Anda di halaman 1dari 9

ORTHOPEDI

FRAKTUR FEMUR
A. Dasar Data Pengkajian
1. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Keletihan, kelemahan, malaise
Tanda : Kelemahan otot, kehilangan tonus terutama di bagian femur
2. Sirkulasi
Tanda : Terjadi hipervaskularisasi pada daerah femur
3. Neurosensori
Gejala : Kram otot disekitar femur
Kebas/kesemutan dan kelemahan, khususnya ekstremitas
bawdaerah femur (neuropati perifer)
4. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri di daerah femur.
Tanda : terdapat krepitasi dan deformitas daerah femur
5. Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Mobilitas klien
Perawatan gips dan tempat fraktur
Pertimbangan rencana pemulangan:
Sirkulasi lancar
Rasa sakit berkurang
Proses penyembuhan tulang yang fraktur terjadi

B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan: Resiko terjadinya syok
Faktor resiko meliputi;
Perdarahan yang banyak
Kemungkinan dibuktikan oeh:
a. Penurunan tensi
b. Akral dingin
c. Kesadaran menurun
d. Nadi teraba lemah dan cepat
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi pasien akan:
Tidak terjadi syok pada klien.

Tindakan/Intervensi Keperawatan
Mandiri
a. Observasi tanda-tanda vital!
R: mengetahui kondisi klien sebagai deteksi dini terjadinya syok.
b. Memberikan posisi supinasi!
R: mencegah agar tidak terjadi penekanan pada daerah yang terjadi
fraktur.
c. Memberikan banyak cairan (minum)!
R: Membantu menggantai cairan tubuh yang hilang.

Kolaborasi
a. Pemberian cairan per infus:
R: Mengganti cairan tubuh yang hilang.
1) Hb/Ht
R: Penurunan nilai Hb mengindikasikan hemodilusi (hipervolemia).
Gagal ginjal yang berlangsung lama menimbulkan anemia sebagai
akibat penurunan produksi sel darah merah.
b. Pemberian obat koagulan sia (vit.K, Adona)!
R: Obat koagulan akan mengurangi waktu bleeding time dan
mempercepat proses pembekuan darah
c. Pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht)!
R: Penurunan nilai Hb mengindikasikan hemodilusi (hipervolemia).

2. Nyeri
Dapat dihubungkan dengan:
a. Perubahan fragmen tulang
b. Luka pada jaringan lunak
c. pemasangan back slab
d. stress, dan cemas
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi pasien akan:
Penurunan tingkat nyeri pada klien

Tindakan/Intervensi Keperawatan
Independen
a. Mempertahankan immobilisasi (back slab)!
R: Mencegah terjadinya pergerakan yang dapat merusak tulang dan otot
disekitar tulang.
b. Berikan teknik relaksasi seperti distraksi atau guided imagery!
R: Teknik relasasi dapat mengurangi dan mengalihkan perhatian klien
terhadap luka yangh diderita.

Kolaborasi
a. Berikan obat analgesik:
R: Obat analgesic akan dapat menguirangi rasa sakit yang diderita oleh
klien.
3. Gangguan Mobilisasi
Dapat dihubungkan dengan:
a. Kerusakan neuromuskuler skeletal
b. nyeri
b. pemasangan gips
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi pasien akan:
Meningkatkan atau mempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi
yang mungkin, mempertahankan posisi fungsional, meningkatkan kekuatan
atau fungsi yang sakit dan mengkompensasi bagian tubuh.

Tindakan/Intervens Keperawatan
Independen
a. Menganjurkan pasien untuk melakukan latihan pasif dan aktif pada yang
cedera maupun yang tidak!
R: Menjaga agar otot tetap berkontraksi dan tidak terjadi otrofi.
b. Auskultasi bising usus, monitor kebiasa an eliminasi dan menganjurkan
agar b.a.b. teratur!
R: Klien yang terlalu lama imobilasi akan menyebabkan gangguan pada
saluran pencernaan.
c. Bantu atau dorong perawatan diri atau kebersihan!
R: Membantu perawatan kebersihan pada klien.

Kolaborasi
a. Konsul dengan ahli gizi!
R: Menentukan dan membatasi kebutuhan nutrisi yang cocok untuk
klien.
b. Konsulkan dengan ahli fisioterapi!
R: menentukan terapi yang cocok untuk proses pemulihan klien.

FRAKTUR TIBIA FIBULA (CRURIS)


C. Dasar Data Pengkajian
6. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Keletihan, kelemahan, malaise
Tanda : Kelemahan otot, kehilangan tonus terutama di bagian cruris
7. Sirkulasi
Tanda : Terjadi hipervaskularisasi pada daerah cruris

8. Neurosensori
Gejala : Kram otot disekitar cruris
Kebas/kesemutan dan kelemahan, khususnya ekstremitas
bawdaerah cruris (neuropati perifer)
9. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri di daerah cruris.
Tanda : terdapat krepitasi dan deformitas daerah cruris
10. Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Mobilitas klien
Perawatan gips dan tempat fraktur
Pertimbangan rencana pemulangan:
Sirkulasi lancar
Rasa sakit berkurang
Proses penyembuhan tulang yang fraktur terjadi

D. Rencana Keperawatan
4. Diagnosa keperawatan: Resiko terjadinya syok
Faktor resiko meliputi;
Perdarahan yang banyak
Kemungkinan dibuktikan oeh:
e. Penurunan tensi
f. Akral dingin
g. Kesadaran menurun
h. Nadi teraba lemah dan cepat
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi pasien akan:
Tidak terjadi syok pada klien.

Tindakan/Intervensi Keperawatan
Mandiri
d. Observasi tanda-tanda vital!
R: mengetahui kondisi klien sebagai deteksi dini terjadinya syok.
e. Memberikan posisi supinasi!
R: mencegah agar tidak terjadi penekanan pada daerah yang terjadi
fraktur.
f. Memberikan banyak cairan (minum)!
R: Membantu menggantai cairan tubuh yang hilang.

Kolaborasi
d. Pemberian cairan per infus:
R: Mengganti cairan tubuh yang hilang.
2) Hb/Ht
R: Penurunan nilai Hb mengindikasikan hemodilusi (hipervolemia).
Gagal ginjal yang berlangsung lama menimbulkan anemia sebagai
akibat penurunan produksi sel darah merah.
e. Pemberian obat koagulan sia (vit.K, Adona)!
R: Obat koagulan akan mengurangi waktu bleeding time dan
mempercepat proses pembekuan darah
f. Pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht)!
R: Penurunan nilai Hb mengindikasikan hemodilusi (hipervolemia).

5. Nyeri s/d, ,
Dapat dihubungkan dengan:
e. Perubahan fragmen tulang
f. Luka pada jaringan lunak
g. pemasangan back slab
h. stress, dan cemas
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi pasien akan:
Penurunan tingkat nyeri pada klien

Tindakan/Intervensi Keperawatan
Independen
c. Mempertahankan immobilisasi (back slab)!
R: Mencegah terjadinya pergerakan yang dapat merusak tulang dan otot
disekitar tulang.
d. Berikan teknik relaksasi seperti distraksi atau guided imagery!
R: Teknik relasasi dapat mengurangi dan mengalihkan perhatian klien
terhadap luka yangh diderita.

Kolaborasi
b. Berikan obat analgesik:
R: Obat analgesic akan dapat menguirangi rasa sakit yang diderita oleh
klien.
6. Gangguan Mobilisasi
Dapat dihubungkan dengan:
a. Kerusakan neuromuskuler skeletal
b. nyeri
c. pemasangan gips
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi pasien akan:
Meningkatkan atau mempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi
yang mungkin, mempertahankan posisi fungsional, meningkatkan kekuatan
atau fungsi yang sakit dan mengkompensasi bagian tubuh.

Tindakan/Intervens Keperawatan
Independen
d. Menganjurkan pasien untuk melakukan latihan pasif dan aktif pada yang
cedera maupun yang tidak!
R: Menjaga agar otot tetap berkontraksi dan tidak terjadi otrofi.
e. Auskultasi bising usus, monitor kebiasa an eliminasi dan menganjurkan
agar b.a.b. teratur!
R: Klien yang terlalu lama imobilasi akan menyebabkan gangguan pada
saluran pencernaan.
f. Bantu atau dorong perawatan diri atau kebersihan!
R: Membantu perawatan kebersihan pada klien.

Kolaborasi
c. Konsul dengan ahli gizi!
R: Menentukan dan membatasi kebutuhan nutrisi yang cocok untuk
klien.
d. Konsulkan dengan ahli fisioterapi!
R: menentukan terapi yang cocok untuk proses pemulihan klien.
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G., Dochterman, J., 2004. Nursing Intervention Clasification (NIC)


Fourth Edition. United Stated of America: Mosby.

Carpenito, L.J., 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 10. Jakarta: EGC.

Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : PedomanUntuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

Doenges, Marilynn E., Moorhouse, Mary Frances, and Murr, Alice C. 2010.
Nursing Care Plans, Guidelines for Individualizing Client Care Across the
Life Span. Edition 8. Philadelphia.

Price, Syilvia A., Lorranie M. Wilson. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit. Jakarta: EGC

Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah dari


Brunner & Suddarth, Edisi 8. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai