Anda di halaman 1dari 22

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “Validation of a method for the quantitation og
ghrelin and unacylated ghrelin by HPLC”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan dan
Validasi Metode Analisis. Dalam makalah ini mengulas tentang pengembangan
metode analisis
Penulis banyak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis
juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Bandung, 11 Desember 2017

Penulis

1
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................. 1


Daftar Isi ............................................................................................................................ 2
BAB I .................................................................................................................................. 3
Pendahuluan ...................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
2.1 Atom ......................................................................................................................... 6
2.2 Molekul .................................................................................................................. 10
2.3 Air ........................................................................................................................... 12
2.4 Hujan...................................................................................................................... 18
BAB III............................................................................................................................. 21
KESIMPULAN ............................................................................................................... 21
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 21
Daftar pustaka................................................................................................................. 22

2
BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Islam adalah agama yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam
hal pengkajian berbagai fenomena alam. Dimana sebagian besar
fakta dan penjelasan (salah satu nya yaitu ilmu kimia) telah terkandung
dengan jelas di dalam Al Qur’an. Nabi Muhammad SAW (Salallahu ‘Alaihi
Wassalam) mengatakan bahwa “Ilmu tanpa iman bencana, iman tanpa ilmu
gelap”.
Para pemikir Islam abad XX, khususnya setelah Seminar Internasional
Pendidikan Islam di Makkah pada tahun 1977, mengklasifikasikan ilmu
menjadi dua kategori
1. Ilmu abadi (perennial knowledge) yang berdasarkan wahyu. Ilahi yang
tertera dalam Al-Qur’an dan Hadist serta segala yang dapat diambil dari
keduanya hanya diberikan kepada manusia.
2. Ilmu yang dicari (acquired knowledge) termasuk sains kealaman dan
terapannya yang dapat berkembang kualitatif dan penggandaan, selama
tidak bertentangan dengan Syari‟ah sebagai sumber nilai.

Dalam konsep Islam (Timur), semua yang dipikirkan, dikehendaki,


dirasakan dan diyakini, membawa manusia kepada pengetahuan dan secara
sadar menyusunnya ke dalam sistem yang disebut Ilmu. Tetapi berbeda
dengan konsep Barat, yang mengelompokkan ilmu itu kepada tiga; (1)
Sciences (ilmu-ilmu kealaman, murni, biologi, fisika, kimia dam lainnya, (2)
Social Sciences (ilmu-ilmu kemasyarakatan yang menyangkut perilaku
manusia dalam interaksinya dalam masyarakat, dan (3) The Humanities
(humaniora), ialah ilmu-ilmu kemanusiaan yang menyangkut kesadaran akan
perasaan kepribadian dan nilai-nilai yang menyertainya sebagai manusia.

Ilmu kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yangmempelajari


sifat-sifat,struktur, komposisi, dan perubahan materi. Ilmu kimia erat
kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari. Hal-hal yang terkait dengan

3
makanan, pakaian, obat-obatan, bahan bakar, bahan kontruksi bangunan,
bahan indrustri elektronik, dan bahan produk yang melibatkan ilmu kimia.
Oleh karena itu, peran ilmu kimia sangat dirasakan penting dalam kehidupan
dan berbagai bidang kajian keilmuan.

Ilmu kimia yang ada saat ini merupakan bagian dari kehidupan yang ada
dimuka bumi. Di dalam agama islam kimia digunakan berbagai macam bidang
seperti obat-obatan, makanan, bahan bangunan, kosmetik dan lain-lain.
Perkembangan ilmu kimia menjadi pesat setelah digunakan metode ilmiah
yang tidak terlepas hubungannya dengan matematik, karena data
yangdiperoleh adalah dari eksperimen secara kuantitatif.

1.2 Tujuan
1.2.1 Dapat menjelaskan bagai mana pentingnya ilmu kimia dalam kehidupan.
1.2.2 Dapat menjelaskan cara agar ilmu kimia dapat diterapkan pada agama islam
1.2.3 Dapat menjelaskan penerapan ilmu kiama dalam agama islam
1.2.4 Dapat menjelaskan peranan dan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan yang
dikaitkan dengan agama islam.

1.3 Rumusan Masalah


1.3.1 Mengapa ilmu kimia penting dalam kehidupan?
1.3.2 Bagaimana caranya agar ilmu kimia dapat diterapkan pada agama islam?
1.3.3 Apa sajakah penerapan ilmu kimia dalam agama islam?
1.3.4 Bagaimana peranan dan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan yang
dikaitkan dengan agama islam?

1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat mengetahui beberapa peranan dari ilmu kimia dalam agama islam
1.4.2 Dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang peranan dan manfaat
ilmu kimia dalam kehidupan yang dikaitkan dengan agama islam.

4
5
BAB II

PEMBAHASAN
Ilmu kimia juga mendapatkan perhatian dan dorongan dari Al-qur’an

untuk dikembangkan. Manusia dan seluruh lingkungan hidupnya terbentuk dari

elemen-elemen dan subtansi-subtansi yang tergabung menjadi sebuah ikatan

kimia menurut hukum Allah. Manusia sendiri tercipta dari tanah liat,

kemungkinan melalui proses kimiawi interaktif antara berbagai unsur dalam tanah

yang bekerja menurut hukum-hukum Allah melalui proses perubahan dan

kombinasi tertentu. Penciptaan langit dan bumi dalam enam periode dan

penciptaan alam semesta dari air juga terjadi menurut hukum kombinasi yang

diciptakan oleh Allah SWT. Ayat-ayat al-quran yang menuturkan bagaimana

tuhan menciptakan langit, bumi dan manusia dan sebagainya, memberikan

petunjuk yang kuat kepada para ilmuan tentang kemungkinan membuat subtansi

baru dengan menggabungkan berbagai unsur tentang kemungkinan mempelajari

reaksi kimia dari penggabungan unsur-unsur itu dengan berbagai proporsinya.

Ayat berikut mengemukakan kekuatan pewarnaan yang dilakukan oleh tuhan

untuk memeberikan ispirasi kepada para ilmuwan untuk melakukan proses kimia

dengan proporsi tertentu untuk membuat hal yang mirip dengan itu.

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-

buahan, Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang

mati dari yang hidup, (yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka

mengapa kamu masih berpaling (Q.S Al-An’Am [6]:95) (CATATAN KAKI

DARI BUKU BLM DIMASUKIN)

6
Ayat tersebut tentu saja menunjuk pada kemungkinan ditemukannya

subtansi yang lebih unggul dan bermanfaat lewat pencampuran berbagai unsur,

dan bahkan kemungkinan menemukan sebuah bentuk kehidupan yang merupakan

hasil interaksi kimiawi dari beberapa komponen yang beraneka ragam.

Singkatnya, ayat-ayat tersebut jelas-jelas menggugah manusia agar melakukan

penelitian lebih jauh dan lebih mendalam mengenai persoalan ini.

Al-quran merujuk fenomena fenomena alamiah yang dapat dijumpai

manusia dalam kehidupan sehari-hari, ayat-ayat ini boleh jadi telah menarik

perhatian manusia untuk mempelajari berbagai elemen dan reaksi kimiawi yang

ada di dalamnya:

Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin

Allah dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.

Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (kami) bagi orang-orang

yang bersyukur ( QS Al-A’raf [17]:58)

Al-quran bukanlah kitab ilmu pengetahuan atau kitab kimia dalam

pengertian harfiahnya. Akan tetapi, Al-quran adalah kitab petunjuk bagi bagi umat

manusia. Dalam berbagai konteks, Al-quran memberi petunjuk mengenai berbagai

permasalahan yang dihadapi manusia dan sekaligus menjadi gudang ilmu

pengetahuan serta menjadi pintu pembuka untuk melakukan penelitian tentang

berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan demikian di dalam Al-quran di sana-

sini kita temukan ayat-ayat yang mendorong pembacanya untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dalam berbagai ilmu pengetahuan termasuk ilmu kimia.

7
2.1 Atom
Al-Quran merupakan sumber hukum-hukum dalam islam yang

mengandung nilai-nilai yang universal dan ajarannya menyeluruh terhadap segala

aspek kehidupan umat manusia, baik yang menyangkut duniawi maupun ukhrawi.

Ada beberapa ayat dalam Al-Quran yang menyangkut tentang keberadaan atom

dan melekul yang dapat dijadikan sebagai konsep (Sabrani, 2014).

Atom adalah partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.

Sedangkan molekul adalah hasil gabungan dari atom-atom. Maka jelaslah bahwa

atom itu bagian dari molekul, tanpa adanya atom-atom molekul tidak akan

terbentuk (Sabrani, 2014)..

Atom adalah nama yang diberikan oleh para ahli kimia, yang sudah

populer di zaman modern, sedangkan dalam Al-Quran atom disebut dengan

“zarrah”, dalam bahasa arab “zarrah” berarti atom. Hal ini sebagaimana terdapat

dalam surat Az-Zalzalah ayat 7-8:

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,

niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan

kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q.S

Az-zalzalah: 7-8)

8
Ayat di atas menerangkan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,

tidak satupun yang terlepas dari pengetahuan Allah betapapun kecilnya. Hal

senada juga digambarkan Allah dalam surat Yunus ayat 61:

Artinya: “...tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah

(atom) di bumi ataupun di langit. tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang

lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam Kitab yang nyata (Lauh

mahfuzh).” (Q.S. Yunus: 61)

Pada ayat lain Allah menegaskan dengan Firman-Nya dalam Al-Quran

surat Saba‟ ayat 3:

Artinya: ...tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang

ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu

9
dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh

Mahfuzh). (Q.S. Saba‟: 3)

Dua ayat di atas memberikan gambaran seolah-olah atom itu kecil dan

yang lebih dari pada itu yang pada kemajuan teknologi sekarang dinamakan

dengan proton, elektron dan neutron. Dalam kedua ayat ini juga terlihat bahwa

atom itu mempunyai berat (massa) dan besaran. Karena dari ayat pertama dan

ketiga disebutkan “seberat zarrah” berarti atom (zarrah) mempunyai massa.

Sedangkan pada ayat kedua disebutkan “sebesar zarrah” berarti atom (zarrah)

mempunyai besaran, sedangkan yang lebih kecil daripadanya pada dewasa ini

telah ditemukan, yaitu elektron, proton dan neutron bagian dari atom (Sabrani,

2014)..

2.2 Molekul
Molekul merupakan gabungan dari beberapa atom sejenis maupun dari

atom yang tidak sejenis yaitu molekul senyawa. Di dalam Al-Quran mengenai

molekul memang tidak dijelaskan secara terperinci dan jelas, tetapi hanya

pengertian yang menunjukkan bahwa molekul itu ada. sebagaimana dipaparkan

Allah dalam surat Al-Hijr

Dan dalam surat Al-Hijr Allah juga menegaskan sebagai berikut:

Artinya: Dan kami Telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-

tumbuhan) dan kami turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu

10
dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.( Q.S. Al-Hijr:

22).

Pada ayat 22 surat Al-Hijr itu disebutkan angin sebagai perantara terjadinya

perkawinan pada tumbuh-tumbuhan dengan izin Allah. Angin sebagai gas yang

bergerak karena mempunyai volume, tekanan dan energi yang mengikuti hukum-

hukum alam yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Dimana kita ketahui bahwa

beberapa atom itu berwujud gas, dengan adanya tekanan, energi, suhu, kondisi

tertentu sehingga menjadi molekul-molekul baik berupa gas maupun cair. Allah

berfirman dalam surat An-Nur: 43 sebagai berikut:

Artinya: Tidaklah kamu melihat bahwa Allah menggerakkan awan,

Kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya,...(Q.S. An-Nur: 43)

Angin yang merupakan gas-gas yang bergerak tadi dapat menerbangkan

biji-biji sari tumbuh-tumbuhan dari asalnya hingga sampai ke kepala putik. Hal ini

dapat terjadi karena sari pati yang terdiri dari molekul-molekul dapat sampai

sampai tepat di atas putik, hal ini sungguh aneh jika tidak ada yang mengaturnya,

inilah kebesaran Allah yang memberikan energi pengikat dari masing-masing

atom dari sari dan kepala putik “ mengawinkan” . Hamka menafsirkan bahwa

11
sentuhan angin yang halus itu mempertemukan mereka sehingga berpadulah

antara positif dan negatif.

Hal ini terjadi karena di dalam kepala putik dan benang sari mempunyai

tegangan-tegangan energi pengikat sehingga dapat menempel dan bertemu antara

benang sari dan kepala putik. Atom-atom benang sari dan atom-atom yang ada

pada kepala putik akan mengikat sendirinya dan membentuk molekul yang berupa

species-species baru (Sabrani, 2014).

2.3 Air
Air menjadi sumber kehidupan paling penting. Hakikatnya lembut, namun

kekuatan yang dikandungnya luar biasa. Air yang diam disebuah telaga bisa

menghanyutkan. Air menyatukan berbagai bahan bangunan dari unsur keras

sehingga membentuk dinding yang kokoh. Air juga dapat berfungsi sebagai

sarana pengobatan yaitu air yang higienis, air suci dan bersih dari kuman dan

najis. Selain air dijadikan sebagai obat, ada silang pendapat bahwa air juga dapat

menjadi sumber gizi bagi mahluk hidup (Ritonga, 2011)..

Hampir semua reaksi kimia dalam kehidupan memerlukan air, sehingga

kekurangan atau ketiadaan air dapat lebih cepat membunuh dari pada kekurangan

nutrien yang lain. Kenyataan ini terlihat dengan bukti bahwa kita hanya dapat

bertahan hidup beberapa hari tanpa air, tetapi bila kekurangan zat gizi lain, kita

dapat bertahan hidup beberapa minggu, bahkan sampai beberapa bulan (Ritonga,

2011)..

12
Artinya : Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui

bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,

kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala

sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?{QS. Al-

Anbiyaa’ (21) : 30}

Air memiliki rumus kimia H2O. Dalam bentuk ion molekul air dapat

dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berikatan dengan sebuah

ion hidroksida (OH―). Air tersusun oleh molekul-molekul triatomik sederhana

yaitu H2O tetapi tingkah laku air sangat kompleks, dan beberapa hal agak unik.

Sifat unik air muncul terutama muncul dari struktur molekuler dan resultante

gaya-gaya inter molekulnya. Dalam tabel periodik terlihat bahwa unsur-unsur

yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, fluor, fosfor, sulfur dan klor. Semua

unsur ini jika berikatan dengan hidrogen maka akan menghasilkan gas pada

temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan

oksigen membentuk fase berkeadaan cair adalah karena oksigen lebih bersifat

elektronegatif dibandingkan unsur-unsur lain tersebut kecuali flor. Alasan lainnya

yaitu kekuatan ikatan hidrogen pada molekul H2O lebih kuat dibandingkan

dengan ikatan hidrogen pada molekul HF (Ritonga, 2011).

Air merupakan pelarut universal karena sifatnya yang mudah bercampur

dengan banyak zat kimia lainnya. Adapun zat kimia yang dapat dilarutkan oleh air

adalah zat-zat hidrofilik yaitu zat-zat yang mudah larut dalam air atau zat pecinta

13
air seperti garam-garam, gula, asam, beberapa gas dan berbagai macam molekul

organik (Ritonga, 2011).

Allah SWT menciptakan begitu sempurna dan sangat banyak fungsinya

bagi kehidupan terutama manusia. Dengan banyak fungsi tersebut kehidupan ini

tidak akan ada tanpa adanya air. Bisa kita bayangkan kalau di dunia ini tanpa

adanya air maka dunia ini seperti halnya dibulan yang sama sekali tidak ada

oksigen dan kehidupanpun tidak ada. Oleh karena itu kita harus baik

memperlakukan air dan menggunakannya sebagaimana mestinya Air bersifat

sensitif, ia akan merespon kata-kata yang kita ucapkan (Ritonga, 2011).

Di Jepang Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun

melakukan penelitian tentang perilaku air. Pada tahun 1992 ia menerima setifikat

dari Universitas Terbuka Internasional sebagai dokter pengobatan alternatif.

Dengan koleksi foto kristal airnya, Masaru Emoto menjelaskan bahwa air yang

berada di lingkungan kotor maka kristal airnya tampak suram. Sebaliknya air yang

jernih dari mata air menampakkan kristal air yang indah. Yang tidak terduga

adalah perubahan kristal air dapat terjadi karena resonansi sikap manusia

didekatnya. Ketika seseorang marah-marah didekat air putih sang air akan

berubah buruk kristalnya. Namun jika sang air diberi sapaan positif seperti

”terima kasih” atau ”salam sejahtera”, maka kristal airnya akan indah

kembali.Demikian juga ketika air diberi do’a-do’a positif maka ia akan menjadi

air yang positif pula. Karena alasan yang mendasar itulah, maka Masaru Emoto

menyarankan agar setiap orang memperlakukan air sebagai zat yang ”hidup” dan

”punya perasaan”. Perlakuan yang baik kepada air dengan mengucapkan ”terima

14
kasih” atau ”I love you” untuk kemudian meminumnya akan memberikanimbal

balik yang positif pula bagi tubuh (Ritonga, 2011).

Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan,

seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan,

semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui

molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih

yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu ini kita anggap musyrik, atau

paling sedikit kita anggap sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu

menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat

kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit (Ritonga, 2011).

Di sebuah hotel di kota Kualalumpur, Malaysia, Dr. Masaru Emoto dari

Universitas Yokohama, Jepang, memaparkan hasil risetnya mengenai air yang

ditulisnya dalam buku “The True Power of Water.” Sejumlah slide kristal

molekul air dari berbagai sumber, seperti air dari mata air, sungai, laut, telaga dsb.

ditayangkan pada kesempatan itu. Beberapa molekul air yang ditelitinya

berbentuk tak teratur, kecuali molekul air zam-zam. Susunan molekul air zam-

zam berstruktur sangat indah, teratur, cantik bak berlian yang berkilauan, dan

memancarkan lebih dari 12 warna jika dibekukan. Di bawah ini adalah gambar

molekul atau kristal air zam-zam, rangkaian bentuk heksagonal-nya sangat indah,

cemerlang berkilau dan penuh warna ketika dibacakan ayat yang mulia (Ritonga,

2011).

15
Gambar 1 kristal molekul air zam zam (Ritonga, 2011).

Ada satu kristal air yang nampak paling indah dan cantik, berbentuk seperti bunga

atau cakra, bagaikan bertahta berlian mutu manikam, berkilau-kilau memancarkan

belasan warna. “Molekul air apakah ini?” Tanya Masaru Emoto. Suasana

mendadak senyap, hadirin nampak terpana dan tak tahu persis kristal molekul apa

gerangan. Namun tiba-tiba seorang dosen dari Universitas Malaysia

mengacungkkan tangan, “mungkin itu adalah molekul air Zamzam.” Katanya. Dr.

Masaru Emoto balik bertanya, “mengapa Anda berpendapat bahwa itu adalah

molekul air Zamzam?” Kata dosen itu, “Sebab air Zamzam adalah air yang paling

mulia di dunia ini, jadi wajar kalau ia memiliki molekul berupa berlian yang

berpendar indah.” Ternyata dugaan dosen itu benar. Itu memang air Zamzam.

Penelitian Dr. Masaru Emoto telah menunjukkan bahwa air Zamzam memiliki

molekul air paling cantik dan indah di antara air lainnya. “Sebaikbaik air di muka

Bumi adalah air Zamzam, di dalamnya ada makanan yang mengenyangkan dan

obat yang menyembuhkan penyakit.” (HR. Thabrani dan Ibnu Hibban). Maha suci

Allah Ta’ala dengan segala ciptaannya (Ritonga, 2011).

16
Gambar 2 ikatan hidrogen pada molekul air (Ritonga, 2011).

Pada gambar tersebut terlihat bahwa atom-atom hidrogen dengan muatan

positif parsial akan tertarik secara kuat oleh atom oksigen dari molekul air

tetangga oleh ikatan hidrogen. Jadi dalam molekul air setiap atom oksigen dapat

membentuk dua ikatan hidrogen dari ke dua pasang elektron mandiri tersebut.

Oleh ikatan hidrogen molekul-molekul air ini dalan fasa cair bergerombol dengan

jumlah molekul bervariasi bersama-sama dengan beberapa molekul lain yang

tidak bergabung. Model keseimbangan dinamik menjelaskan adanya

keseimbangan antara molekul-molekul gerombol dengan molekul-molekul

terpisah sehingga selalu terjadi pemitusan sekaligus penggabungan molekul-

molekul air secara terus menerus (Ritonga, 2011)..

Ikatan hidrogen antar moleku-moleku air sangat penting bagi kehidupan di

planet bumi ini. Tanpa ikatan hidrogen, air akan mencair sekitar pada suhu -

100oC. Dan mendidih pada -90oC. Ikatan hidrogen mengakibatkan sifat keanehan

(abnormal) yang sangat jarang ditemui yaitu fasa cair lebih rapat dari pada fasa

padatnya; bagi hampir semua senyawa, molekul-molekul terkemas lebih rapat

pada fasa padatannya dari pada pada fasa cairnya (Ritonga, 2011)..

17
Adanya Ikatan hidrogen antar molekul air menunjukkan salah satu bukti

kebesaran dan kasih sayang Allah SWT kepada semua mahluk yang ada dimuka

bumi ini. Mudah bagi Allah SWT untuk melenyapkan kehidupan di dunia ini

salah satunya Allah SWT hilangkan ikatan hidrogen yang ada pada antar molekul

air, maka semua bentuk kehidupan di dunia ini akan musnah.

2.4 Hujan

”Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit

sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit..” (QS. Al-Baqarah: 22)

Dalam ayat tersebut tegas dikatakan bahwa air yang kita minum adalah air

yang diturunkan dari langit. Hasil penelitian menyebutkan bahwa air tawar yang

kita minum berasal dari hujan. Air tersebut turun melalui siklus peredarannya

sehingga tersedia air tawar di hulu pegunungan. Awalnya ia ber-evaporasi,

kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, es, salju, dan hujan

gerimis atau kabut (Sasongko, 2013).

Hasil deteksi radar cuaca menunjukkan bahwa pembentukan hujan

berlangsung dalam tiga ahap, yaitu:”bahan baku” hujan naik ke udara, lalu awan

terbentuk, hingga curahan hujan terlihat (Sasongko, 2013). Tahap-tahap ini

dijelaskan dalam al-Qur’an yang memberikan informasi yang tepat mengenai

pembentukan hujan:

18
”Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan

dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan

menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke luar dari celah-

celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang

dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Ruum: 48)

Al-Qur’an tidak langsung mengatakan bahwa air yang kita minum berasal

dari sungai, sumur atau danau. Tapi ia diturunkan berupa air hujan. Dan dari hujan

inilah tebentuksumber-sumber air yang akan mengaliri sungai-sungai, mengisi

sumur-sumur, dan memenuhi danau. Tanpa air hujan, siklus air di planet bumi ini

tidak akan berjalan. Secara ilmiah siklus ini dinamakan siklus hidrologi

(Sasongko, 2013). Sedang mengenai air laut, Allah Subhanahu wa Ta’ala

berfirman dalam surat Al-Waqi’ah ayat 70:

”Kalau kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah

kamu tidak bersyukur.”(QS. Al-Waqi’ah: 70)

Allah Subhanahu wa Ta’ala memilih kata asin dalam ayat tersebut karena

masih berhubungan dengan siklus air. Ilmu pengetahuan membuktikan bahwa air

sungai membawa bermacam-macam mineral ke laut, salah satunya adalah sodium

19
klorida (garam). Ketika air laut menguap, hanya airnya (H2O) saja yang menguap

sedang agaram tetap tertinggal. Melalui proses siklus yang berulang selama jutaan

tahun, maka air laut menjadi asin seperti sekarang. Di seluruh pelosok dunia,

sungai mengirim sekitar 40 milyar ton garam ke laut setiap tahunnya (Sasongko,

2013).

Bukti ilmiah tersebut membuktikan bahwa ayat-ayat yang disampaikan Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam yang hidup di jaizrah Arab yang kering kerontang
adalah adalah benar-benar firman AllahSubhanahu wa Ta’ala. Di tengah kondisi
geografis yang didominasi oleh padang pasir yang sangat jarang disiram air hujan,
beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bisa memberikan penjelasan ilmiah tentang
siklus air. Padahal, orang di sekitarnya hanya mengenal air minum yang mereka
konsumsi berasal dari sumur atau sungai Nil yang menjadi sumber air utama
bangsa Arab waktu itu

20
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Al quran ialah mukjizat allah s.w.t yang dikurniakan kepada nabi

muhammad s.a.w untuk kegunaan manusia sejagat. Al quran bukanlah kitab ilmu

pengetahuan atau kitab kimia dalam pengertian harfiahnya. Akan tetapi, al-quran

adalah kitab petunjuk bagi bagi umat manusia untuk melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai apa yang diciptakan oleh Allah SWT. Al-Quran mempunyai

kaitan yang dengan salah satu cabang dari ilmu sains yaitu ilmu kimia Hubungan

Al Quran dengan ilmu kimia dapat dilihat dengan adanya atom, molekul dalama

kimia dan terdapat juga didalam ayat-ayat L-Qur’an. Air dalam al-qur’an QS.

Al-Anbiyaa’ (21) : 30 dijelaskan Hampir semua reaksi kimia dalam kehidupan

memerlukan air, ketiadaan air dapat lebih cepat membunuh dari pada kekurangan

nutrien yang lain hal ini dijelaskan dalam al-qur’an QS. Al-Anbiyaa’ (21) : 30.

Adanya Ikatan hidrogen antar molekul air menunjukkan salah satu bukti

kebesaran dan kasih sayang Allah SWT kepada semua mahluk yang ada dimuka

bumi ini. Reaksi kimia terjadi juga pada air laut, dimna air laut menguap, hanya

airnya (H2O) saja yang menguap sedang garam tetap tertinggal. Air yang

mengandung H2O yang disebut air hijan, reaksi kimia ini telah disebut didalam

Al-Qur’an QS. Al-Waqi’ah: 70.

21
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA YG DARI BUKU BLM DIMASUKIN


Ritonga, Pangoloan Soleman. 2011. ”Air” Sebagai Sarana Peningkatan Imtaq
(Integrasi Kimia Dan Agama). Uin Suska Riau: Jurnal Sosial Budaya, Vol.
8 No. 02 Juli-Desember 2011
Sabarni. 2014. Atom Dan Molekul Berdasarkan Ilmu Kimia Dan Perspektif Al-
Qur’an. Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2,
Sasongko, Ashadi. 2013. Siklus Air menurut Al-Qur'an. Bogor:
http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2013/04/09/siklus-air-menurut-al-
quran/
https://quran.com/21/30-40 diakses pada 23 desember 2017

22

Anda mungkin juga menyukai