Keterangan Lukisan :
Raden Saleh Syarif Bustaman (1807), pelopor seni lukis modern di Indonesia
yang berhasil menguasai gaya romantis yang lazim di Barat pada abad ke-19.
Corak lukisannya beraliran Romantis dan Naturalis. Aliran Romantisnya
menampilkan karya-karya yang berceritera dahsyat, penuh kegetiran seperti
tentang perkelahian dengan binatang buas. Sedangkan gaya naturalisnya sangat
jelas nampak dalam melukis potret. Salah satu karyanya yang beraliran romantis,
bertema “Perburuan Rusa”, pada tahun 1846 dengan media cat minyak dan
kanvas.
Judul Lukisan : “Badai” (The Storm)
Pelukis : Raden Saleh
Aliran Lukisan : Romantisme
Keterangan Lukisan
Lukisan ini dibuat pada tahun 1851 dengan media cat minyak di atas kanvas
dengan ukuran 97 x 74 cm. Lukisan Raden Saleh yang berjudul “Badai” ini
merupakan ungkapan khas karya yang beraliran Romatisme. Dalam aliran ini
seniman sebenarnya ingin mengungkapkan gejolak jiwanya yang terombang-
ambing antara keinginan menghayati dan menyatakan dunia (imajinasi) ideal
dan dunia nyata yang rumit dan terpecah-pecah.
Dalam lukisan “Badai” ini, dapat dilihat bagaimana Raden Saleh
mengungkapkan perjuangan yang dramatis dua buah kapal dalam hempasan
badai dahsyat di tengah lautan. Suasana tampak lebih menekan oleh
kegelapan awan tebal dan terkaman ombak-ombak tinggi yang
menghancurkan salah satu kapal. Dari sudut atas secercah sinar matahari
yang memantul ke gulungan ombak, lebih memberikan tekanan suasana yang
dramatis.
Cetak relief adalah proses dimana lapisan timbul pada lempengan cetakan atau
balok kayu diberi tinta sedangkan area yang tidak timbul (tersembunyi) bebas tinta,
sehingga saat ditempelkan dapat membentuk sebuah cetakan yang diinginkan.
Contoh penggunaan teknik relief adalah stempel.
Kolagrafi adalah teknik mencetak dengan menempelkan objek pada kanvas dan
keseluruhannya diberi cat, kemudian objek tersebut dilepas. Hasilnya, bagian yang
tidak dicat akan berbentuk seperti objek dan tampak cekung. Kolagrafi tidak ada
hubungannya dengan kolase meskipun kolagrafi terkesan memiliki kata dasar
kolase.
4. KARYA SENI KERAMIK MURNI
Guci Keramik ialah barang atau hasil seni dan teknologi yang di buat dari tanah liat
yang dibakar. Mineral bawaanya, komposisi kimia dan struktur kristal yang
menentukan sifat keramik tersebut. Jadi tergantung pada lingkungan geologi bahan
kramik tersebut di dapat. Keramik sendiri sudah di kenal di Indonesia sejak zaman
Neolitikum. Terbukti dengan ditemukannya alat-alat berupa gerabah kebutuhan
manusia saat itu.
Negri cina adalah negri yang terkenal akan guci keramiknya, karya mereka
sangatlah bagus dan berkualitas. Banyak di pasaran yang beredar adalah guci-guci
buatan cina. Upsssss tapi hasil guci keramik di Indonesia juga tidak kalah bagusnya.
Seperti di Singkawang, tempat ini kebanyakan berisi para imigran cina yang keahlian
membuat gucinya diwariskan turun-temurun dari leluhur mereka yang dikenal
dengan guci-guci keramik besarnya yang dibuat dengan teknik pembakaran tinggi.
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil
seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti
gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik
berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan
bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard,
ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal,
komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga
tergantung pada lingkungan geologi di mana bahan diperoleh. Secara umum
strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas.
Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan
keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor
panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku.
Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan
tariknya.