Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

Penilaian yang dilakukan oleh guru di kelas terkait dengan kegiatan belajar mengajar
merupakan sebuah proses menghimpun fakta-fakta dan dokumen belajar siswa untuk
melakukan perbaikan program pembelajaran. Hakikat penilaian dan evaluasi adalah upaya
sistematik dan sistemik untuk mengumpulkan data mengolah data atau informasi yang sahih
(valid) dan reliabel dalam rangka melakukan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan
suatu program pendidikan.

Kurikulum 2013 menuntut pembentukan sikap melalui kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan.Kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh siswa adalah perilaku
jujur,disiplin,tanggung jawab,peduli,santun,ramah lingkungan,gotong royong,kerja
sama,cinta damai,responsif,dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pegaulan dunia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penilaian Sikap
Kurikulum 2013 menuntut pembentukan sikap melalui kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan. Kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh siswa adalah perilaku jujur, disiplin,
peduli, santun, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif, dan proaktif.
Informasi yang diperoleh dari pengamatan sikap siswa dapat dilakukan oleh guru
dengan cara memfokuskan pengamatan pada hasil pembelajaran yang penting dan dengan
cara mencatat pengamatan secara sistematis menggunakan ‘cheklist’,holistik atau skala
penilaiaan analitis.
Pengukuran sikap yang harus dilakukan oleh guru menurut permendikbud No.66 tahun
2013 antara lain: penilaian diri, observasi perilaku, penilain teman sejawat, dan laporan
pribadi (jurnal). Metode penilain dijabarkan sebagai berikut.1
1. Observasi perilaku
Observasi perilaku merupakan pengamatan yang dilakukan oleh guru dengan
melihat siswa tersebut selama mengikuti proses belajar mengajar. Hasil observasi dapat
dijadikan sebagai umpan balik dalam pembelajaran. Contoh format buku catatan
tersebut sebagai berikut:

Kejadian
No Hari / Tanggal Nama Siswa
(Positif atau Negatif)

Observasi prilaku juga dapat menggunakan daftar centang (checklists) dan rating
scale,yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari siswa pada

1
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta:
PT.Bumi Aksara,2014), hal.206

2
umumnya,atau dalam keadaan tertentu.Ada beberapa model skala yang dikembangkan
oleh para pakar untuk mengukur sikap. Ada dua model yang mudah diterapkan oleh
guru dalam menilai sikap siswa.
a) Daftar centang (checklists)
Penilaiaan / penskoran menggunakan checklists merupakan cara yang paling
sederhana dalam mengobservasi perilaku siswa.Melalui cara penskoran ini
semua aspek sikap dari siswa dapat diamati oleh penilai atau penskor.
b) Rating scale
Rating scale memungkinkan penilai atau pemberi skor untuk menilai sikap
siswa secara kontinu (continous scoring) karena terdapat lebih dari dua
kategori penilaian.Ada tiga jenis rating scale yang sering digunakan yaitu: (1)
numerical rating scale, (2) grapich rating scale, (3) descriptive rating scale.
Rekapitulasi hasil penilaian harus ditabulasi oleh guru sebagai bahan dokumentasi
penilaian yang akan digunakan pada saat membuat laporan pada akhir semester. Tabel
rekapitulasi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Sikap Siswa
No Nama Siswa Percaya Kerja Dan
Jujur Disiplin
Diri Sama Sebagainya
1 Alfi
2 Aidil
3 Roja
4 Yusma
- Dan seterusnya

2. Penilaian diri
Penilaian diri meliputi tiga proses yang mencakup peran siswa dalam mengamati
dan menafsirkan perilaku dirinya sendiri. Ketiga proses yang perlu dilalui dalam
melakukan penilaian diri adalah sebagai berikut:
1) Siswa menghasilkan pernyataan sendiri yang berfokus pada aspek sikap yang
dirasakan dan ditampilkan sehari-hari.Guru dapat menyediakan format
penilaian yang berisi pernyataan tentang sikap dan perilaku siswa jika
dibutuhkan

3
2) Siswa membuat pertimbangan sendiri dengan menentukan bagaimana sikap
yang seharusnya dapat tercapai
3) Siswa melakukan reaksi diri, menafsirkan tingkat pencapaian sikap dan
perilaku,dan menghayati kepuansan hasil reaksi dirinya.

Penilaian yang jujur,sangat dibutuhkan untuk melihat capain sikap yang


diharapkan dimiliki oleh siswa. Berikut ini adalah Contoh format penilaian diri setelah
melakukan diskusi kelompok :

Jarang Tidak
Deskripsi aktivitas Selalu Jarang
sekali pernah
Selama diskusi saya memberikan beberapa
saran kapada kelompok untuk didiskusikan
Selama diskusi saya mendengarkan saran
teman dan terlibat aktif dalam diskusi
Saya sering mengajukan pertanyaan terkait
dengan topik yang didiskusikan
Saya mengendalikan kelompok dalam
kegiatan diskusi
Saya kurang terlibat dalam diskusi karena
kurang memahami permasalahan
Saya mengerjakan kegiatan sendiri dan tidak
aktif dalam kegiatan kelompok

Refleksi penilaian diri dilakukan karena siswa perlu bertanggung jawab terhadap
dirinya sendiri. Guru harus selalu mendukung kearah lebih baik dalam usaha siswa
melakukan penilaian diri dan memberi waktu berpikir tentang perkembangannya.
Proses pelibatan siswa untuk berpatisipasi dalam proses penilaian diri akan
menyebabkan mereka harus diberi kesempatan untuk mengisi dan mengumpulkan
lembaran evaluasi diri terkait dengan sikap dan perilakunya sebagia hasil belajar.2

3. Penilaian teman sejawat


Metode penilaian sikap yang perlu dilakukan dan dapat membantu guru melakukan
penilaian secara lebih komprehensif adalah penilaian oleh teman sejawat. Keterbatasan
2
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta:
PT.Bumi Aksara,2014), hal. 213-216.

4
guru dalam mengobservasi semua siswa dalam waktu yang terbatas membuat metode
observasi menjadi sulit dilakukan. Rubrik penilaian sikap dengan indikator atau kriteria
yang sama dapat diisi oleh guru dan teman sejawat. Berikut ini contoh format penilaian
teman sejawat yang diberikan untuk menilai teman dalam satu kelompok belajar :

Teman yang dinilai


No Aspek Sikap Indikator Sikap
Ahmad Alfi Ucok Zain
1. Tekun memecahkan
Membuat perencanaan objek yang diamati
dengan penuh tanggung Menentukan rincian
jawab aspek yang akan
diamati dengan cermat
2. Melaksanakan tugas Mengamati objek
dengan penuh tanggung dengan serius
jawab
3. Benar-benar
melaksanakan tugas
Melaksanakan tugas observasi
dengan penuh kejujuran Mencatat hasil
observasi apa adanya
(sesuai fakta)
Tanggal Penilaian Nama Siswa Penilai

Penilaian teman sejawat juga dapat dilakukan hanya oleh beberapa siswa saja,
namun akan lebih baik jika dilengkapi dengan penilaian diri terutama untuk aspek
penilaian yang sulit untuk diobservasi oleh teman sejawat.3

4. Jurnal
Jurnal merupakan catatan guru yang berisi informasi hasil pengamatan tentang
kekuatan dan kelemahan siswa yang berkaitan dengan sikap dan perilaku siswa didalam
dan luar kelas. Contoh format jurnal yang dapat digunakan ialah:

3
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta:
PT.Bumi Aksara,2014), hal.216-217.

5
Hari/Tanggal Pengamatan
Aspek sikap dan perilaku yang diamati:ketaatan beribadah,toleransi,kepedulian
terhadap sesama,kebiasaan bersama
Nama Siswa Catatan Pengamatan Tindak Lanjut
Ahmad
Dani
Dian
Ucok
-dan seterusnya

Kelebihan penggunaan jurnal untuk penilaian sikap dan perilaku adalah pencatatan
peristiwa / kejadian dengan segera sehingga data dapat direkam secara lebih akurat dan
tidak terlupakan. Namun, jurnal memiliki kelemahan yakni reabilitas yang
rendah,memerlukan waktu yang banyak,perlu ketelitian, dan dapat mengganggu
perhatian dan tugas guru dalam mengajar sehingga objektivitasnya dapat berkurang jika
kejadian tidak sempat dicatat dengan segera.Pengisian jurnal dilakukan dengan
memperhatikan perilaku siswa didalam kelas maupun diluar kelas.

B. Penilaian Pengetahuan
Merupakan penilaian potensi intelektual yang terdiri dari tahapan mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengsintesis, dan mengevaluasi. Penilaian
pengetahuan dapat dilakukan dengan melalui tes lisan, tulisan dan penugasan.4
1. Tes Tertulis
Bentuk soal tes tertulis terdiri dari bentuk objektif dan subjektif.
a. Tes Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan soal yang jawabannya
harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Pilihan
jawaban yang digunakan terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban.
b. Tes Bentuk Dua Pilihan Jawaban
Tes ini lebih mudah dari tes pilihan ganda, karena pilihan jawaban yang ada
hanya dua, benar dan salah atau ya dan tidak.

4
www.mikirbae.com/2014/12/penilaian-kompetensi-pengetahuan.html?m=1, penilaian kompetensi
pengetahuan, 8 Mei 2016.

6
Berikut ini ada beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam menulis soal
bentuk dua pilihan jawaban :
1) Rumusan butir soal harus jelas dan pasti benar atau pasti salah. Hindari
penggunaan kata: selalu, tidak pernah, hanya, sebagian besar, dan kata-
kata lain yang sejenis agar peserta tes tidak bingung.
2) Jumlah butir soal yang jawabannya benar dan salah hendaknya dibuat
seimbang.
3) Rumusan setiap butir soal sebaiknya dibuat relative sam panjang.
4) Susunan pernyataan yang benar dan pernyataan salah seharusnya diatur
secara acak.
5) Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku teks.
c. Soal Bentuk Menjodohkan
Soal bentuk menjodohkan terdiri dari dua kelompok pernyataan, yang
diletakkan pada dua jalur. Kelompok pertama ditulis pada lajur sebelah kiri,
biasanya merupakan pernyataan soal. Sementara itu kelompok kedua ditulis pada
lajur sebelah kanan, biasanya merupakan pernyataan jawaban. Peserta tes diminta
untuk menjodohkan pasangan yang tepat.
Kaidah penulisan soal menjodohan adalah sebagai berikut :
1) Tulislah seluruh pernyataan dalam lajur kiri dan pernyataan jawaban
dalam lajur kanan, atau sebaliknya.
2) Tulislah perrnyataan jawaban lebih banyak daripada pernyataan soal.
3) Susunlah jawaban yang berbentuk angka secara berurutan dari besar ke
kecil atau sebaliknya.
4) Tulislah petunjuk cara mengerjakan tes secara jelas sebelum menuliskan
soal tes.
d. Soal Isian Singkat
Soal isian ini menunutut peserta tes untuk memberikan jawaban singkat.
Dengan cara mengisi bagian yang tidak lengkap dengan kalimat singkat, kata,
frasa, angka, atau symbol.
Tes ini mencakup lingkup materi yang banyak dan dapat di skor dengan
mudah, cepat dan objektif.
Kaidah penulisan soal dengan isian singkat adalah sebagai berikut :
1) Soal harus sesuai dengan indicator

7
2) Pokok soal harus menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan
benar serta kalimat singkat dan jelas sehingga dapat dipahami dengan
mudah.
3) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat
4) Soal tidak merupakan kalimat yang langsung dikutip dari buku
5) Pokok soal tidak memberikan petunjuk ke kunci jawaban
6) Bagian kalimat yang harus dilengkapi sebaiknya harus satu bagian atau
dua bagian agar tidak membingungkan peserta tes.
e. Soal Uraian
Soal uraian atau soal essay dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
secara mendalam. Siswa dituntut menyajikan jawaban terurai secara bebas,
mengorganisasikan pikirannya, mengemukakan pedapatnya dengan
menggunakankalimat sendiri. Beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam
menulis soal uraian, yaitu :
1) Materi soal
a) Setiap soal harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
b) Ruang lingkup pertanyaan dan jawaban yang diharapkan harus jelas
c) Materi atau pengetahuan yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang
atau jenis sekolah atau tingkat kelas siswa yang diuji
2) Konstruksi soal
a) Rumusan soal harus menggunakan kata Tanya atau perintah yang
menurut jawaban uraian. Misalnya mengapa, uraikan, jelaskan,
bandingkan, buktikan, dll.
b) Soal harus disertai dengan petunjuk yang jelas
c) Guru / penulis soal harus membuat pedoman penskoran.
d) Komponen pelengkap soal seperti table, gambar, grafik, peta, dll.
3) Bahasa soal
a) Rumusan butir soal harus menggunakan Bahasa yang sederhana dan
komunikatif
b) Rumusan soal harus menghindari kata-kata yang menyinggung
perasaan peserta didik
c) Rumusan soal menghindari kata-kata yang menimbulkan penafsiran
ganda.
d) Butiran soal harus menggunakan kaidah Bahasa yang baik\

8
e) Rumusan soal harus mementingkan segi Bahasa dan budaya5
2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan suatu tes yang diajukan langsung oleh guru kepada siswa, dari
mulut ke mulut pada saat proses belajar mengajar.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengajukan tes lisan, yaitu :
a. Gunakan bahasa yang mudah dipahami siswa
b. Struktur pertanyaan diajukan dengan urutan yang sesuai
c. Perhatikan keseimbangan atau jumlah pertanyaan divergendan Konvergen
serta pertanyaan mudah dan sulit.
d. Lakukan pindah giliran dan upayakan partisipasi semua siswa untuk menjawab
pertanyaan.
e. Pendistribusian pertanyaan dilakukan secara acak pada seluruh siswa.
f. Berikan waktu tunggu untuk menjawab pertanyaan.6
Berikut ini adalah contoh tes lisan:

Taksonomi Bloom Contoh tes Lisan/Pertanyaan


yang belum Direvisi
Mengingat Deskripsikan empat hal yang harus
dimiliki rusa dalam habitatnya agar dapat
bertahan hidup.
Berapakah perbedaan waktu Antara
Indonesia dengan GMT?
Memahami Deskripsikan dengan kata-kata sendiri
tentang habitat.
kenapa daerah Indonesia bagian timur
lebih cepat gelap daripada bagian barat?
Mengaplikasikan Jika untuk membuat dinding bata seluas
satu meter persegi dibutuhkan 60 batu
bata, berapa batu bata yanga dibutuhkan
untuk membuat tembok sepanjang 8 meter
dengan tinggi 1,5 meter?

5
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta:
PT.Bumi Aksara,2014), hal.220-227.
6
Ibid. hal.228-229.

9
Menganalisis Mengapa tsunami terjadi didaerah pantai
selatan pulau Jawa, dan tidsak terjadi di
daerah pantai utara?
Mengevaluasi Mengapa kamu berfikir bahwa pola
pemberian insektisida mempengaruhi
hama belalang disawah?
Berkreasi Menurut kamu, bagaimana mengatur
faktor-faktor yang dapat mengurangi
populasi hama keong mas yang menyerang
tanaman padi?

3. Penugasan
Merupakan pemberian tugas kepada pesrta didik baik secara perorangan maupun
kelompok.

C. Penilaian Keterampilan
Berdasarkan permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian, pendidik
menilai kompetensiketerampilan melalui kinerja, yaitu penilaian yang menuntut pesrta didik
untuk mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik,
project, dan penilaian portofolio.7
1. Tes Praktik
Tes praktik dilakukan untuk menilai kompetensi siswa dalam keterampilan
tertentu, misalnya berbicara, berenang, berlari, memainkan sebuah alat musik,
menggunakan alat ukur, dan sebagainya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan tes praktik, yaitu :
a. Cara mengonstruksi dan mengadministrasikan tes praktik harus sama untuk
semua siswa.
b. Peserta tes perlu diberi penjelasan yang jelas tentang apa saja yang harus
dipersiapkan, termasuk waktu pelaksanaan tes.
c. Informasi yang disampaikan kepada siswa peserta tes harus mencakup
komponen-komponen yang akan dinilai dan bagaiman kriteria penilaiannya.

7
www.mikirbae.com/2014/12/penilaian-kompetensi-keterampilan.html?m=1, Penilaian Kompetensi
Keterampilan, 8 Mei 2016.

10
d. Pekerjaan yang diuji dapat dilakukan dengan ketersediaan ruangan, peralatan,
biaya dan waktu
Guru perlu mempersiapkan rubrik penilaian untuk menilai kompetensi setiap siswa
yang diuji.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalm membuat rubrik penilaian
keterampilan adalah :
1) Mengidentifikasi semua langkah penting yang dapat mempengaruhi hasil kerja
2) Menuliskan dan mengurutkan semua aspek kemampuan yang diperlukan
3) Mengusahakan agar aspek kemampuan yang diukur tidak terlalu banyak agar
semuanya dapat diobservasi secara seksama selama siswa menyelesaikan
tugas.
4) Mendefinisikan semua aspek kemampuan dengan kriteria yang sudah dibuat
sebelumnya oleh orang lain.
5) Membandingkan semua aspek kemampuan dengan kriteria yang sudah dibuat
sebelumya oleh orang lain.
2. Penilaian Proyek
Proyek belajar adalah tugas adalah tugas belajar yang harus diselesaikan oleh siswa
dalam waktu tertentu. Penilaian proyek dilakukan terkait dengan proses dan produk
yang dihasilkan.
Sebagai contoh, untuk menilai proses pengerjaan proyek perlu ditinjau beberapa
aspek, yakni :
a. Kemampuan merencanakan dan mengorganisasikan perbuatan proyek
b. Kemampuan bekerja dalam kelompok
c. Kemampuan untuk melaksanakan tugas secara mendiri
Penilaian proyek dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pengerjaan proyek,
sampai tahap akhir pengerjaan proyek.
Berikut ini contoh format yang digunakan untuk menilai semua tahapan tersebut
adalah :

Nama siswa :
Judul Proyek :
No. Aspek Penilaian Skor (1 s.d. 4)

11
1 Perencanaan
Persiapan
Penentuan langkah
kegiatan
Pembagian tugas
2 Pelaksanaan
Kerja sama tim
Instrument/alat yang yang
digunakan
Efisiensi waktu
3 Laporan proyek
Kualitas proyek
Presentasi
Penguasaan

3. Portofolio
Portofolio adalah suatu kumpulan karya atau berkas pilihan yang dapat
memberikan informasi untuk keperluan penilaian. Kumpulan atau hasil kerja tersebut
dapat berupa pekerjaan siswa selama waktu tertentu yang dapat memberi informasi
tentang apa yang dapat dilakukan siswa terkait dengan hal yang dipelajarinya. Secara
umum, portofolio adalah kumpulan hasil pekerjaan siswa untuk tema tertentu.8
Tahapan pelaksanaan penilaian portofolio mencakup lima tahap yaitu :
1) Pengumpulan bukti produk yang menunujukkan pencapaian kompetensi.
2) Refleksi pembelajaran.
3) Evaluasi bukti capaian belajar.
4) Mempertahankan bukti hasil belajar.
5) Keputusan penilaian.
Berikut ini ada beberapa kompetensi yang dapat dinilai menggunakan penilaian
portofolio dan contoh portofolionya:

8
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta:
PT.Bumi Aksara,2014), hal.229-241.

12
Penilaian kompetensi Contoh Portofolio
Perkembangan pemahaman Catatan, kerangka awal, draf kasar,
siswa pada periode tertentu kritik struktur, dan finalisasi tulisan
Pemahaman beberapa Beberapa tulisan pendek, uraian
konsep dari topic yang singkat
diberikan
Bakat Hasil ilustrasi kemampuan menulis,
kombinasi karya cetak dan bukan
cetak
Kemampuan menunjukkan Hasil produksi artistic/estetik seperti
pekerjaan original sajak, music, gambar, rekaman, audio-
video
Pelaksanaan kegiatan Hasil kegiatan selama magang atau
selama periode waktu mengerjakan penelitian dengan
tertentu menyesuaikan kategori yang ada,
catatan harian, hasil survey, artikel
ilmiah

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penilaian pada kurikulum 2013 menggunakan penilaian Autentik. Yaitu merupakan
penilaian yang sebenarnya dengan menggunakan 3 aspek. Yaitu aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
Penilaian sikap adalah penilaian dengan melihat perilaku siswa tersebut. Dalam aspek
sikap ini dapat dinilai dari observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat dan jurnal.
Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan dengan melihat cara berfikir
anak tersebut. Dalam penilaian pengetahuan ini, guru dapat memberikan suatu tes, yaitu tes
lisan, tulisan dan penugasan.
Penilaian keterampilan adalah penilaian dengan melihat hasil kerja anak tersebut/apa
yang dihasilkannya. Dalam penilaian keterampilan ini dapat dilikakukan melalui penilaian
project, kinerja dan portofolio.

B. Saran
Makalah ini masih banyak kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dari semua, dosen dan mahasiswa yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini

14
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdullah Sani Ridwan. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.


Jakarta: PT.Bumi Aksara. 2014.

www.mikirbae.com/2014/12/penilaian-kompetensi-keterampilan.html?m=1,
Penilaian kompetensi keterampilan. 8 Mei 2016.

www.mikirbae.com/2014/12/penilaian-kompetensi-pengetahuan.html?m=1, Penilaian
kompetensi pengetahuan. 8 Mei 2016.

15

Anda mungkin juga menyukai