Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN LIFT/ELEVATOR
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift
umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai.
Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada
zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan
mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol
ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

B. KOMPONEN UTAMA LIFT/ELEVATOR


Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui komnponen utama
dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerja elevator secara
keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak komponen-komponen elevator dalam
dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).
B.1. Ruang mesin ( Machine Room )
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua proses
pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat beberapa
alat penggerak elevator, yaitu :
B.2. Motor penggerak
Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN yang sangat
berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai kemampuan putar
antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan
motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25 Ampere.
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi menahan
motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau lambatnya
elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) .Motor penggerak dalam menarik dan
menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli mesin ( sheave ),
lebih jelas mengenai pembahasan motor listrik yang dipakai oleh elevator akan di jelaskan pada bab
IV. Dibawah ini adalah gambar motor listrik yang digunakan pada elevator.

B.3. Governor
Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini terdapat saklar
yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati dan tidak
berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan
kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.

Gambar 6.2. Governor


B.4. Panel
Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat inverter motor dan
program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.
B.5. Ruang luncur
Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal, disinilah
elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen
utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.
B.6. Kereta
Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi
kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki
rail.Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber ) yang
berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu pula
terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta elevator. Pada pintu
kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safety shoe ) yang
terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu
elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai ( floor button )
yang akan dituju oleh pengguna elevator.
Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja
berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang berfungsi
menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper
akan membuka pintu secara otomatis.

Gambar 6.4. Sensor Kedekatan ( Proximity )


Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja elevator antara lain seperti
dibawah ini :
1. Saklar pintu ( door contact )
Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator.
2. Kunci pintu ( door lock )
Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar
3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )
Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator terhadap kemungkinan
terjadinya kelebihan kecepatan.

B.7. Saklar Pintu


Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen yang termasuk
penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu ( door contact ) ini adalah
saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-tiap lantai secara seri.
Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, ini dikarenakan
untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.
B.8. Bobot imbang ( counterweight )
bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator,
bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang
menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta,
kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.
Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :
Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan
>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %
600 kg s/d 1150 kg 45 %
300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %
Table II.1. Besaran factor bobot imbang
Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta kosong 2400 kg dan
faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan bandul ( filler weight ) ?
Penyelesaian :
2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg

C. MENGENAL SECARA UMUM PERALATAN PENGAMAN SAFETY DEVICE PADA LIFT

1. Cirduit braker,berfungsi :
• Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.
• Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).
2. Governoor, berfungsi :
• Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya over
speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governoornya).
• Menjepit sling governor (catching).

Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan
terjepitnya sling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge
yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara
paksa terhadap lift.

3. Final limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :


• Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal
beroperasi.
4. Limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :
• Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.
5. Emergency exit (manhole),berfungsi :
• Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat
emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift
otomatis akan berhenti.
6. Emergency light (lampu emergency),berfungsi :
• Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber listrik.Lampu ini
dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.
7. Safety gear/safety wedge,berfungsi :
• Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over speed.
8. limit switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :
• Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.
9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :
• Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi.
10. Lubang kunci pintu luar,berfungsi :
• Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika ingin
melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.
11. Door lock switch,berfungsi :
• Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya dapat di buka
setelah sangkar berhenti.
12. Interphone,berfungsi :
• Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang
mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency.
13. Safety shoe,berfungsi :
• Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi
sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.
14. Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :
• Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban
sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbuka sampai dengan
sangkar di kurang bebannya.
15. Apron, berfungsi :
• Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat penumpang
mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.
16. Buffer, berfungsi :
• Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kea rah paling bawah,buffer akan
mengurangi terjadinya shock (guncangan).

D. TRANSDUCER DAN SENSOR YANG TERDAPAT PADA LIFT/ELEVATOR

1. Sensor Kedekatan (Proximity) , yaitu sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target
(jenis logam) dengan tanpa adanya kontak fisik. Sensor jenis ini biasanya tediri dari alat elektronis
solid-state yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan
korosif yang berlebihan. Sensor ini dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang
dianggap terlalu kecil/lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar. Prinsip kerjanya adalah
dengan memperhatikan perubahan amplitudo suatu lingkungan medan frekuensi tinggi.
2. Sensor Tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana
mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan
pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya. Sensor
Tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah
tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar
(transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.
3. Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi
sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya
terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan
jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang
kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu
untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih
banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu
pengkodean dalam susunan tertentu.
4. Motor DC adalah alat yang mengubah pulsa listrik menjadi gerak, mempunyai prinsip dasar yang
sama dengan motor stepper namun gerakannya bersifat kontinyu atau berkelanjutan. Motor DC
dibagi menjadi 2 jenis yaitu ; Motor DC dengan sikat (mekanis komutasi), yaitu motor yang memiliki
sikat karbon berfungsi sebagai pengubah arus pada kumparan sedemikian rupa sehingga arah
tenaga putaran motor akan selalu sama. Motor DC tanpa sikat , menggunakan semi konduktor untuk
merubah maupun membalik arus sehingga layaknya pulsa yang menggerakkan motor tersebut
5. Stepper adalah alat yang mengubah pulsa listrik yang diberikan menjadi gerakan rotor discret
(berlainan) yang disebut step (langkah). Satu putaran motor memerlukan 360 derajat dengan jumlah
langkah yang tertentu perderajatnya. Ukuran kerja dari stepper biasanya diberikan dalam jumlah
langkah per-putaran per-detik. Motor stepper mempunyai kecepatan dan torsi yang rendah namun
memiliki kontrol gerakan posisi yang cermat, hal ini dikarenakan memiliki beberapa segment kutub
kumparan
6. Selenoid adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik atau arus listrik menjadi
gerakan mekanis linear. Terbentuk dari kumparan dengan inti besi yang dapat bergerak, besarnya
gaya tarikan atau dorongan yang dihasilkan adalah ditentukan dengan jumlah lilitan kumparan
tembaga dan besar arus yang mengalir melalui kumparan
7. 5.Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik dan secara mekanis mengontrol
penghubungan rangkaian listrik, bermanfaat untuk kontrol jarak jauh dan untuk pengontrolan alat
tegangan dan arus tinggi dengan sinyal kontrol tegangan dan arus rendah

http://olepworldme.blogspot.com/2011/04/lift-elevator.html

Anda mungkin juga menyukai