SEMESTER V
DOSEN IBU SUUD EMA FAUZIAH, S.E,SH.,M.HP
A. Materi kewirausahaan
Mata kuliah ini membahas kewirausahaan yang berbasis prinsip ekonomi, mengingat
perkembangan serta paradigma pelayanan kesehatan kewirausahaan orientasinya tidak
saja pada pelajaran yang berkualitas tetapi juga berorientasi ekonomi yang dilakukan oleh
industri jasa, sebelum membahas tentang kewirausahaan lebih dalam ada baiknya kita
kupas dalam tentang Ilmu Ekonomi sebagai berikut.
1. Apa itu ilmu Ekonomi ?
a. Menurut Wonnacott Ilmu Ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari bagaimana
masyarakat dapat memenuhi kebutuhan.
b. Menurut Albert L Meyers Ilmu Ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari kebutuhan
manusia dan kepuasan kepuasan akan kebutuhan tersebut.
Kaitannya dengan kewirausahaan (entrepreneurship) bagaimana seorang pengusaha
atau manager dengan memberikan atau memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Pembagian Ilmu Ekonomi
a. Macro Economy Theory (Teori Ekonomi Makro)
b. Micro Economy Theory (Teori Ekonomi Mikro)
Yang dimaksud dengan Teori Ekonomi Makro adalah pengetahuan ekonomi yang
mempelajari secara keseluruhan, misalnya Pendapatan Nasional, Produksi Nasional,
Investasi Nasional artinya tidak mempelajari secara Individu (Perusahaan). Pendapatan
Nasional adalah Jumlah/seluruh pendapatan yang diterima masyarakat dalam periode
tertentu (dalam 1 Tahun).
B. Teori Permintaan Dan Penawaran
I. Permintaan dan Kurve Permintaan
Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan pengertaian permintaan dan kurve permintaan
yang memuat pendapat beberapa akhli sebagai berikut;
a. Permintaan
1. Albert L. Meyers : Jumlah barang dimana para pembeli bersedia membelinya dengan
harga yang mungkin pada suatu ketika
2. George L. Bach : Jumlah barang dimana para pembeli bersedia membelinya pada
berbagai kemungkinan harga
b. Kurve Permintaan
1. Samuelson Paul A : Hubungan antara harga dan jumlah barang dibeli/diminta
suatu garis/sekala yang menggambarkan berbagai
2. P. Wonnocott : Kemungkinan suatu barang atas jasa dimana pembeli bersedia
membelinya pada berbagai kemungkinan tingkat harga
Pada pengertian diatas maka jelas bahwa yang dimaksud dengan permintaan adalah
sejumlah barang dimana pembeli bersedia membelinya pada suatu tingkat harga tertentu.
Hubungan antara jumlah barang yang dibeli dengan tingkat harga disebut “Demand
Function”
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
1. Selera Konsumen
2. Harga barang cendrung naik, turun
3. Tingkat pendapatan masyarakat
4. Adanya barang lain (Substitusi)
5. Jumlah Penduduk yang mengkonsumsi barang tesebut
6. Intensitas kebutuhan
2. Penawaran dan Kurve Penawaran
a. Penawaran ialah sejumlah suatu barang dan jasa dimana penjualan besedia menjual
pada suatu atau berbagai tingkat harga.
b. Kurve penawaran ialah suatu garis yang menunjukan suatu titik antara berbagai
kemungkinan tingkat harga dengan jumlah yang ditawarkan.
Hubungan antara tingkat harga dan jumlah yang ditawarkan tersebut adalah “Supply
Function”.
Faktor yang mempengaruhi :
1. Harga Barang
2. Harga barang lain yang erat hubungannya
3. Teknologi
4. Biaya produksi
5. Tujuan perusahaan
6. Jumlah produksi lain
BAB II
PENGERTIAN WIRAUSAHA
A. Pengertian/Definisi Kewirausahaan
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-
penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan
kekayaan bukan tujuan utama.
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat
perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru
(Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi
berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan
secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi
rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan
yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Sedangkan hasil lokakarya Sistem Pendidikan dan Pengembangan di Indonesia tahun
1978, mendefinisikan “Wirausahawan adalah pejuang kemajuan yang mengabdikan diri
kepada masyarakat dengan wujud pendidikan dan bertekad dengan kemampuan sendiri
membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin meningkat dan memperluas
lapangan kerja”.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
Jadi wirausaha itu mengarah kepada
a. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan kewirausahaan.
b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan
serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang
dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki
seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.
Pengertian dan Penggunaan istilah wirausaha sama dengan wiraswasta. Wirausaha
dalam bahasa asing disebut Entrepreneur, kewirausahaan disebut Entrepreneurship.
Pengertian wirausaha = wiraswasta = Saudagar, wiraswasta berasal dari kata Wira yang
berarti manusia unggul, pahlawan, teladan, berbudi luhur, berani, pahlawan, berjiwa
besar. Swa artinya sendiri dan Sta artinya berdiri sedangkan saudagar berasal dari kata
Sau yang berarti seribu ; dagar artinya akal.
Jadi pengertian/definisi wirausaha = wiraswasta : Menurut beberapa pandangan para
ahli mengemukaan definisi wirausaha adalah :
1. Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada
masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
2. Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi
dan menemukan nilai dari produksinya.
3. Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar.
Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan
pengawasan
4. Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan Perubahan-
perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk
(1) Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
(2) Memperkenalkan metoda produksi baru,
(3) Membuka pasar yang baru (new market),
(4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
(5) Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan
wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta
mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
5. Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan
kapasitas kewirausahaan.
6. Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.
7. Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio Kewirausahaan sebagai
proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
8. Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan
adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan
yang sudah ada sebelumnya.
9. Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(usaha).
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah
bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang -
peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan
pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu
diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan
tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai
sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar
daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara
baru.
Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya,
tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai
kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika
membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa
menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bias bersifat sementara atau
kondisional.
Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda
nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko
finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan
kepuasan pribadi.
Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak
awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta. Persepsi tentang wirausaha
sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada
penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada
wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena
memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupun demikian mengingat tantangan yang
dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka
pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih
ditonjolkan.
Untuk lebih jelas ilustrasi dari gambar dalam bentuk pengertian atau definisi apa
sebenarnya wirausaha yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa persyaratan dasar untuk menjadi seorang wirausaha terdiri dari 8K dan 7P.
8K meliputi kriteria sebagai berikut.
a. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Kemauan, keuletan, dan ketekunan.
c. Kemampuan dan keahlian.
d. Kesempatan yang ada dan digunakan.
e. Keteraturan dan kecepatan kerja serta ketaatan (disiplin).
f. Keberanian mengambil risiko dan menghadapi ketidakpastian.
g. Kesadaran sosial dan kemerdekaan.
h. Kapital dan keuangan.
Adapun yang dimaksud 7P adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan.
b. Pengajaran dan atau latihan.
c. Penerangan, penyuluhan, dan bimbingan.
d. Pengelolaan dan perlindungan serta kepastian hukum.
e. Pendekatan strategis.
f. Penghayatan hakiki kehidupan.
g. Perbankan.
Sektor Kewirausahaan
Sektor-sektor usaha dalam hubungannya dengan wirausaha dapat dikelompokkan
menjadi sektor formal dan informal.
a. Sektor formal
adalah kegiatan-kegiatan usaha yang dikelola sedemikian rupa, sehingga kegiatannya
bersifat tetap atau menjadi tumpuan harapan pengelola.
Sektor ekonomi formal yang dapat diusahakan antara lain:
1) Industri, baik industri besar, industri menengah, industry kecil, industri kerajinan,
maupun industri pariwisata,
2) Perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri atau perdagangan
internasional, dan pedagang besar, pedagang menengah atau pedagang kecil.
3) Jasa dan transportasi, yang meliputi pedagang perantara, pemberi kredit atau
perbankan, pengusaha angkutan, pengusaha hotel dan restoran, pengusaha biro jasa
atau travel pariwisata, pengusaha asuransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi, tata
busana, dan lain sebagainya.
4) Agraris, yang meliputi pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan dan
peternakan.
5) Lapangan pertambangan dan energi, meliputi bidang minyak bumi dan gas alam
yang ada, dan
6) Usaha-usaha lainnya yang berbentuk perusahaan, berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum.
b. Sektor informal
Adalah kegiatan usaha yang bersifat sampingan, biasanya tidak berbentuk
perusahaan serta berbentuk home industri (industri rumah tangga).
Sektor ekonomi informal yang bisa diusahakan antara lain:
1) Perdagangan, artinya sebagai pedagang kecil atau retailer.
2) Industri rakyat atau industri rumah tangga, meliputi pengrajin, pengolahan hasil
pertanian, pengolahan hasil perkebunan, pengolahan hasil perikanan, pengolahan
hasil peternakan, dan pengolahan hasil kehutanan,
3) Jasa, meliputi perantara perdagangan, angkutan, warung makan, perbengkelan,
biro jasa travel/perjalanan, tata busaha atau penjahit, dan sebagainya,
4) Agraris, meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan kecil, perikanan darat,
peternakan unggas, dan sebagainya, atau
5) Usaha-usaha lainnya yang tidak berbentuk perusahaan.
BAB VII
MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS USAHA
A. Pengertian Produktifitas
Didalam beberapa ensiklopedia, produktifitas didefinisikan sebagai berikut :
1. Productivity in economics is a term used to describe how well or how efficiently an
economy's resources are used in the processes of production
2. Productivity in economics is the ratio of what is produced to what is require to
produce it
3. Productivity refers to a class of empirical output-input ratios that is widely use in
economics history, economics analysis and economics policy
Inti dari pengertian produktifitas yang diungkap tadi adalah menyangkut
perbandingan hasil yang di peroleh dengan sumber-sumber ekonomi yang digunakan.
Ada yang mengatakan produktifitas itu adalah kuantitas atau volume dari produksi atau
jasa yang dihasilkan, akan tetapi produktifitas bukan hanya kuantitas, tetapi juga
kualitas produk yang dihasilakan yang juga dipakai sebagai pertimbangan mengukur
tingkat produktifitas.
Jadi dalam menentukan produktifitas tidak hanya dilihat dari faktor kuantitas saja
tetapi juga kualitas jika seseorang menghasilkan produksi 100 unit per bulan dari bulan
berikutnya menghasilkan 150 unit maka tingkat produktifitas naik 50%, akan tetapi jika
menghasilkan sama seperti bulan lalu 100 unit tetapi kualitasnya bagus maka itupun
disebut produktifitas.
Ada 3 ukuran produktifitas yang harus di pertimbangkan dalam mengelola
organisasi yaitu :
1. Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar sesuai dengan yeng telah
digariskan.
2. Efektifitas, sampai tingkat manakah tujuan itu sudah dicapai baik kuantitas
maupun kuantitas.
3. Efisiensi, bagaimana perbandingan output dibagi input dimana pengukuran output
semurah diadakannya kualitas dan kuantitas
Produktivitas adalah suatu kuantitas atau volume dari produk atau jasa yang
dihasilkan. Akan tetapi banyak yang menyatakan bahwa produktivitas bukan hanya
kuantitas, tapi juga kualitas produk yang dihasilkan, yang harus juga dipakai sebagai
pertimbangan mengukur tingkat produktivitas.
Dalam menentukan produktivitas tidak hanya dilihat faktor kuantitas saja, tapi juga
faktor kualitasnya. Melihat definisi diatas maka produktivitas ini dapat diukur menurut
tiga tingkatan, yaitu:
→ Individu
→ Kelompok
→ Organisasi
B. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan.
Motivasi seseorang tergantung pada kekeuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang
sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang.
Kekuatan motif dapat berubah karena:
- Terpuaskannya kebutuhan
- Karena adanya hambatan, maka orang mencoba mengalihkan motifnya kea arah
lain.
1. Teori Motivasi Hirarki kebutuhan Maslow
Teori motivasi yang sangat popular adalah teori hirarki kebutuhan yang
dikemukakan oleh Abraham Maslow. Yang berpendapat bahwa hirarki kebutuhan
manusia dapat dipakai untuk melukiskan dan meramalkan motivasinya.
Teori tentang motivasi didasarkan oleh dua asumsi, pertama kebutuhan seseorang
tergantung dari apa yang telah dipunyainya. Kedua, kebutuhan dilihat dari hirarki
pentingnya.
2. Teori Motivasi Hawthorn
Suatu hal yang sangat penting dan sangat berarti ditemukan bahwa untuk
meningkatkan prestasi kerja karyawan, perlu adanya faktor relation. Jadi karyawan
mendapat perhatiankhusus secara pribadi terhadap dirinya dan juga kelompoknya,
maka produktivitasnya akan meningkat. Oleh sebab itu seorang wirausaha harus
pandai mendekati dan memperhatikan pekerjaan yang sedang dikerjakan karyawan.
A. Pelayanan Prima
Pelayanan prima (Excellent service) adalah pelayanan sebaik-baiknya kepada
pelanggan sehingga dapat menimbulkan rasa puas pada pelanggan. Pelayanan prima
merupakan pelayanan yang berorientasi pada pemenuhan tuntutan pelanggan mengenai
kualitas produk (barang atau jasa) sebaik-baiknya. Melalui pelayanan prima, perusahaan
dapat menarik pelanggan baru dan perusahaan dapat mempertahankan pelanggan lama.
Untuk menunjang pelaksanaan playanan prima, telah dikembangkan konsep total
quality management (TQM), yaitu sistem manajemen yang melibatkan semua
manajemen dan pegawai untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas proses organisasi
agar kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan terpenuhi. Pelayanan prima
dikembangkan berdasarkan konsep A3, yaitu Attitude (sikap), attention (perhatian) dan
action (tindakan).
1. Konsep Attitude (Sikap)
Calon pembeli/pelanggan selalu mengharapkan sikap dan perilaku yang baik dan
menyenangkan dari pelayan/petugas yang ada di toko/perusahaan sehingga kepuasan
pembeli terpenuhi serta kemungkinan besar pengalamannya disampaikan kepada orang
lain, yang akhirnya menjadi promosi gratis bagi perusahaan. Pelayanan berdasarkan
attitude (sikap) terdiri dari beberapa bentuk, antara lain seperti berikut ini.
a) Pelayanan pelanggan dengan penampilan serasi
Hal-hal yang dapat mendukung penampilan serasi
• Penampilan serasi dengan cara berhias
• Penampilan serasi dengan cara berbusana
• Penampilan serasi dengan ekspresi wajah
b) Pelayanan dengan berpikir positif
Cara berpikir positif dalam melayani pembeli
• Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan pembeli
• Tidak bersikap apriori terhadap pembeli
• Melayani pembeli secara terhormat
1. Konsep attention
Bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep attention adalah sebagai berikut.
a) Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan
• Mendengarkan tutur kata pembeli mengenai kebutuhannya
• Mencatat dengan cermat yang dibutuhkan pembeli
• Berusaha memahami semua kebutuhan pembeli
• Berusaha mewujudkan kebutuhan pembeli dengan cepat
3. Konsep Action
B. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi yaitu kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan dengan cara memperkenalkan
barang kepada masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Promosi
merupakan salah satu alat untuk mempengaruhi konsumen, baik langsung maupun tidak
langsung.
2. Tujuan Promosi
1) Merubah tingkah laku dan pendapat konsumen
2) Mendorong konsumen agar lebih banyak menggunakan produk dan membeli
produk dalam jumlah besar, serta mengingatkan konsumen akan manfaat produk
3) Untuk menarik konsumen merek lain yang bersaing dengan produk yang sedang
dipromosikan
4) Mempertahankan merek produk perusahaan
c. Sasaran promosi
Secara terperinci dapat disebutkan bahwa sasaran dari promosi adalah sebagai
berikut
1) Seluruh masyarakat konsumen agar mereka mau membeli produk
2) Para pembeli/pelanggan produk dari perusahaan tersebut
3) Para pemakai produk pada waktu sekarang
4) Masyarakat yang mempunyai daya beli
5) Para distributor dan para agen yang menjual produknya
6) Pemerintah yang memerlukan produk dari pengusaha yang bersangkutan
7) Mereka yang mempunyai kekuasaan dan ia dapat memerintahkan untuk
membelinya
Apabila promosi dapat dilakukan secara baik, efektif dan tepat sasaran, maka
diharapkan dapat memberikan keuntungan, yang berupa berikut ini.
1) Meningkatnya omset penjulan produk
2) Mengingatkan para pembeli tentang barang yang akan dibeli
3) Membentuk produk motives dan patronage motives
4) Produk menjadi lebih terkenal
5) Meningkatnya produksi perusahaan
6) Meningkatnya laba perusahaan
d. Merencanakan Bentuk Promosi
Bentuk promosi yang paling efektif dilakukan saat ini adalah bauran promosi.
Bauran promosi adalah promosi yang dilakukan dengan membaurkan empat alat penting
dalam promosi yaitu advertensi, personal selling, sales promotion dan publicity.
a) Advertensi (periklanan)
Bedasarkan macam media yang digunakan, maka advertensi dibedakan menjadi berikut:
1) Advertensi Cetak yaitu berupa iklan surat kabar dan majalah
2) Advertensi Elektronik yaitu berupa iklan melalui radio dan televisi
3) Transit advertising yaitu berupa bulletin, poster, striker dan lain-lain
4) Kiriman langsung yaitu berupa barang cetakan yang dikirim langsung dengan pos
kepada calon pembeli
5) Advertensi khusus yaitu segala macam barang, berupa hadiah atau pemerian secara
Cuma-Cuma.
6) Advertensi di luar ruma berupa yaitu papan reklame
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan di dalam memilih jenis
media yang digunakan yaitu sebagai berikut:
1) Biaya
2) Produk
3) Pesan
4) Sifat media yang dituju
Untuk penyajian advertensi setiap perusahaan perlu memperhatikan persyaratan
diantaranya adalah
1) Harus dapat menimbulkan perhatian konsumen
2) Harus dapat menarik konsumen
3) Harus dapat menimbulkan keinginan mau membeli
Agar penyusunan advertensi lebih efektif dan efisien, sebaiknya perusahaan
memperhatikan langkah-langkah dalam mernyusun advertensi diantaranya sebagai
berikut:
a. Tetapkan maksud dan tujuan
b. Tentukan siapa yang akan menggunakan produk yang diiklankan
c. Tentukan tempat, jumlah dan kebiasaan konsumen yang akan di tuju
d. Persiapan kata-kata dan bahasa, gambar, layout, dan penyajian advertensi.
e. Pilih media yang akan digunakan
f. Siapkan tenaga ahli yang akan menyusun advertensi
g. Sediakan biaya yang diperlukan
h. Lakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan advertensi
b) Personal Selling
Personal selling adalah penyajian barang secara lisan dan bertatap muka kepada satu
atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar barang yang ditawarkan terjual.
Personal selling sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam usahanya.
1) Menciptakan Kepercayaan
Kontak pribadi antara pembeli dan penjual dapat menimbulkan kepercayaan pembeli
terhadap barang yang ditawarkan.
2) Peragaan
Personal selling sangat diperlukan untuk memperagakan jenis barang yang belum
dikenal konsumen
3) Pembelian yang sifatnya sekali-sekali
Mengatasi penjualan terhadap produk yang hanya sekali-sekali saja dibeli oleh
konsumen
4) Produk yang mempunyai nilai perunit sangat tinggi
Personal selling dapat memasarkan barang yang bernilai tinggi seperti: Mobil, Kamera.
5) produk yang didesain sesuai dengan kebutuhan
personal selling dapat menjualkan jenis-jenis barang yang bentuk warna maupun
ukuran disesuaikan dengan permintaan konsumen, seperti tas, pakaian dan sebagainya.
Adapun yang menjadi ciri-ciri personal selling yaitu:
1) Hubungan akrab
Penjual harus menggunakan keahliannya untuk memperoleh rasa simpati dari
pembeli, misalnya memuji para pembeli, sehingga akan terbentuk hubungan yang
akrab dengan pembeli.
2) Hubungan langsung
Hubungan langsung akan menyebabkan adanya kebutuhan saling mengamati sifat
penjual dengan pembeli mengadakan penyesuaian secara langsung.
3) Adanya tanggapan
Personal selling membuat para pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan
pembicaraan penjual memberi reaksai dan tanggapan, walaupun reaksi tersebut hanya
merupakan suatau persyaratan ucapan terima kasih.
c) Sales Promotion
Ada beberapa alat-alat yang biasa digunakan untuk sales promotion yaitu:
a. Sampel/contoh yaitu memberikan produk secara gratis kepada konsumen, dengan
harapan mereka menyukai sehingga melakukan pembelian ulang.
b. Kupon/voucher yaitu memberikan sertifikat hak potongan kepada pemegangnya
sehingga dapat menghemat pembelian produk tertentu
c. Premi yaitu barang yang ditawarkan dengan harga yang sangat rendah atau bahkan
gratis sebagai suatu insentif bila orang membeli produk tersebut.
d. Paket harga yaitu produk yang memuat harga yang lebih rendah daripada harga biasa
e. Tawaran uang kembali (money refun offer), yaitu tawaran pengembalian uang jika
terjadi kesesuaian produk dengan harga atau terjadi kerusakan produk yang dibeli
berdasarkan perjanjian.
f. Promosi dagang (trade promotion) yaitu penawaran potongan harga pada setiap
pembelian selama jangka waktu tertentu.
g. Pemajangan di tempat penjualan
h. Pameran dagang
i. Kontes yaitu mengundang konsumen untuk ikut perlombaan melakukan sesuatu
j. Undian, misalnya konsumen diajak mengumpulkan label yang memuat nama
produk/perusahaan untuk kemudian diundi dan mendapatkan hadiah
d) Publicity
Publicity adalah upaya pengaturan ruang editorial agar terpisah dari ruang lainnya di
semua media yang dapat dibaca, dilihat atau didengar oleh konsumen atau calon
konsumen suatau produksi perusahaan untuk mencapai tujuan penjualan. Alat-alat
yang diperlukan untuk melaksanakan publicity adalah sebagai berikut:
1) Jumpa pres (press relation)
Pertemuan antara wartawan dengan produsen untuk memberikan informasi untuk
dimuat dalam media massa agar menrik perhatian masyarakat terhadap produk dan
jasa.
2) Publisitas produk (product publicity)
Usaha mempublikasikan produk khusus
3) Komunikasi perusahaan (corporate communication)
Komunikasi intern dan ekstern dalam upaya menciptakan rasa saling pengertian
diantara perusahaan.
4) Pendekatan (Lobbying)
Kerja sama dengan ahli hukum dan pejabat pemerintah un tuk mendukung atau
menghapuskan peraturan/UU
5) Bimbingan (conselling)
Pemberian bimbingan kepada manajemen tentang masalah kemasyarakatan, posisi
perusahaan maupun citra perusahaan.
Adapun tujuan dari Publicity yaitu:
1) membuat berita mengenai produk atau perusahaan
2) membuat berita berbagai aspek yang berkaitan dengan produk/perusahaan
3) mengembangkan publisitas khusus untuk berbagai segmen pasar
Hasilnya
1) jumlah penonjolan yang ditampilkan oleh media
2) perubahan kesadaran, pemahaman atau sikap yang dihasilkan oleh pelaksanaan
publisitas.
C. Teknik menjual
Salah satu teori menjual yang dikemukakan adalah teori AIDAS, teori ini menerangkan
dengan rinci mengenai tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang penjual di
dalam melakukan kegiatan penjualan.
a. Tahapan-tahapan teori AIDAS adalah sebagai berikut.
1) Attention (Perhatian)
Pada tahap ini, penjual harus berusaha agar calon pembeli memperhatikan
penawaran yang dilakukan calon penjual.
2) Interest (Minat)
Pada tahap ini, penjual harus mengubah perhatian calon pembeli menjadi minat
yang kuat.
3) Desire (keinginan)
Perlu diketahui, bahwa kebiasaan calon pembeli dalam mengambil keputusan
membeli tidaklah sama.
4) Action
Pada tahap ini, penjual harus menyakinkan kepada pembeli bahwa keputusan
untuk membeli produk yang ditawarkan adalah keputusan yang tepat.
5) Satisfaction (kepuasan)
Pada tahap ini, penjual harus memastikan bahwa kualitas produk yang
ditawarkan sesuai apa yang dijelaskan.
b. Keterampilan Penjual
Seorang penjual yang terampil dan profesional dalam menjual adalah:
1) Memiliki kemampuan menjual yang memuaskan pembeli
2) Memiliki suatu kebanggan terhadap profesinya
3) Mau belajar untuk menambah pengathuan dalam menjual
4) Memiliki standar ekstra yang tinggi dalam menjual
5) Tidak menyalahi janji jika menjual
6) Memahami bahwa pekerjaan menjual berarti melayani
7) Menjaga keutuhan pribadinya dan kemerdekaannya dalam menjual
Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh penjual yang baik, antara lain
1) Mampu berkomunikasi
2) Penuh inisiatif
3) Berpikir kreatif
4) Penuh perhatian
5) Tidak mudah putus asa
6) Menarik, mudah bergaul dan selalu gembira
7) Sopan santun, lurus hati dan disiplin
8) Ketajaman daya ingat
9) Bijaksana
c. Ilmu menjual adalah suatu ilmu yang dapat digunakan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu suatu seni untuk mempengaruhi orang lain agar
bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Manfaat ilmu menjual:
1) Memperlancar tugas penjual dalam melakukan kegiatan dagang.
2) Penjual dapat mengatasi segala macam tantangan atau hambatan yang kadang
timbul ditengah kegiatan jual beli.
3) Membantu penjual dalam mengatasi persaingan yang makin ketat, baik dalam
negeri maupun luar negeri.
4) Meningkat omset penjualan
d. Objek Ilmu Menjual
1) Penjual
sebelum melakukan penjualan barang/jasa, seorang penjual harus mengenali dan
mengetahui keadaan fisik.
2) Barang atau jasa yang dijual
Penjual harus mengetahu seluk-beluk barang atau jasa yang akan dijual
D. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap produk atau pelayanan yang
memberikan tingkat kenikmatan seperti yang diharapkan. Harapan itu adalah berupa
kemampuan perusahaan menyediakan produk, pelayanan, harga dan aspek lain sesuai
dengan yang diinginkan pelanggan atau melebihi keinginan pelanggan.
a. Prinsip Kepuasan pelanggan
1) Kepuasan pelanggan adalah sesuatu yang penting
2) Pahamilah harapan pelanggan
3) Pilihlah pelanggan dengan tepat melalui strategi segmentasi kemudian bangun
kepuasan pelanggan
4) Pelajarilah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
5) Pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang mau komplain
6) Beri jaminan kepada pelanggan
7) Dengarkan suara pelanggan
8) Arti penting karyawan dalam memuaskan pelanggan
9) Kepemimpinan adalah teladan dalam kepuasan pelanggan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
1. Kualitas Produk
2. Harga
3. Faktor Emosional : (Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol seks)
4. Kualitas Pelayanan
5. Faktor Kemudahan
Negoisasi
Negoisasi diartikan sebagai perundingan antara dua pihak yang berkepentingan untuk
mencapai kesepakatan.
a. Negoisasi atau perundingan terjadi karena beberapa sebab antara lain:
a) ada pihak yang berkepentingan
b) ada suatu masalah yang harus dirundingkan
c) ada keinginan untuk mencapai kesepakatan dalam membagi hak atau kewajiban di
antara pihak yang berkepentingan
d) ada upaya untuk menghindarkan persengketaan di masa yang akan datang atau
menyelesaikan persengketaan yang telah terjadi
e) upaya menjaga kehormatan dan kedaulatan masing-masing pihak
b. Strategi bernegiosasi
Strategi Bernegoisasi adalah rencana mengenai berbagai persiapan dalam
mengantisipasi berbagai masalah dan segala kemungkinan yang terjadi dalam suatu
pandangan.
c. Ada strategi negoisasi yang dapat dipelajari, antara lain sebagai berikut.
1) Strategi menang-menang (win-win strategy)
Negoisasi yang berorientasi pada kemenangan kedua belah pihak
2) Stretegi menang-kalah (win-lose strategy)
Strategi Perudingan untuk memperoleh kemenangan mutlak dengan mengalahkan
orang lain.
3) Strategi kalah-kalah
Strategi yang dipilih sesorang karena di dasari oleh persaan untuk melampiaskan
kemarahan dan cenderung tidak menggunakan akal sehat.
d. Adapun persyaratan atau kriteria yang harus dimiliki oleh seseorang yang ditunjuk
untuk melakukan negoisasi antara lain:
a) Mempunyai wawasan yang luas dalam bidang yang akan dirundingkan
b) Mempunyai kemampuan berkomunikasi
c) Mempunyai kemampuan mengungkapan dan mengekspresikan substansi
permasalahan
d) Mempunyai kepercayaan diri yang kuat, tetapi tidak berlebihan
e) Sikap dan penampilan yang baik
f) Mempunyai kepandaian dalam mengambil keputusan
g) Selalu berpikir secara positif
h) Pandai mengendalikan emosi
i) Negoisasi dalam jual beli
e. Di dalam kegiatan jual beli pada umumnya materi yang diperbicangkan antara
pihak pembeli meliputi:
1) Harga barang yangdiperjual belikan
2) Banyaknya barang yang diperjualbelikan
3) Waktu dan lamanya pengiriman
4) Cara pengiriman dan alat transportasi yang digunakan
5) Cara dan waktu pembayaran
6) Cara pengajuan klaim apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya
keterlambatan penyampaian barang, keterlambatan pembayaran, kerusakan
barang, serta ketidak cocokan barang yang diterima
7) Asuransi dan ongkos pengiriman
8) Pembuatan surat kesepakatan dan perjanjian
9) Penentuan jangka waktu berlakunya perjanjian
BAB IX
SIFAT – SIFAT YANG PERLU DIMILIKI WIRAUSAHA
A. Kepribadian Wirausaha
Terdapat beberapa definisi tentang kepribadian, salah satunya adalah definisi dari para
teoritikus bahwa kepribadian merupakan bagian dari individu yang paling mencerminkan
atau mewakili si pribadi, bukan hanya membedakan ia dengan yang lain, tapi yang lebih
penting itulah dirinya yang sebenarnya (Hall & Lindzey, 1996).
Seorang wirausahawan haruslah memiliki watak yang mampu melihat ke depan, yaitu
melihat, berpikir, dengan penuh perhitungan, mencari alternatif masalah dan
pemecahannya. Secara umum dapat digambarkan kepribadian yang perlu dimiliki
wirausahawan, sebagai berikut:
1. Percaya diri
Kepercayaan diri adalah keyakinan yang tumbuh dalam diri seseorang setelah
melakukan penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki (Safriyani, 2000). Orang yang
tinggi percaya dirinya adalah orang yang jiwanya sudah matang. Kematangan seseorang
ditunjukkan dari sikap yang:
- tidak tergantung pada orang lain
- bertanggung jawab
- obyektif kritis : tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi
mempertimbangkannya secara kritis
- emosional stabil
- berjiwa social
- memiliki kedekatan dengan sang khalik (Alloh SWT)
Kepercayaan diri sangat dibutuhkan oleh seorang wirausahawan. Saat seseorang
menawarkan produknya, dibutuhkan kepercayaan diri untuk bisa berinteraksi dengan baik
dan meyakinkan.
Saat seseorang akan memulai untuk berwira usaha, jika ia percaya diri maka ia akan
berusaha sedemikian hingga agar usahanya bisa dibuka dan berjalan. Sebaliknya, orang
yang tidak percaya diri akan kerap patah sebelum melangkah, dan ini tidak
menguntungkan untuk wira usaha.
Salah satu hal yang bisa membantu agar seseorang bisa memiliki kepercayaan diri yang
baik, adalah dengan mensyukuri semua yang telah diberikan Tuhan kepadanya.
Selanjutnya orang tersebut harus yakin bahwa dia bisa melakukan segala sesuatu dengan
baik jika dia mempersiapkannya dengan matang.
2. Merujuk pada tujuan akhir (tugas dan hasil)
Setiap orang pasti memiliki tujuan. Dalam dunia wirausaha, orientasi terhadap tujuan ke
depan sangat penting artinya. Seorang wirausahawan bisa berhasil biasanya karena ia
memiliki visi ke depan yang berusaha ia capai dengan bersungguh-sungguh.
Jalan menuju sukses tidak selalu mudah. Seseorang kadang harus menempuh atau
melakukan pekerjaan yang tampaknya remeh, membutuhkan banyak energi dan tidak
bergengsi. Orang yang berorientasi pada hasil atau merujuk pada tujuan akhir, akan
bersedia menjalani proses yang tidak mengenakkan ataupun melakukan hal yang tidak
disukai, karena dirinya fokus pada tujuan yang ingin dicapai.
Misalnya seseorang yang akan memulai usaha membuka warung burger, maka ia harus
bersedia bekerja keras, mulai dari membuat menu burger sampai melayani pembeli.
Awalnya ia harus mengalami pasang surut, dagangannya tidak laku atau ada complain dari
pembeli, belum lagi harus “berani malu” karena harus agresif menawarkan dagangannya
ke siapa saja, serta harus masuk menjadi anggota corps kaki lima.
Semua itu dilakukannya karena merujuk pada tujuan akhir: menjadi pemilik resotran
burger. Jika ia tidak bersedia melewati proses ini, maka cita-citanya membuat restoran
akan semakin jauh dari jangkauan.
3. Gigih
Seorang yang berjiwa wira usaha, perlu memiliki sifat pantang menyerah. Ibarat seorang
pendaki, semakin sulit tantangannya semakin keras usahnya untuk bisa mencapai puncak.
Sama halnya dengan seorang wirausahawan, ia membutuhkan semangat pantang
menyerah saat berusaha mewujudkan inovasi maupun ide barunya. Apabila
wirausahawan tidak gigih, maka nasibnya akan sama dengan pendaki yang tidak pernah
sampai puncak gunung karena selalu kembali ke bawah sebelum bisa mencapai setengah
perjalanan.
Tingkat kegigihan seseorang bisa dilihat dari kemampuannya untuk bertahan dalam
situasi sulit. Kemampun ini dikenal dengan Adversity Intelligence dan tingkat
penguasaannya dikenal dengan adversity quotient (AQ). Adversity Quotient memiliki
empat dimensi yaitu:
Control : seberapa besar individu mampu memberi pengaruh secara positif terhadap
situasi
Ownership : sejauh mana individu mangendalikan diri sendiri untuk memperbaiki situasi
yang dihadapi tanpa mempedulikan penyebabnya
Reach : penilaian seseorang mengenai seberapa jauh kesulitan akan menjangkau atau
menyebar ke bagian-bagaian lain dari kehidupannya.
Endurance : seberapa lama individu menganggap kesulitan akan berlangsung atau
bertahan. (Helmi, 2004).
4. Berani mengambil resiko
Dunia wirausaha penuh dengan tantangan, dan terkadang spekulatif. Keberanian
seseorang dalam mengambil resiko memiliki arti penting dalam hal ini. Persaingan,
perubahan selera maupun kebutuhan pasar, harga bahan yang turun naik, kerugian dan
masih banyak lagi tantangan lain yang mesti dihadapi jika memang berniat memasuki
dunia wirausaha.
Seseorang yang tidak memiliki keberanian mengambil resiko akan cenderung selalu
memilih untuk berada di zona aman. Zona aman adalah wilayah dimana seseorang
merasa nyaman, aman, terhindar dari resiko konflik atau situasi yang tidak
menyenangkan. Orang yang memilih selalu berada di zona aman akan mencari hal-hal
yang menghindarkannya dari resiko, sehingga cenderung mandeg atau bertahan dalam
situasi atau posisi tertentu. Sikap bertahan di zona aman tersebut jelas tidak mendukung
dalam dunia wira usaha yang menuntut inovasi, keberanian mencoba, bahkan spekulasi.
Seorang wirausahawan sejati akan memilih untuk keluar dari zona aman, melakukan
hal yang mungkin tidak dilakukan oleh orang lain, menelurkan ide-ide baru dan
melaksanakannya, serta berani menghadapi resiko dari apa yang ia lakukan. Manajemen
resiko menjadi faktor penting yang mendukung keberanian pengambilan resiko ini.
Keberanian mengambil resiko juga perlu didukung oleh perhitungan yang matang,
sehingga tidak sekedar modal nekat. Semakin baik seseorang membuat pertimbangan,
maka resiko akan semakin bisa terantisipasi. Pepatah mengatakan :
Jika seseorang berani mencoba, maka 50% ia akan gagal. Tapi jika seseorang tidak
berani mencoba, maka 100% ia akan gagal.
Seseorang yang berani mengambil resiko akan mengambil peluang keberhasilan yang
hanya 50% itu, lalu kecermatan dan persiapan yang matang akan membantunya
meningkatkan probabilitas keberhasilan itu menjadi 70% atau 90%.
5. Kepemimpinan
Jiwa kepemimpinan atau leadership dapat dilihat dari bagaimana seseorang mampu
mempengaruhi, mengkoordinir, memimpin dan mengambil keputusan dalam sebuah tim.
Salah satu kepemimpinan yang patut dimiliki oleh seorang wirausaha adalah prophetic
leadership (kepemimpinan kenabian). Kepemimpinan prophetic adalah pemimpin yang
memiliki kemampuan mengendalikan diri dan mempengaruhi orang lain dengan tulus,
dilakukan dengan kesadaran, tidak dipaksa atau memaksa.
Karakteristik kepemimpinan prophetic adalah shiddiq (jujur, berpedoman pada nurani
dalam berpikir, bersikap dan bertindak), amanah (bertanggung jawab, berkomitmen
tinggi, dapat dipercaya), tabligh (komunikatif, mengamalkan, memberi contoh), fathanah
(kompeten dalam menyelesaikan masalah) (Tim Trainer OCB, 2007).
6. Keorisinilan
Orisinil dapat diartikan sebagai sesuatu yang baru, tidak mengekor ide orang lain, atau
belum ada sesuatu yang sama sebelumnya. Baru disini disini tidak selalu berarti belum
pernah ada sama sekali, tapi bisa juga merupakan modifikasi, kombinasi atau reintegrasi
dari komponen yang sudah ada, sehingga memunculkan fungsi, cita rasa maupun variasi
baru. Bobot orisinalitas suatu ide maupun produk akan tampak dari sejauh manakah ia
berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.
7. Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,
baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relative berbeda dengan apa yang telah
ada sebelumnya (Supriadi dalam, 2005). Seorang wirausaha yang kreatif memiliki
peluang lebih besar untuk menciptakan produk yang unik dan berbeda, serta dapat
merespon kesempatan dengan lebih baik. Kemampuan untuk berpikir kreatif menuntut
beberapa hal, antara lain:
- Sikap terbuka
- Keberanian untuk berbeda dengan biasanya
- Menguasai satu bidang dengan sangat baik
- Buying low, selling high: melihat sesuatu dari yang tidak disukai banyak orang,
kemudian mengolahnya dan memunculkan kembali menjadi sesuatu yang berbeda
di saat yang tepat sehingga bernilai tinggi.
8. Selalu berusaha memberikan yang terbaik
Wirausaha akan selalu berusaha memberikan yang terbaik terhadap pelanggan, client
maupun customer. Memberikan yang terbaik tidak hanya berupa produk, tapi juga
layanan dan sikap.
Dengan memberikan sikap terbaik maka orang tersebut telah membuka peluang bagi
dirinya untuk dipercaya, dan pada saatnya, memperoleh keuntungan dari kepercayaan
tersebut.
9. Beberapa Kelemahan Wirausaha Indonesia
Heidjrachman Ranu Pandojo (1982:16) menulis bahwa sifat-sifat kelemahan orang kita
bersumber pada kehidupan penuh raga, dan kehidupan tanpa pedoman, dan tampa
orientasi yang tegas
Lebih rinci kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sifat mentalitet yang meremehkan mutu.
2. Sifat mentalitet yang suka menerabas.
3. Sikap tak percaya kepada diri sendiri.
4. Sikap tak disiplin murni.
5. Mengabaikan rasa tanggung jawab yang kokoh.
Kelemahan:
• Tidak disiplin
• Emosi tidak stabil
• Tidak produktif
• Eksentris
• Membesar-besarkan masalah
2. Koleris
Kelebihan:
• Dilahirkan sebagai pemimpin
• Sangat memerlukan perubahan
• Berkemauan kuat dan tegas
• Bisa menjalankan apa saja
• Berorientasi tujuan
• Mengorganisir degan baik
• Mendelegasikan pekerjaan
• Berkembang karena tantangan
• Tidak terlalu perlu teman
• Biasanya selalu benar
• Unggul dalam keadaan darurat
Kelemahan:
• Dominan
• Ceroboh
• Merasa puas diri
• Pekerja keras (terlalu)
• Pemarah
• Sarkastis (kasar)
3. Melankolis
Kelebihan :
• Serius dan tekun
• Berbakat dan kreatif
• Sadar perincian
• Tertib dan terorganisasi
• Teratur dan rapi
• Perfeksionis dan standar tinggi
• Ekonomis
• Perhatian dan belas kasihan yang mendalam
• Mencari teman hidup yang ideal
Kelemahan :
• Pemurung
• Berpusat pada diri
• Pembalas (pendendam)
• Perasa
• Sangat teoritis
• Kurang bermasyarakat
• Berfikiran negatif terhadap diri sendiri
4. Flegmatis (stabil)
Kelebihan :
• Rendah hati
• Selalu santai
• Diam, tenang dan terkendali
• Sabar
• Berbahagia menerima kehidupan
• Punya kemampuan administrasi
• Menengahi masalah
• Mudah diajak bergaul
• Punya banyak teman
• Menjadi pendengar yang baik
Kelemahan :
• Tidak punya motivasi
• Tampaknya malas
• Tidak tegas
• Penakut suka khawatir
Pada umumnya orang terdorong membuka usaha sendiri karena faktor berikut:
1. Membuka kesempatan untuk memperoleh keuntungan
2. Memenuhi keinginan dan minat pribadi
3. terbuka kesempatan untuk menjadi “Bos”
4. Adanya kebebasan dalam manajeman
3. Faktor-faktor Yang Menunjang/Menghambat Wanita Wirausaha
Faktor penunjang wanita karir untuk berkembang dalam bidang wirausaha
1. Naluri kewanitaan yang bekerja lebih cermat, pandai mengantisipasi masa depan
2. Mendidik anggota keluarga agar lebih berhasil di kemudian hari, dapat
dikembangkan dalam personel manejemen perusahaan
3. Faktor adat-istiadat, contohnya diBalidan Sumatra Barat dimana wanita
memegang peranan dalam mengatur ekonomi rumah tangga
4. Lingkungan kebutuhan hidup seperti jahit menjahit, menyulam membuat kue
mendorong wanita pengusaha yang mengembangkan komoditi tersebut.
5. majunya dunia pendidikan wanita sangat mendorong perkembangan wanita karir,
menjadi pegawai atau membuka usaha sendiri dalam berbagai bidang usaha.
1. Faktor kewanitaan, dimana sebagai ibu rumah tangga ada masa hamil, menyusui,
tentu agak mengganggu jalannya bisnis. Namun hal ini dapat diatasi dengan
mendelegasikan tugas kepada karyawan lain.
2. Faktor sosial budaya, adat istiadat. Wanita sebagai ibu rumah tangga, bertanggung
jawab penuh dalam urusan rumah tangga, bila anak atau suami sakit, ia harus
memberikan perhatian penuh, dan ini akan menggangu aktivitas usahanya.
3. Faktor emosional yang dimiliki wanita, disamping menguntungkan juga bisa
merugikan. Misalnya dalam pengambilan keputusan, karena ada faktor emosional,
maka keputusan yang diambil akan kehilangan rasionalitasnya.
4. Sifat pandai, cekatan, hemat dalam mengatur keuangan rumah tangga, akan
berpengaruh terhadap keuangan perusahaan.
4. Perbedaan Wanita Wirausaha dan Pria Wirausaha
Wanita pengusaha bertumbuh sangat pesat di Amerika, terutama di segmen bisnis kecil.
Wanita membuka bisnis dua kali lipat banyaknya dari pria. Pada saat ini wanita memiliki
sepertiga dari semua bentuk bisnis, dan diharapkan akan tumbuh menjadi 50% wanita
pengusaha pada tahun 2000.
5. Menjual Kegiatan Dasar Wirausaha Wanita
Walaupun seorang wirausaha tidak menjadi wiraniaga, namun seorang wirausaha harus
mengetahui dan memahami seluk beluk ilmu menjual. Kegiatan menjual merupakan
kegiatan dasar wirausaha. Seperti telah disebutkan bahwa wirausaha seseorang yang
mengorganisir faktor-faktor produksi untuk tujuan produksi, maka produksi yang
dihasilkan harus dapat terjual. Jika wirausaha ini tidak berhasil menjual produknya, maka
kegiatan usahanya akan mengalami kegagalan.
Sejak awalnya, seorang wirausaha yang akan membuka usaha, ia harus mendesain ide-
idenya, kemudian menjual ide tersebut atau mungkin mendiskusikan dengan teman-
temannya agar dapat membuat keputusan yang tepat. Keputusan yang dibuat dapat
dijadikan landasan kokoh pelaksanaan dengan keyakinan akan berhasil, tanpa ragu-ragu.
BAB XII
PROFESI PENJUAL
A. Profesi Penjual
Menjual ialah masalah perorangan yang sifatnya kreatif. Pekerjaan menjual merupakan
keahlian yang tidak mungkin diganti dengan mesin. Pada zaman modern seperti sekarang
ini seorang penjual yang pandai masih sangat dibutuhkan. Lebih-lebih di negara yang
sedang berkembang pekerjaan penjual mendapat kedudukan istimewa.
Di negara yang telah maju, peranan penjual sangat dominan sekali karena mereka
dibutuhkan untuk menjual kelebihan produksi dan menjaga tetap berputarnya roda industri.
Dengan demikian maka penjual bukan hanya sekedar tugas sampingan saja, tetapi penjual
adalah suatu pekerjaan yang menghasilkan dan sebagai karir dalam hidup yang paling
menantang.
Memang kita kenal ada mesin yang bisa menjual secara otomatis yang disebut dengan
vending machine. Pembeli memasukkan uang (coin ke dalam lubang mesin itu, kemudian
dengan menekan tombol pilihan barang yang kita inginkan akan keluar sendiri. Namun
pelayanan mesin itu terbatas pada barang-barang tertentu saja, seperti minuman botol,
makanan kaleng, rokok dan sebagainya.
Sangat beruntung sebuah perusahaan yang mempunyai seorang penjual ahli, seorang
penjual profesional. Perusahaan akan merasa sangat terpukul bila penjual profesionalnya
meninggal dunia atau keluar dari perusahaannya. Untuk mendapat gantinya diperlukan
waktu yang sangat lama karena tenaga penjual yang baru harus dididik, dilatih, dan
dibekali mulai dari bawah lagi.
Seorang penjual profesional harus dapat menjawab pertanyaan: What can I do for my
prospects and customers ? (Charles Atkinson Kirkpatrick). Apa yang dapat saya lakukan
untuk kepentingan langganan dan masa depan saya? Bukan sebaliknya: What can mu
prospects and customers do for me ? (Apa yang saya harapkan dari langganan dan
kemungkinan masa depan saya ?)
Seorang penjual profesional harus memiliki dedikasi tinggi untuk melayani kebutuhan
dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh pembeli. Seorang penjual harus memberi advis
kepada pembeli, apa yang harus dibeli, bagaimana cara menggunakan barang, dan
sebagainya.
Gambaran seorang penjual profesional adalah sebagai berikut :
1. He posses a satisfactory amount of basic ability to sell. (memiliki kemampuan
menjual yang memuaskan)
2. He consciously chose the selling field and is proud of it. (dia bangga memilih
pekerjaan menjual ini).
3. He is loyal to high ethical standards (dia memiliki standar etika yang tinggi).
4. He is skilled in his work (terampil dalampekerjaannya)
5. His knowledge is through (memiliki pengetahuan)
6. He is true to his obligations (benar bila berjanji)
7. He stays up to date because he ever stops learning (dia tidak ketinggalan jaman
karena selalu belajar).
8. He maintains his self-respect and his independence. (dia memelihara keutuhan
pribadinya dan kemerdekaannya).
9. He knows that to sell is to sera (dia mengetahui bahwa pekerjaan menjual artinya
melayani). (Charles Atkinson Kirkpatrick).
Kaum profesional dalam segala bidang pekerjaan tidak dibentuk dalam sekejap mata,
dia tidak dilahirkan tetapi harus melewati proses panjang dan kerja keras. Seorang dokter
akan tersohor dan banyak pasiennya setelah dia praktik puluhan tahu. Seorang dosen
profesional harus mempunyai pengalaman mengajar puluhan tahun, seorang petinju
profesional akan terbentuk berkat latihan yang lama dan pengalaman bertarungnya. Semua
hal tersebut didukung dengan membaca buku-buku yang relevan dengan bidangnya.
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan bila seseorang terjun ke dalam bidang profesi
penjualan ini.
Keuntungannya :
1. Akan memperoleh gaji/penghasilan yang cukup tinggi dibandingkan dengan orang-
orang yang menerima upah/gaji tetap
2. Memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berkembang, dibandingkan dengan
pegawai tetap pada umumnya.
3. Memiliki kesempatan mengadakan tour ke berbagai daerah dan ini akan menambah
wawasan pengetahuan dan pengalaman, bergaul dengan banyak orang dari segala
lapisan.
4. Rasa bangga akan pekerjaannya dan lebih bebas, tidak selalu bekerja di bawah seorang
mandor seperti dalam pabrik.
5. Pribadinya dapat berkembang, karena banyak mendapat ide-ide baru dari hasil
interelasinya dengan orang lain.
6. Memiliki rasa tanggung jawab tinggi karena sudah terlatih.
Kelemahannya
1. Kurang waktu tinggal di rumah, karena seorang penjual banyak bepergian ke luar
daerah.
2. Kurang kekuasaan, karena segala kegiatan yang dilakukan sudah ditetapkan oleh
perusahaan.
3. Monoton, pekerjaan bisa membosankan karena hari-hari yang dilakukan tidak ada
perubahan
Bagaimanapun juga karir seorang penjual, banyak tergantung pada orang itu sendiri.
Jika ada bakat, mau belajar, gandrung dengan prestasi, bukan mengejar prestise, maka
seorang penjual akan sukses menjadi seorang pengusaha besar. Banyak contoh dapat
dilihat dari sejarah hidup para pengusaha besar, baik dalam negeri maupun luar negeri di
mulai dari pekerjaan menjual ini.
Di Jepang seorang sarjana ekonomi perusahaan yang baru masuk bekerja pada satu
perusahaan harus memulai karirnya dari bawah. Dia harus menjadi pelayan/pramuniaga
lebih dulu, baru kemudian naik pangkat secara bertahap.
B. Seni Menjual
Seni kita artikan sebagai suatu usaha mencapai hasil yang diinginkan dengan jalan
menggunakan kepandaian. Jadi merupakan tindakan untuk menerapkan ilmu yang kita
miliki dalam praktik atau juga merupakan keahlian dalam melaksanakan penjualan.
Keahlian dalam menjual mungkin karena seseorang itu telah mempunyai bakat sejak
kecil. Kemudian bakat itu dikembangkan dengan intuisi, pengetahuan langsung serta
pengalaman pribadinya dalam melakukan praktik penjualan, sehingga ia menjadi ahli.
Orang yang ahli melakukan kegiatan tertentu sehingga mendapat pengakuan dari
masyarakat atau lingkungannya disebut “JENI”.
Ia dapat melakukan keahliannya dengan baik, mempunyai keistimewaan dari yang lain
dan dapat mengembangkannya sehingga ia mempunyai pribadi yang besar. Sering juga
orang demikian disebut Self-Made man. Ia menjadi orang yang penting, disegani dan luwes
dalam pergaulan dan dalam menjalankan tugasnya.
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai bakat istimewa dalam berjualan sehingga
ia sukses, sehingga timbul pendapat yang mengatakan: salesman are born, not made;
artinya seorang penjual yang berhasil karena memang ia telah dikaruniai bakat istimewa
sejak lahir dan ditakdirkan untuk menjadi penjual yang sukses. Bukannya ia diberi teori-
teori menjual yang muluk-muluk di bangku sekolah.
Pandangan tersebut terlalu ekstrim untuk dipakai sebagai pegangan oleh calon
pedagang. Sebab mungkin akan timbul rasa pesimis pada diri seseorang karena ia merasa
seolah-olah tidak berbakat, sekalipun sebenarnya ia mempunyai minat dan keinginan untuk
menjadi seorang penjual. Pendapat tadi baru merupakan pendapat beberapa orang ahli yang
masih harus diuji kebenarannya.
Kita juga harus ingat bahwa Tuhan telah mewajibkan kepada setiap umat untuk
merubah nasibnya, diantaranya dengan mencari ilmu pengetahuan dan cara baru untuk
memecahkan setiap persoalan hidup.
Keberhasilan seseorang tersebut tidak ditentukan oleh bakat saja, tetapi juga oleh segala
daya upaya pikirannya yang mendorong ke arah keberhasilan.
Setiap usaha baru hendaknya menetapkan sasaran dan tujuan yang akan menuntun
perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka panjang. Akan tetapi, harus
dipahami bahwa tujuan dan sasaran adalah berarti garis pedoman jangka panjang dan
perubahan konstan akan menunjukkan ketidakstabilan dan ketidakamanan bagian
manajer.
B. Bauran Pemasaran
Bagi pengusaha, saluran distribusi atau perantara merupakan faktor penting karena
mencerminkan harga, promosi, dan citra produk. Di samping itu, saluran distribusi bisa
membantu pengusaha dalam peramalan, Bauran pemasaran merupakan interaksi ‘empat
variabel utama dalam sistem pemasaran: produk/jasa, penentuan harga, distribusi, dan
promosi. Keempat unsur utama dalam bauran pemasaran mengandung sejumlah
variable lainnya. Mengetahui faktor-faktor tersebut sangat penting karena mungkin
termasuk dalam rencana pemasaran.
1. Produk/Jasa
Unsur ini dalam pemasaran sepenuhnya menguraikan sifat produk/jasa yang harus
dipertimbangkan dalam rencana pemasaran untuk membedakan produk/jasa dari para
pesaing.
2. Penentuan Harga
Suatu keputusan paling sulit untuk suatu usaha baru adalah memutuskan harga yang
tepat untuk produk/jasa. Karena perubahan harga bias mnciptakan citra terhadap
produk/jasa yang berbeda.
3. Distribusi
Perencanaan dan strategi pasar, serta pengembangan produk.
4. Promosi
Suatu usaha yang baru didiriakn sangan memerlikan promosi yang baik untuk
kemajuan usahanya. Dalam variable ini pengusah memerlukan marketing yang
handal untuk mempromosikan produk/jasa nya.
C. Batasan Rencana Pemasaran
Batasan rencana pemasaran harus dipahami agar seorngan pengusaha mengerti
masalah-masalh yang akan di hadapi oleh usahanya nanti dan agar pengusaha dapat
mentukan keputusan yang benar dan yang paling penting batasan rencana pemasaran
itu bertujuan untuk memfokuskan seorang pengusaha terhadap tujuan usahanya.
Untuk mmebuat batasan rencana pemasaran seorang pegusaha harus memepunya dua
hal yang sangat mempengaruhi yaitu (1) Peramalan Pemasaran dan (2) Memperoleh
Informasi Pasar yang Dibutuhkan.
1. Peramalan Pemasaran
Kemampuan wiraswastawan untuk membuat peramalan realistik merupakan tugas
yang sangat sulit dengan perubahan lingkungan bersaing, restrukturisasi pasar, dan
perubahan teknologi baru yang menyumbang pada sulit dipahaminya kondisi pasar.
Bantuan dari saluran distribusi, data industri dan riset pemasaran akan membantu
dalam peramalan. Penting juga untuk menetapkan mekanisme pengawasan dalam
rencana pemasaran yang memungkinkan modifikasi strategi pemasaran jika terjadi
perubahan.
2. Memperoleh Informasi Pasar yang Dibutuhkan
Untuk mengembangkan rencana pasar yang efektif, sangat diperlukan informasi
mengenai kecenderungan pasar, kebutuhan konsumen, teknologi perubahan pangsa
pasar, reaksi pesaing, dan lain-lain. Wiraswastawan umumnya tidak mampu ataupun
tidak yakin bagaimana mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan.
Terdapat sumber kedua yang bisa digunakan oleh wiraswastawan. Kadin, jurnal
perdagangan, badan-badan pemerintah (Departemen Perdagangan) merupakan sumber
informasi pasar yang sangat berguna. Informasi yang dibutuhkan dan kemampuan
mendapatkan informasi tersebut tergantung pada pasar dan industri.
3.Karakteristik Rencana Pemasaran
E. Perencanaan Kontigensi
Perencanaa Kontigensi atau rencana alternative,rencana yang jarang dibuat oleh para
pengusaha pada umumnya. Sebenarnya rencana ini sangat penting karena rencana kontigensi
dapatmengendalikan kegagalan dalam usaha. Berapa kegagalan yang dapat dikendalikan
yaitu :
1. Kurangnya rencana nyata. Rencana pemasaran dangkal dan kurangnya rincian dan
substansi, khususnya mengenai tujuan dan sasaran.
2. Kurangnya analisis situasi yang memadai. Penting untuk mengetahui di mana anda
sekarang, sebelum memutuskan ke mana anda akan pergi. Analisis lingkungan 17 secara
seksama bisa menghasilkan tujuan dan sasaran yang tidak bias diterima.
3. Tujuan dan sasaran yang tidak realistic. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman
situasi.
4. Perubahan persaingan yang tidak diantisipasi, kekurangan produk, dan perubahan
mendadak. Dengan analisis situasi yang baik, maupun monitoring proses yang efektif,
keputusan bersaing bisa dinilai dan diprediksi dengan akurasi tinggi. Kekurangan produk
sering terjadi karena tingginya permintaan. Kelangkaan bahan bakar, banjir, dan perang di
luar kendali wiraswastawan.
BAB XVI
ETIKA BISNIS KEWIRAUSAHAAN
C. Moralitas
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar
dan salah, atau baik dan jahat. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan sebagai pernyataan
yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang bernilai, semacam “kejujuran
itu baik” dan “ketidakadilan itu buruk”. Standar moral pertama kali terserap ketika masa
kanak-kanak dari keluarga, teman, pengaruh kemasyarakatan seperti gereja, sekolah,
televisi, majalah, musik dan perkumpulan.
Hakekat standar moral :
1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan merugikan secara
serius atau benar-benar akan menguntungkan manusia.
2. Standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewan otoritatif
tertentu.
3. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk (khususnya)
kepentingan diri.
4. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak.
Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosa kata tertentu.
Standar moral, dengan demikian, merupakan standar yang berkaitan dengan persoalan
yang kita anggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik
bukan otoritas, melampaui kepentingan diri, didasarkan pada pertimbangan yang tidak
memihak, dan yang pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu dan
dengan emosi dan kosa kata tertentu
D. Etika Wirausaha
• Hak untuk memilih, jangan hanya ditawarkan komoditi satu jenis saja, tanpa ada
pilihan.
• Konsumen berhak memperoleh informasi dari produsen, terhadap barang yang akan
dibeli, baik mengenai bahan, cara pemakaian, daya tahan, dsb.
• Jika ada keluhan konsumen, harus didengar. Jika ada tuntutan konsumen harus segera
diperhatikan oleh produsen
• Apabila konsumen menggunakan produk, harus dijaga keselamatan konsumen,
jangan sampai barang yang telah dibeli membahayakan konsumen terutama dalam
hal mainan anak – anak , atau obat.
5. Masalah polusi
Green Marketing adalah mendesain kegiatan marketing untuk melestarikan lingkungan,
agar menimbulkan citra baik terhadap perusahaan. Usaha melestarikan lingkungan ini bisa
berbentuk kegiatan menanam pepohonan dilingkungan perusahaan, mengolah air limbah
sebelum dibuang ke selokan /sungai , memberi filter udara pada cerobong asap pabrik,
mengurangi polusi tanah, dengan recycling atau mengolah kembali sampah yng dihasilkan
pabrik dsb. Para pengusaha berkeyakinan bahwa kebijaksanaan green marketing yang
dilancarkan oleh perusahaan, akan berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen
terhadap suatu produk.
6. Budaya perusahaan
Untuk menanamkan kebiasaan baik pada karyawan, maka perlu dikembangkan budaya
perusahaan dalam sebuah organisasi. Budaya Perusahaan ialah karakteristik suatu
organisasi perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma-norma
bersama yang dianut oleh seluruh jajaran perusahaan. Jika pada sebuah perusahaan ada
kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik, ini harus cepat diubah. Kemampuan mengubah
budaya perusahaan merupakan kunci keberhasilan menyusun dan melaksanakan strategi
perusahaan untuk masa depan. Dalam hal ini, contoh atau suri tauladan dari unsur
pimpinan sangat berpengaruh terhadap pembentukan budaya perusahaan.
Oleh sebab itu pengembangan budaya perusahaan hrus dilakukan, karena sangat
bermanfaat untuk: meningkatkan sense of identity, sense of belonging, komitmen bersama,
stabilitas internal perusahaan, pengendalian sifat-sifat yang kurang baik, dan akhirnya akan
menjadi pembeda satu perusahaan dengan perusahaan lain, dan akhirnya akan
menimbulkan citra tersendiri bagi kemajuan perusahaan.