Pengertian Photovoltaic
Fotovoltaik (biasanya disebut juga sel surya) adalah piranti semikonduktor yang dapat
merubah cahaya secara lansung menjadi menjadi arus listrik searah (DC) dengan
menggunakan kristal silicon (Si) yang tipis. Sebuah kristal silindris Si diperoleh dengan
cara memanaskan Si itu dengan tekanan yang diatur sehingga Si itu berubah menjadi
penghantar. Bila kristal silindris itu dipotong stebal 0,3 mm, akan terbentuklah sel-sel
silikon yang tipis atau yang disebut juga dengan sel surya (fotovoltaik). Sel-sel silikon itu
dipasang dengan posisi sejajar/seri dalam sebuah panel yang terbuat dari alumunium atau
baja anti karat dan dilindungi oleh kaca atau plastik. Kemudian pada tiaptiap sambungan
sel itu diberi sambungan listrik. Bila sel-sel itu terkena sinar matahari maka pada
sambungan itu akan mengalir arus listrik. Besarnya arus/tenaga listrik itu tergantung pada
jumlah energi cahaya yang mencapai silikon itu dan luas permukaan sel itu. Pada asasnya
sel surya fotovoltaik merupakan suatu dioda semikonduktor yang berkerja dalam proses
tak seimbang dan berdasarkan efek fotovoltaik. Dalam proses itu sel surya menghasilkan
tegangan 0,5-1 volt tergantung intensitas cahaya dan jenis zat semikonduktor yang
dipakai. Sementara itu intensitas energi yang terkandung dalam sinar matahari yang
sampai ke permukaan bumi besarnya sekitar 1000 Watt. Tapi karena daya guna konversi
energi radiasi menja-di energi listrik berdasarkan efek fotovol-taik baru mencapai 25%,
maka produksi listrik maksimal yang dihasilkan sel surya baru mencapai 250 Watt per
m2.
2. Jenis Bahan Panel Sel Surya
a. Monokristal
Sel surya yang terdiri atas p-n Junction monokristal silikon atau yang disebut
juga monocrystalline PV, mempunyai kemurnian yang tinggi yaitu 99,999%. Efisiensi
sel fotovoltaik jenis silikon monokristal mempunyai efisiensi konversi yang cukup
tinggi yaitu sekitar 16 sampai 17%.
(a) (b)
b. Polikristal
Polycristalline PV atau sel surya yang bermateri polokristal dikembangkan atas
alasan mahalnya materi monokristal per kilogram. Efisiensi konversi sel surya jenis
silikon polikristal berkisar antara 12% hingga 15%.
Listrik tenaga matahari dibangkitkan oleh komponen yang disebut solar cell yang
besarnya sekitar 10 ~ 15 cm persegi. Komponen ini mengkonversikan energi dari cahaya
matahari menjadi energi listrik. Solar cell merupakan komponen vital yang umumnya
terbuat dari bahan semikonduktor. multicrystalline silicon adalah bahan yang paling
banyak dipakai dalam industri solar cell. Multicrystalline dan monocrystalline silicon
menghasilkan efisiensi yang relativ lebih tinggi daripada amorphous silicon. Sedangkan
amorphus silicon dipakai karena biaya yang relativ lebih rendah. Selain dari bahan
nonorganik diatas dipakai pula molekul-molekul organik walaupun masih dalam tahap
penelitian.Sebagai salah satu ukuran performansi solar cell adalah efisiensi. Yaitu
prosentasi perubahan energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Efisiensi dari solar
cell yang sekarang diproduksi sangat bervariasi. Monocrystalline silicon mempunyai
efisiensi 12~15 %. Multicrystalline silicon mempunyai efisiensi 10~13 %. Amorphous
silicon mempunyai efisiensi 6~9 %. Tetapi dengan penemuan metode-metode baru
sekarang efisiensi dari multicrystalline silicon dapat mencapai 16.0 % sedangkan
monocrystalline dapat mencapai lebih dari 17 %. Bahkan dalam satu konferensi pada
September 2000, perusahaan Sanyo mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi
solar cell yang mempunyai efisiensi sebesar 20.7 %. Ini merupakan efisiensi yang terbesar
yang pernah dicapai.Tenaga listrik yang dihasilkan oleh satu solar cell sangat kecil maka
beberapa solar cell harus digabungkan sehingga terbentuklah satuan komponen yang
disebut module. Produk yang dikeluarkan oleh industri-industri solar cell adalah dalam
bentuk module ini.Pada applikasinya, karena tenaga listrik yang dihasilkan oleh satu
module masih cukup kecil (rata-rata maksimum tenaga listrik yang dihasilkan 130 W)
maka dalam pemanfaatannya beberapa module digabungkan dan terbentuklah apa yang
disebut array. Sebagai contoh untuk menghasilkan listrik sebesar 3 kW dibutuhkan array
seluas kira-kira 20 ~ 30 meter persegi. Secara lebih jelas lagi, dengan memakai module
produksi Sharp yang bernomor seri NE-J130A yang mempunyai efisiensi 15.3%
diperlukan luas 23.1m2 untuk menghasilkan listrik sebesar 3.00 kW. Besarnya kapasitas
PLTS yang ingin dipasang menambah luas area pemasangan.
4. Bagian Bagian Komponen
Komponen utama sistem surya fotovoltaik adalah modul yang merupakan unit
rakitan beberapa sel surya fotovoltaik. Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel
fotovoltaik yang dihubungkan secara seri dan paralel. Teknologi ini cukup canggih dan
keuntungannya adalah harganya murah, bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan
mudah dirawat. Sedangkan kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan energi
surya fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh listrik yang
dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan subsistem yang terdiri atas baterai, unit
pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya. Cara kerja photovoltaic diperlihatkan
pada gambar 1. Pada gambar 2 diperlihatkan sistem PLTS.
Gambar 1. cara kerja Fotovoltaik
5. Proses konversi
Proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik ini
dimungkinkan karena bahan material yang menyusun sel surya berupa semikonduktor.
Lebih tepatnya tersusun atas dua jenis semikonduktor; yakni jenis n dan jenis p.
Semikonduktor jenis n merupakan semikonduktor yang memiliki kelebihan elektron,
sehingga kelebihan muatan negatif, (n = negatif). Sedangkan semikonduktor jenis p
memiliki kelebihan hole, sehingga disebut dengan p ( p = positif) karena kelebihan
muatan positif. Caranya, dengan menambahkan unsur lain ke dalam semkonduktor, maka
kita dapat mengontrol jenis semikonduktor tersebut, sebagaimana diilustrasikan pada
gambar di bawah ini.
4. Daerah negatif dan positif ini disebut dengan daerah deplesi (depletion region)
ditandai dengan huruf W.
5. Baik elektron maupun hole yang ada pada daerah deplesi disebut dengan pembawa
muatan minoritas (minority charge carriers) karena keberadaannya di jenis
semikonduktor yang berbeda.
6. Dikarenakan adanya perbedaan muatan positif dan negatif di daerah deplesi, maka
timbul dengan sendirinya medan listrik internal E dari sisi positif ke sisi negatif,
yang mencoba menarik kembali hole ke semikonduktor p dan elektron ke
semikonduktor n. Medan listrik ini cenderung berlawanan dengan perpindahan hole
maupun elektron pada awal terjadinya daerah deplesi (nomor 1 di atas).
Pada sambungan p-n inilah proses konversi cahaya matahari menjadi listrik
terjadi. Untuk keperluan sel surya, semikonduktor n berada pada lapisan atas sambungan
p yang menghadap kearah datangnya cahaya matahari, dan dibuat jauh lebih tipis dari
semikonduktor p, sehingga cahaya matahari yang jatuh ke permukaan sel surya dapat
terus terserap dan masuk ke daerah deplesi dan semikonduktor p.