Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN MATERI

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR


MINGGU KE-1

Kelas 7 D
Disusun Oleh :
Fajariatul Afida (201410340311228)
Nidya Widyaningsari (201410340311231)
Guslal Ma’ruf Z (201410340311234)
Muh. Faizul Muttaqin (201410340311257)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
Pengertian Air menurut para ahli :
 Robert J.Kodoatie : Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi.
 Eko Budi Kuncoro : Air merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang tediri atas 2
atom hidroge (H) dan 1 atom oksigen (O). Air mempuyai ikatan Hidrogen yang
cenderung bersatu padu untuk menentangkekuatan dari luar yang akan memecahakn
ikatan-ikatan ini.
Air adalah senyawa dengan jumlah sangat banyak yang ada di bumi, baik diatas permukaan
bumi maupun dibawah permukaan bumi. Menurut data yang ada perbandingan persentase
antara daratan dan lautan adalah 28,89 % : 71,11%. Hal ini menunjukkan betapa banyaknya
jumlah air yang ada di bumi ini.
Pengembangan Sumber Daya Air
Dasar Legalitas PSDA :
 Filosofis
SDA karunia Tuhan untuk masyarakat.
 Yuridis
- UUD 1945 pasal 33 ayat 3 : Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara da dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
- Undang-undang Nomor 11 tahun 1974 tentang pengairan
 Rekayasa
- Air sebagai smber kehidupan masyarakat yang dinamis tanpa mengenal batas wilayah
administrasi suatu wilayah
DAS (Daerah Aliran Sungai)
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah
suatu wilayah daratan yangmerupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal
dari curah hujan ke danau atau ke laut secara
alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas dilau sampai dengan
perairan yang masih terpengaruh aktifitas
daratan.
DAS sangat terpengaruh dengan sistem hidrologi, dimulai dengan penguapan
air(evaporasi,transpirasi) kemudian terbentuk awan yang kemudian tuun menjadi hujan. Dari
hujan ini akan ada butiran-butiran air yang meresap kedalam tanah(infiltrasi), ada juga yang
mengalir dari atas permukaan tanah dan mengalir langsung ke sungai mau pun ke laut.
DAS juga terpengaruh oleh perilaku manusia disekitarnya maupun keadaan lingkungan
yang ada di wilayah tersebut. Banyak hal yang menjadi penyebab degradasi konisi DAS,anatar
lain :
 Keadaan alam geomorfologi yang renan terjadi erosi, banjir, tanah longsor, dan
kekeringan.
 Iklim/curah hujan tinggi yang potensial menimbulkan daya merusak tanah
 Aktifitas manusia seperti penebangan hutan ilegal, kebakaran hutan, perambahan hutan,
eksploitasi lahan yang berlebihan dll.
Di Indonesia DAS perlu dikelola dengan baik karena intensitas curah hujan yang tinggi dan
keadaan alam geomorfologi (geologi, tanah,topografi) dan aktivitas manusia, potensial
mengakibatkan kerusakan sumber daya alam hutan,tanah dan air. Karena DAS memiliki
wilayah diluar wilayah administrasi daerah maka peran pengelolaannya langsung diambil oleh
pemerintah pusat Indonesia. Hal ini untuk pemerataan pemanfaatan air dari tiap daerah dan
agar tidak adanya pemanfaatan oleh satu wilayah tertentu terhadap DAS yang ada.
Pengelolaan DAS juga harus berbanding lurus dengan pemeliharaan DAS itu sendiri.
Dimensi Pengelolaan DAS :
 Pendekatan Sistem yang terencana
o Analisis/Model hidrologi, erosi, banjir, sedimentasi
o Pengelolaan tanah, air, vegatasi(hutan), konservasi tanah dan air
 Tahapan Proses Manajemen
o Arahan Kebijakan (peraturan UU, prinsip, kebijakan dasar)
o Perencanaan (proses,hirarki,penyusunan rencana)
o Pengorganisasian (para pihak, bentuk lembaa, forum DAS)
o Pelaksanaan (manajemen hutan/tanah/air,sarpras, kelembagaan)
o Monev(penggunaan lahan, tata air, sosial ekonomi, kelembagaan)
 Keterkaitan Aktivitas Lintas Instansi/Lembaga
o Instansi Pemerintah Pusat / Provinsi / Kab/Kota
o Legislatif
o Yudikatif
o Akademisi
o LSM
o BUMN/BUMS/BUMD
o Kelompok Masyarakat
o Media Masa
Di Indonesia sendiri lahan kritis di wilayah DAS semakin meningkat. Data dari BPDAS (2006)
disebutkan :
 Lahan Kritis : 23.306.233 Ha
 Lahan Sangat Kritis : 6.890.567
Setiap tahunnya nilai ini terus meningkat sedangkan laju rehabilitasi tidak bisa mengimbangi
peningkatan laju deforestasi lahan yng ada. Dan dengan semakin berkurangnya DAS maka
pasokan air baku akan semakin berkurang pula. Perkiraan volume air menurut UNESCO :
 Air Laut Asin : 96,54 %
 Air Kutub : 1,73 %
 Air Tanah : 1,69 %
 Air yang berada di permukaan bumi dan di udara : 0,04 %
Dengan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa air yang dipergunakan oleh manusia untuk
kegiatan sehari-harinya sebagian besar terletak di Air Tanah. Dan jumlahnya hnya 1,73 % dari
total keseluruhan air yang ada di Bumi. Dan dengan semakin berkurangnya wilayah DAS maka
juga ikut membawa pengaruh buruk bagi ketersediaan air tanah. Oleh karena itu perlu adanya
rehabilitasi besar-besaran untuk memperbaiki wilayah DAS yang telah banyak berkurang.
Dalam hal ini pemerintah perlu memiliki peraturan-peraturan tentang pengelolaan DAS.
Peraturan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan pengelolaan DAS :
 UU No. 11 tah 1974 ttg Pengairan
 UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang
 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup
 UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
 UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
 antara Pemerintah Pusat dan Daerah
 PP No. 47 Tahun 1997 tentang RTRWN
 RPP Pengelolaan DAS Terpadu
Pemanfaatan sumber daya air:
 Pemanfaatan air untuk irigasi
Pemanfaatan SDA untuk irigasi perlu memperhatikan:
- Kebutuhan air (tanaman, pada petak sawah/lahan, pada tingkat jaringan irigasi
dan pada intake
- Kualitas air ( persyaratan untuk masing-masing tanaman)
- Metode pemberian air yang cocok
- Bangunan-bangunan irigasi yang diperlukan supaya lebih efisien
- Manajemen pemanfaatan air yang baik dari sumbernya sampai pada tingkat
pemakai air
 Pemanfaatan air untuk pembangkit listrik tenaga air
 Pemanfaatan air untuk air baku
 Pemanfaatan air untuk penggelontoran
 Pemanfaatan air untuk lalu lintas air
 Pemanfaatan air untuk rekreasi
 Pemanfaatan air untuk perikanan

Azas pemanfaatan prioritas alokasi air untuk berbagai keperluan:


 Konsumsi domestik
 Irigasi
 PLTA
 Industri
 Navigasi
 Pariwisata
Masalah sumber daya air:
 Kependudukan
 DAS kritis
 Kekeringan
 Pemukiman dan pencemaran
 Sampah
 Banjir

Visi pengelolaan sumber daya air adalah terwujudnya kemanfaatan sumber daya air bagi
kesejahteraan seluruh rakyat

Misi pengelolaan sumber daya air:


 Konservasi sumber daya air.
 Pendayagunaan sumber daya air.
 Pengendalian daya rusak air.
 Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah.
 Peningkatan ketersediaan dan keterbukaan data serta informasi sumber daya air.
Azas pengeloaan sumber daya alam:
 Kelestarian
 Keseimbangan
 Kemanfaatan Umum
 Keterpaduan dan keserasian
 Keadilan
 Kemandirian
 Transparansi
 Akuntabilitas

Konservasi sumber daya air bertujuan untuk menjaga kelangsungan keberadaan daya
dukung, daya tampung, daya fungsi sumber daya air. Konservasi sumber daya air meliput:
 Perlindungan dan pelestarian sumber daya air.
 Pengawetan air.
 Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

Pendayagunaan sumber daya air bertujuan memanfaatkan sumber daya air secara
berkelanjutan dg mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan masyarakat secara
adil. Pendayagunaan sumber daya air meliputi:
 Penatagunaan.
 Penyediaan.
 Penggunaan.
 Pengembangan.
 Pengusahaan.
Pengendalian sumber daya rusak air bertujuan untuk mencegah, menanggulangi, dan
memulihkan akibat kerusakan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh daya rusak air.
Pengendalian sumber daya rusak air meliputi:
 Pencegahan.
 Penanggulangan.
 Pemulihan.

Setidaknya ada tiga kondisi di mana air bisa memberikan efek negatif :
 Jika air terlalu banyak, menyebabkan banjir.
 Jika air terlalu sedikit, menyebabkan kekeringan.
 Jika air tercemar, tidak cocok untuk peruntukan penggunaan
Timbulnya masalah tersebut memberikan indikasi bahwa sistem lingkungan yang
mendukung keberlangsungan daur hidrologi sedang atau telah menghadapi kerusakan.
Prinsip pengelolaan DAS:
 Pendekatan DAS sebagai ekosistem hulu-hilir
 Sinkronisasi rencana dengan rencana tata ruang wilayah nasional/propinsi/kab/kota
 Memperhatikan daya dukung wilayah dan daya tampung lingkungan
 Melaksanakan fungsi sosial dan fungsi ekologis
 Pembiayaan bersumber dari pemerintah, dunia usaha, dana masyarakat, dana lainnya
(donor)
 Koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi antarsektordan antar daerah
 Melaksanakan desentralisasi berupa pembagian kewenangan pusat dan daerah.

Anda mungkin juga menyukai