan takik mandibular yaitu 44.47mm pada studi
ini. Penemuan ini konsisten dengan Keros dkk berkaitan pada populasi Kroasia utara tetapi
berbeda dengan studi radiologi oleh Rupa dkk.
Tabel 3 : Tinggi dasar hingga takik dengan studi pada berbagai populasi dengan berbagai ahli
Pada studi saat ini lebar minimum rata –rata (BN) dari pinggir anterior hingga posterior
mandibula adalah 31.24 mm. Penemuan ini konsisten dengan Saini dkk dan Punarjeevan
kumar dkk tetapi berbeda dengan Keros dkk.
Tabel 4 : Lebar minimum ramus pada berbagai studi populasi oleh beberapa ahli.
Kesimpulan
Studi terbaru menunjukkan rata –rata tinggi dari dasar mandibula ke kondilus adalah 60.31 ±
4.39mm sedangkan dari dasar mandibula ke takik mandibula adalah 44.47 ± 4.08 mm. Rata –
rata lebar antara batas anterior dan posterior ramus menunjukkan 31.24 ± 3mm. Studi terbaru
menunjukkan simetri dari ramus mandibula pada kedua sisi.
Penemuan studi terbaru dapat digunakan pada rencana preoperatif dan evaluasi postoperasi
maksilofasial, bedah plastik dan bedah umum. Studi lain termasuk radiologi akan membantu
dalam hal kuantifikasi bentuk mandibula pada wilayah Telangana.
REFERENSI
1. Datta A.K : Essentials of human anatomy (Head and Neck); Edit 5; 2009; pp 158;
Current boks international, Kolkata
2. P.E. Lestrel: Biological shape analysis: Proceedings of the 2nd international
symposium; 2011; pp 83-85;World scientific Publishing Co Pvt Ltd
3. Miyajima K, McNamara JA, Kimura T, Murata S, Iizuka T. Craniofacial structure of
Japanese and European-American adults with normal occlusionsand well-balanced
faces. American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics. 1996 Oct
31;110(4):431-8.
4. Jagan Nath Sharma. Steiner’s cephalometric norms for the Nepalese population. J
Orthodont 2011; 38:21-31
5. Saini V, Srivastava R, Rai RK, Shamal SN, Singh TB, Tripathi SK. Mandibular
ramus: An indicator for sex in fragmentary mandible.J Forensic Sci
2011;56(Suppl1):S13-6.
6. Keros NJ, Panduric J, Buntak KD. Some anatomical and anthopological measures of
mandibular ramus in our population. Coll.Antropol 1997; 21(1):203-10.
7. M. Punarjeevan Kumar, S. Lokanadham. Sex determination & morphometric
parameters of human mandible. International Journal of Research in Medical Sciences
2013; 1(2); 93-96
8. Mbajiorgu FE, Zivanovic S, Asala SA, Mawera G. A pilot study of the mandibular
angle in black Zimbabweans. Cent Afr J Med. 1996; Oct;42(10):285-7.
9. Yassir A. Yassir. Ramus height and its relationship with skeletal and dental
measurements. Journal Of Oral and Dental Research. 2013; 1(1): 4-8
10. Noha Saleh Abu-Taleb, Dina Mohamed El Beshlawy. Mandibular Ramus and Gonial
Angle Measurements as Predictors of Sex and Age in an Egyptian Population Sample:
A Digital Panoramic Study. J Forensic Res. 2015; 6(5): 308.
11. K. R. Rupa, Laxmikanth Chatra, Prashanth Shenai, K.M. Veena, Prasanna Kumar
Rao, Rachana V. Prabhu, Tashika Kushraj, Pratima Shetty, Shaul Hameed.Gonial
angle and ramus height as sex determinants: A radiographic pilot study. 2015; 4(2):
111-116.