Anda di halaman 1dari 22

KURIKULUM VITE KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Nama drg. Kartini Rustandi, MKes


NIP 196304071987122001
Jabatan Direktur Kesehatan Kerja dan Olah raga

Riwayat pendidikan Drg – FKG Universitas Trisakti


S2 - FKM Universitas Indonesia
Riwayat pekerjaan Dokter gigi di Puskesmas Biak Kota – Irianjaya

Staf Kandepkes Biak – Numfo Biak

Kasubbag PDL – Dit Bina Upaya Kesehatan Puskesmas


Kasie Peran Swasta, Subdit IKM, Dit Kesehatan Khusus

Kasie Bimbingan,Subdit Kes Perkotaan, Dit. Kes Komunitas

Kasie Standarisasi, Subdit Bina Kes DTPK, Dit. Kes. Komunitas

Kasubdit Bina Kes DTPK, Dit. Kes. Komunitas

Kasubdit Bina Kes DTPK, Dit. Kes. Upaya Kesehatan Dasar

Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar

DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAH RAGA


DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KONSEP DASAR DAN PERUNDANGAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
RUMAH SAKIT (K3RS)

Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga


Kementerian kesehatan RI
2016
PENDAHULUAN PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA

• Puncak Bonus Demografi terjadi pada 2025  mayoritas


penduduk adalah usia produktif
• Upaya kesehatan kerja menjadi penting untuk menciptakan
SDM berkualitaspeluang Indonesia menjadi negara maju
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 - 2010- 2015 - 2020 -
2009 2014 2019 2025
Bangkes Akses Akses Kes masyarakat
diarahkan masyarakat thp masyarakat thp yankes
KEBIJAKAN

untuk yankes yang terhadap yang berkualitas


meningkatkan berkualitas telah yankes yang telah
akses dan mutu lebih berkualitas menjangkau dan
yankes berkembang dan telah mulai merata di
meningkat mantap seluruh wilayah
Indonesia
Universal
KURATIF- Coverage

REHABILITATIF
VISI:
UPAYA PROMOTIF - PREVENTIF MASYARAKAT
SEHAT
STRATEGI 2015 - 2019 YANG MANDIRI
Penguatan Yankes DAN
Primer BERKEADILAN
Pendekatan Silkus
Hidup
Intervensi Berbasis
Resiko
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019

1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak,


remaja, USIA PRODUKTIF, dan lanjut usia.
2. Meningkatkan status gizi masyarakat
3. Meningkatkan pengendalian penyakit menular, tidak menular,
KEBIJAKAN

dan penyehatan lingkungan


4. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan
kualitas farmasi dan alat kesehatan
5. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
6. Menguatkan Jaminan Kesehatan Nasional
7. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
8. Manajemen dan Pembiayaan Kesehatan
9. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan kualitas sumber
daya manusia kesehatan
Penguatan Layanan Primer
Dan Peningkatan Kualitas Layanan Sekunder

FAKTA: Panduan Klinis


>70% Penyakit yang ditangani PROFESI
Rumah Sakit adalah Penyakit Proses Rujukan
Kewenangan tingkat pertama
(Puskesmas)
KEBIJAKAN

Memperkuat Meningkatkan
Layanan Kualitas
Kesehatan Penurunan Tingkat Layanan Kesehatan
Primer Kematian di RS Rujukan
Penurunan Beban
Kapasitas RS
PPK tingkat I Regionalisasi RS

110 RS Rujukan 14 RS Rujukan


RS Kabupaten/kota 20 RS Rujukan Provinsi Nasional
Regional

6
ANGKATAN KERJA INDONESIA
PENDUDUK INDONESIA
(237,64 JUTA)
TIDAK BEKERJA
(7,19 JUTA)
ANGKATAN KERJA
(121,87 JUTA) BEKERJA
KEBIJAKAN

(114 JUTA)

PEKERJA PADA USAHA SKALA BESAR DAN PEKERJA PADA USAHA SKALA MANDIRI,
MENENGAH (PEKERJA SEKTOR FORMAL) KECIL & MIKRO
(45,6 JUTA) (PEKERJA SEKTOR INFORMAL)
(68,4 JUTA)
SEKTOR INFORMAL, UMKM (SME)

INDUSTRI PERKANTORAN SARANA KESEHATAN


(RUMAH SAKIT, PUSKESMAS, LAB,
Potensi Bahaya
Rendah– Tinggi Potensi Bahaya KLINIK PERUSAHAAN DLL)
Rendah - Sedang Potensi Bahaya Ringan - Tinggi

WAJIB MENYELENGGARAKAN UPAYA


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PENINGKATAN SDM KESEHATAN KERJA


KARAKTERISTIK RUMAH SAKIT SEBAGAI
TEMPAK KERJA
1.Pelayanan kesehatan merupakan industri yang “labor
intensive”
2.Tempat berkumpulnya risiko penyakit menular dan
adanya emerging disease perlu menambah kewaspadaan
3.Padat modal, padat teknologi, dan padat pakar.
4.Bidang pekerjaan dengan tingkat keterlibatan manusia
yang tinggi
5.Terbukanya akses bagi bukan pekerja RS dengan leluasa.
6.Kegiatan yang terus menerus 24 jam dan 7 hari
seminggu
7.Adanya berbagai alat teknologi yang memiliki dampak
terhadap sekitarnya baik lingkungan dan man
FAKTA PERMASALAHAN K3RS (1)
WHO  DARI 35 JUTA PEKERJA KESEHATAN:
 3 Jt terpajan patogen darah: 2 jt terpajan virus HBV;
0,9 jt terpajan virus HBC
GLOBAL 170.000 ter pajan virus HIV/AIDS
 Dpt terjadi: 15.000 HBC, 70.000 HBB dan 1.000 Kasus HIV
 > 90% terjadi di negara berkembang
 8-12% pekerja RS senstitif terhadap lateks

 USA: * (per th) 5.000 petugas kesehatan terinfeksi Hepatitis B 47 + HIV;


* Setiap th 600.000 – 1.000.000 luka tusuk jarum dilaporkan
(diperkirakan > 60% tidak dilaporkan)
 SC-Amerika (1998): KAK di RS lebih tinggi 41% dibanding pekerja lain, dgn
LUAR KAK terbesar adalah cedera akibat jarum suntik (Needle Stick Injuries/NSI)
NEGERI  Staf perempuan RS yg terpajan gas anestesi, scr signifikan meningkatkan
abortus spontan, anak yg dilahirkan tdp kelainan konginental (Studi
restropektif di RS Ontario pd 8.032 orang th 1981-1985)
 41 % perawat RS mengalami cedera tulang belakang akibat kerja
(occupational low back pain), (Herber P et al, 1985)
FAKTA PERMASALAHAN K3RS (2)
I  * Gaya berat yg ditanggung pekerja rata-rata > 20 kg;
N * Keluhan subyektif low back pain pd 83,3% pekerja
D * Penderita terbanyak uasia 30-49 (63,3%)
O (Data Instalasi Bedah Sentral di RSUD Jakarta, 2006)
N  65,4% petugas kebersihan RS di Jakarta menderita Dermatitis Kontak
E Iritan Kronik Tangan
S  KAK NSI mencapai 38-73% dari total petugas kesehatan
I (Joseph, 2005-2007).
A
 Prevalensi gangguan mengtal emosional 17,7% pada perawat RS di
Jakarta berhubungan signifikan dengan stressor kerja
 Insiden akut bermakna lebih besar terjadi pd pekerja RS dibanding dg
seluruh pekerja di semua kategori  jenis kelamin, ras, umur dan
status pekerjaan. (Gun, 1983).

 Pekerja RS berisiko 1,5 kali lebih besar dari golongan pekerja lain.
 Probabilitas penulatan HIV setelah luka tusuk jarum suntik yg terkontaminasi HIV 4: 1.000
 Risiko penularan HBV setelah luka tusuk jarum suntik yg terkontaminasi HBV 27-37: 100.
 Risiko penularan HCV setelah luka tusuk jarum suntik yg mengandung HCV 3-10: 100.
KEADAAN DAN MASALAH DI RS

Bahaya Fisik
Kecelakaan Bahaya
Kimia

Limbah RS KEDAAN
DAN Bahaya
MASALAH
Ergonomi
Bahaya
Listrik
Bahaya
Bahaya
Psikososial
Mekanik
Beberapa isu K3 yang penting di RS
LANGKAH PELAKSANAAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA
10
9 1

8 2

7 3

6 4
5
PROGRAM DAN KEGIATAN K3RS

1. Sistem Manajemen K3RS

2. Manajemen Risiko K3

3. Pelayanan Kesehatan Kerja

4. Keselamatan dan Keamanan

5. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran

6. Pengelolaan B3 dan Limbah B3

7. Sistem Utilitas RS

8. Sistem Peralatan Medis

9. Kesiapan Menghadapi Bencana


PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3RS
Kepmenkes 432Tahun 2007 Pedoman Manajemen RS
Kepmenkes 1087 Tahun 20101 Standart K3 di RS
UU No 36 / 2009 Ttg Kesehatan
Pasal 164 – 166
“Pengelola Tempat Kerja wajib melakukan UU No 13/2003 ttg Ketenagakerjaan
segala bentuk upaya kesehatan melalui Setiap pekerja/buruh mempunyai Hak
upaya pencegahan, peningkatan,
pegobatan dan pemulihan bagi tenaga
untuk memperoleh perlindungan atas
kesehatan” keselamatan dan kesehatan pkerja

UU No 39/1999 tentang HAM UU No 8/1999 ttg Perlindungan Konsumen


Setiap orang berhak atas lingkungan Komsumen jasa pelayanan kesehatan behak
hidup yang baik dan sehat untuk mendapatkan kenyamana, keamanan
dan keselamatan dalam mendapatkan jasa
pelayanan kesehatn
UU No 39/2008 Ttg Kementerian negara
Pasal 4 ayat 1 & 2, pasal 5 :2 UU No 1/1970 Ttg Keselamatan kerja
Setiap orang lainnya yang berdada
ditempat kerja operlu terjamin pula
keselamantanya
UU No 44 /2009 tentang Rumah Sakit
RUMAH SAKIT pasal 3.b, pasal 6,4.al 8, pasal 6d, pasal 8, pasal 9b,
pasal 11 ayat 2, pasal 16 ayat 1, pasal 40, pasal 43, pasal
WAJIB MELAKSANAKAN 54 ayat 2c & 2C
UPAYA K3
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3RS
 PP No.50 /2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3
Tempat kerja yang memiliki paling sedikit 100 orang pekerja atau
mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi wajib menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
 Kepmenkes No. 351/Menkes/SK/2003 tentang Komite Kesehatan
dan Keselamatan Kerja Sektor Kesehatan.
 Kepmenkes No. 228/Menkes/SK/2003 Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
 Kepmenkes Nomor 1204/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
 Kepmenkes Nomor 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman
Manajemen K3 di RS
 Kepmenkes No. 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
Permenkes No 12 / 2012 tentang Akreditasi RS :

Untuk Peningkatan mutu pelayanan RS “wajib”


diakreditasi minimal 3 tahun sekali

RS wajib mengikuti akreditasi nasional

RS yg akan mengikuti akreditasi internasional harus


sudah mendapatkan status akreditasi nasional

Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012


(Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor: HK02.04/I/2790/11)

MEMPERKUAT PELAKSANAAN K3RS


KEUNTUNGAN RUMAH SAKIT
MENGIMPLEMENTASIKAN PROGRAM K3

Meningkat nya
image/ citra
Menjadikan Rumah Sakit di
Rumah Sakit tingkat nasional
kompetitif di
era global
Mengurangi
angka kerugian
yang didapat
akibat
Meningkatnya pengelolaan
mutu sarana,
pelayanan prasarana,
kesehatan peralatan yang
yang aman di salah serta
Rumah Sakit kejadian PAK
dan KAK
KESIMPULAN
• Pekerja RS merupakan motor penggerak
pada pelayanan kesehatan rujukan. (labour
intensive industry)
• Pelaksanaan K3RS dapat melindungi pekerja
sektor kesehatan, pasien, pengunjung dan
masyarakat sekitar dari berbagai risiko di RS
• K3RS diharapkan dapat meningkatkan
derajat kesehatan dan produktifitas pekerja
yang berdampak pada pelayanan prima
terhadap masyarakat
HARAPAN
• Perdoki dapat mensosialisasikan K3 di tempat
kerja terutama di RS
• Perdoki dapat menerapkan K3 di tempat kerja
terutama di RS
• Perdoki memberikan masukan bagi
pengembangan program K3
• Perdoki bersinergi dengan perhimpunan lain
untuk mendukung program kesehatan kerja
dan olahraga
DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Jln. H. R. Rasuna Said Kav X-5 No. 4-9


Lantai 7 Blok C Ruang 721 Jakarta 12950
Telp/Fax: (021) 5275256, 5214875

Website: kesehatankerja.depkes.go.id

Email: direktorat_kesja@yahoo.com, direktorat.kesjaor@gmail.com


kemitraankesja@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai