Anda di halaman 1dari 8

Metrologi Industri

Disusun oleh: Ardhi Alfarizzi Tanjung

Bab 1 Pengertian Metrologi


Metrologi (ilmu pengukuran) adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran,
kalibrasi dan akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Metrologi mencakup
tiga hal utama:

1. Penetapan definisi satuan-satuan ukuran yang diterima secara internasional (misalnya


meter)
2. Perwujudan satuan-satuan ukuran berdasarkan metode ilmiah (misalnya perwujudan nilai
meter menggunakan sinar laser)
3. Penetapan rantai ketertelusuran dengan menentukan dan merekam nilai dan akurasi suatu
pengukuran dan menyebarluaskan pengetahuan itu (misalnya hubungan antara nilai ukur
suatu mikrometer ulir di bengkel dan standar panjang di laboratorium standar)

Metrologi dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama dengan tingkat kerumitan dan
akurasi yang berbeda-beda:

1. Metrologi Ilmiah: berhubungan dengan pengaturan dan pengembangan standar-standar


pengukuran dan pemeliharaannya.
2. Metrologi Industri: bertujuan untuk memastikan bahwa sistem pengukuran dan alat-alat
ukur di industri berfungsi dengan akurasi yang memadai, baik dalam proses persiapan,
produksi, maupun pengujiannya.
3. Metrologi Legal: berkaitan dengan pengukuran yang berdampak pada transaksi ekonomi,
kesehatan, dan keselamatan.

Bab 2 Metrologi Industri


Metrologi Industri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran dimensi dan karakteristik
geometrik suatu produk, menggunakan alat ukur sehingga didapatkan hasil yang mendekati hasil
yang sebenarnya.

Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang belum diketahui dengan suatu
besaran yang standar.
Besaran adalah standar yang digunakan dalam pengukuran.

Besaran terdiri dari dua jenis:

 Besaran Pokok, yaitu besaran yang sesuai dengan standar internasional, berdiri sendiri,
dan dapat dijadikan acuan.
 Besaran Turunan, yaitu besaran yang diperoleh dari beberapa variabel dalam bentuk
persamaan.

Syarat-syarat besaran adalah:

 Dapat didefinisikan secara fisik.


 Dapat digunakan dimana saja.
 Tidak berubah terhadap waktu.

Agar bisa diukur, maka suatu produk harus mempunyai karakteristik geometrik antara lain:

 Dimensi
 Posisi
 Bentuk
 Kualitas permukaan

Jenis-jenis pengukuran dalam Metrologi Industri:

1. Pengukuran Linear
2. Pengukuran Sudut
3. Pengukuran Kerataan dan Kedataran
4. Pengukuran Profil
5. Pengukuran Ulir
6. Pengukuran Roda Gigi
7. Pengukuran Posisi
8. Pengukuran Kekasaran Permukaan
Bab 3 Pengukuran Dalam Metroogi industri
Alat ukur linear langsung
Pengukuran langsung adalah pengukuran yang hasil pengukurannya dapat langsung dibaca
pada skala ukur dari alat ukur yang digunakan Linier langsung adalah alat ukur yang
mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasikan dan hasil pengukuran dapat langsung dibaca
pada skala tersebut. Dengan demikian alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang
mempunyai skala yang bisa langsung dibaca skalanya. Alat ukur linier langsung yang banyak
digunakan dalam bidang industri antara lain : Caliper dan Mikrometer

Alat ukur linier langsung yang banyak digunakan dalam bidang industri antara lain : Caliper dan
Mikrometer.

a) Caliper
Alat ukur ini dalam
praktik sehari-hari
mempunyai banyak sebutan
antara lain : jangka sorong,
mistar ingsut, sketmat, sigmat,
atau vernier caliper. Pada
gambar disamping dapat
dilihat salah satu contoh
bentuk caliper lengkap dengan
nama-nama bagiannya.

Tingkat ketelitian Caliper

Susunan garis-garis yang dibuat secara teratur dengan jarak garis yang tetap dan tiap
garis mempunyai arti tertentu biasanya disebut dengan skala. Pada mistar geser terdapat skala
utama dan skala nonius atau skala vernier. Banyaknya garis pada skala vernier menentukan
tingkat ketelitian, semakin banyak garis pada skala nonius maka mistar geser semakin teliti tetapi
semakin sulit dibaca karena jarak antar baris semakin rapat. Jarak antar garis pada skala utama
untuk satuan metrik pada umumnya 1 mm, sedang pada satuan inci jarak antar garis adalah 1/16
inci untuk ketelitian 1/128 inci dan 0,025 inci untuk ketelitian 0,001 inci.
Apabila jarak antar garis pada skala utama dimisalkan x dan jarak antar garis (strip) pada
skala nonius adalah n, maka selisih antara satu strip pada skala utama dengan skala nonius adalah
i. Bila garis nol nonius tepat segaris dengan salah satu garis pada skala utama maka
pembacaannya dapat secara langsung ditentukan misalnya
Selanjutnya bila skala nonius bergeser (garis nol bergeser) ke kanan sebesar i maka garis
pertama nonius akan tepat segaris dengan salah satu garis pada skala utama. Bila skala nonius
bergeser lagi sebesar 2 i, maka garis kedua dari skala nonius akan tepat segaris dengan salah satu
garis skala utama.
Demikian seterusnya, besarnya ini menunjukkan ketelitian dari skala nonius. Makin
kecil, makin tinggi tingkat ketelitiannya, tetapi makin sulit pembacaannya karena jarak antar
garis semakin rapat.

b) Mikrometer
Mikrometer merupakan alat ukur linier langsung dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi
hingga mencapai 0,001 mm.fungsi utama mikrimeter adalah untuk mengukur diameter. Ada 3
macam micrometer yaitu : mikrometer dalam, mikrometer luar, dan mikrometer kedalaman.

1) Macam macam micrometer

a. Mikrometer luar (Outside Micrometer)

Mikrometer luar untuk mengukur dimensi luar, misalnya tinggi nok, diameter batang
katup.
Alat ukur ini mempunyai bentuk yang bermacam macam yang disesuaikan dengan
bentuk benda yang akan diukur. Dalam bidang otomotif biasanya micrometer luar digunakan
untuk mengukur komponen otomotif antara lain : tinggi nok, diameter batang katup, diameter
jurnal poros, dan sebagainya. Prinsip kerja alat ini mirip dengan mur dan baut

Pada gambar disamping dilihat jika


baut diputar satu kali, maka baut tersebut
akan bergerak satu ulir. Apabila jarak ulir 1
mm, baut akan bergerak 2 mm dan
seterusnya. Inilah prinsip pengukuran
dengan mikrometer. Pada alat ukur yang
sebenarnya mur berarti inner sleeve dan
baut adalah spindle. Spindle merupakan
poros panjang yang dapat bergerak maju-
mundur untuk menyesuaikan dimensi benda
yang akan diukur. Untuk menggerakkan
spindle dilakukan dengan cara memutar
thimble. Apabila thimble diputar ke kanan,
maka spindle akan mendekati anvil. Pada saat mengukur benda kerja, jika jarak antara spindle
dengan benda kerja masih jauh, maka untuk mendekatkannya dengan cara memutar thimble ke-
kanan. Namun apabila jarak antara ujung spindle dengan benda kerja sudah dekat, maka untuk
mendekatkannya dengan cara memutar rathchet stoper sampai ujung spindle menyentuh benda
kerja. Lock clamp digunakan untuk mengunci spindle agar tidak dapat berputar sehingga posisi
skala pengukuran tidak berubah.

b. Mikrometer dalam (Inside Micrometer)

Mikrometer dalam berfungsi untuk mengukur dimensi dalam, misalnya diameter silinder

c. Mikrometer kedalaman (Depth Micrometer)


Mikrometer kedalaman untuk mengukur kedalaman, missal mengukur slot dengan
ketelitian iso
Alat ukur pembanding
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur beda ukuran suatu produk dengan ukuran dasar
produk yang telah diperkirakan terlebih dahulu dengan blok ukur.

Dial Indikator
Dial Indicator adalah
a l a t u k u r ya n g d i p e r g u n a k a n
untuk memeriksa
p e n yi m p a n g a n ya n g s a n g a t
kecil dari bidang datar,
bidang silinder atau
permukaan bulat dan
kesejajaran.
Kegunaan :
Untuk mengukur
kerataan pada benda kerja
baik rata maupun bulat.
Memeriksa kerataan, ini
akan dapat
m e n yi m p u l k a n / m e n y a t a k a n
b a h w a s u a t u b e n d a d a t a r / f l a t , s i l i n d r i s b e n a r - b e n a r r a t a . B e s a r n ya n i l a i
p e n yi m p a n g a n n ya / k e s a l a h a n n ya atau ketidak r a t a a n n ya apabila
diperiksa/diukur dengan jam ukur ( dial indicator ) , maka angka pada
d i a l n ya d a p a t d i b a c a s e b a g a i a n g k a k e s a l a h a n n ya . A n g k a i n i t i d a k t e r b a c a
diakhir pengukuran/pemeriksaan, namun dimungkinkan terjadi dimanapun
pada area pengukuran.
Kelebihan :
D a p a t m e m b a c a h a s i l p e n g u k u r a n d e n g a n t i n g k a t k e t e l i t i a n ya n g
sangat presisi dan akurat.
Kekurangan :

Bila terkena guncangan sedikit maka ukuran akan berubah


Alat ukur standar

Yaitu alat ukur yang hanya dilengkapi dengan satu skala nominal, tidak dapat memberikan hasil
pengukuran secara langsung, dan digunakan untuk alat kalibrasi dari alat ukur lainnya.

Blok ukur dalam bahasa inggris dikenal dengan berbagai nama yaitu Gauge block, End gauge,
Slip gauge, Jo gauge, dan Johansen gauge. blok ukur ini dianggap sebagai alat ukur standar,
sesuai dengan fungsinya, blok ukur mempunyai dua permukaan yang disebut muka ukur. Muka
ukur ini sangat halus, rata, sejajar dan mempunyai jarak atau ukuran tertentu. Karena kehalusan
dan kerataan muka ukurnya itu, maka dua atau lebih blok ukur dengan formasi berbagai ukuran,
ukuran itu selanjutnya, dapat digunakan sebagai ukuran standar untuk proses pengukuran tak
langsung. Blok ukur biasanya dibuat dari Baja karbon tinggi, baja paduan, atau karbida logam
yang telah mengalami proses laku panas ( heat treatment ).
Sifat – sifat Block Gauge :
1. Tahan aus, disebabkan oleh kekerasannya sangat tinggi ( 65 RC ).
2. Tahan korosi, sifat ini dimiliki oleh Stainlees Steel .
3. Koefisien muainya sama dengan baja komponen mesin ( 12 x 10-60, C -1 ).
4. Kestabilan dimensi yang baik.

4. Alat Ukur Kaliber Batas

Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk menunjukkan apakah dimensi suatu produk berada di
dalam atau diluar dari daerah toleransi produk tersebut.

Contohnya : kaliber lubang dan kaliber poros.

5. Alat Ukur Bantu

Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk membantu dalam proses pengukuran. Sebenarnya alat ini
tidak bisa mengukur objek, namun karena peranannya yang sangat penting dalam pengukuran
maka alat ini dinamakan juga dengan alat ukur.

Contohnya : meja rata, stand magnetic, batang lurus.

Berdasarkan sifat turunannya, dapat dibedakan atas:

1. Alat Ukur Khas


Yaitu alat ukur yang dibuat khusus untuk mengukur geometri yang khas, misalnya kekasaran
permukaan, kebulatan, profil gigi pada roda gigi. Alat ukur jenis ini dapat dilengkapi skala dan
dilengkapi alat pencatat atau penganalisis data.

Contohnya alat ukur roda gigi.

2. Alat Ukur Koordinat

Yaitu alat ukur ysang memiliki sensor yang dapat digerakkan dalam ruang, digunakan untuk
menentukan posisi

Contohnya alat ukur posisi.

Berdasarkan prinsip kerjanya, dibedakan atas:

1. Alat ukur mekanik


2. Alat ukur elektrik
3. Alat ukur optik
4. Alat ukur pneumatik
5. Alat ukur hidrolik dan aerodinamik

Anda mungkin juga menyukai