Anda di halaman 1dari 6

Damianus Journal ofPertimbanganMedicine; klinis dalam pemilihan jenis tatalaksana terbaik untuk pasien

aneurisma serebral Vol.10 No.2 Juni 2011: hal. 97–106

TINJAUAN PUSTAKA

PERTIMBANGAN KLINIS DALAM PEMILIHAN JENIS TATALAKSANA TERBAIK


UNTUK PASIEN ANEURISMA SEREBRAL

Erfen G. Suwangto

ABSTRACT
A cerebral or brain aneurysm is a cerebrovascular disorder in which weakness Departemen Etika, Fakultas
in the wall of a cerebral artery or vein causes a localized dilatation or balloon- Kedokteran Universitas Katolik
ing of the blood vessel. There are many clinical considerations that should be Indonesia Atma Jaya. Jl. Pluit Raya
made in choosing the best treatment. Currently there are two treatment options No. 2, Jakarta Utara 14440.
for ruptured brain aneurysms: surgical clipping or endovascular coiling. These
two methods have their own benefits and risks. In addition, unruptured brain
aneurysms treatment even needs more difficult clinical considerations. Experi-
enced clinician with their experienced skills and good clinical considerations
should be combined in choosing the best cerebral aneurism treatment.
Key words: cerebral aneurysm, clinical considerations, the best treatment
PENDAHULUAN Aneurisma dapat terjadi di seluruh pembuluh darah
tubuh kita. Apabila aneurisma terjadi pada pembuluh
Aneurisma serebral (aneurisma otak) adalah kelemah-
darah di dada, beberapa gejalanya adalah rasa sakit
an pada dinding pembuluh darah otak, baik pembuluh
di dada, batuk yang menetap, dan kesulitan untuk me-
darah nadi maupun pembuluh darah balik (tunika me-
nelan. Pada perokok sering terjadi aneurisma pada
dia dan tunika intima dari arteri maupun vena) yang
pembuluh darah di lutut, yang menimbulkan gejala
menyebabkan penggelembungan pembuluh darah
seperti tertusuk-tusuk di belakang lutut.1
otak tersebut secara terlokalisir.1
Apabila aneurisma ini terjadi pada pembuluh darah di
Pembuluh darah nadi (arteri) normal memiliki 3
dasar tengkorak, gejalanya dapat berupa sakit kepala
lapis-an,2 yakni (1) tunika intima (lapisan terdalam yang hebat, berdenyut, dapat disertai atau tidak di-sertai
yang merupakan lapisan endotelial); (2) tunika dengan muntah. Komplikasi aneurisma otak da-pat
media (ter-diri dari otot polos); dan (3) tunika menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak
adventisia (terdiri dari jaringan ikat).
sehingga terjadi pendarahan subaraknoid, intraserebral,
Dinding kantung aneurisma terdiri dari tunika intima subdural, infark serebri, atau hidrosefalus.1
dan tunika adventisia. Sedangkan tunika media
Lokasi aneurisma biasanya terjadi pada pembuluh
ber-akhir pada daerah pertemuan kantung
darah nadi (arteri) di dasar otak, yaitu di bagian
aneurisma de-ngan pembuluh darah induk. Tunika
depan Sirkulus Wilisi (kira-kira 85%) yang memberi
intima biasanya normal walau di bawahnya sering
suplai darah ke daerah depan dan tengah otak. 1
terjadi proliferasi sel. Namun, membran elastik di
Pertama, arteri serebri anterior dan komunikans
dalam tunika intima, berkurang jumlahnya atau
anterior (30–35%). Kedua, percabangan arteri
bahkan tidak ada. Sedang-kan tunika adventisia
karotis interna dan arteri komunikans posterior (30–
pada aneurisma biasanya terinfiltrasi oleh sel-sel
35%). Ketiga, percabangan arteri serebri media
radang seperti limfosit dan fagosit.2
(20%). Keempat, arteri vertebro-basilaris (15%).
Kantung aneurisma sendiri sering berisi sisa-sisa be-
Aneurisma yang terjadi pada bagian belakang pem-
kuan darah (trombotik) dan pembuluh darah induk dari
kantung aneurisma seringkali mengalami buluh darah otak, biasanya disebabkan oleh trauma.1

penumpukan lemak dan pengapuran (aterosklerotik).2


Dam J Med Volume 10, Nomor 2, 2011 97
DAMIANUS Journal of Medicine
INSIDENSI DAN PENYEBAB diameter <15 mm; (b) aneurisma sakuler sedang
dengan diameter antara 15–25 mm; (c) aneu-risma
Umumnya diderita oleh orang dewasa berusia lebih
sakuler besar dengan diameter <25–50 mm; dan
dari 20 tahun dengan persentase 6% di seluruh dunia
(d) aneurisma sakuler raksasa dengan
dan angka kematian lebih dari 50%. Aneurisma me-
diameter >50 mm. Aneurisma Berry adalah
nimbulkan gejala setelah umur 40–60 tahun. Wanita
aneurisma sakular yang leher dan batangnya
dewasa lebih banyak mengalami aneurisma serebral
menyerupai buah beri.
dibandingkan pria dewasa (3:2).1,3 Aneurisma dapat
juga terjadi pada anak-anak dengan jumlah anak laki- 3. Aneurisma tipe disekting (<1%).
laki sedikit lebih banyak daripada anak perempuan.
Pada anak-anak biasa disebabkan oleh kejadian se- PATOFISIOLOGI
telah trauma atau jamur. Sedangkan pada orang de-
Aneurisma sakular berkembang dari defek lapisan otot
wasa disebabkan oleh proses degeneratif.
(tunika muskularis) pada arteri. Perubahan elastisitas
Penyebab tersering dari aneurisma serebral2 membran dalam (lamina elastika interna) pada arteri
adalah sebagai berikut. Pertama, trauma pembuluh otak, dipercayai melemahkan dinding pembuluh darah
darah yang diinduksi oleh kelainan hemodinamika dan mengurangi daya tahan arteri otak terhadap
dan degeneratif seperti tekanan darah tinggi. perubahan dalam pembuluh darah. Perubahan ini
banyak terjadi pada pertemuan pembuluh darah yang
Kedua, penumpukan lemak dan pengapuran
aliran darahnya turbulen dan tahanan aliran darah
pembuluh darah (aterosklerosis), terutama pada
aneurisma tipe fusiformis. pada dinding arteri paling besar.2
Aneurisma fusiformis berkembang dari arteri serebri
Ketiga, kelainan pembuluh darah seperti displasia
yang berliku yang biasanya berasal dari pembuluh
fibro-muskular.
darah vertebro-basiler dan diameternya bisa mencapai
Keempat, aliran darah yang sangat tinggi, seperti beberapa sentimeter. Pasien aneurisma fusiformis
malformasi arteri vena dan fistula. khas mengalami gejala kompresi saraf otak, tetapi
Penyebab lain yang jarang terjadi antara lain tidak selalu disertai pendarahan subaraknoid. 2
karena trauma, infeksi, obat-obatan, dan tumor Sedangkan aneurisma diseksi diakibatkan oleh ne-
(neoplasma primer maupun metastasis). krosis atau trauma pada arteri yang menyebabkan
darah masuk melalui tunika intima yang robek atau
KLASIFIKASI pendarahan interstisial (terutama di aorta) sehingga
memberi gambaran seperti gumpalan darah di
Berdasarkan bentuknya, aneurisma dapat
dibedakan menjadi aneurisma tipe fusiformis dan sepan-jang pembuluh darah.2
aneurisma tipe sakular atau aneurisma kantung, Aneurisma serebral dapat timbul lebih dari satu (multi-
2 pel) pada 10–30 % kasus. Kira-kira 75% dari kasus
dan aneurisma tipe disekting.
multipel aneurisma tersebut memiliki 2 aneurisma,
1. Tipe aneurisma tipe fusiformis (5–9%).
15% memiliki 3 aneurisma, dan 10 % memiliki lebih
Penderita aneurisma ini mengalami kelemahan
dari 3 aneurisma. Aneurisma multipel lebih banyak
din-ding melingkari pembuluh darah setempat
diidap oleh wanita daripada pria, yaitu sekitar 5:1,
sehingga menyerupai badan botol. Paling
perbandingan ini akan meningkat menjadi 11:1 pada
sering disebabkan oleh aterosklerosis
pasien yang memiliki lebih dari 3 aneurisma.3
(penumpukan lemak dalam pem-buluh darah).
Aneurisma multipel juga berhubungan dengan
2. Aneurisma tipe sakular atau aneurisma kantung
vasku-lopati, seperti penyakit fibromuskuler dan
(90–95%). Pada aneurisma ini, kelemahan hanya
penyakit jaringan ikat yang lain. Aneurisma multipel
pada satu per-mukaan pembuluh darah sehingga
dapat terjadi simetris bilateral (disebut aneurisma
dapat berbentuk seperti kantung dan mempunyai
cermin) atau ter-letak asimetris pada pembuluh
tangkai atau leher. Dari seluruh aneurisma dasar
darah yang berbeda. Multipel aneurisma dapat
tengkorak, kurang lebih 90% merupakan aneu-
terjadi pada satu arteri yang sama.
risma sakuler.
Berdasarkan diameternya aneurisma sakuler dapat
dibedakan atas (a) aneurisma sakuler kecil dengan
98 Dam J Med Volume 10, Nomor 2, 2011

Anda mungkin juga menyukai