Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM LANSIA DENGAN HIPERTENSI


PADA KELUARGA NY DI RT 02/RW II KELURAHAN MULYOREJO

Disusun Oleh:
Farida Cahya Arini 131513143078

PROGRAM PENDIDIKANPROFESI NERS (P3N)


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Senam lansia dengan hipertensi
Sasaran : Keluarga dan Ny D di RT 02/RW II
Hari/Tanggal : Selasa/12 April 2016
Tempat : Rumah keluarga Ny D di RT 02/RW II
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Fakultas Keperawatan Unair
Waktu : 1 x 30 Menit

A. Analisis Instruksional
Penyuluhan berisi tentang senam lansia dengan hipertensi di rumah
keluarga Ny D di RT 02/RW II.

B. Tujuan Instruksional
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai senam lansia dengan
hipertensi selama 30 menit, keluarga pasien mampu memahami dan
menjelaskan kembali tentang penyakit hipertensi dan dapat melakukan senam
hipertensi dengan benar.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai senam lansia dengan
hipertensi, maka keluarga dan pasien mampu:
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan penyebab hipertensi
c. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d. Menjelaskan pengertian senam lansia dengan hipertensi
e. Mampu mempraktikkan senam lansia dengan hipertensi

C. Metode
Ceramah dan praktik

D. Media
leaflet.

E. Organisasi kegiatan
Pembimbing Akademik : Dr. Makhfudli, S.Kep., Ns., M.Ked. Trop
Penyaji : Farida Cahya Arini, S.Kep
F. Strategi Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 Menit Pembukaan:
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Menjelaskan tujuan dari 2. Memperhatikan
penyuluhan.
3. Menyebutkan materi penyuluhan 3. Memperhatikan
yang akan diberikan
4. Kontrak waktu dan menjelaskan 4. Mendengarkan
mekanisme
2 10 Menit Pelaksanaan :
1. Menggali pengetahuan dan 1. Menjawab
pengalaman pertanyaan
2. Menjelaskan melalui leaflet tentang:
2. Memperhatikan
a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Tanda dan gejala hipertensi
d. Pengertian senam lansia dengan

hipertensi
e. Mempraktikkan senam lansia
dengan hipertensi
3 10 menit Praktik:
Memberikan kesempatan pada keluarga Memperagakan senam
dan Ny D untuk memperagakan senam lansia dengan hipertensi
lansia dengan hipertensi
4 3 Menit Evaluasi :
1. Menanyakan pada keluarga pasien 1. Menjawab
tentang materi yang diberikan dan
memberikan reinforcement kepada
keluarga dan pasien bila dapat
menjawab
2. Kesimpulan 2. Mendengarkan
5 2 Menit Terminasi :
1. Memberikan leaflet pada keluarga 1. Membaca
2. Mengucapkan terimakasih kepada 2. Mendengarkan
keluarga
3. Mengucapkan salam 3. Membalas salam

G. Setting Tempat Penyuluhan

Penyaji

Pasien Keluarga

H. Evaluasi

1. Kriteria Struktur
a. Kesiapan SAP dan materi
b. Kesiapan media : leaflet
2. Proses
a. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Keluarga mendengarkan dan mempraktikkan penyuluhan.
c. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA.
3. Hasil
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Keluarga mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah
dijelaskan.
c. Keluarga dan pasien mampu mempraktikkan senam lansia dengan
hipertensi
MATERI SENAM LANSIA DENGAN HIPERTENSI

1. Definisi
Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik
terhadap tekanan diastolik. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80
menunjukan tekanan systole pada nilai 120 mmHg, dan tekanan diastole pada
nilai 80 mmHg. Nilai tekanan darah pada orang dewasa pada normalnya berkisar
antara 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80
(Smeltzer & Bare, 2002).
Batasan Tekanan Darah (mmHg) Kategori
Diastolik
<85 Tekanan darah normal
85-89 Tekanan darah normal-tinggi
90-104 Hipertensi ringan
105-114 Hipertensi sedang
≥115 Hipertensi berat
Sistolik
<140 Tekanan darah normal
140-159 Garis batas hipertensi sistolik terisolasi
≥160 Hipertensi sistolik terisolasi
Sumber: Ignatavicius D, 1994

2. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi terbagi menjadi 2 golongan (Udjianti,
2011):
1. Hipertensi primer
Merupakan 90% dari seluruh kasus hipertensi yang didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui penyebabnya (ideopatik).
Beberapa factor diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi primer
seperti berikut:
a. Genetik: individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi,
berisiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini.
b. Jenis kelamin dan usia: laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita pasca-
menopause berisiko tinggi untuk mengalami hipertensi.
c. Diet: konsumsi tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan
dengan berkembangnya hipertensi.
d. Berat badan: obesitas (>25% di atas BB ideal) dikaitkan dengan
berkembangnya hipertensi.
e. Gaya hidup: merokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan
darah bila gaya hidup menetap
2. Hipertensi sekuder
Merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi sekunder
yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah karena suatu kondisi
fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau gangguan tiroid.
Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder antara lain: penggunaan
kontrasepsi oral, coarctation aorta, neurogenic (tumor otak, ensefalitis,
gangguan psikiatris), kehamilan, peningkatan volume intravascular, luka
bakar, dan stress.

3. Tanda dan gejala


Biasanya tanpa gejala atau tanda-tanda peringatan untuk hipertensi dan sering
disebut “silent killer”. Pada kasus hipertensi berat, gejala yang dialami klien
antara lain: sakit kepala (rasa berat di tengkuk), palpitasi, kelelahan, nausea,
vomiting, ansietas, keringat berlebihan, tremor otot, nyeri dada, epistaksis,
pandangan kabur atau ganda, tinnitus (telinga berdenging), serta kesulitan tidur
(Udjianti, 2011).

4. Senam Lansia dengan Hipertensi


Kondisi lansia dengan hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat.
Untuk itu, perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus
bertahap dan tidak boleh memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan
dapat dialakukan perlahan sesuai dengan kemampuannya. Menurut Ninik
Soetini, SSt Ft, Fisioterapis Siloam Hospitalis Surabaya contoh latihan yang
dapat diterapkan setiap hari adalah sebagai berikut:
a. Pemanasan
(1) Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama
dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10 lalu bergantian
dengan sisi lain.
(2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan
posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.
b. Inti
GERAKAN-GERAKAN TANGAN
(1) Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke samping, dan ke belakang
(2) Gerakan tangan membuka dan menyilang
(3) Mendorong dan memompa ke depan, ke samping, ke atas, dan ke
samping.
(4) Gerakan tangan meninju ke depan, ke samping, ke atas, ke bawah.
(5) Gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan.

GERAKAN-GERAKAN KAKI
(1) Berjalan di tempat
(2) Bernaris
(3) Melangkah satu atau dua langkah
(4) Mengangkat lutut
(5) Gerakan menggeser kaki, menyeret kaki
c. Pendinginan
(1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi
lainnya.
(2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan ke samping dengan
gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 kali dengan hitungan sama.

DAFTAR PUSTAKA

Udjianti, Wajan Juni. 2011. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba


Medika.

Igtanatavicius, D. dan B. Marilyn, V. 1994. Medical Surgical Nursing: A Nursing


Process Approach. Philadelphia: W.B. Sounders Company.

Smeltzer S. dan Bare, B. 2002. Brunner and Suddarth’s Text Book of Medical
Surgical Nursing. 9th ed. Philadelphia: William & Wilkins.
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN
PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERS ANGKATAN A 2011
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA, 5 APRIL 2016

Kriteria Struktur Kriteria Proses Kriteria Hasil


a) Kesiapan SAP dan Pembukaan: a) Acara dimulai tepat
materi 1) Mengucapkan salam waktu

b) Kesiapan media : b) Keluarga mengikuti


leaflet 2) Menyampaikan tujuan, kegiatan sesuai dengan
maksud dan manfaat dari aturan yang telah
penyuluhan dijelaskan.

3) Menjelaskan kontrak c) Keluarga dan pasien


waktu dan susunan dari mampu mempraktikkan
rangkaian acara penyuluhan senam lansia dengan
hipertensi
4) Menjelaskan topik dari waktu
materi penyuluhan yang
akan diberikan

Pelaksanaan:
1) Menggali pengetahuan
dan pengalaman

2) Menjelaskan materi
penyuluhan meliputi:
a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Tanda dan gejala
hipertensi
d. Pengertian senam
lansia dengan
hipertensi
e. Mempraktikkan senam
lansia dengan
hipertensi

Praktik
Memberikan kesempatan
pada keluarga dan Ny D
untuk memperagakan
senam lansia dengan
hipertensi

Terminasi
1. Memberikan leaflet
pada keluarga
2. Mengucapkan terima
kasih kepada pasien
dan keluarga
3. Mengucapkan salam
DAFTAR HADIR PESERTA PKRS
PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERS ANGKATAN A 2011
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA, 5 APRIL 2016

NO NAMA ALAMAT TTD


1 1
2 2

Anda mungkin juga menyukai