Dosen Pembimbing
Dra.Hj.Nelda Azhar,M.Pd
Disusun Oleh :
Rika Pertiwi, S.Pd
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai salah satu tenaga kependidikan memiliki tugas dan
tanggung jawab yang besar. Tugas dan tanggung jawab tersebut lebih luas
dari sekedar hanya membuat peserta didik menjadi tahu dan memahami
bahan ajar yang diberikan, yaitu menjadikan peserta didik menjadi manusia
terdidik yang memahami perannya sebagai manusia, sehingga bermanfaat
bagi diri dan lingkungannya. Kinerja guru yang selama ini menjadi wacana
dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), telah menjadikan
guru sebagai salah satu isu sentral mengenai pendidikan secara nasional.
Guru merupakan unsur utama dalam keseluruhan proses pendidikan
khususnya di tingkat institusional. Tanpa guru pendidikan hanya menjadi
slogan muluk karena segala bentuk kebijakan dan program pada akhirnya
akan ditentukan oleh kinerja pihak yang berada di garis terdepan yaitu guru
(Surya, 2003:2).
Guru adalah faktor yang mutlak. Bukan saja jumlahnya yang harus
mencukupi, melainkan mutunya juga harus baik, sebab jumlah dan mutu
guru adalah unsur yang secara langsung ikut menentukan kekuatan sektor
pendidikan. Dengan kata lain, kekuatan dan mutu pendidikan sesuatu negara
dapat dinilai dengan mempergunakan faktor guru sebagai salah satu indeks
utama. Itulah antara lain sebabnya mengapa guru faktor yang mutlak dalam
pembangunan.
Peran guru yang menjadi faktor mutlak dalam menentukan mutu
pendidikan menempatkan guru sebagai tenaga profesional. Hal ini
tercantum dalam Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen pasal 6 yang berbunyi Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga
profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional,
yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
Guru disebut sebagai profesi karena memiliki ciri – ciri profesi
keguruan seperti memiliki keterampilan manajemen kelas, keterampilan
berkomunikasi, pengetahuan tentang kurikulum dan lain – lain. Semua itu
harus dimiliki oleh guru agar menjadi guru yang profesional.
Profesi guru juga memiliki kode etik yang berfungsi sebagai
pedoman yang mengatur hubungan guru dengan teman sejawat, peserta
didik, pemimpin, masyarakat, dan dengan misi tugasnya. Oleh karena itu,
seorang guru yang profesional harus mengetahui apa saja kode etik guru.
Dalam makalah ini akan dibahas hakikat profesi keguruan, ciri – ciri profesi
keguruan dan fungsi kode etik guru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud hakikat profesi keguruan?
2. Apa saja ciri – ciri profesi keguruan?
3. Apa saja fungsi kode etik guru?
C. Tujuan
1. Agar memahami hakikat profesi keguruan
2. Agar mengetahui dan memahami ciri – ciri profesi keguruan
3. Agar mengetahui dan memahami kode etik guru
BAB II
ISI
Disamping itu ciri – ciri profesi keguruan menurut Robert W. Richey (1974)
sebagai berikut.
Secara umum dapat dirinci bahwa fungsi kode etik guru yaitu:
1. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan
tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi
2. Agar guru bertanggung jawab atas profesinya
3. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal
4. Agar guru mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan,
sehingga jasa profesi guru diakui dan digunakan oleh masyarakat
5. Agar profesi ini membantu dalam memecahkan masalah dan
mengembangkan diri
6. Agar profesi guru terhindar dari campur tangan profesi lain dan
pemerintah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Peran guru sebagai
profesi dituntut untuk profesional yang tercantum dalam UU no. 14 tentang
guru dan dosen.
Sehingga hakikat dari profesi keguruan adalah menuntut guru agar
menjalankan tugasnya dalam melaksanakan sistem pendidikan nasional
secara profesional agar dapat mengembangkan potensi peserta didik
menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab. Sehingga tujuan akhir dari profesionalitas seorang guru
tersebut adalah meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Beberapa ciri – ciri profesi keguruan seperti memiliki keterampilan
manajemen kelas, keterampilan berkomunikasi, pengetahuan tentang
kurikulum dan lain – lain. Semua itu harus dimiliki oleh guru agar menjadi
guru yang profesional.
Fungsi kode etik guru Indonesia terdapat dua unsur pokok yaitu
sebagai pedoman moral dan sebagai pedoman tingkah laku.
B. Saran
Harapan kita kedepannya seorang guru dapat menjalani profesinya
lebih profesional dengan memahami hakikat profesi keguruan dan
memahami ciri – ciri profesi keguruan. Dengan adanya kode etik guru
diharapkan juga agar guru – guru dapat menjalankan profesinya dengan
lebih terarah dan terlindungi dalam menjalankan tugasnya mendisiplinkan
peserta didik. Sehingga profesi guru menjadi lebih berwibawa dan disegani
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA